Anda di halaman 1dari 21

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Banyak struktur sipil khususnya pekerjaan tanah yang membutuhkan timbunan,
seperti dam, dinding penahan tanah, lapangan terbang, dan lain-lain.Struktur tersebut
membutuhkan tanah timbunan yang dikompaksi, dikompaksi maksudnya adalah membuat
tanah timbunan tersebut pada kondisi padat. Kondisi padat dicapai dengan mengurangi udara
pori (ingat diagram 3 fase) didalam tanah , dengan tidak mengubah (atau sedikit mengubah)
kadar air.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa kompaksi dibutuhkan ?
2. Bagaimana cara kompaksi lapangan ?
3. Peralatan apa saja yang digunakan pada kompaksi ?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Metode penulisan makalah ini adalah sebagai berikut
1. Metode studi pustaka
2. Dengan ini kami mencari segala informasi mengenai pemadatan tanah dan alat-alat
yang digunakan.
3. Mempelajari materi-materi yang berkaitan dengan pemadatan tanah.
1.4 METODE PENULISAN
Metode makalah ini adalah sebagai berikut
1. Metode studi pustaka
Dengan metode ini kami merncari segala informasi memgenai materi dan perubahan
setra aplikasinya dalam buku
2. Browsing internet
Dengan metode ini kami merncari segala informasi memgenai pemadatan tanah serta
aplikasinya melalui internet.

BAB II
ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Tujuan Kompaksi


Kenapa Kompaksi Dibutuhkan ?
-

Kondisi tanah kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan


Sifat kemampatannya yang besar
Permeabilitas besar
Kuat geser tanah rendah

Kompaksi adalah Pemadatan tanah dengan menggunakan energi mekanis, termasuk


didalamnya modifikasi kadar air dan gradasi tanah. Untuk pelaksanaannya dilapangan,
dibutuhkan spesifikasi kompaksi di laboratorium. Kompaksi di lapangan tergantung pada
hasil uji kompaksi di laboratorium. Tujuan kompaksi di lapangan berbeda dengan kompaksi
di laboratorium
Tujuan Uji Kompaksi (Lapangan) :
-

Mengurangi besar penurunan


Meningkatkan kuat geser tanah
Mengurangi nilai permeabilitas

Tujuan Uji Kompaksi (Lab) :

d -(t/m3)
Mendapatkan berat isi kering maksimum (gd max)
-

Mendapatkan kadar air optimum (w opt)

d max

w opt w (%)

Mengapa Perlu dilakukan Perbaikan Tanah ?


-

Kondisi tanah tidak sesuai dengan yang diharapkan (tanah jelek)


ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

Kekuatan tanah tidak cukup


Sifat kompressibilitas tanah terlalu besar
Kepadatan tanah terlalu lepas
Ketebalan tanah lunak terlalu besar
Ada kemungkinan terjadinya deformasi yang besar (longsoran)
Muka air tanah terlalu tinggi
Membahayakan struktur sipil

Keuntungan Kompaksi
-

Penurunan yang bersifat merusak bisa dikurangi atau dihindari.


Peningkatan kuat geser tanah dan peningkatan stabilitas lereng.
Daya dukung tanah bisa ditingkatkan.
Perubahan volume tanah yang tidak diinginkan bisa dikontrol, misalnya pembekuan,
pengembangan, dan penyusutan.

Kompaksi di laboratorium
-

Pemadatan pada tanah butir halus adalah pengetahuan yang relatif baru
Pada tahun 1930, R.R. Proctor, membuat dan untuk biro pekerjaan umum di LA, dan
menyusun prinsip dasar kompaksi dan mempublikasikannya di Engineering News-

Record.
Untuk menghormati beliau maka standar pengujian kompaksi di laboratorium
dinamakan uji Proctor, atau Proctor test.

Tujuan :
-

Untuk menentukan kadar air yang akan digunakan pada kompaksi di lapangan.
Menghasilkan nilai derajat kepadatan yang bisa diperoleh pada kadar air optimum
tersebut.

Impact compaction :
-

Proctor test adalah impact compaction.


Sebuiah palu dijatuhkan beberapa kali pada sampel tanah dalam sebuah mold
Berat palu, tinggi jatuh palu, jumlah pukulan, jumlah lapis tanah yang dipadatkan
dalam mold, dan volume mold dispesifikasikan.

2.2 Jenis Uji Kompaksi


Jenis Uji Kompaksi di Laboratorium

ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

1
2

1: BS test
2: Standard Proctor test
3: Modified Proctor test

Peralatan Uji Kompaksi di Lab.


