Anda di halaman 1dari 9

BAB III

PEMERIKSAAN BERAT JENIS BITUMEN KERAS DAN TER


(SPECIFIC GRAVITY OF SEMI-SOLID BITUMINOUS
MATERIALS)

3.1. Pendahuluan

Bitumen adalah jenis batubara yang bersinar/berkilau dengan warna hitam atau


gelap. Juga disebut batubara hitam yang memiliki kilau atau resin yang bersinar.
Batubara Bitumen membuat pembakaran yang lama, dan menghasilkan asap yang
berbau tidak mengenakkan ketika dibakar. Kelas batu bara Bitumen yang paling
banyak berada di tambang Australia. Terdiri dari 80-90% karbon, 5-6% hidrogen.

Kandungan hidrogen berkurang dan kandungan karbon meningkat sebagai akibat


naiknya tingkat karbonisasi. Nilai kalori tinggi di atas 8100 Kcal/kg. Digunakan
sebagai kokas (batu arang) pada industri baja atau bahan bakar di perkotaan. Saat
ini telah menjadi salah satu sumber daya paling penting dalam industri kimia
batubara berkat banyaknya studi tentang penambahan dan gasifikasi hidrogen.
Dinamakan batubara bitumen karena menghasilkanzat yang mirip
dengan aspal (bitumen).

3.2. Tujuan

Pengujian ini bertujuan untuk mengukur berat jenis aspal dengan menggunakan
piknometer serta berdasarkan perbandingan berat di udara dengan berat di dalam
air.
3.3. Alat dan Bahan Percobaan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum pemeriksaan berat jenis bitumen
keras dan ter (Specific gravity of semi-solid Bituminous Materials) ini adalah
sebagai berikut :

3.3.1. Alat-alat Percobaan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :


1. Picnometer 24 ml

Gambar 3.1. Picnometer 24 ml


2. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram

Gambar 3.2. Timbangan


3.3.2. Bahan Percobaan

1. Bitumen atau aspal produksi Pertamina pen 60/70

Gambar 3.3. Bitumen atau Aspal


2. Air suling sebanyak 1000 cm3

Gambar 3.4. Air Suling 1000 cm3

3.4. Landasan Teori

Berat  jenis bitumen keras dan ter adalah perbandingan berat jenis bitumen atau
ter terhadap berat jenis air dengan isi yang sama pada suhu tertentu yaitu
dilakukan dengan cara menggantikan berat air dengna berat bitumen dalam udara
yang sama. Berat jenis dari bitumen sangat tergasntung pada nilai penetrasi dan
suhu dari bitumen itu sendiri.

Mencari berat jenis dapat dilakukan dengan perbandingan penentuan berat jenis
suatu material sebenarnya bisa dilakukan secara kualitatif dan visualisasi yaitu
dengan cara membandingkan berat jenis air.
Macam-macam berat jenis bitumen dan kisaran nilainya.
1. Penetration grade bitumen dengan berat jenis antara 1,010 sampai dengan
1,040.
2. Bitumen yang telah teroksidasi dengan berat jenis berkisar antara 1,015 –
1,035.
3. Hard grades bitumen dengan berat jenis berkisar antara 1,045 – 1,065.
4. Cut back grades bitumen dengan berat jenis berkisar antara 0,992 – 1,007.
Berat jenis bitumen dinyatakan dalam model matematik sebagaimana ditunjukkan
dalam persamaan 4.1.
C− A
BJ = x 100% (3.1)
( B−A )−(D−C )
Keterangan :
A       = Berat picnometer dengan penutup(gram)
B       = Berat picnometer berisi air (gram)
C       = Berat picnometer berisi bitumen (gram)
D      = Berat picnometer berisi bitumen dan air (gram)

3.5. Prosedur Percobaan

Prosedur percobaan yang dilakukan antara lain :


1. Membersihkan dan mengeringkan picnometer

Gambar 3.5. Membersihkan dan Menegringkan Picnometer


2. Menimbang picnometer dengan ketelitian 0,01 gram

Gambar 3.6. Menimbang Picnometer (dengan penutup)


