Anda di halaman 1dari 3

Model Mohr Coulomb (MC)

Model Mohr Coulomb adalah model elastis-plastis yang terdiri dari lima buah parameter, yaitu E dan v
untuk memodelkan elastisitas tanah. Phi dan c utnuk memodelkan plastisitas tanah dan sebagai sudut
dilatansi. Model mohr coulomb merupakan ordo pertama dari perilaku tanah dan batuan. Pada model
Mohr Coulomb, setiap lapisan tanah dimodelkan dengan sebuah nilai kekakuan rata-rata yang konstan.
Dengan nilai kekakuan yang konstan tersebut, maka perhitungan cenderung cepat dan dapat diperoleh
perkiraan awal dari bentuk deformasi dari pemodelan.

Model Mohr-Coulomb merupakan pemodelan tanah dengan nilai plastisitas sempurna, dimana
plastisitas mempunyai hubungan dengan terbentuknya regangan yang tidak dapat kembali dengan
semula. Untuk mengevaluasi apakah plastisitas telah terjadi dalam perhitungan, sebuah fungsi leleh
(yield function), f, f, digunakan sebagai fungsi dari tegangan dan regangan utama. Model plastis
sempurna merupakan suatu model konstitutif dengan bidang leleh tertentu, yaitu bidang leleh yang
sepenuhnya didefinisikan oleh parameter model dan tidak terpengaruh oleh peregangan (plastis). Untuk
kondisi tegangan yang dinyatakan oleh titik-titik yang berada di bawah leleh, perilaku dari titik-titik
tersebut akan sepenuhnya elastis dan seluruh regangan dapat kembali seperti semula.

Gambar 1 Ide Dasar dari Suatu Model Elastis Plastis-Sempurna

Modulus Elastisitas Young E

Ada 3 kondisi E yang berbeda, yang digunakan sesuai dengan kondisi lapangannya. E0 disebut E inisial,
digunakan jika tanah memiliki rentang elastis yang besar. Untuk tanah yang elastis E0 berimpit dengn
E50 sehingga E0=E50. E50 adalah modulus elastisitas yang mengacu pada nilai 0,5 σ f (σ f adalah
tegangan yang membuat tanah menjadi bersifat plastis sempurna). E50 digunakan jika kondisi tanah
dilapangan dibebai (pembangunan upper structure, jalan, embankment, dan sebagainya)

Poisson’s ration v

Cohesion c dan angle of friction ∅


Untuk tanah granulai, diambil batasan ∅=35 ° (umumnya pasir padat). Alasannya adalah karena
kecenderungan pelemahan kuat geser melewati kuat geser puncak (post-peak softening) pada tanah
pasir.

Sudut dilatasi

Jika tanah menerima beban vertikal, butiran tanah akan bergulir kesamping pada kondisi failure. Jika
sudut geser dalam adalah sudut gaya gesek antara butir, maka …….. bernilai negative hanya realistis
pada tanah pasir dalam kondisi yang sangat lepas.

Model dan Input Parameter Material

Drained

Hanya menghitung tegangan pori initia u0. Tegangan pori ekses?u tidak akan dihitung pada kondisi ini.
Digunakan untuk memodelkan tanah yang kering, tanah yang memiliki porositas besar (tanah granular)
dan tanah yang telah mengalami konsolidasi penuh dalam jangka waktu yang lama (air pori telah
terdisipasi semua sehinggu ?u=0)

Undrained

Perhitungan meliputi u0 dan ?u bahkan untuk material yang berada di atas muka air tanah (penting
untuk mengingat memasukkan parameter efektif, bukan parameter jenuh untuk material di atas GWT).
Untuk perhitungan konsolidasi (Plastic Calculation) dimana u? adalah pemeran utamanya, diharapkan
semua material yang mengalami konsolidasi berada dalam kondisi undrained baik tanah granular di
bawah GWT maupun tanah kohesif yang berada di atas GWT. Ambil nilai permabilitas yang
representative untuk pemodelan tersebut.

Penambatan tanah

Penambatan atau penempatan struktur adalah tindakan yang merupakan cara penganggulangan
bersifat mengikat atau menahan massa tanah dan batuan yang bergerak.

Penambatan tanah untuk menanggulangi keruntuhan lereng tanah dapat dilakukan dengan
menggunakan penambat antara lain bronjong dan soil nailing

Bronjong

Bronjong atau gabion adalah bangunan penambat tanah dengan struktur bangunan berupa anyaman
kawat yang diisi batu belah. Struktur bangunan berbentuk persegi dan disusun secara bertangga yang
umumnya berukuran 900 x 450 x 1 mm

Bangunan bronjong adalah struktur yang tidak kaku sehingga dapat menahan gerakan baik vertikal
maupun horixontal dan bila runtuh masih bisa dimanfaatkan kembali. Selain hal itu, bronjong
mempunyai sifat lulus air, sehingga tidak akan menyebabkan terbendungnya air permukaan.
Bronjong umumnya dipasang pada kaki lereng yang disamping sebagai penahan keruntuhan lereng.
Berfungsi utuk mencegah penggerusan. Keberhasilan dalam penggunaan bronjong sangat bergantung
dari kemampuan bangunan ini untuk menahan geseran pada tanah di bawah alasnya. Oleh sebab itu,
bronong harus diletakkan pada lapisan yang mantap dibawah bidang keruntuhan lereng. Bronjong akan
efektif untuk kerutuhan lereng yang relative dangkal tetapi tidak efektif untuk keruntuhan lereng
berantai. Bronjong banyak digunakan karena material yang digunakan tidak sulit diperoleh,
pelaksanaanya mudah dan biayanya juga relative murah.

Anda mungkin juga menyukai