ALAT BOR
1. KLASIFIKASI ROCK-DRILL
Untuk memenuhi bebagai kondisi yang ditemui pada
pemboran batuan, maka dikembangkan beberapa tipe alat bor.
Umumnya, pemboran batuan dapat diklasifikasikan sebagai handheld atau mounted. Termasuk hand-held adalah jackhammer
atau sinker, jackdrill atau jackleg, dan stoper. Sedangkan
mounted umumnya dikenal sebagai drifter. Tabel 2.1.
memperlihatkan masing-masing tipe pemboran dengan ukurannya.
26
2. PERCUSSION-DRILL JUMBOS
Dalam industri tambang, drill jumbo adalah sebuah unit
pemboran dengan satu atau lebih alat/batang bor dan dilekatkan
pada alat gerak mekanik. Jumbo dapat tersusun oleh beberapa alat
bor yang dilekatkan pada lengan baja dimana beberapa unit alat
bornya bekerja, dan keseluruhan alat digerakkan oleh mesin diesel
29
Tipe penggerak
Umumnya, penggerak tipe roda kelabang (crawler-type
undercarriage) seyogyanya tidak digunakan pada tambang
trackless yang mempunyai air tambang bersifat asam. Air
bersifat asam menyebabkan aksi elektrolitik dan menyebabkan
korosi dan kerusakan lebih cepat.
Propulsion
Penggerak dua roda pada jumbo berban karet mempunyai
kemampuan terbatas / marginal pada kemiringan sampai 12%.
Untuk unit penggerak empat roda dengan distribusi berat
kendaraan yang bagus, sanggup dioperasikan pada kemiringan
sampai 35%. Setidak-tidaknya 30% dari gross vehicle weight
(GVW) seyogyanya ditanggung oleh roda kemudi, apabila ini
tidak dipenuhi maka roda kemudi tidak mempunyai tarikan
mencukupi pada permukaan jalan yang lepas dan akan terjadi
selip.
Untuk menjamin operasi yang stabil pada tambang dengan
kemiringan curam, titik pusat berat kendaraan jumbo seyogyanya
dipertimbangkan. Selipnya atau ketidakmampuan kendaraan
mengatasi kemiringan yang ditemukan dalam tambang harus
dihindari.
Kemampuan membelok
Pada daerah yang terbatas, unit skid-steering atau crawler
mempunyai kelincahan gerak yang bagus. Jumbo yang dibawa
oleh unit articulated lebih disukai apabila menggunakan baserotated parallel booms.
Sedangkan rigid-frame jumbo dengan kemudi otomatis
adalah lebih kompak dan ekonomis, memerlukan perawatan lebih
sedikit dibandingkan dua tipe sebelumnya. Walaupun demikian
kemampuan berputar unit rigid-frame ini lebih lebar
31
KOMPONEN JUMBO
Rail Undercarriage
Tambang dengan sitim transportasi rel umumnya
menggunakan drill jumbo yang diletakkan pada rail-type
undercarriage. Dengan beban ringan dan distribusi berat yang
bagus, alat ini tersusun oleh kerangka dengan dua sumbu dan
32
Em
Eh
S
Pneumatic-Tired Undercarriage
Pada tambang tracless, peralatan berban karet dapat
digunakan hampir pada semua kepentingan tambang. Ban karet
tidak dipengaruhi oleh air tambang yang korosif (pada tambang
tembaga), kurang bersifat merusak permukaan jalan sebagaimana
tipe peralatan crawler, dan memungkinkan berjalan dengan
kecepatan lebih tinggi.
Secara ringkas alat pembawa jumbo berban karet dibagi
menjadi tiga, yaitu (1) rigid-frame carriers with tractor type skid
steering (2) rigid-frame carriers with automotive-type steering dan
(3) articulated-frame carriers with centre-articulated steering.
Kondisi oparasi dan tipe pemboran akan menentukan pemilihan
alat pembawa jumbo berban karet.