Standard Proctor Test

Perbandingan Metode Kompaksi

ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

Summary of Standard Proctor Compaction Test Specifications (ASTM D-698, AASHTO)

Summary of Modified Proctor Compaction Test Specifications (ASTM D-698, AASHTO)

Modifikasi Uji Proctor, Mengapa?

Pada awalnya, untuk konstruksi di lapangan, digunakan peralatan yang kecil dan
ringan, sehingga memberikan nilai kepadatan yang kecil pula, sehingga pengujian di
laboratorium pun menggunakan teknik kompaksi dengan energi yang kecil.

Saat ini, peralatan yang digunakan adalah peralatan berat dengan ukuran yang besar,
sehingga pengujian di laboratorium pun disesuaikan dengan peralatan yang
dilapangan. Sehingga teknik kompaksi yang ada harus dimodifikasi.

Modified proctor test ditemukan pada perang dunia ke dua oleh U.S Army Corps of
Engineering, dimana saat teknik kompaksi dengan energi besar diperlukan saat
membuat lapangan terbang untuk pesawat berbadan besar.

Prosedur Uji
(1) Beberapa sampel tanah dengan kadar air berbeda-beda di kompaksi sesuai dengan
spesifikasi

ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

(2) Berat isi total atau berat isi basah dan nilai kadar airnya untuk setiap sampel dihitung
(3) Plot nilai berat isi kering gd versus water contents (w) untuk setiap sampel. Kurva
tersebut disebut compaction curve.
Hasil Uji

Line of
optimums

Zero air
void

d max

3
Dry density d (Mg/m )

Modified
Proctor

Dry density d (lb/ft3)

Standard
Proctor
wopt
Water content w (%)

Holtz and Kovacs, 1981

Penjelasan Hasil Uji dan Catatan


Puncak Kurva Kompaksi
Titik yang menunjukkan posisi berat isi maksimum dan kadar air optimum (disebut juga
OMC = Optimum Moisture Content). Titik berat isi maksimum spesifik untuk energi dan
metode pemadatan tertentu, belum tentu sama dengan berat isi di lapangan

ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

Zero Air Voids Curve (ZAVC)


Kurva untuk kondisi tersaturasi penuh (Sr = 100%) tidak akan pernah dicapai oleh
kompaksi
Garis Optimum
Garis yang menghubungkan puncak beberapa kurva kompaksi pada sampel tanah yang sama
pararel dengan kurva ZAVC

wS
wS

S
w w S w
Gs
s

Ingat bahwa:

s
1 e
Se wGs
d

Dibawah wopt (dry side of optimum):


Dengan peningkatan kadar air, partikel tanah menciptakan lapisan air di sekeliling partikel
tanah tersebut, sehingga lapisan air ini menjadi pelicin, sehingga lebih mudah untuk
digerakkan kepadatan meningkat
ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

Pada wopt:
Kepadatan yang diperoleh adalah kepadatan maximum, tidak akan meningkat lagi
kepadatannya.
Di atas wopt (wet side of optimum):
Air mulai menggantika posisi partikel tanah dalam mold, karena berat isi air lebih kecil dari
pada berat isi tanah maka berat isi keringnya berkurang seiring penambahan kadar air.

Kurva kompaksi dibuat dengan melakukan beberapa uji kompaksi, biasanya 4 atau 5
uji kompaksi pada kadar air yang berbeda, dibutuhkan untuk membentuk kurva
kompaksi

Dari 5 uji kompaksi dibuhkan 2 titik di daerah dry side dan 2 titik di daerah wet side
dengan perbedaan masing-masing sekiar 2 %, 1 titik disekitar wopt

ASTM menyarankan bahwa nilai wopt berada sedikit dibawah plastic limit

Biasanya nilai berat isi kering maksimum sekitar 1.6 hingga 2 t/m3, sedangkan kadar
air optimum biasanya diantara 10% hingga 20%

Kompaksi : Lapangan vs laboratorium


ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

Sulit untuk memilih lab test yang mewakili prosedur uji di lapangan

Kurva uji lab umumnya memberikan nilai wopt yang lebih rendah dibandingkan
dengan uji lapangan

Uji kompaksi di lapangan dikontrol oleh uji lab dinamik

Kurva 1, 2,3,4: Kompaksi laboratorium


Kurva 5, 6: Kompaksi lapangan
Pengaruh Jenis Tanah Pada Kompaksi
Distribusi ukuran butir, ukuran partikel, berat jenis, dan jenis serta jumlah mineral pada tanah
lempung

