BAB I
PENDAHULUAN
Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Dalam kehidupan sehari hari kita
tidak dapat dipisahkan dari senyawa kimia ini. Demikian besar manfaat air bagi
kehidupan seperti untuk kebutuhan rumah tangga yaitu sebagai air minum dan
MCK, kebutuhan industri, air irigasi untuk pertanian sampai pembangkit listrik
tenaga air. Dari tahun ke tahun, seiring dengan pertambahan jumlah penduduk,
kebutuhan terhadap air semakin tinggi. Sementara itu keberadaan air semakin
cenderung semakin langka. Oleh karena itu perlu pemanfaatan air yang seefisien
dan seefektif mungkin.
Sebagai negara agraris, Indonesia sangat berkepentingan terhadap keberadaan air
untuk menunjang sektor pertanian dengan memanfaatkan air dalam jaringan
irigasi. Dengan demikian pembangunan saluran irigasi sangat diperlukan untuk
menunjang penyediaan bahan pangan, sehingga ketersediaan air di lahan akan
terpenuhi walaupun lahan tersebut berada jauh dari sumber air permukaan
(sungai). Hal tersebut tidak terlepas dari usaha teknik irigasi yaitu memberikan air
dengan kondisi tepat mutu, tepat ruang dan tepat waktu dengan cara yang efektif
dan ekonomis.
Dari latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya, dapat diambil suatu rumusan
masalah yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana cara merencanakan jaringan irigasi.
2. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan air di sawah agar sawah sewaktu-waktu
mengalami gagal panen yang disebabkan oleh kekeringan air.
3. Bagaimana cara meningkatkan kualitas hasil panen petani dan membuat hasil
panen menjadi meningkat dari musim ke musim.
1.3. Tujuan
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan tugas besar ini adalah:
1. Memahami perancangan daerah irigasi yang meliputi perencanaan petak,
saluran beserta dimensi saluran, ketersediaan air dan kebutuhan air.
2. Sebagai upaya manusia untuk meningkatkan faktor yang menguntungkan dan
memperkecil faktor yang merugikan dari suatu sumber daya air terhadap
manusia.
3. Upaya untuk penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian.
Pada Tugas Besar Irigasi ini, daerah yang menjadi cakupan perencanaan irigasi
adalah daerah Inderagiri Hulu Propinsi Riau. Adapun ruang lingkup pembahasan
meliputi :
1. Perencanaan saluran irigasi (saluran primer, sekunder dan tersier).
2. Perencanaan petak daerah irigasi
3. Perhitungan dimensi saluran dan tinggi muka air.
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil pengerjaan tugas besar.
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Irigasi merupakan suatu usaha teknis untuk mengontrol kandungan air pada
tanah di dalam zona akar dengan maksud agar tanaman dapat tumbuh secara
baik. Dimana usaha teknis yang dimaksud adalah penyediaan sarana dan
prasarana irigasi untuk membawa, membagi air secara teratur dengan jumlah
yang cukup, waktu yang tepat ke petak irigasi untuk selanjutnya diberikan dan
dipergunakan oleh tanaman.
Dalam perkembangannya sampai saat ini, ada 4 jenis sistem irigasi yang
biasa digunakan. Keempat sistem irigasi itu adalah sebagai berikut :
1. Irigasi Gravitasi
Sistem ini memanfaatkan efek dari gravitasi untuk mengalirkan air. Bentuk
rekayasa ini tidak memerlukan tambahan energi untuk mengalirkan air
sampah ke petak sawah.
2. Irigasi Bawah Tanah
Tanah akan dialiri dibawah permukaannya. Saluran yang ada disisi petak
sawah akan mengalirkan air melalui pori-pori tanah. Sehingga air akan
sampai ke akar tanaman.
3. Irigasi Siraman
Air akan disemprotkan ke petak sawah melalui jaringan pipa dengan bantuan
pompa air. Penggunaan air akan lebih efektif dan efisien karena dapat
dikontrol dengan sangat mudah.
4. Irigasi Tetesan
Sistem ini mirip dengan irigasi siraman. Hanya saja air akan langsung
diteteskan/ disemprotkan ke bagian akar. Pompa air dibutuhkan untuk
mengalirkan air.
Selain itu jaringan irigasi mempunyai klasifikasi yang didasarkan pada hal-hal
seperti dijelaskan dalam tabel berikut.
Tabel 2.1. Klasifikasi Jaringan Irigasi
Klasifikasi Jaringan Irigasi
No Uraian
Teknis Semi Teknis Sederhana
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Bangunan
Bangunan Permanen Bangunan
1 Bangunan Utama
Permanen atau Sementara
semipermanen
Kemampuan Bangunan
2 dalam mengukur dan Baik Sedang Buruk
mengatur debit
Saluran Irigasi
Saluran Irigasi
Saluran Irigasi dan pembuang
dan
3 Jaringan Saluran dan Pembuang tidak
Pembuang
Terpisah sepenuhnya
jadi satu
terpisah
Belum
Belum ada
dikembangkan
Dikembangkan jaringan
4 Petak Tersier atau densitas
Seluruhnya terpisah yang
bangunan
dikembangkan
tersier jarang
Efisiensi secara
5 50% - 60% 40% - 50% <40%
keseluruhan
Tidak ada
6 Ukuran ≤ 2000 Ha < 500 Ha
batasan
(Sumber : Perencanaan Jaringan Irigasi KP-01
Adapun klasifikasi jaringan irigasi bila ditinjau dari cara pengaturan, cara pengukuran
aliran air dan fasilitasnya, dibedakan atas tiga tingkatan, yaitu:
1. Jaringan Irigasi Sederhana
Di dalam jaringan irigasi sederhana, pembagian air tidak diukur atau diatur
sehingga air lebih akan mengalir ke saluran pembuang. Persediaan air
biasanya berlimpah dan kemiringan berkisar antara sedang dan curam.Oleh
karena itu hampir tidak diperlukan teknik yang sulit untuk pembagian
air.Jaringan Irigasi ini memiliki kelemahan-kelemahan yakni:
a. Ada pemborosan air dan karena pada umumnya jaringan ini terletak di
daerah yang tinggi, air yang terbuang tidak selalu dapat mencapai
daerah rendah yang subur.
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Ada beberapa teori perencanaan yang harus diperhatikan dalam tinjauan pustaka
seperti :
Petak irigasi adalah petak sawah atau daerah yang akan dialiri dari suatu sumber air,
baik waduk maupun langsung dari satu atau beberapa sungai melalui bangunan
pengambilan bebas. Petak irigasi dibagi 3 (tiga) jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Petak Tersier
Petak ini menerima air yang disadap dari saluran tersier.Karena luasnya yang
tergolong kecil maka petak ini menjadi tanggung jawab individu untuk
eksploitasinya.Idealnya daerah yang ditanami berkisar 50-100 Ha.Jika luas
petak lebih dari itu dikhawatirkanpembagian air menjadi tidak efisien.Petak
tersier dapat dibagi menjadi petak kuarter, masing-masing seluas 8-15
Ha.Dimana bentuk dari tiap petak kuarter adalah bujur sangkar atau segi
empat.Petak tersier haruslah juga berbatasan dengan petak sekunder.Yang
harus dihindariadalah petak tersier yang berbatasan langsung dengan saluran
irigasi primer.Selain itudisarankan panjang saluran tersier tidak lebih dari
1500 m.