Skid steering : Mengingat kemampuannya untuk berbelok
secara seketika, pembawa tipe skid-steering akan menjadi
pertimbangan pada drift yang sempit dimana crosscuts
seringkali harus dibuat memotong drift ini. Walaupun demikian,
skid steering tidak aman pada kecepatan tinggi, dan kecepatan
unit ini seyogyanya dipertahankan antara 1,6 sampai 3,2 km/jam
(1,0 sampai 2,0 mph). Pemakaian ban akan meningkat karena
pengaruh selip pada mekanisme geraknya dan kadang-kadang
digunakan solid rubber pada unit ini. Pada unit ini dapat
dilengkapi dengan peralatan pelurus arah pemboran secara manual
atau otomatis.
Automotive steering : Pada automotive-steering memungkinkan unit dirancang menjadi sederhana
dan kompak. Oleh sebab itu tipe pembawa jumbo seperti ini menjadi terkenal (populer) untuk kegiatan
development dimana ruang yang tersedia terbatas. Cara kemudi ini meningkatkan keamanan operasi dan
memungkinkan kecepatan lebih tinggi. Walaupun radius putar alat pembawa jumbo ini lebih lebar
35
dibandingkan skid-steered atau articulated, hal ini tidak menjadi suatu kendala apabila telah dirancang
layout tambang yang layak. Apabila unit ini telah dilengkapi dengan peralatan pelurus pemboran secara
manual, Automotive-steering jumbo merupakan alat fleksibel yang dapat digunakan pada kebanyakan
aplikasi pemboran.
Articulated carrier : Pemanfaatan alat pembawa jumbo articulated paling efektif apabila
dikombinasikan dengan automatic parallel drill booms. Unit ini dengan sistim articulationnya
memungkinkan mengatur perlengkapan pemboran supaya tegak lurus dengan permuka kerja. Lagipula
kerangka articulated memberikan keuntungan apabila digunakan untuk drill jumbo yang panjang, yang
mempunyai peralatan listrik, peralatan hidraulik, kabel, dll. Tanpa pembawa articulated, unit ini akan sukar
untuk bergerak dalam ruang bawah tanah yang terbatas / sempit. Apabila dibandingkan dengan unit rigidframe, kerugian kerangka articulated adalah sifat ketidakstabilannya pada lereng (side slope), memerlukan
perawatan lebih besar, dan harga lebih mahal.
Tenaga tarik yang diperlukan untuk jumbo berban karet dapat dihitung dari rumus :
HP = [(RR + GR) X S] / [33.000 X Em X Eh]
HP
RR
GR
Em
Eh
S
Booms
Booms merupakan bagian struktural alat yang menggerakkan
dan meluruskan pemboran dan mengarahkan ke permukaan
terowongan. Hampir semua booms modern digerakkan secara
hidraulik dan remotely controlled.
Feed Shell
Feed shell mengarahkan dan mendorong alat bor kedepan
selama operasi pemboran dan menarik alat bor sesudah lubang bor
terbentuk. Feed shell tersusun oleh structural guide, unit
penggerak motor atau silinder dan pengatur kelurusan batang bor.
Sebuah jumbo yang dilengkapi dengan air drills atau air
jumbo drill umumnya menggunakan air-motor feed shells
dengan tipe sekerup atau rantai. Sebuah hydraulic jumbo drill
umumnya dilengkapi dengan feed shells yang digerakkan
dengan silinder hidraulik.
36
Drills
Tipe alat bor yang digunakan pada jumbos meliputi prcusion
drills, rotary drills, rotary-percusion drills dan auger drills.
Percusion drlls digunakan pada tambang yang mempunyai batuan
dengan kuat tekan melebihi 138.000 kPa (20.000 psi). Rotarypercusion drills digunakan pada batuan dengan kuat tekan antara
82.700 sampai 165.000 kPa (12.000 sampai 24.000 psi), termasuk
beberapa tambang batugamping dan timah hitam/seng. Rotary
drills dilengkapi dengan drag bits dan digunakan pada tambang
dengan kuat tekan antara 55.200 sampai 110.300 kPa (8.000
sampai 16.000 psi). Auger drill digunakan pada tambang batubara,
talk, garam dan tambang sejenis yang mempunyai perlapisan.
Perkembangan alat bor saat ini menggunakan hydraulic
percusion drills pada jumbos. Keunggulan utama hydraulic
percusion drills terhadap air drills adalah efisiensinya lebih
tinggi dan kemampuan mengkonsentrasikan energi tumbukan pada
lubang bor yang ada. Apabila diperbandingkan efisiensi secara
keseluruhan dari sistem tumbukan dari compressed air terhadap
sistim tumbukan hydraulic, maka sistem tumbukan
compressed-air mempunyai efisiensi sekitar 15 sampai 20%,
sedangkan sistem hydraulic mencapai 30 sampai 35%.
