DI SUSUN OLEH :
Agung Rafilanda
061440410767
Delvi Karlini
061440410770
061440410774
061440410777
061440410781
Herlin Sumarna
061440411724
Kelas : 5 EGA
Kelompok 2
Dosen Pembimbing : Ir. Selastia Yuliati, M.T.
I.
TUJUAN PERCOBAAN
-Pipet tetes
-Pipet Volume
-Bola karet
-Kaca Arloji
-Neraca Analitik
III.
DASAR TEORI
Perlunya mengenal sifat fisik karena secara tidak langsung juga menerangkan tentang
hubungannya dengan sifat kimia. Sebagai contoh, ukuran pori batubara, yang merupakan sifat
fisik batubara, merupakan faktor utama dalam menentukan reaktivitas kimiawi batubara (Walker,
1981). Dan efek kimiawi dari swelling index dan pengkokasan batubara memiliki efek substansi
pada penanganan batubara atau selama operasi konversi batubara.
a.
juga mengikuti
kecenderungan ini.
Walaupun variasi densitas tidak begitu besar, umumnya densitas untuk (maseral) atau
yang memiliki kandungan karbon yang sama adalah exinite < vitrinite < micrinite.
Density insitu batubara memberikan pengertian bahwa lapisan batubara dapat ditunjukkan
sebagai .
Dalam standar ASTM D291 dinyatakan dalam berat batubara ter-crusher per cubic feet,
yang mana bervariasi dengan ukuran partikel batubara dan dengan cara pengisian dalam sebuah
container.
b.
Densitas Relatif
Densitas relatif batubara tergantung pada rank dan mineral pengitirnya. Data densitas
relatif diperlukan untuk membuat sampel komposit dalam menentukan banyaknya asap (steam).
Selain itu diperlukan juga sebagai faktor penting dalam mengubah cadangan batubara dari unit
volume menjadi unit massa.
Penentuan dilakukan dengan menghitung banyaknya kehilangan berat pada saat
dicelupkan ke dalam air. Cara terbaik adalah dari data berat batubara dengan menggunakan
piknometer. Grafik dibawah ini memberikan hubungan antara densitas relatif terhadap
kandungan abu untuk batubara dan serpih karbon di cekungan Agades.
Pengukuran berat jenis tergantung tujuan penggunaan:
- Bulk density adalah berat per satuan volume batubara lepas, gunanya untuk menghitung
besarnya stockpile.
- Apparent density adalah berat jenis bongkah batubara termasuk inherent moisture,
mineral matter dan udara di dalam pori.
- True density adalah berat jenis batubara yang bebas dari udara dan air yang tidak terikat,
tetapi termasuk mineral matter.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya berat jenis, antara lain:
- Rank
Umumnya batubara dengan rank yang tinggi makan mempunyai berat jenis yang tinggi
pula. Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi selama proses
pembentukan batubara, yaitu terbentuknya grup-grup hidrokarbon yang lebih berat.
-
Komposisi petrografik
exinite, micrinite, dan fusinite.
Impurities
air dan mineral yang ada di dalam batubara.
IV.
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Membuat larutan typol 0,01%, yaitu dengan cara memipet typol sebanyak 1ml untuk
menghilangkan gelembung udara diatas larutan typol, sebaiknya menyimpan larutan
typol didalam desikator dan memvakumkannya sampai tidak ada lagi gelembung udara
diatas larutan typol.
2. Menimbang berat piknometer kosong.
3. Mengisi piknometer dengan larutan typol hingga lubang kapilernya terisi penuh dan
menimbangnya.
4. Memindahkan sebagian larutan typol dari piknometer dengan cara memipet larutan typol
sebanyak bagian dari volumenya.
5. Menimbang sebanyak 1gr sample batubara (ukuran +60 mesh)
6. Memasukkan kedalam piknometer yang berisi typol bagian volume tadi dengan
menggunakan corong kecil.
7. Menambahkan larutan typol kedalam piknometer tadi samapi tanda batas.
8. Menimbang piknometer+typol dan sample batubara.
9. Menunggu batubara didalam piknometer mengendap. Apabila telah mengendap
menimbangnya kembali.