3. Menimbang picnometer dengan penutupnya berisi air,

Gambar 3.7. Menimbang Picnometer Berisi Air


4. Menimbang picnometer berisi bitumen,

Gambar 3.8. Menimbang Picnometer Berisi Bitumen


5. Menimbang picnometer berisi bitumen dan air.

Gambar 3.9. Menimbang Bitumen dan Air

3.6. Data Hasil Percobaan

Tabel 3.1. Hasil Percobaan Berat Jenis Aspal Bitumen danTersampel I


Keterangan Berat Sampel (gram)
Berat picnometer (dengan penutup) (A) 38
Berat picnometer + air (B) 62
Berat picnometer + bitumen (C) 51
Berat picnometer + air + bitumen (D) 61

Tabel 3.2. Hasil Percobaan Berat Jenis Aspal Bitumen dan Tersampel II
Keterangan Berat Sampel (gram)
Berat picnometer (dengan penutup) (A) 38
Berat picnometer + air (B) 61
Berat picnometer + bitumen (C) 51
Berat picnometer + air + bitumen (D) 62

KELOMPOK 6
3.7 Perhitungan

1. Sampel 1 :
(C−A )
BJ=
( B− A )−(D−C)
(51 gram−38 gram)
BJ=
( 62 gram−38 gram )−(61 gr −51 gram)
BJ=0,929 gram/cm3
2. Sampel 2
(C−A )
BJ=
( B− A )−(D−C)
(51 gram−38 gram)
BJ=
( 61 gram−38 gram )−(62 gram−51 gram)
BJ=1,083gram/cm3
0,929+1,083
3. Berat Jenis rata−rata =
2
= 1.006 gram/cm3

3.8. Analisis

Dari hasil pengujian berat jenis bitumen keras dan ter terhadap aspal shell yang
diuji didapat nilai BJ Bitumen sampel 1 adalah 0,929 gram/cm3 dan BJ Bitumen
sampel 2 adalah 1,083 gram/cm3. Dari kedua sampel didapatkan BJ bitumen rata-
rata sebesar 1.006 gram/cm3 sehingga sesuai dengan SK SNI 06 – 2441 – 1991,
sampel dapat digunakan untuk campuran perkerasan jalan.

3.9. Kesimpulan

Dari hasil percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa:
1. Nilai BJ Bitumen sampel 1 adalah 0.929 gram.
2. Nilai BJ Bitumen sampel 2 adalah 1.083 gram.
3. Nilai BJ Bitumen rata-rata adalah1.006 gram.
4. Sampel bitumen dapat digunakan sebagai campuran perkerasan jalan. Sesuai
SK SNI 06 – 2441 – 1991.
KELOMPOK 6
3.10. Saran

Dalam proses pelaksanaan praktikum, adapun saran untuk perbaikan

yaitu :

1. Sebaiknya praktikum dilakukan berurutan sesuai prosedur, karena akan


berpengaruh pada nilai BJ aspal.
2. Sebaiknya praktikan lebih berhati-hati agar pada saat memasukan bitumen
kedalam picnometer agar tidak menempel pada dinding picnometer.
3. Sebaiknya saat menimbang picnometer + air + sampel diperhatikan agar
tidak ada gelembung karena bias berpengaruh pada BJ aspal.
4. Dalam melakukan percobaan praktikan harus lebih teliti dalam pembacaan
timbangan.
5. Sebaiknya praktikan lebih berhati-hati agar menggunakan dalam
menggunakan alat, agar tidak terjadi kerusakan.
6. Sebaiknya praktikan dating lebih tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Sukirman, S. 1991. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung.

KELOMPOK 6
Laboratorium Inti Jalan Raya. 2019. Tuntutan Praktikum Bahan Perkerasan
Jalan. Lampung Selatan : Laboratorium Inti Jalan Raya Program Studi
Teknik Sipil Institut Teknologi Sumatera.
SK SNI (Standart Nasional Indonesia) 06 – 2441 – 1991.

KELOMPOK 6

Anda mungkin juga menyukai