Beberapa sistem penumbuk hydraulic juga mampu
beroperasi pada frekuensi tumbukan lebih tinggi dibandingkan air
drills. Oleh sebab itu penumbuk hydraulic mampu memasok
energi total lebih banyak untuk mata bor, sehingga menghasilkan
laju penembusan lebih cepat.
37
sampai lebih dari tinggi 5,5 m dan lebar 6,7 m (tinggi 18,0 ft dan
lebar 22,0 ft). Drift tersebut mungkin relatif lurus dan datar ,
sedikit miring (steeply) , menikung tajam, atau mengikuti jalur
spiral. Oleh sebab itu untuk memenuhi kondisi kerja,
dikembangkan jumbo yang khusus disesuaikan dengan kondisi
kerja yang dijumpai, yaitu
1)
Jumbo dengan lebar 1,5 m (5,0 ft) digunakan untuk
tambang dengan bukaan yang sempit, belokan tajam dan banyak
crosscut. Jumbo seperti ini digerakan dengan udara atau mesin
diesel, dan biasanya mempunyai dua lengan bor, feeds untuk
panjang lubang 2,4 m (8,0 ft), diameter mata bor 31,8 sampai 41,3
mm (1,25 sampai 1,625 inci). Pembawa alat tipe skid-steering
memberikan kelincahan gerak, tetapi apabila alat ini harus sering
dipindah-pindahkan untuk jarak jauh, maka pembawa alat tipe
articulated mungkin lebih sesuai. Jumbo dengan klasifikasi
ukuran seperti ini umum dikenal sebagai Minibore TM, dan
digunakan untuk drift dengan ukuran lebar 2,1 m dan tinggi 2,1
m (lebar 7,0 ft dan tinggi 7,0 ft) sampai lebar 5,5,m dan tinggi 3,7
m (lebar 18,0 ft dan tinggi 12,0 ft). Gambar 2.6. memperlihatkan
tipe jumbo seperti ini.
2)
Jumbo dengan lebar 2,0 m (6,5 ft) digunakan pada
tambang yang kondisinya tidak memungkinkan digunakan jumbo
konvensional lebar 2,4 m (8,0 ft), tetapi tidak terlalu menyalahi
apabila digunakan unit Minibore TM. Jumbo seperti ini dapat
digunakan pada sublevels dengan penampang 2,4 m X 2,4 m
(8,0 ft X 8,0 ft), tetapi jumbo ini mampu membor permuka kerja
dengan ukuran lebar 9,1 m dan tinggi 5,5 m (lebar 30,0 ft dan
tinggi 18,0 ft) dalam satu posisi. Jumbo ini merupakan alat yang
kompak dengan dua atau tiga unit bor yang dipasang pada alat
dengan kerangka yang rigid dengan automotive steering.
Gambar 2.7. memperlihatkan tipikal jumbo seperti ini.
39
3)
Jumbo dengan lebar 2,4 m (8,0 ft) paling umum
digunakan untuk development tambang pada batuan keras. Alat ini
merupakan peralatan tambang yang efisien dan terpercaya, dan
mungkin dipakai untuk tambang room-and-pillar, memasang
baut batuan dan pekerjaaan konstruksi lainnya. Jumbo dengan
ukuran seperti ini digunakan untuk drift dengan ukuran lebar 3,7
m dan tinggi 3,0 m (lebar 12,0 ft dan tinggi 10,0 ft) sampai lebar
9,8 dan tinggi 6,7 m (lebar 32,0 ft dan tinggi 22,0 ft).
Jumbo untuk development umumnya dilengkapi dengan tiga
buah lengan dan dioperasikan oleh dua atau tiga pekerja
tergantung laju penetrasi alat dan kontrol alatnya. Jumbo berlengan
ganda yang modern merupakan mesin yang kompleks dan
memerlukan perawatan berkala untuk mendapatkan operasi yang
efisien.
Gambar 2.8 Jumbo drill hidraulik untuk development tambang
dilengkapi dengan :
1) Kabel listrik 380 sampai 500 V.