2. Petak Sekunder
Petak sekunder adalah petak yang terdiri dari beberapa petak tersier yang
berhubunganlangsung dengan saluran sekunder.Petak sekunder mendapatkan
airnya dari saluranprimer yang airnya dibagi oleh bangunan bagi dan
dilanjutkan oleh saluran sekunder.Batas sekunder pada umumnya berupa
saluran drainase.Luas petak sekunder berbedabedatergantung dari kondisi
topografi.
3. Petak Primer
Petak primer merupakan gabungan dari beberapa petak sekunder yang dialiri
oleh satusaluran primer.Dimana saluran primer menyadap air dari sumber air
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Dalam mengalirkan dan mengeluarkan air dari petak sawah dibutuhkan suatu saluran
irigasi. Saluran pembawa itu dibagi menjadi 2 (dua) jenis berdasarkan fungsinya,
saluran pembawa yang membawa air masuk ke petak sawah dan saluran pembuang
yang akan mengalirkan kelebihan air dari petak-petak sawah.
1. Saluran Pembawa
Berfungsi untuk mengairi sawah dengan mengalirkan air dari daerah yang
disadap.Berdasarkan hierarki saluran pembawa dibagi menjadi 3(tiga),yaitu:
a. Saluran Primer
Saluran ini merupakan saluran pertama yang menyadap air dari
sumbernya.Danselanjutnya dibagikan kepada saluran sekunder yang
ada.Saluran ini dapatmenyadap dari sungai, waduk, atau waduk.
Bangunan sadap terakhir yang terdapatdi saluran ini menunjukan batas
akhir dari saluran ini
b. Saluran Sekunder
Air dari saluran primer akan disadap oleh saluran sekunder. Saluran
sekundernantinya akan memberikan air kepada saluran tersier. Akan
sangat baik jika saluransekunder dibuat memotong atau melintang
terhadap garis tinggi tanah.Sehingga airdapat dibagikan ke kedua sisi
dari saluran.
c. Saluran Tersier
Merupakan hierarki terendah yang berfungsi mengalirkan air yang
disadap darisaluran sekunder ke petak-petak sawah.Saluran ini dapat
mengairi kurang lebih 75–125 Ha.
2. Saluran Pembuang
Fungsinya membuang air yang telah terpakai ataupun kelebihan air yang
terjadi pada petak sawah.Umumnya saluran ini menggunakan saluran
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Pada saluran terbuka dikenal berbagai macam bentuk saluran seperti persegi,
setengahlingkaran, elips, dan trapesium.Untuk pengaliran air irigasi, penampang
saluran yangdigunakan adalah trapesium karena umum dipakai dan ekonomis.Dalam
mendesain salurandigunakan rumus-rumus sebagai berikut.
a. Debit Rencana (Q)
NFR x A 3
Q= m /s………………...……..(2.1)
efesiensi
b. Rumus Kecepatan Aliran (V)
V = k x R2 /3 x S1 /2…………..…………..(2.2)
c. Koefisien Srickler
Didapat berdasarkan kriteria perencanaan 03
d. Luas Penampang Basah (A)
Q
A= ………………………………….…..
V
(2.3)
e. Kemiringan Talud (m)
Didapat berdasarkan kriteria perencanaan 03
f. Lebar Dasar Saluran (b)
b = n x h……………………….………….(2.4)
g. Checking Luas (A’)
A’ = h (b + m x h)………………………(2.5)
h. Keliling Basah Penampang (P)
P = b + 2h √ 1+m² ……………………(2.6)
i. Jari-Jari Hidrolis (R)
A'
R= ………………………………….(2.7)
P
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Keterangan:
V = Kecepatan aliran (m²/s)
R = Jari-jari hidrolik (m)
S = Kemiringan saluran (m)
k = Koefisien saluran
A = Luas penampang basah (m²)
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Tabel 2.3.Nilai kekasaran koefisien Strickler (k) untuk saluran irigasi tanah
Debit Rencana (m³/s) Koefisien Kekasaran untuk Saluran
Tanah
Q > 10 45
5 < Q < 10 42.5
1<Q<5 40
Q<1 35
(Sumber : Kriteria Perencanaan 03)
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Penentuan kebutuhan air ditujukan untuk mengetahui berapa banyak air yang
diperlukan lahan agar dapat menghasilkan produksi optimum.Dalam penentuan
kebutuhan air diperhitungkan juga efisiensi saluran yang dilalui.Kebutuhan air untuk
setiap jenis tanaman adalah berbeda tergantung koefisien tanaman.
Berikut adalah hal yang mempengaruhi kebutuhan air:
1. Evapotranspirasi Potensial
Evapotranspirasi adalah banyaknya air yang dilepaskan ke udara dalam
bentuk uap air yang dihasilkan dari proses evaporasi dan transpirasi. Dalam
penentuan besar evapotranspirasi terdapat banyak metoda yang dapat
dilakukan.Pada laporan ini digunakan metoda Penman Modifikasi.Metoda
tersebut dipilih karena perhitungan yang paling akurat.Akurasinya
diindikasikan melalui parameter-parameter penentuan besarnya
evapotranspirasi yang menggunkan data curah hujan, kelembapan udara,
persentase penyinaran matahari, dan kecepatan irigasi.
2. Curah hujan efektif
Untuk irigasi tanaman padi, curah hujan efektif tengah bulanan diambil 80%
dari curah hujan rata-rata tengah bulanan dengan kemungkinan tak terpenuhi
20%. Sedangkanuntuk palawija nilai curah hujan efektif tengah bulanan
diambil P=50% Curah hujandianalisis dengan analisis curah hujan. Analisis
curah hujan dilakukan dengan maksuduntuk menentukan:
a. Curah hujan efektif, yang digunakan untuk menentukan kebutuhan air
irigasi
b. Curah hujan lebih, yang digunakan untuk menentukan besar
kebutuhanpembuangan dan debit banjir
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
d. Mencari nilai curah hujan dengan P=50% dan P=80% Jika tidak adalah
curah hujan dengan P=50% dan P=80% maka digunakan interpolasi
menggunakan nilai curah hujan dengan tingkat probabilitas terdekat.
3. Pola tanam
Untuk memenuhi kebutuhan air bagin tanaman, penentuan pola tanam
merupakan hal yang perlu dipertimbangkan.Tabel di bawah merupakan
contoh pola tanam yang biasa digunakan.
Tabel 2.5. Urutan Pola Tanam
Ketersediaan Air untuk Jaringan Pola Tanam dalam Satu Tahun
Irigasi
Tersedia air cukup banyak Padi – Padi – Palawija
Tersedia air dalam jumlah cukup Padi – Padi – Bera
Padi – Palawija – Palawija
Daerah yang cenderung Padi – Palawija – Bera
kekurangan air Palawija – Padi - Bera
(Sumber : S.K. Sidharta, Irigasi dan Bangunan Air, 1997 )
Pola tanam yang digunakan pada laporan ini adalah padi-padi-palawija karena
ketersediaan air diasumsikan cukup banyak
4. Koefisien tanaman
Koefisien tanaman diberikan untuk menghubungkan evapotranspirasi dengan
evapotranspi tanaman dan dipakai dalam rumus Penman Modifikasi.Koefisien
yang dipakai harus didasarkan pada pengalaman dalam tempo panjang dari
proyek irigasi di daerah tersebut.Harga koefisien tanaman padi diberikan pada
irigasi.