V.
N
o
DATA PENGAMATAN
Penimbangan
Berat (gram)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sample batubara
Piknometer kosong
Piknometer + typol
Piknometer + typol + batubara
Piknometer + typol + batubara (setelah mengendap)
Berat labu ukur kosong
Berat labu ukur + typol
1
135,6
159,7
159,8
159,33
59,75
159,09
VI.
PERHITUNGAN
Berat typol
=(berat labu ukur + typol) (berat labu ukur kosong)
=(159,09-59,75)gr
=99,34 gr
Densitas typol
berat typol
= volume typol
=
99,34 gr
100 ml
=0,9934 gr/ml
( 1,0280,9934 ) gr /ml
1,028 gr /ml
x 100%
=3,36 %
Densitas batubara
=
1 gr x 0,9934 gr /ml
1 gr( 159,8159,7 ) gr
= 1,103 gr/ml
VII.
ANALISA PERCOBAAN
Pada percobaan kali ini yang telah dilakukan yaitu yang bertujuan untuk menentukan
densitas batubara. Penentuan densitas batubara ini dalam aplikasinya bertujuan untuk
mempermudah proses pencucian batubara , dimana telah diketahui bahwa dalam memisahlan zat
pengotor dengan batubara maka diperlukan proses pencucian yang benar yaitu dengan memilih
larutan dengan densitas yang lebih besar dari batubara namun lebih kecil dari pengotornya.
Sehingga batubara akan terendam dibawah dan pengotor akan berada di atas.
Bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu larutan typol 0,01% dan sample batubara
yang berukuran +60 mesh sebanyak 1 gr. Larutan typol digunakan karena berfungsi untuk
mengeluarkan gelembung udara yang terdapat di dalam batubara. Sebelum batubara dan larutan
typol dicampur , akan muncul gelembung pada larutan typol sehingga terlebih dahulu harus
dihilangkan. Pada percobaan ini dapat dianalisa bahwa ketika batubara dimasukkan kedalam
larutan typol yang telah hilang gelembungnya akan terdapat gelembung lagi karena adanya
kandungan udara yang mengisi pori-pori batubara, kemudian sample batubara akan mengendap
kedasar piknometer, hal ini dikarenakan beberapa bagian sample batubara mengendap kedasar
piknometer itu terisi nya pori-pori batubara bersamaan dengan masukknya batubara kedalam
larutan dan memiliki pori yang cukup besar sehingga butuh waktu yang tepat untuk larutan typol
memenuhi pori-pori batubara, sementara batubara yang terlihat mengapung dapat dianalisa
sebagai batubara yang memiliki pori-pori kecil sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama
untuk tenggelam.
Pada percobaan ini menggunakan prinsip apparent density karena sampel batubara
dicelupkan kedalam air / larutan dan memnuhi syarat yaitu membasahi permukaan batubara,
tidak ada absorbs yang erat pada permukaan, tidak menyebabkan pengembangan dan menetrasi
pori batubara. Dari data yang telah didapat, yaitu densitas typol sebesar 0,9974 gr/ml dan
densitas batubara sebesar 1,103 gr/ml.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Percobaan ini menggunkan prinsip apparent density
2. Penentuan densitas batubara sangatlah penting, hal ini dikarenakan jika telah
mengetahui nilainya maka proses pencucian batubara dapat berjalan dengan baik dan
benar.
3. Dari data yang di dapatkan :
- Densitas batubara
= 1,103 gr/ml
- Densitas typol
= 0,9934 gr/ml
IX.
DAFTAR PUSTAKA
- Jobsheet.2016.penuntun praktikum minyak dan gas bumi. Palembang; politeknik negeri
sriwijaya.
- Dwi, damayanti. 2015. Penentuan densitas batubara.(online). (http://www.scribd.com,
diunduh 30 desember 2016).
Gambar Alat
Gelas Kimia
Gelas Ukur
Spatula
Pipet Tetes
Desikator
Kaca Arloji
Corong
Piknometer