2) Lampu di depan dan
belakang. 3) Kompresor untuk sistim pengereman. 4) Pompa
hidraulik untuk gerakan kemudi dan lengan selama berjalan. 5)
Cadangan tangki cairan hidraulik.
6) Kompresor untuk
membersihkan dan melumasi mata bor. 7) Power cabinet 8)
Tangki utama cairan hidraulik. 9) Unit pompa hidraulik. 10)
Motor listrik. 11) Leveling jack. 12) Oil-fog lubricator untuk
alat bor. 13) Panel kontrol untuk alat bor. 14) Control and fuse
cabinel. 15) Kontrol untuk lengan hidraulik. 16) Kontrol untuk
leveling jack. 17) Hydraulic adjustable height protective roof.
18) Lengan hidraulik. 19) Saklar otomatis untuk mengawali dan
mengakhiri pemboran. 20) alat bor hidraulik. 21) Lengan untuk
pijakan pekerja.
Gambar 2.9. dan 2.10. melukiskan alat bor jumbo berlengan dua
untuk development yang diletakkan pada pembawa berban karet
40
41
Ring drilling
Pemboran longhole pada open stope memerlukan
ketepatan pemboran yang tinggi untuk setiap operasi pemboran
produksinya. Column-and-arm mountings yang pertama kali
dikembangkan ternyata masih mempunyai kelemahan dalam
penempatan posisi lubang bor dan memberikan masalah
keselamatan selama persiapan dan pemboran. Ring-drilling jumbo
modern meningkatkan produktifitas, ketepatan pemboran, dan
keamanan pekerja.
Unit jumbo modern dibagi menjadi dua tipe dasar, yaitu
single ring drill untuk laju penembusan cepat dan twin ring
drill
untuk
laju
penembusan
yang
memungkinkan
mengoperasikan dua alat bor oleh seorang pekerja. Pembawa alat
berban karet lebih disukai dibandingkan crawlers karena drill
cutting cenderung masuk dalam celah-celah crawlers dan akan
menghambat gerakannya
42
Sublevel caving
Pada sublevel caving produksi yang besar dapat dicapai
dengan melakukan pemboran yang intensif. Oleh sebab itu
pemilihan peralatan yang efisien adalah sangat penting. Saat
ini untuk metode sublevel caving memungkinkan
menggunakan peralatan yang dirancang secara efisien maupun
kenyamanan operator. Hasilnya adalah produktivitas yang
tinggi.
Jumbo yang digunakan pada sublevel caving dikenal
sebagai fan drill, umumnya mempunyai dua alat bor dan
feeds, dan membor dengan pola berbentuk kipas (fan-shaped
pattern). Dalam jumlah terbatas, juga digunakan unit yang
terdiri dari tiga alat bor. Alat bor diletakan di depan operator
sehingga diperoleh pandangan yang baik. Remote controls
diletakkan di samping jumbo, memungkinkan secara
bersamaan mengoperasikan dua alat bor tersebut. Posisi
operator adalah jauh dari percikan air pembilas dan dapat
dicapai dari bagian belakang jumbo. Mengingat kelurusan
(penempatan) jumbo terhadap drift centerline sangat
penting, lebih disukai menggunakan skid-steering
undercarriage. Jumbo untuk sublevel caving dilukiskan
pada Gambar 2.11.
Roof bolting
Kelas jumbo yang digunakan untuk baut batuan secara umum
dikelompokan menjadi dua. Pertama digunakan untuk tambang
batubara, dirancang pada operasi dengan headroom rendah dan
dilengkapi dengan alat bor putar (rotary drills). Ke dua adalah
rockbolter yang digunakan pada tambang dengan batuan keras,
dirancang mempunyai headroom tinggi, dan biasanya dilengkapi
dengan alat bor tumbuk (percussion drills).
43
4. RAISE CLIMBERS
45
Spesifikasi
Untuk memenuhi memesan raise climber dengan spesifikasi
tertentu, diperlukan data sebagai berikut : dimensi raise, bentuk
raise (apabila empat persegi panjang, sebutkan dimana guide rail
akan ditempatkan), panjang raise, kemiringan terhadap bidang
horisontal, tipe penggerak raise climber, dan jumlah alat bor
yang digunakan pada paltform.
50
52
53