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
5. Perkolasi
Perkolasi adalah peristiwa meresapnya air ke dalam tanah dimana tanah dalam
keadaan jenuh.Laju perkolasi sangat tergantung pada sifat-sifat tanah. Data-
data mengenaiperkolasi akan diperoleh dari penelitiian kemampuan tanah. Tes
kelulusan tanah akanmerupakan bagian dari penyelidikan ini. Apabila padi
sudah ditanam di daerah proyekmaka pengukuran laju perkolasi dapat
dilakukan langsung di sawah.Laju perkolasinormal pada tanah lempung
sesudah dilakukan penggenangan berkisar antara 1 sampai3
mm/hari.Didaerah-daerah miring, perembesan dari sawah ke sawah
dapatmengakibatkan banyak kehilangan air. Di daerah-daerah dengan
kemiringandiatas 5%, paling tidak akan terjadi kehilangan 5mm/hari akibat
perkolasi dan rembesan. Padatanah-tanah yang lebih ringan, laju perkolasi ias
lebih tinggi.Dari hasil penyelidikan tanah pertanian dan penyelidikan
kelulusan, besarnya lajuperkolaasi serta tingkat kecocokan tanah untuk
pengolahan tanah dapat ditetapkan dandianjurkan pemakaiannya.Pada laporan
ini digunakan nilai perkolasi rata-rata yaitu 2mm/hari.
6. Penggantian Lapisan Air Tanah (WLR)
Penggantian lapisan air tanah dilakukan setengah bulan sekali. Di Indonesia
besarpenggantian air ini adalah 3,3 mm/hari.
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Pemberian nama pada daerah, petak, bangunan dan saluran irigasi haruslah
jelas, pendek, dan tidak multitafsir. Nama-nama dipilih sedemekian sehingga
jika ada penambahan bangunan baru tidak perlu untuk mengganti nama yang
telah diberikan.
1. Daerah Irigasi
Nama yang diberikan sebaiknya menggunakan nama daerah atau desa
terdekat dengan bangunan air atau dapat juga menggunakan nama
sungai yang airnya disadap. Akan tetapi ketika sumber air yang
disadap lebih dari satu maka sebaiknya menggunakan nama daerah.
2. Jaringan Irigasi Utama
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
air.Kotak dibagi 2, atas dan bawah.Bagian atas dibagi kanan dan kiri.
Bagian kiri menunjukan luas petak (Ha) dan bagian kanan menunjukan
besar debit (l/dtk) untuk menentukan dimensi saluran tersier.
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
BAB III
DATA DAN PERENCANAAN
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Dalam merencakan suatu irigasi yang dilakukan dibutuhkan data klimatologi sebagai
berikut :
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
1 6 3 9 3 8
2000 19. 21.5 23. 21.6 22. 20.9 20. 21.5 19. 22.9 19. 21.8
8 0 5 3 9 8
2001 18. 18.3 21. 21.9 22. 20.3 23. 20.3 19. 21.8 24. 22.4
1 2 9 6 3 0
2002 19. 22.5 22. 20.1 20. 19.2 20. 21.6 22. 22.7 23. 22.8
3 0 2 5 5 1
2003 23. 19.0 19. 22.1 22. 19.8 18. 23.5 20. 19.5 20. 23.5
0 0 4 3 3 5
2004 20. 23.4 21. 19.9 19. 20.1 22. 22.2 21. 19.8 20. 19.2
5 4 2 0 3 3
2005 23. 22.2 23. 21.3 18. 18.2 18. 20.1 20. 21.6 18. 21.0
2 0 2 9 5 6
(Sumber : Data Klimatologi Stasiun Lipat Kain 1994-2005 Provinsi Riau)
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
1 - - - 15 - - - - 2 4 - -
2 - 11 - - - - - 1 - - - -
3 - 4,5 - 29 9 - - 26 - 39 - 15
4 - - - - - - 1,5 - - - - -
5 - 2 - - - - - - - - - -
6 - - - - - - - - - - 3,5 -
7 - - - - - - - - 3,5 - - -
8 - - - - 5 - - - - - 9 -
9 7 - - - 16 - - 16,5 18 - - -
10 - - - 5 - 29 - - - - 53 -
11 5 - 28 - - - 11,5 4 - - - -
12 24,5 - 10 5,5 - - - - - - - 36
13 - - 5 - - - - 6 - - 26 -
14 2,5 15 - - - - 16 26 - - 17,5 -
15 - - - - - 5 6 - - - - -
16 - - 16 - - - - - - - - 12,5
17 7 - - 6 - - - - - - 25 3
18 - - - 7 1 - - - - - 7,5 -
19 - - - 18 - - - - - - - -
20 - - 5 - 6 - - - - - - -
21 38 - - - - - - - - - - -
22 - - 36,5 - - - - 4 - 37 - -
23 20,5 - - - - - - - - - - -
24 4,5 - - - 26 - - - - - - -
25 - - - - - - - - - - - 48
26 4 - - - - - - - 3 - - -
27 - 7,5 40 23 - 25 23 - 25 - 47,5 -
28 10 - - - - - - 29 - - - -
29 - - - 34 37 - - - - - - 5
30 - 3 - - - - - - - - -
31 - 27 - - - - -
Rtotal 123 40 170,5 143 100 59 58 112,5 51,5 80 189 119,5
Rrata" 4 1,4 5,5 4,8 3,2 2 1,9 3,6 1,7 2,6 6,3 3,9
Rmin 2,5 2 3 5 1 5 1,5 1 2 4 3,5 3
Rmax 38 15 40 34 37 29 23 29 25 39 53 48
J.H.H 10 5 9 9 7 3 5 8 5 3 8 6
R1 1/2 39 32,5 43 55 30 34 35 79,5 24 43 109 51
R2 1/2 84 7,5 128 88 70 25 23 33 28 37 80 68,5
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Untuk menghitung kebutuhan air daerah irigasi dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
1. Mencari data iklim selama 6 tahun (1995-2000) untuk daerah irigasi yang
ditinjau. Untuk daerah irigasi Sungai Lirik. Adapun data-data yang diperlukan
adalah sebagai berikut :
a. Temperatur rata-rata (T) oC selama 6 tahun.
b. Kelembapan rata-rata (Rh) % selama 6 tahun.
c. Kelembapan maksimum (Rhmaks) % selama 6 tahun.
d. Kecepatan angin rata-rata (U) km/hari selama 6 tahun.
e. Penyinaran matahari rata-rata (n/N) %.
2. Melakukan perhitungan evapotransporasi potensial setiap bulannya. Untuk
menghitung nilai evapotranspirasi potensial (ETo) digunakan metode Penman
Modifikasi.
a. Mengumpulkan data iklim bulan Januari :
Temperatur rata-rata (T).
Kelembapan rata-rata (Rh).
Penyinaran matahari rata-rata (n/N).
Kecepatan angin rata-rata (U).
b. Mencari nilai tekanan uap jenuh (ea) dengan menginterpolasi T dan ea.
c. Mencari harga Rh/100.
d. Mencari tekanan uap nyata (ed).
e. Mencari harga (ea-ed) perbedaan tekanan uap air (mmHg).
f. Mencari harga kecepatan angin rata-rata.
g. Mencari harga fungsi kecepatan angin.
h. Mencari faktor harga berat (W) dan (1-W) dengan menginterpolasi dari data
yang sudah ada.
i. Mencari harga (Ra) penyinaran radiasi matahari teoritis (mm/hari).
j. Mencari harga Rs.
k. Mencari harga n/N.
