GEOLOGI TEKNIK

SIFAT KETEKNIKAN BATUAN

I Gde Budi Indrawan, Ph.D.

Email: igbindrawan@ugm.ac.id

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Pendahuluan

Rock: a hard natural aggregate of minerals connected by

strong cohesive force.
A.Intact rock
B.Rock mass

Gonzlez de Vallejo & Ferrer (2011)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 2
IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Pendahuluan

Geological control of the properties of intact rock and rock

mass.

Gonzlez de Vallejo & Ferrer (2011)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 3

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Pendahuluan

Sifat Keteknikan Batuan

A. Sifat Indeks (termasuk sifat fisik)
B. Sifat Mekanika (kekuatan dan deformabilitas)
C. Sifat Hidrolika (permeabilitas, transmisivitas, dll)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 4

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Indeks

1. Luster, Texture, Size, Colour, Hardness, Grain size

Krumbein phi scale:
d
log 2
d0
d0 = 1 mm

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 5

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Indeks

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 6

Gonzlez de Vallejo & Ferrer (2011)

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Indeks

Diagram fase

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 7

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Indeks

2. Porosity, n Vv = volume of void

= Vt - Vs
Vt = total volume

- Values between 0% and 90%,

normal values between 15%
and 30%.
- Inversely proportional to
strength and density.
- Directly proportional to
deformability.
Gonzlez de Vallejo & Ferrer (2011)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 8

de Vallejo & Ferrer (2011)

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Indeks

3. Densitas (density),

Goodman (1989)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 9

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Indeks

4. Specific Gravity, Gs
Mineral: Batuan:

Goodman (1989) Bell (2007)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 10

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Indeks

5. Durability
Resistance of rock to weakening
and disintegration process.
Rock durability increases with
density and decreases with water
content.
Measured with the Slake Durability
Test, which subjects previously
fragmented rock samples to
standard 10 min drying and
wetting cycles in the lab.

Gonzlez de Vallejo & Ferrer (2011)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 11

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Hidrolika

Koefisien
konduktivitas
hidrolik, k
Uji triaxial
Uji perkolasi, pecker

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 12

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 13

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

Since stress can be divided into normal stress (compressive

and tensile stress) and shear stress, the rock should also
have 3 types of strength:
Compressive strength (c)
Shear strength ()
Tensile strength (T)
Typically for the same kind of rock:

T < < c

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 14

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 15

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

Gonzlez de Vallejo & Ferrer (2011)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 16

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

Uji kuat tekan (compressive strength test)

1. Schmidt Rebound Hammer
Indirect Methods
2. Point Load
3. Uniaxial Compression
Direct Methods
4. Triaxial Compression
Uji kuat tarik (tensile strength test)
A. Direct Tension
B. Indirect method: Brazilian Tension

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 17

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

Uji kuat tekan langsung (ex: Uniaxial Compression):

Memerlukan waktu lama
Biaya mahal
Terbatas pada contoh batuan yang bisa dibentuk menurut
bentuk pengujian yang diperlukan
Uji kuat tekan tidak langsung (ex: Schmidt rebound hammer):
Lebih sederhana
Memerlukan persiapan yang relatif singkat
Dapat dipergunakan di lapangan.
Akurasi hasil uji tergantung kalibrasi.
Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 18
IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

1. Schmidt rebound hammer

Goktan & Gunes (2005)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 19

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

Pegas akan memantul karena bertumbukan dengan

permukaan batuan.
Semakin keras permukaan batuan yang diuji, semakin jauh
jarak pantulan pegas.

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 20

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 21

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 22

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

2. Point load

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 23

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

P
Is
De 2
P = failure load (N)
De = equivalent diameter of core (m)

0,45
D
I s (50 ) I s
0.05 Lama & Vutukuri (1978)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 24

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

PLI (Is) vs. UCS (c)

Bieniawski (1974)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 25

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

Engineering classification
of rock by strength (after
ISRM, 1978c; CGS, 1985;
Marinos & Hoek, 2001)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 26

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

3. Uniaxial Compression
Memperoleh Uniaxial Compressive Strength (UCS).

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 27

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

4. Triaxial Compression
Triaxial

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 28

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

4. Tensile strength test

Uniaxial tensile strength test tidak umum dilakukan
karena:
Sulit melakukannya.
Dalam kondisi in-situ, batuan tidak runtuh dengan cara
direct tension.
Tensile strength batuan umumnya diukur melalui indirect
tensile strength test (misalnya Brazilian tension test),
dimana tensile stress dihasilkan melalui compressive
loading.

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 29

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

Brazilian Tension
Cylindrical core of rock material
t = 0.5 (D)
Loaded laterally with a compressive force (P).
Tensile strength T = P/A = 0.636P/Dt

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 30

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

Shear box is used to

determine shear strength
() as a function of normal
stress (n) on a
discontinuity plane.

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 31

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

Kekuatan intact rock dan bidang diskontinuitas dapat

ditentukan secara langsung di lab atau di lapangan.
Kekuatan rock mass tidak dapat ditentukan secara langsung
karena ukuran dan kondisi geologi yang sulit disimulasikan
dalam pengujian di lab.
Kekuatan rock mass dapat diestimasi dengan indirect
methods (Ex: indeks kualitas rock mass: RQD, RMR, dll)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 32

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

Indirect: Rock Quality Designation (RQD)

Kualitas core yang diperoleh dalam coring.

Length of core pieces > 10 cm length

RQD = 100%
Total length of core run

(38 17 20 35)
RQD = 100%
200

KUALITAS BATUAN RQD (%)

Very poor 0 - 25
Poor 25 - 50
Fair 50 -75
Good 75 - 90
Excellent 90 - 100
Deere (1968)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 33

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

Rock Mass Rating

(RMR)
(Bieniawski,1973;19
84)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 34

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Mekanika

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 35

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Pelapukan

The susceptibility of a rock substance to weathering depends

upon the following:
the susceptibility to weathering of its component minerals;
the nature of its fabric, i.e. the degree of interlock and/or
cementation of the mineral grains; and
its porosity and permeability.

Fell et al. (2005)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 36
IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Pelapukan

Susceptibility of igneous rock-forming minerals to weathering

depends on the temperature of mineral formation.

Sivakugan et al. (2013)

Fell et al. (2005)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 37

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Pelapukan

Influence of weathering to rock-forming minerals

Fell et al. (2005)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 38

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Pelapukan

For example, both rhyolite and granite contain sodic felspar,

micas and quartz, but in rhyolite the crystals are much more
fine grained and more tightly interlocked than in granite.
Hence granite is much more susceptible to weathering than
rhyolite.

Also, a dense, non-porous limestone comprising almost 100%

calcite is likely to be less susceptible to weathering (solution)
than a porous sandstone comprising 80% quartz grains which
are durable but cemented by calcite.

Fell et al. (2005)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 39

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Pelapukan

Efek pelapukan:
Porositas (+)
Permeabilitas (+)
Deformabilitas (+)
Kekuatan (-)

(Little, 1969)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 40

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Pelapukan

Batas antara soil dan intact rock: UCS 1 atau 1,25 MPa.

de Vallejo & Ferrer (2011)

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 41

IV. SIFAT KETEKNIKAN BATUAN - Pelapukan

Jurusan Teknik Geologi | Universitas Gadjah Mada 42