6
1 7
2
5 9
3 8 10
• 4
•Keterangan :
1. Hopper
2. Feeder
3. Primary crusher
4. Coveyor
5. Conveyor ke screen
6. Screen
7. Conveyor ke secondary crusher
8. Secondary crusher
9. hopper
10. covnveyor produk ½”
• Asbuton dari tambang dimasukan ke hopper (1), kemudian
melalui feeder (2) dan masuk ke primary Crusher (3) untuk di
pecah.
• Hasilnya melalui conveyor 4 dan conveyor 5 untuk ke screen 6,
produk akhir lolos ½”
• Screen 6 memproses penyaringan, yang lolos ½” langsung
masuk hopper 9 dan selanjutnya ke coveyor produk 10.
• Yang tidak lolos ½” kembali ke secondary crusher 8 melalui
conveyor 7.
• Primary cruher dan scondary crusher adalah crusher jenis
hammer mill.
• Karena sifatnya yang lengket maka jenis crusher yang bisa
dipakai untuk memecah aspal adalah hammer mill.
Hammer mill
PRODUK ASBUTON ½ “ (Inch)
Produk akhir pengolahan asbuton berkembang dari masa ke masa, sesuai dengan
perkembangan teknologi pengaspalan jalan dengan asbuton.
Pada masa lalu produk asbuton lolos ½”, syaratnya adalah asbuton lolos saringan
½”, kadar bitomen 20 % keatas , kadar air 6% . Produk dalam bentuk curah tidak di
kemas.
Saat ini asbuton ½” tidak dipakai lagi karena masih banyak kelemahannya.
Antara lain adalah:
• Butiran kasar, karena butirannya masih terlalu besar, sehingga sebagai fungsi
perekatnya berkurang, tidak seluruh bitumen yang ada pada butiran yang besar
berfungsi menjadi perekat pada konstriksi perkerasan jalan.
• Kadar yang tidak merata, pada fraksi butiran yang besar kadar bitumennya relatif
tinggi dibanding fraksi yang lebih halus, sehingga kadar tidak homogen, hal ini
mempengaruhi fungsi perekat pada konstruksi. Pada jalan dengan menggunakan
asbuton jenis ini sering didapat ada spot2 dimana perkersannya lepas karena
kurang bitumen dan ada bagian2 yng kelebihan aspal sehingga terjadi bleeding.
• Kadar air tinggi. Karena produk ini berupa peroduk curah maka kadar air tidak
dapat dikendalikan.
ASBUTON HALUS
Syarat Produk :
• Ukuran butir maksimum lolos saringan no. 4
• Kadar air maks. 6 %
• Kadar bitumen 20 % ± 1%
Karena syarat produk tsb, maka pengolahan asbuton ½”
dilanjutkan dengan memasukan produk ½” ke cruher lagi:
Berupa hammer mill juga namun putaran palunya (RPM) lebih
tinggi. Rpm dapat mencapai 1000 – 1500 rpm.
Kemudian di kemas dalam karung plastik, sehungga kadar air
dapat terkontrol.
Agar mendapatkan kadar bitumen 20 % ± 1% dilakukan blending,
yaitu sebelum masuk cruher kadar bitumennya di periksa,
kemudian dilakukan pencampuran dengan kadar bitumen
akhirnya harus mencapai antara 19 – 21 %.
Buton Granular Asphalt (BGA) atau Buton Rock
Asphalt (BRA)
Kedua produk ini sama perbedaan nama karena produsennya berbeda.
Adalah asbuton type Kabungka kadar 20 % ± 1% , kadar air max. 2 % dengan
ukuran butir lolos saringan ASTM no. 16.
Produk ini adalah pengolahan lebih lanjut asbuton type kabungka ½”.
BGA atau BRA dalam istilah Direktorat Jenderal Bina Marga Kementrian PUPR
asbuton butir Type 5-20 merupakan produk asbuton yang kualitasnya cukup
baik, sebagai bahan aditif yang baik untuk jalan aspal dengan kelas jalan yang
tinggi, untuk lalu lintas dgn beban berat.
Pengolahan Asbuton ½” menjadi BGA atau BRA :
• Blending untuk mendapatkan kadar 20%
• Asbuton ½” masuk crusher
• Drier (pengering)
• Screening (pengayakan)
• Pengantongan
Pengolahan Type Lawele
Asbuton Type Lawele bersifat lunak (liat) seperti dodol, sehingga peroses
penambangan dan pengolahannya berbeda dengan Type Kabungka.
Penambangan dilakukan dengan menggali langsung, setelah striping
(pengupasan lapisan penutup). Dari tambang dibawa ke tempat pengolahan
berupa pengecilan ukuran.
Karena sifat dari asbuton yang lengket tidak bisa di kecilkan ukuran butirnya
dengan “Hammer Mill” seperti halnya type Kabungka, tetapi dilakukan
dengan “Roll Crusher” dengan design khusus.
Roll Crusher
Prinsip kerja Roll Crusher adalah : Dua Roll (drum) dari baja yang
berdampingan dan berputar berlawanan arah, sehingga dapat menjepit
material yang ada diantaranya. Namun untuk Asbuton Type Lawele roll
crusher yang dipakai harus mempunyai kuku-kuku prda drum nya, sehingga
dapat mengorek/mencubit aspal sehingga terpisah –pisah menjasi butitan
ukuran ± 1 cm.
Roll crusher