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan petak adalah sebagai berikut.
1. Petak mempunyai batas yang jelas sehingga terpisah dari petak yang lain dan
batas tiap petak adalah saluran drainase.
2. Tiap jenis petak memiliki syarat-syarat luasan masing-masing yang diatur dalam
KP.
3. Bentuk petak diusahakan bujur sangkar, untuk meningkatkan efisiensi.
4. Tanah dalam suatu petak tersier diusahakan dimiliki oleh satu desa atau paling
banyak tiga desa.
5. Desa, jalan, sungai diusahakan menjadi batas petak.
6. Tiap petak harus dapat menerima atau membuang air, dan gerak pembagi
ditempatkan di tempat tertinggi.
7. Petak tersier harus diletakkan sedekat mungkin dengan saluran pembawa ataupun
bangunan pembawa. Petak yang direncanakan berjumlah 3 petak. Pertimbangan
ini dilakukan masih berdasarkan pada ketersediaan lahan dan perancangan lahan
seluas-luasnya.
Ada 2 jenis saluran, yaitu saluran pembawa dan saluran pembuang. Saluran pembawa
terdiri dari 3 macam, yaitu saluran primer, saluran sekunder dan saluran tersier yang
akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Saluran primer
a. Panjang saluran diusahakan tidak berlebihan karena harus membelok-belok
mengikuti garis tranche.
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Bangunan irigasi yang dipakai adalah bangunan utama, dalam hal ini bendung (untuk
meninggikan tinggi muka air di sungai sampai ketinggian yang diperlukan sehingga
air dapat dialirkan ke lahan disekitarnya). Selain itu, dalam sistem irigasi daerah
Sungai Buluala ini juga digunakan untuk hal-hal sebagai berikut :
1. Bangunan bagi yang terletak pada saluran primer yang membagi air ke saluran-
saluran sekunder atau pada saluran sekunder yang membagi air ke saluran
sekunder lainnya. Terdiri dari pintu-pintu yang dengan teliti mengukur dan
mengatur air yang mengalir ke berbagai saluran.
2. Bangunan sadap yang terletak di saluran primer ataupun sekunder yang memberi
air kepada saluran tersier.
3. Bangunan bagi sadap yang berupa bangunan bagi dan bersama itu pula sebagai
bangunan sadap. Bangunan bagi-sadap merupakan kombinasi dari bangunan bagi
dan bangunan sadap (bangunan yang terletak di saluran primer atau sekunder
yang memberi air ke saluran tersier).
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
BAB IV
DATA PEMBAHASAN
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
8. Mencari nilai Re
Nilai Re pada R1/2 bulan 1 bulan Januari
Re = 10(Xrata-rata+(Kt x Slog
Re = 113,81
Untuk menghitung kebutuhan air daerah irigasi sungai Lirik dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut.
1. Mencari data iklim selama 6 tahun (1995-2000) untuk daerah irigasi yang
ditinjau. Untuk daerah irigasi Sungai Lirik. Adapun data-data yang diperlukan
adalah sebagai berikut :
a. Temperatur rata-rata (T) oC selama 6 tahun.
b. Kelembapan rata-rata (Rh) % selama 6 tahun.
c. Kelembapan maksimum (Rhmaks) % selama 6 tahun.
d. Kecepatan angin rata-rata (U) km/hari selama 6 tahun.
e. Penyinaran matahari rata-rata (n/N) %.
2. Dari data-data dicari nilai rata-rata setiap bulannya, maka dapat dilakukan
perhitungan evatransporasi potensial setiap bulannya. Untuk menghitung nilai
evatranspirasi potensial (ETo) dapat menggunakan metode Pennman Modifikasi.
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Baris 1:Periode tanaman, dimulai pada bulan November tengah bulan pertama
Baris 2:Evapotranspirasi potensial (ETo) (mm/hari)
Untuk bulan November, ETo = 6,5439 mm/hari
Baris 3:Nilai kehilangan air akibat perkolasi tanaman (P) (mm/hari)
Diambil nilai P = 3 mm/hari
Baris 4:Curah hujan efektif (Re) (mm/hari)
Nilai Re diambil dari tabel perhitungan berdasarkan jenis tanaman. Untuk
bulan November periode I, Re padi = 5,597 mm/hari
Baris 5:Penggantian lapisan air (WLR)
Diambil nilai Wlr = 2
Baris 6:Koefisien tanaman (C1) didasarkan pada ketentuan yang ada pada KP
penunjang
Baris 7:Koefisien tanaman (C2) didasarkan pada ketentuan yang ada pada KP
penunjang
Baris 8:Koefisien tanaman (C3) didasarkan pada ketentuan yang ada pada KP
penunjang
Baris 9:Koefisien rata-rata tanaman (C)
C = (C1 + C2 + C3) / 3
Baris 10: Penggunaaan air untuk masa penyiapan lahan (mm/hari) menggunakan
rumus,
LP = M.ek / (ek - 1)
Keterangan :
M : Kebutuhan air untuk mengganti/mengkompensasi kehilangan air
akibat evaporasi dan perkolasi di sawah yang sudah dijenuhkan
M = Eo + P
Eo = 1,1 x Eto
P = perkolasi
k=MxT/S
T = Jangka waktu penyiapan lahan, hari
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Perhitungan curah hujan efektif (Re) adalah dengan menggunakan metode Log-
Pearson III yaitu sebagai berikut :
Tabel 4.7. R1/2 1 Bulan Januari Tabel 4.8. R1/2 2 Bulan Januari
Januari Januari
Nomor Tahun x y = log x (Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3 Nomor Tahun x y = log x(Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3
1 1995 82,6 1,91698 0,158954 0,004016192 1 1995 49 1,690196 -0,09499 -0,000856997
2 1996 0 0 -6,06981 -223,6276059 2 1996 12 1,079181 -2,28133 -11,87309713
3 1997 108 2,033424 -4,03639 -65,76250365 3 1997 35,5 1,550228 -1,81028 -5,932516383
4 1998 214,5 2,331427 -3,73838 -52,24581127 4 1998 94,5 1,975432 -1,38508 -2,657195622
5 1999 123,9 2,093071 -3,97674 -62,88996517 5 1999 230 2,361728 -0,99878 -0,996353022
