Anda di halaman 1dari 8

GALIAN DAN TIMBUNAN

TANAH
Permukaan tanah pada umumnya tidak merupakan
tanah datar. Pada saat suatu proyek akan dikerjakan
maka permukaan tanah tidak menutup kemungkinan
untuk diratakan. Tanah yang ketinggiannya melebihi
elevasi yang diinginkan harus digali, sedangkan
tanah yang ketinggiannya kurang dari elevasi yang
diinginkan harus ditimbun. Ada beberapa cara yang
dipakai untuk menentukan volume tanah yang harus
dibuang atau ditimbun. Untuk proyek-proyek
bangunan umumnya menggunakan metode grid,
sedangkan untuk proyek jalan umumnya metode
yang dipakai adalah metode ruas.
METODE GRID
Pada metode ini, luas tanah dibagi menjadi beberapa sector dengan
luas yang sama. Semakin banyak pembagian sector dalam suatu luas
tanah maka akurasi dari angka yang dihasilkan akan semakin baik.
Pada titik-titik persimpangan diukur ketinggian tanah dititik itu dan
ketinggian yang diinginkan. Untuk menentukan volume tanah, maka
perbedaan angka ketinggian dikalikan dengan luas yang dicakup oleh
titik tersebut. Dengan menjumlahkan volume pada setiap titik maka
akan didapat volume total tanah yang harus dipotong dan yang harus
ditimbun.
Jika dilakukan penggambaran, maka pada setiap persimpangan titik
dicatat data-data yang dibutuhkan, seperti yang terlihat pada gambar
1. Setelah itu, dibuat table untuk menghitung volume tanah galian dan
timbunan. Pada gambar 2 dapat dilihat bagaimana perhitungan luas
area yang ditentukan pada sebuah titik. Sebagai contoh, pada titik
sector 1 - A adalah 0,25A (jika luas sector dinotasikan dengan A).
Sedangkan 1 – B adalah 2 x 0,5A dan 2-B adalah 4 x 0,25A
 
Ketinggian yang Ketinggian yang
diinginkan sebenarnya
 
Kedalaman Kedalaman
penggalian penimbunan
 
 
 
Gambar 1. Data yang tercatat pada setiap persimpangan

 
1 A B C
   
 

2
 
 
 

3
 
Gambar 2 Pembagian sector untuk setiap titik
CONTOH SOAL :
JIKA DIKETAHUI DATA PERMUKAAN ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

A B C

1 3.2 4.3 3.4 4.4 3.6 2.4


-

2 3.4 4.8 3.6 2.6 3.8 2.8


1.4 2.0

3 4.2 3.6 4.4 1.8 4.5 5.1

1.0 2.2 0.3

4 3.8 1.9 4.5 4.0 5.1 8.1


2.8 1.0 2.8

5 4.9 3.8 5.1 3.8 4.8 6.1


2.0 1.2 1.0

DENGAN LUAS SETIAP SEKTOR ADALAH 4X9 M2, BERAPAKAH


VOLUME TANAH GALIAN DAN TIMBUNAN ?
PENYELESAIAN :

TITIK ELEV. ELEV. TINGGI TINGGI FREK LUAS VOL. VOL.


BARU LAMA GALI TIMBUN TETAP GALI TIMB.
(M) (M) (M2) (M3) (M3)
1A 3,2 4,3 1,1 0 1 36 39,6 0
1B 3,4 4,4 1,0 0 2 36 72,0 0
1C 3,6 2,4 0 1,2 1 36 0 43,2
2A 3,4 4,8 1,4 0 2 36 100,8 0
2B 3,6 2,6 0 1,0 4 36 0 144,0
2C 3,8 2,8 0 1,0 2 36 0 72,0
3A 4,2 3,6 0 0,6 2 36 0 43,2
3B 4,4 1,8 0 2,6 4 36 0 374,4
3C 4,5 5,1 0,6 0 2 36 43,2 0
4A 3,8 1,9 0 1,9 2 36 0 136,8
4B 4,5 4,0 0 0,5 4 36 0 72,0
4C 5,1 8,1 3,0 0 2 36 216,0 0
5A 4,9 3,8 0 1,1 1 36 0 39,6
5B 5,1 3,8 0 1,3 2 36 0 93,6
5C 4,8 6,1 1,3 0 1 36 46,8 0
TOTAL 518,4 1018,8
METODE RUAS
Pada gambar rencana suatu proyek jalan, misalnya, terdapat suatu garis
yang disebut garis as jalan. Garis as jalan tersebut merupakan garis
tengah suatu rencana jalan. Panjang garis as jalan menentukan panjang
dari jalan yang akan dibuat. Untuk menghitung volume tanah galian dan
timbunan pada area rencana jalan tersebut maka garis as jalan harus
dibagi menjadi beberapa ruas yang sama panjang atau yang juga dikenal
dengan istilah stasiun. Pada setiap titik pertemuan ruas diadakan survei
lapangan mengenai ketinggian elevasi setiap sisi dari as jalan. Langkah
selanjutnya adalah dengan menggambarkan hasil survei yang
menunjukkan elevasi yang sebenarnya dan yang diinginkan pada titik
tersebut. Karena bentuk permukaan biasanya tidak beraturan maka
bentuk permukaan tersebut dapat disederhanakan ke suatu bentuk lain
seperti segitiga, trapesium, dan lainnya. Kemudian dihitung luas daerah
(secara vertikal) yang akan digali dan ditimbun. Dari hasil perhitungan,
dengan mengalikan jarak antara titik maka akan didapat volume tanah
galian dan timbunan.
CONTOH SOAL

Jalan sepanjang 600 meter akan dibangun. Pada setiap stasiun dilakukan
survei lapangan untuk menentukan volume galian dan timbunan pada stasiun
tersebut. Hasil dari survei adalah :

STASIUN LUAS GALIAN (m2) LUAS TIMBUNAN (m2)

0.000 42 33
0.100 32 25
0.200 25 80
0.300 15 100
0.400 20 70
0.500 30 45
0.600 24 40

Elevasi yang ada

Galian = 42 m2

Elevasi yg diinginkan Timbunan =


33 m2

Kondisi pada Sta 0.000

Tentukan berapa volume tanah galian dan timbunan pada rencana jalan tersebut ?
Untuk memudahkan perhitungan volume tanah galian dan timbunan, maka dari data diatas dibuat
suatu tabel. Dan hasilnya adalah sebagai berikut :

Sta Panjang Luas Rata-rata Luas Rata-rata Volume Volume


Ruas (m) Galian(m2) Galian(m2) Timbunan(m2) Timbunan(m2) Galian(m3) Timbunan(m3)

0.000 42 33
100 37,00 29,00 3.700 2.900
0.100 32 25
100 28,50 52,50 2.850 5.250
0.200 25 80
100 20,00 82,50 2.000 8.250
0.300 15 85
100 17,50 77,50 1.750 7.750
0.400 20 70
100 25,00 57,50 2.500 5.750
0.500 30 45
100 27,00 42,50 2.700 4.250
0.600 24 40
TOTAL 15.500 34.150

KESIMPULAN :
Diperoleh Volume galian adalah 15.500 m3 dan Volume timbunan adalah 34.150 m3
Apakah dengan volume yang ada ini hanya diperlukan Volume = 34.150 - 15.500 = 18.650 m3
lagi untuk menutup kebutuhan volume timbunan yang diperlukan ?

Untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan tersebut, dapat dihitung dengan melihat dari
jenis tanah yang ada tersebut

Anda mungkin juga menyukai