2.3 Properties dan Struktur Tanah Butir Halus Yang Dipadatkan


Struktur Tanah Lempung Yang Dipadatkan
ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

Komposisi partikel tanah di daerah dry side lebih tidak teratur dibandingkan dengan derah
wet side.
Pada mold yan sama, menambah energi kompaksi membuat partikel tanah terdispersi
(tersebar,) terutama untuk daerah dry side)

Permeabilitas
Seiring dengan peningkatan kadar air, permeabilitas pada daerah dry side turun tajam, dan
agak sedikit naik pada daerah wet side.
Meningkatkan energi kompaksi menurunkan nilai permeabilitas yang disebabkan
meningkatnya kepadatan (pori berkurang).

ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

1
0

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

Kompressibilitas
Pada tegangan rendah, maka sampel tanah yang dikompaksi memiliki nilai kompressibilitas
yang lebih besar pada daerah wet side dibandingkan daerah dry side

Pada tegangan tinggi, maka yang terjadi adalah sebaliknya, Kompressibilitas pada daerah dry
side lebih besar dibandingkan dengan daerah wet side

ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

1
1

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

Tanah Mengembang (Swelling)


Potensi terjadinya swelling lebih besar pada daerah dry side dibandingkan dengan daerah wet
side, karena pada daerah dry side memiliki kecenderungan menyerap air yang lebih besar.
Sedangkan potensi untuk susut lebih besar pada daerah wet side.

(w
Higher swelling
potential

opt

d max

Higher shrinkage
potential

Kuat Geser Tanah

Pada kondisi NORMAL, kuat geser tanah yang dikompaksi pada dry side akan memberikan
kuat geser yang lebih besar dibandingkan dengan wet side mupun pada w
kondisi optimum
HATI-HATI UNTUK KONDISI BASAH!!!

ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

1
2

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

CBR (California Bearing Ratio)


CBR= Rasio antara perlawanan yang dibutuhkan untuk menekan piston (3-in 2) ke dalam
tanah yang dikompaksi dengan perlawanan yang dibutuhkan untuk menekan piston (3-in2) ke
dalam batu pecah standar dengan kedalaman penetrasi yang sama.

ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

1
3

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

Pada energi yang lebih besar, maka pada daerah dry side akan dihasilkan nilai CBR yang
lebih besar dibandingkan dengan daerah wet side.
Kesimpulan
Struktur
Permeabilitas
Kompressibilitas
Pengembangan
Kuat Geser

Dry side
Wet side
Lebih tidak beraturan
Lebih teratur (paralel)
Lebih permeable
lebih compressible pada lebih compressible pada
tekanan tinggi
tekanan rendah
Potensi mengembang lebih Potensi susut lebih besar
besar
Lebih Besar

2.4 Peralatan Kompaksi Di Lapangan


Peralatan Mekanik Kompaksi di Lapangan dan Prosedurnya
Smooth-wheel roller (drum)

100% area di bawah roda tertutupi (setelah digilas)


Tekanan mencapai 380 kPa
Bisa digunakan untuk semua jenis tanah kecuali tanah yang berbatu
Tipe beban : Beban statik
Umumnya digunakan untuk meratakan material subgrade dan memadatkan perkerasan
flexible (aspal)

Pneumatic (or rubber-tired) roller

ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

1
4

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

80% area tertutupi


Tekanan mencapai 700 kPa
Bisa digunakan untuk tanah butir kasar dan butir halus
Tipe beban : statik dan remasan (kneading)
Bisa digunakan untuk timbunan jalan ataupun dam (earth dam)

Sheepsfoot rollers

ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

1
5

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

Mempunyai tonjolan-tonjolan bulat atau persegi di kakinya disebut sebagai kaki

8% ~ 12 % area tertutupi

Tekanan dari 1400 hingga 7000 kPa

Cocok untuk tanah lempungan

Tipe beban : statik dan remasan (kneading)

Tamping foot roller

Sekitar 40% area tertutupi

Tekanan dari 1400 hingga 8400 kPa

ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

1
6

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

Paling baik digunakan untuk pemadatan tanah butir halus (lanau dan lempung)

Tipe beban : statik dan remasan (kneading)

Mesh (or grid pattern) roller

50% area tertutupi

Tekanan dari1400 hingga 6200 kPa

Ideal untuk kompaksi material berbatu, kerikil, dan pasir. Dengan kecepatan vibrasi
yang tinggi, material di getarkan, dihancurkan, dan dipadatkan