6 2000 105 2,021189 -4,04862 -66,36230465 6 2000 85 1,929419 -1,43109 -2,930909797
7 2001 81,3 1,910091 -4,15972 -71,97676193 7 2001 81,3 1,910091 -1,45042 -3,051275866
jumlah 715,3 12,30618 -25,8707 -542,8609364 jumlah -9,45197 -27,44220481
Cs -258,923 Yrata-rata 1,758026 Cs -98,8627 Yrata-rata 1,785182
Kt 0,8567 Re padi 6,069811 Kt 0,8567 Re 3,360511
STDEV 0,78795 re 1/2 bulan113,8089 STDEV 0,401595 63,00958
(Sumber : Data Perhitungan) (Sumber : Data Perhitungan)
Tabel 4.9. R1/2 1 Bulan Februari Tabel 4.10. R1/2 2 Bulan
Februari Februari
Nomor Tahun x y = log x
(Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3 Nomor Tahun x y = log x (Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3
1 1995 137,7 2,1389340,32326 0,033779846 1 1995 128 2,10721 0,475269 0,10735386
2 1996 181 2,257679-4,9481 -121,1476752 2 1996 84 1,924279 -1,21097 -1,775839598
3 1997 74 1,869232-5,33655 -151,9779858 3 1997 5,5 0,740363 -2,39489 -13,73588581
4 1998 172,8 2,237544-4,96823 -122,6326262 4 1998 61,2 1,786751 -1,3485 -2,452189373
5 1999 226,5 2,355068-4,85071 -114,1341756 5 1999 64 1,80618 -1,32907 -2,347719221
6 2000 150 0 -7,20578 -374,1472164 6 2000 10 1 -2,13525 -9,735265228
7 2001 71 1,851258-5,35452 -153,5187392 7 2001 114,5 2,058805 -1,07645 -1,247320649
jumlah -32,3406 -1037,524639 jumlah -9,01987 -31,18686602
Cs -433,387 Yrata-rata 1,815674 Cs -46,5104 Yrata-rata 1,631941
Kt 0,8567 Re 7,205777 Kt 0,8567 Re 3,135253
STDEV 0,823569 135,1083 STDEV 0,538848 58,78599
(S
umber : Data Perhitungan) (Sumber : Data Perhitungan)
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Tabel 4.11. R1/2 1 Bulan Maret Tabel 4.12. R1/2 2 Bulan Maret
Maret Maret
Nomor Tahun x y = log x (Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3 Nomor Tahun x y = log x
(Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3
1 1995 151 2,178977 0,753185 0,42727308 1 1995 159 2,2013970,005017 1,26281E-07
2 1996 0 0 -4,49206 -90,64329667 2 1996 173,9 2,2403 -3,33603 -37,12684128
3 1997 95 1,977724 -2,51433 -15,89528952 3 1997 132,5 2,122216-3,45411 -41,21052157
4 1998 118,5 2,073718 -2,41834 -14,14331442 4 1998 215,7 2,33385 -3,24247 -34,0902195
5 1999 150 2,176091 -2,31597 -12,42213462 5 1999 111,5 2,047275-3,52905 -43,95147302
6 2000 0 0 -4,49206 -90,64329667 6 2000 373,5 2,572291-3,00403 -27,10907162
7 2001 37,5 1,574031 -2,91803 -24,84661464 7 2001 72 1,857332-3,71899 -51,43702744
jumlah 552 9,980541 -18,3976 -248,1666735 jumlah -20,2797 -234,9251543
Cs -58,7493 Yrata-rata 1,425792 Cs -4786,42 Yrata-rata 2,19638
Kt 0,8567 Re 4,492057 Kt 0,8567 Re 5,576325
STDEV 0,99519 84,22606 STDEV 0,225406 104,5561
(Sumber : Data Perhitungan) (Sumber : Data Perhitungan)
Tabel 4.13. R1/2 1 Bulan April Tabel 4.14. R1/2 2 Bulan April
April April
Nomor Tahun x y = log x(Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3 Nomor Tahun x y = log x
(Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3
1 1995 57 1,755875 -0,11133 -0,001379789 1 1995 96 1,9822710,444049 0,087557592
2 1996 50,8 1,705864 -1,90156 -6,87592358 2 1996 200 0 -3,82756 -56,07443146
3 1997 73 1,863323 -1,7441 -5,305371613 3 1997 83,5 1,921686-1,90587 -6,922770522
4 1998 24 1,380211 -2,22721 -11,04805309 4 1998 13,5 1,130334-2,69722 -19,62232669
5 1999 58,5 1,767156 -1,84027 -6,232238816 5 1999 36 1,556303-2,27125 -11,71648111
6 2000 306 2,485721 -1,1217 -1,41134897 6 2000 180 2,255273-1,57228 -3,886808093
7 2001 129,5 2,11227 -1,49516 -3,342403901 7 2001 83,5 1,921686-1,90587 -6,922770522
jumlah -10,4413 -34,21671976 jumlah -13,736 -105,0580308
Cs -188,815 Yrata-rata 1,867203 Cs -54,1313 Yrata-rata 1,538222
Kt 0,8567 Re 3,607425 Kt 0,8567 Re 3,827557
STDEV 0,348385 67,63922 STDEV 0,767926 71,76669
(Sumber : Data Perhitungan) (Sumber : Data Perhitungan)
Tabel 4.15. R1/2 1 Bulan Mei Tabel 4.16. R1/2 Bulan Mei
Mei Mei
Nomor Tahun x y = log x (Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3 Nomor Tahun x y = log x
(Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3
1 1995 113,2 2,053846 0,195728 0,007498258 1 1995 90 1,9542430,430439 0,079750698
2 1996 55,7 1,745855 -0,85206 -0,618599274 2 1996 0 0 -3,51897 -43,57603328
3 1997 87 1,939519 -0,6584 -0,285403949 3 1997 17 1,230449-2,28852 -11,98577966
4 1998 81,7 1,912222 -0,68569 -0,322394786 4 1998 45 1,653213-1,86576 -6,494825186
5 1999 69 1,838849 -0,75907 -0,437358459 5 1999 54 1,732394-1,78658 -5,702517584
6 2000 90 1,954243 -0,64367 -0,266682027 6 2000 149,5 2,174641-1,34433 -2,429512484
7 2001 36,5 1,562293 -1,03562 -1,110716674 7 2001 83,5 1,921686-1,59729 -4,075193557
jumlah 533,1 13,00683 -4,43878 -3,033656911 jumlah -11,971 -74,18411105
Cs -166,295 Yrata-rata 1,858118 Cs -43,7128 Yrata-rata 1,523804
Kt 0,8567 Re 2,597914 Kt 0,8567 Re 3,518973
STDEV 0,162065 48,7109 STDEV 0,734333 65,98074
(Sumber : Data Perhitungan) (Sumber : Data Perhitungan)
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Tabel 4.17. R1/2 1 Bulan Juni Tabel 4.18. R1/2 2 Bulan Juni
Juni Juni
Nomor Tahun x y = log x
(Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3 Nomor Tahun x y = log x(Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3
1 1995 61,5 1,7888750,28593 0,023376398 1 1995 0 0 -1,51886 -3,503880878
2 1996 132,7 2,122871-1,2094 -1,768936403 2 1996 24 1,380211 -2,31076 -12,33864079
