Anda di halaman 1dari 4

Bab 6

Area Allocation Diagram

6.1 Landasan Teori

Area allocation diagram (AAD) merupakan kelanjutan dari ARC dimana dalam ARC diketahui
kesimpulan dari tingkat kepentingan antar aktivitas (Apple, 1990 [8]). Berarti bahwa ada sebagian
aktivitas harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan juga sebaliknya. Sehingga dapat dikatakan
bahwa hubungan antar aktivitas mempengaruhi tingkat kedekatan antar tata letak aktivitas
tersebut. Kedekatan tata letak aktivitas tersebut dapat dilihat dalam Area Allocation Diagram
(AAD). AAD memberikan informasi yang dapat dilihat hanya pemanfaatan area saja, sedangkan
gambar visualisasinya secara lengkap dapat dilihat pada template yang merupakan hasil akhir dari
penganalisisan dan perencanaan tata letak fasilitas dan pemindahan bahan. ARC dan AAD
merupakan jenis peta yang menggambarkan hubungan antar ruangan-ruangan akibat dari alasan-
alasan tertentu yang harus dipenuhi.

Setiap departemen pada AAD ukurannya akan disesuaikan dengan luas lantai dan penataletakan
awal pada ARD yang telah terbentuk. Karena dari data luas lantai hanya diketahui nilai luas
departemen saja, sehingga harus dilakukan perhitungan untuk mengetahui ukuran panjang dan
lebar setiap departemen. Penentuan panjang dan lebar departemen untuk pembuatan AAD dapat
dilakukan dengan melakuakn perhitungan seperti contoh berikut ini. Adapun dasar pertimbangan
dalam prosedur pengalokasian area diagram (AAD) adalah:
a) Aliran produksi, material dan peralatan.
b) Informasi aliran, aliran personil dan hubungan antar departemen.
c) Tempat yang dibutuhkan
d) Area relation diagram

Berikut ini adalah tujuan dari pembuatan AAD:


a) Merancang ruang produksi yang efisien menjadi sebuah sistem yang terpadu
b) Mengatur  peletakan stasiun  kerja yang  efisien  dalam lantai  produksi  dengan
memperhatikan hubungan kedekatan yang telah ditentukan oleh ARD
c) Menunjukan keterkaitan suatu fasilitas  yang satu dengan yang lainya berdasarkanalasannya

Beberapa keuntungan dari pembuatan AAD adalah:


a) Memudahkan proses tata letak
b) Meminimumkan pemakaian ruangan
c) Pembagian wilayah yang sistematis dan jelas
d) Menerjemahkan perkiraan area kedalam suatu  pengaturan pendahuluan yang dapat dilihat
e) Memberikan perkiraan luas total yang mendekati keadaan sebenarnya
f) Sebagai dasar perencanaan selanjutnya

115
116

6.2 Pengumpulan Data

6.2.1 Luas Lantai Departemen

Berikut merupakan data luas lantai departemen berdasarkan perthitungan luas lantai.

Tabel 6.1─Luas lantai mesin

Ukuran mesin
Total (cm) total luas Total Luas Lantai +
Departemen Nama mesin m2
kebutuhan lantai mesin Toleransi (300%)
Panjang Lebar

Meja pengukuran 1 20 220 150 660000 2640000 264


Meja pengukuran 2 6 220 150 198000 792000 79,2
Meja pengukuran 3 4 220 150 132000 528000 52,8
Meja pemotongan 1 32 220 150 1056000 4224000 422,4
Meja pemotongan 2 12 220 150 396000 1584000 158,4
Pabrikasi Meja pemotongan 3 11 220 150 363000 1452000 145,2
Meja penghalusan 1 78 200 100 1560000 6240000 624
Meja penghalusan 2 30 150 100 450000 1800000 180
Meja penghalusan 3 10 150 100 150000 600000 60
Meja pengeboran 1 11 200 100 220000 880000 88
Meja Pengeboran 2 2 100 100 20000 80000 8
Meja perakitan 1 93 200 100 1860000 7440000 744
Meja perakitan 2 20 150 100 300000 1200000 120
Meja pengecatan 1 33 200 100 660000 2640000 264
Maja pengecatan 2 16 200 100 320000 1280000 128
Meja Pemgeringan 1 8 200 100 160000 640000 64
Assembly
Meja Pengeringan 2 10 200 100 200000 800000 80
Meja pemeriksaan 1 6 200 100 120000 480000 48
Meja pelabelan 2 200 100 40000 160000 16
Meja pengemasan 6 200 150 180000 720000 72
Meja Pemeriksaan 2 4 200 100 80000 320000 32
Total 36500000 3650

6.2.2 Activity Relationship Diagram

Berikut adalah gambar ARD (activity realtionship diagram) terpilih, ARD ini merupakan hasil
revisi dari OMH.

Tabel 6.2─Activiy relation diagram (ARD) revisi 3

Meja Pengecatan Meja Pengeringan

Meja Pengukuran Receiving Meja Perakitan 1 Meja Pemeriksaan

Meja Pengeboran
Meja Pemotongan 1 Meja Penghalusan 1 Meja Pelabelan
1

Meja Pemotongan 2 Meja Penghaslusan 2 Meja Perakitan 2 Meja Pengemasan

Meja Pengeboran
Meja Pemotongan 3 Meja Penghalusan 3 Shipping
2
6.3 Pengolahan Data
117

Berikut merupakan gambar AAD untuk PT. Silvan Silvester.

Gambar 6.1─Area allocation diagram (AAD)

Berikut merupakan AAD yang sudah dimasukkan operator dan mesin yang dapat dilihat pada
gambar 6.2 dibawah ini.
118

Gambar 6.2─Area allocation diagram dengan operator dan mesin(AAD)

6.4 Analisis

AAD yang terpilih ini didapatkan dari ARD dengan perhitungan material handling cost yang
paling murah. Susunan departemen pada AAD sama seperti pada ARD akan tetapi ukuran luas
lantai dari departemen tersebut dipertimbangkan lagi, sehingga membuat bentuk AAD yang sesuai
dengan kondisi nyatanya, AAD ini dibuat hanya untuk bagian receiving, pabrikasi, assembly dan
shipping. AAD yang dibuat ini memiliki luas sebesar 6278.16 m 2 dengan ukuran panjang sebesar
80.8 meter dan lebar sebesar 77.7 meter. AAD ini terdiri dari departemen receiving, meja
pengukuran, meja pemotongan, meja penghalusan, meja pengirisan, meja pembentukan, meja
pengeringan, meja perakitan, meja pengecatan, meja pemeriksaan, meja pelabelan, meja
pengemasan dan shipping.

Anda mungkin juga menyukai