Tipe beban : statik dan vibrasi

Vibrating drum on smooth-wheel roller

Penggetar vertikal dipasang pada smooth wheel rollers

ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

1
7

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

Penggetaran roda memadatkan tanah

butir kasar, karena dengan getaran maka

partikel tanah butir kasar membuat posisi yang baru akibat deformasi siklik

Tipe beban : statik dan vibrasi

Cocok untuk tanah berbautir kasar

Peralatan Manual
Jenis peralatan ini digerakkan dengan tenaga manusia / hewan sehingga pekerjaan
pemadatan ditaksanakan lebih lambat dan hasil pemadatan kurang memuaskan tetapi sangat
berguna untuk pelaksanaan pemadatan didaerah terpencil / pedesaan dimana sulit untuk
mendatangkan peralatan pemadat mekanik karena biaya yang mahal. Ada 2 jenis alat
pemadat manual :
1. Alat Pemadat Tangan : Alat-alat pemadat ini dibuat dari beton cor yang diberi tangkai
untuk menumbukkan beban tersebut ke tanah yang akan dipadatkan.
2. Alat pemadat silinder beton : Alat ini berupa roda yang berbentuk silinder terbuat dari
beton cor. Cara melakukan pemadatannya adalah ditarik dengan hewan seperti kerbau
atau lembu dan dapat juga mempergunakan kendaraan bermotor sebagai penariknya.
2.5 Vibratory Compaction
Variabel yang mengontrol pemadatan dengan getaran. Karakteristik alat yang digunakan:
(1) berat, ukuran
(2) Frekwensi kerja, dan rentang frekunsi
Karakteristik tanah:
(1) Kepadatan awal
(2) Ukuran butir dan bentuknya
(3) Kadar air
Prosedur konstruksi:
(1) Jumlah lintasan
(2) Ketebalan lapisan
(3) Frekwensi penggetar
(4) Kecepatan

Frekuensi
ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

1
8

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

Optimum frekuensi adalah frekuensi yang menyebabkan kepadatan maksimum

Kecepatan Roda
Untuk jumlah lintasan tertentu, maka kepadatan yang lebih besar akan diperoleh pada
kecepatan rendah

ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

1
9

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

Lintasan

240 cm thick layer of northern Indiana dune sand

5670 kg roller operating at a frequency of 27.5 Hz.

Setelah 5 lintasan tidak ada peningkatan kepadatan yang signifikan

Menentukan tebal lapis

BAB III
PENUTUP
ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

2
0

PERBAIKAN TANAH-KOMPAKSI

3.1 Kesimpulan
Pada pemadatan timbunan tanah untuk jalan raya, dam tanah, dan banyak struktur
teknik lainnya, tanah yang lepas haruslah dipadatkan untuk meningkatkan berat volumenya.
Pemadatan tersebut berfungsi

untuk meningkatkan kekuatan tanah, sehingga denagn

demikian meningkatkan daya dukung pondasi diatasnya. Pemadatan juga dapat mengurangi
besarnya penurunan tanah yang tidak diinginkan dan meningkatkan kemampatan lereng
timbunan.
Percobaan-percobaan di laboratorium yang umum dilakukan untuk mendapatkan berat
volume kering maksimum dan kadar air optimum adalah proctor compaction (uji pemadatan
Proctor.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemadatan
Kadar air mempunyai pengaruh yang besar terhadap tingkat kemadatan yang dapat
dicapai oleh suatu tanah. Disamping kadar air, faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi
pemadatan adalah jenis tanah dan usaha pemadatan.
Lee dan Sedkamp (1972) telah mempelajari kurva-kurva pemadatan dari 35 jenis
tanah. Mereka menyimpulkan bahwa kurva pemadatan tanah-tanah tersebut dapat dibedakan
hanya menjadi empat tipe umum.
Energi yang dibutuhkan untuk pemadatan pada uji Proctor Standart, dapat dituliskan
sebagai berikut:
Dari kurva pemadatan untuk empat jenis tanah (ASTM D-698) terlihat bahwa:
1. Bila energi pemadatan bertambah, harga berat volume kering maksimum tanah hasil
pemadatan juga bertambah, dan
2. Bila energi pemadatan bertambah, harga kadar air optimum berkurang.
3.2 Saran
Saat melakukan kompaksi dilapangan, sebaiknya menggunakan alat yang sesuai dengan
kebutuhan agar hasil yang didapatkan sesuai dengan yang diharapkan.

ABDURRAHMAN M.A. (1204053)

2
1

Anda mungkin juga menyukai