3 1997 14 1,146128-2,18615 -10,44809035 3 1997 34,5 1,537819 -2,15316 -9,982220522
4 1998 57,5 1,759668-1,57261 -3,889189937 4 1998 113,8 2,056142 -1,63483 -4,369391275
5 1999 0 0 -3,33227 -37,00170658 5 1999 221,5 2,345374 -1,3456 -2,436409756
6 2000 75 1,875061-1,45721 -3,094340169 6 2000 95,5 1,980003 -1,71097 -5,00874983
7 2001 67,3 1,828015-1,50426 -3,403823288 7 2001 21,5 1,332438 -2,35854 -13,11983859
jumlah -10,976 -59,58271033 jumlah -13,0327 -50,75913164
Cs -36,335 Yrata-rata 1,502945 Cs -26,0712 Yrata-rata 1,518855
Kt 0,8567 Re 3,332273 Kt 0,8567 Re 3,690976
STDEV 0,725979 62,48012 STDEV 0,768735 69,2058
(Sumber : Data Perhitungan) (Sumber : Data Perhitungan
Tabel 4.19. R1/2 1 Bulan Juli Tabel 4.20. R1/2 2 Bulan Juli
Juli Juli
Nomor Tahun x y = log x
(Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3 Nomor Tahun x y = log x(Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3
1 1995 12,5 1,09691 -0,21726 -0,010255529 1 1995 0 0 -0,79965 -0,511332804
2 1996 102 2,0086 -0,04024 -6,51796E-05 2 1996 0 0 -1,44195 -2,998141283
3 1997 20 1,30103 -0,74781 -0,418197595 3 1997 0 0 -1,44195 -2,998141283
4 1998 47 1,672098-0,37675 -0,053474647 4 1998 119,4 2,077004 0,635053 0,256111603
5 1999 55 1,740363-0,30848 -0,029355426 5 1999 0 0 -1,44195 -2,998141283
6 2000 0 0 -2,04884 -8,600564361 6 2000 184,2 2,26529 0,823338 0,558128813
7 2001 24 1,380211-0,66863 -0,298926067 7 2001 18 1,255273 -0,18668 -0,006505601
jumlah -4,40803 -9,410838804 jumlah -3,8538 -8,69802184
Cs -0,2487 Yrata-rata 1,314173 Cs -1,78136 Yrata-rata 0,799652
Kt 0,8567 Re 2,048844 Kt 0,8567 Re 1,441952
STDEV 0,654569 38,41583 STDEV 1,044437 27,03659
(Sumber : Data Perhitungan) (Sumber : Data Perhitungan)
Tabel 4.21. R1/2 1 Bulan Agustus Tabel 4.22. R1/2 2 Bulan Agustus
Agustus Agustus
Nomor Tahun x y = log x (Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3 Nomor Tahun x y = log x(Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3
1 1995 38 1,579784 -0,21006 -0,009269196 1 1995 28 1,447158 -0,30921 -0,029562711
2 1996 100 2 -1,22369 -1,832356997 2 1996 91,5 1,961421 -1,61774 -4,233751324
3 1997 23 1,361728 -1,86196 -6,455201938 3 1997 7,5 0,875061 -2,7041 -19,77277701
4 1998 251,9 2,401228 -0,82246 -0,556341038 4 1998 211,2 2,324694 -1,25447 -1,974134986
5 1999 89 1,94939 -1,2743 -2,069240953 5 1999 53,5 1,728354 -1,85081 -6,339907151
6 2000 69 1,838849 -1,38484 -2,655803833 6 2000 84,5 1,926857 -1,6523 -4,51096396
7 2001 25 1,39794 -1,82575 -6,085848622 7 2001 107,4 2,031004 -1,54816 -3,710598642
jumlah -8,60304 -19,66406258 jumlah -10,9368 -40,57169578
Cs -89,695 Yrata-rata 1,789846 Cs -89,4319 Yrata-rata 1,756364
Kt 0,8567 Re 3,223686 Kt 0,8567 Re 3,57916
STDEV 0,371216 60,44411 STDEV 0,473045 67,10925
(Sumber : Data Perhitungan) (Sumber : Data Perhitungan)
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Tabel 4.23. R1/2 1 Bulan September Tabel 4.24. R1/2 2 Bulan September
September September
Nomor Tahun x y = log x (Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3 Nomor Tahun x y = log x (Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3
1 1995 0 0 -1,2163 -1,799367643 1 1995 111 2,045323 0,36106 0,047069256
2 1996 61,2 1,786751 -0,18552 -0,006385551 2 1996 169,5 2,22917 -3,01178 -27,31933647
3 1997 9 0,954243 -1,01803 -1,055079301 3 1997 0 0 -5,24095 -143,9561463
4 1998 66,8 1,824776 -0,1475 -0,003208961 4 1998 127,9 2,106871 -3,13408 -30,78437069
5 1999 115 2,060698 0,088423 0,000691339 5 1999 26,5 1,423246 -3,8177 -55,6425501
6 2000 4 0,60206 -1,37022 -2,572564662 6 2000 87 1,939519 -3,30143 -35,9837842
7 2001 19,3 1,285557 -0,68672 -0,32384335 7 2001 111,1 2,045714 -3,19524 -32,62188595
jumlah -4,53586 -5,759758129 jumlah -21,3401 -326,2610045
Cs -3,23757 Yrata-rata 1,216298 Cs -156,788 Yrata-rata 1,684263
Kt 0,8567 Re 1,972275 Kt 0,8567 Re 5,240951
STDEV 0,745968 36,98016 STDEV 0,785977 98,26782
(Sumber : Data Perhitungan) (Sumber : Data Perhitungan)
Tabel 4.25. R1/2 1 Bulan Oktober Tabel 4.26. R1/2 2 Bulan Oktober
Oktober Oktober
Nomor Tahun x y = log x (Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3 Nomor Tahun x y = log x(Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3
1 1995 125,2 2,097604 0,289808 0,024340715 1 1995 119 2,075547 0,139412 0,002709592
2 1996 113,1 2,053463 -1,75153 -5,373431761 2 1996 49,3 1,692847 -2,78094 -21,50686862
3 1997 8 0,90309 -2,9019 -24,43700049 3 1997 18 1,255273 -3,21852 -33,34021413
4 1998 82 1,913814 -1,89118 -6,763894282 4 1998 230,7 2,363048 -2,11074 -9,403875446
5 1999 175,5 2,244277 -1,56071 -3,801632152 5 1999 238 2,376577 -2,09721 -9,224202315
6 2000 71 1,851258 -1,95373 -7,457539719 6 2000 61 1,78533 -2,68846 -19,43174176
7 2001 39 1,591065 -2,21393 -10,85149774 7 2001 101 2,004321 -2,46947 -15,05953397
jumlah -11,9832 -58,66065543 jumlah -15,2259 -107,9637266
Cs -150,493 Yrata-rata 1,807796 Cs -402,494 Yrata-rata 1,936135
Kt 0,8567 Re 3,804991 Kt 0,8567 Re 4,473792
STDEV 0,449713 71,34359 STDEV 0,397038 83,8836
(Sumber : Data Perhitungan) (Sumber : Data Perhitungan)
Tabel 4.27. R1/2 1 Bulan November Tabel 4.28. R1/2 2 Bulan November
November November
Nomor Tahun x y = log x(Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3 Nomor Tahun x y = log x(Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3
1 1995 142,7 2,154424 0,184689 0,006299793 1 1995 118 2,071882 -0,01153 -1,53247E-06
2 1996 48 1,681241 -3,30569 -36,12325615 2 1996 249,5 2,397071 -2,6175 -17,93322236
3 1997 16 1,20412 -3,78281 -54,13080314 3 1997 153,5 2,186108 -2,82846 -22,62817432
4 1998 81,7 1,912222 -3,07471 -29,06783535 4 1998 50 1,69897 -3,3156 -36,44896794
5 1999 123 2,089905 -2,89703 -24,31407921 5 1999 309 2,489958 -2,52461 -16,09096764
6 2000 181 2,257679 -2,72925 -20,32974149 6 2000 67 1,826075 -3,18849 -32,41575191
7 2001 308 2,488551 -2,49838 -15,59467908 7 2001 82 1,913814 -3,10075 -29,81272023
jumlah -18,1032 -179,5540946 jumlah -17,5869 -155,3298059
Cs -553,728 Yrata-rata 1,969735 Cs -1432,41 Yrata-rata 2,083411
Kt 0,8567 Re 4,986933 Kt 0,8567 Re 5,014567
STDEV 0,422953 93,50499 STDEV 0,293576 94,02313
(Sumber : Data Perhitungan) (Sumber : Data Perhitungan
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Tabel 4.29. R1/2 1 Bulan Desember Tabel 4.30. R1/2 2 Bulan Desember
Desember Desember
Nomor Tahun x y = log x (Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3 Nomor Tahun x y = log x
(Yi - Yrata)(Yi - Yrata)^3
1 1995 65,8 1,818226 0,330077 0,035962075 1 1995 138 2,139879
0,286616 0,023545134
2 1996 46 1,662758 -1,35354 -2,479759614 2 1996 5 0,69897
-4,47809 -89,80040402
3 1997 51 1,70757 -1,30872 -2,241527192 3 1997 32,5 1,511883
-3,66518 -49,23620059
4 1998 123,9 2,093071 -0,92322 -0,786899728 4 1998 117,5 2,070038
-3,10702 -29,99389099
5 1999 0 0 -3,01629 -27,44233141 5 1999 79,5 1,900367
-3,27669 -35,18090349
6 2000 29 1,462398 -1,5539 -3,752025979 6 2000 202 2,305351
-2,87171 -23,68213588
7 2001 47,1 1,673021 -1,34327 -2,423778526 7 2001 222 2,346353
-2,83071 -22,68216541
jumlah -9,16887 -39,09036038 jumlah -19,9428 -250,5521553
Cs -28,5662 Yrata-rata 1,488149 Cs -297,55 Yrata-rata 1,853263
Kt 0,8567 Re 3,016294 Kt 0,8567 Re 5,177059
STDEV 0,683489 56,55551 STDEV 0,581351 97,06986
(Sumber : Data Perhitungan) (Sumber : Data Perhitungan)
Koefisien Padi 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
m[P*(n+1)] 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4
R80 48,8 26,1 72,8 8,2 0 95,7 40,1 27 48 10,2 8,4 12,9 7,5 0 24,2 19,8 2,4 15,9 26,6 36,78 35,2 60,2 17,4 21,5
(Sumber : Data Perhitungan)
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Temperatur26,58 27,26 27,21 26,96 26,89 26,79 27,03 27,14 26,70 27,06 27,04 26,73
W 0,756 0,763 0,762 0,760 0,759 0,758 0,760 0,761 0,757 0,761 0,760 0,757
(Sumber : Data Perhitungan)
Tabel 4.33. Saturation Vapour Pressure (ea)
Bulan januari februari mar april mei juni juli agust sep okt nop des
Temperatur 26,58 27,26 27,21 26,96 26,89 26,79 27,03 27,14 26,70 27,06 27,04 26,73
ea 34,815 36,24 36,135 35,625 35,46 35,265 35,76 36 35,07 35,82 35,775 35,13
(Sumber : Data Perhitungan)
Tabel 4.34. Correction Factor in C Penmann Method
RH max = 30% RH max = 60% RH max = 90%
Rs mm/day
3,0 6,0 9,0 3,0 12,0
6,0 9,0 12,0 3,0 6,0 9,0 12,0
U day / U night = 3.0
0,0 0,86 0,90 1,00 1,00 0,96 0,98 1,05 1,05 1,02 1,06 1,10 1,10
3,0 0,76 0,81 0,88 0,94 0,87 0,96 1,06 1,12 0,94 1,04 1,18 1,28
6,0 0,61 0,68 0,81 0,88 0,77 0,88 1,02 1,10 0,86 1,01 1,15 1,22
9,0 0,46 0,56 0,72 0,82 0,67 0,79 0,88 1,05 0,78 0,92 1,06 1,18
Kec. Angin 0,24306 0,14583 0,17593 0,20023 0,19907 0,22222 0,25463 0,23264 0,17245 0,24537 0,18056 0,1875
Rns 7,53 7,53 8,12 7,20 6,40 6,51 6,29 6,36 7,76 7,23 7,52 7,92
NILAI C 1,01532 1,01538 1,02948 1,00744 0,98818 0,9909 0,98525 0,98713 1,02096 1,00806 1,01528 1,024768
(Sumber : Data Perhitungan)
Tabel 4.35. Effect of Temperature f(T) on Longwave Radiation (Rn1)
Bulan januari februari mar april mei juni juli agust sep okt nop des
Temperatur26,58 27,26 27,21 26,96 26,89 26,79 27,03 27,14 26,70 27,06 27,04 26,73
T 21,62 21,75 21,74 21,69 21,68 21,66 21,71 21,73 21,64 21,71 21,71 21,65
(Sumber : Data Perhitungan)
Tabel 4.36. Radiation Extra Terresterial (Ra)
Bulan januari februari mar april mei juni juli agust sep okt nop des
6 15,8 16 15,6 14,7 13,4 12,8 13,1 14 15 15,7 15,8 15,7
4 15,5 15,8 15,6 14,9 13,8 13,2 13,4 14,3 15,1 15,6 15,5 15,4
5,5 15,725 15,95 15,6 14,75 13,5 12,9 13,175 14,075 15,025 15,675 15,725 15,625
(Sumber : Data Perhitungan)
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
o
1 Temperatur T data C 26,05 26,25 27,25 26,80 26,40 26,70 27,10 27,25 26,35 27,10 27,15 27,00
2 Kelembaban Udara RH data % 70,50 70,50 68,50 70,50 70,00 70,00 70,50 71,00 70,00 71,00 70,00 72,00
3 Kecepatan Angin U data km/hari 21,00 12,60 15,20 17,30 17,20 19,20 22,00 20,10 14,90 21,20 15,60 16,20
4 Penyinaran Matahari n/N data % 71,00 68,20 72,00 59,20 56,20 67,00 65,30 67,00 67,00 56,30 67,70 69,20
5 Tekanan uap udara pada temp. rata2 ea Tabel mm hg 34,82 36,24 36,14 35,63 35,46 35,27 35,76 36,00 35,07 35,82 35,78 35,13
6 Tek. uap udara dlm keadaan jenuh ed ea x (RH/100) mm hg 24,54 25,55 24,75 25,12 24,82 24,69 25,21 25,56 24,55 25,43 25,04 25,29
7 Perbedaan tekanan udara - ea - ed mm hg 10,27 10,69 11,38 10,51 10,64 10,58 10,55 10,44 10,52 10,39 10,73 9,84
8 Faktor kecepatan angin f (u) 0,27 [1 + (u/100)] 0,33 0,30 0,31 0,32 0,32 0,32 0,33 0,32 0,31 0,33 0,31 0,31
9 Faktor Temperatur W Tabel 0,76 0,76 0,76 0,76 0,76 0,76 0,76 0,76 0,76 0,76 0,76 0,76
10 (1 - W) - 1-W 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24 0,24
11 Radiasi matahari Ra Tabel mm/hari 15,73 15,95 15,60 14,75 13,50 12,90 13,18 14,08 15,03 15,68 15,73 15,63
12 Rns = ((0,25 + 0,50 (n/N)) Ra Rns ((0,25 + 0,50 (n/N)) Ra mm/hari 9,51 9,43 9,52 8,05 7,17 7,55 7,60 8,23 8,79 8,33 9,25 9,31
13 Pengaruh Temperatur f (T) Tabel 21,62 21,75 21,74 21,69 21,68 21,66 21,71 21,73 21,64 21,71 21,71 21,65
0,5 0,5
14 f (ed) = 0,34 - 0,044 . ed f(ed) 0,34 - 0,044 . ed 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12
15 f (n/N) = 0,10 + 0,90 (n/N) f(n/N) 0,10 + 0,90 (n/N) 0,74 0,71 0,75 0,63 0,61 0,70 0,69 0,70 0,70 0,61 0,71 0,72
16 Rn1 = f (T) . f (ed) . f (n/N) Rn1 f (T) . f (ed) . f (n/N) mm/hari 1,95 1,83 1,97 1,64 1,59 1,85 1,78 1,80 1,86 1,56 1,84 1,86
17 Rn = Rns - Rn1 Rn Rns - Rn1 mm/hari 7,56 7,60 7,55 6,41 5,58 5,70 5,82 6,44 6,93 6,78 7,41 7,46
18 Faktor perkiraan dari kondisi musim c Tabel 1,02 1,02 1,03 1,01 0,99 0,99 0,99 0,99 1,02 1,01 1,02 1,02
2 Evapotranspirasi Potensial (Eto) 6,6381 6,638 6,6691 6,6691 6,788 6,788 5,7153 5,715 4,99 4,99 5,098 5,0985 5,18176 5,182 5,64 5,639 6,169 6,1689 6,016 6,016 6,535 6,54 6,553 6,5532
Koefisien Tanaman Kc
a. kc1 LP 1,10 1,10 1,05 1,05 0,95 0,00 0,00 0,00 0,00 LP 1,10 1,10 1,05 1,05 0,95 0,00 0,00 0,00 0,00
3 b. kc2 LP LP 1,10 1,10 1,10 1,05 0,00 0,00 0,00 0,00 LP LP 1,10 1,10 1,10 1,05 0,95 0,00 0,00 0,00
c. kc3 LP LP LP 1,10 1,05 1,05 0,95 0,95 0,00 0,00 LP LP LP 1,10 1,05 1,05 1,05 0,95 0,00 0,00
Kc rata-rata LP LP LP 1,08 1,07 1,02 0,32 0,32 0,00 0,00 LP LP LP 1,08 1,07 1,02 0,67 0,32 0,00 0,00
4 Curah Hujan Efektif Re mm/hr 3,8 4,47 4,38 5,014 3,016 5,17 6,07 3,36 7,206 3,13 4,43 5,57 3,607 3,82 2,53 3,51 3,33 3,63 2,04 1,44 3,22 3,57 1,37 5,24
5 Perkolasi (P) mm/hr 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00
6 Penggantian Lapisan Air (WLR) mm/hr 2,20 2,20 1,10 1,10 2,20 2,20 1,10 1,10
7 Eo =1,1*Eto 7,3019 7,302 7,336 7,336 7,467 7,467 6,2868 6,287 5,489 5,489 5,608 5,6083 5,69993 5,7 6,2 6,203 6,786 6,7858 6,6176 6,618 7,189 7,19 7,209 7,2086
8 M=Eo+P 9,30 9,30 9,34 9,34 9,47 9,47 8,29 8,29 7,49 7,49 7,61 7,61 7,70 7,70 8,20 8,20 8,79 8,79 8,62 8,62 9,19 9,19 9,21 9,21
9 K= M x T / S 4,48 4,48 4,49 4,67 4,54 4,71 3,99 4,15 3,60 3,74 3,64 3,71 3,71 3,71 3,97 4,17 4,25 4,47 4,17 4,39 4,44 4,67 4,43 4,60
10 Kebutuhan Air Persawahan (Etc) mm/hr 9,41 9,41 9,44 7,81 7,80 7,89
11 Kebutuhan air Tanaman (Etc) mm/hr 7,22 7,24 6,90 1,81 1,81 0,00 0,00 5,61 6,02 5,73 4,11 1,95 0,00 0,00
12 Kebutuhan Air Bersih (NFR) mm/hr -1,80 -2,47 -2,38 6,41 8,42 4,83 -1,16 0,45 -5,21 -1,13 -2,43 -3,57 -1,61 5,99 7,69 5,32 3,88 0,32 -0,04 0,56 -1,22 -1,57 0,63 -3,24
13 Kebutuhan air (RI) -2,813 -3,859 -3,719 10,017 13,16 7,548 -1,813 0,703 -8,13 -1,766 -3,797 -5,578 -2,5109 9,365 12 8,318 6,067 0,5054 -0,063 0,875 -1,91 -2,45 0,984 -5,063
14 NFR=NFR/8.64 -0,21 -0,29 -0,28 0,74 0,98 0,56 -0,13 0,05 -0,60 -0,13 -0,28 -0,41 -0,19 0,69 0,89 0,62 0,45 0,04 0,00 0,06 -0,14 -0,18 0,07 -0,38
NFRmax 0,98
(Sumber : Data Perhitungan)
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
Luas kumulatif untuk saluran primer merupakan penjumlahan dari luas petak-
petak tersier yang mendapat aliran air dari saluran primer tersebut. Luas
kumulatif dihitung dengan menjumlakan luas petak untuk tiap saluran. Luas
kumulatif untuk saluran Pabul adalah 186 ha.
NFR × A
Q=
e
V =0,343
Q
A=
V
Q 0,281
A= = =0,819 m2
V 0,343
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
0,369
h=√ ( )
1+1
h=0,715m
b=n ×h
A
R=
P
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
A 0,819
R= = =0,299meter
P 2,103
V ¿2
I= 4
(k × R )
2 3
V ¿2 0,2852
I= 4
= 4
=0.000001794
( k × R ) (35 ×0,224 )
2 3 2 3
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
BAB V
Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Dari pengumpulan serta pengolahan data yang dilakukan untuk merencanakan daerah
irigasi Lirik, dapat diperoleh beberapa hal sebagai berikut.
1. Sistem irigasi yang direncanakan untuk daerah irigasi Tersana adalah sistem
irigasi gravitasi.
2. Jaringan irigasi yang digunakan adalah jaringan irigasi teknis.
3. Luas daerah irigasi yang dialiri adalah 724,75 Ha.
4. Petak sawah yang direncanakan adalah sebanyak 7 petak dengan luas masing-
masing petak antara 75 ha hingga 300 Ha.
5. Perencanaan saluran meliputi 1 saluran primer dan6 saluran sekunder.
Kebutuhan air setiap hektar sebelum disesuaikan dengan efisiensi tiap saluran
direncanakan sebesar 1.,287 l/det/ha.
5.2 Saran
Dari pengerjaan tugas ini penulis dapat menyarankan beberapa hal sebagai berikut.
1. Untuk memperoleh perencanaan dan perhitungan yang lebih akurat, maka
perlu diperhitungkan kebutuhan air yang lebih teliti, mengingat pada
kenyataan di lapangan sulit sekali menemukan kondisi ideal, di mana semua
kebutuhan air untuk semua areal sawah bisa dipenuhi secara bersamaan.
2. Data-data yang digunakan sebaiknya data-data yang aktual dan lengkap,
sehingga penyimpangan dapat diperkecil.
ANASTASIA WINONA-21116113
LAPORAN TUGAS BESAR SI-3231 REKAYASA IRIGASI
DAFTAR PUSTAKA
Data Pengamatan Curah Hujan tahun 1972 – 1981. Laboratorium Mekanika Fluida,
Data Klimatologi tahun 1972 – 1981. Laboratorium Mekanika Fluida, Program Studi
Teknik Sipil.
ANASTASIA WINONA-21116113