I. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian dan peranan sifat fisik batubara
2. Menentukan densitas batubara
Sama halnya evaluasi batubara dapat dicapai dengan penentuan dari beberapa
propertis yang penting, disinipun berbagai propertis batubara telah disediakan banyak
informasi yang bernilai tentang potensi penggunaan batubara (Van Krevelen, 1957).
Tentu saja, itu juga merupakan propertis dari material-material organik yang
merupakan informasi bernilai yang menawarkan tentang perilaku lingkungan (Lyman
et al., 1990). Karenanya, adalah alasan yang baik untuk mempelajari ciri khas
daripada batubara tersebut. Dalam pengertian yang lebih luas, merupakan suatu hal
yang telah diterima bahwa pada butiran alamiah dari batubara berperingkat tinggi
adalah penting untuk dapat dipahami sifat fisik alamiahnya jika ingin dimodelkan
dengan medium butiran yang mana terdiri dari graphite-like material embedded
dalam batasan matriks organik.
Propertis Fisik
Sebagai pertimbangan awal, perlunya mengenal sifat fisik secara tidak langsung
juga menerangkan tentang hubungannya dengan sifat kimia. Sebagai contoh, ukuran
pori batubara, yang mana merupakan sifat fisik batubara, merupakan faktor utama
dalam penentuan reaktivitas kimiawi batubara (Walker, 1981). Dan efek kimiawi dari
swelling indeks dan pengkokasan batubara memiliki efek substansial pada
penanganan batubara atau selama operasi konversi batubara.
Particle density adalah berat suatu unit volume padatan termasuk pori dan rekahan
(Mahajan dan Walker, 1978). Densitas partikel dapat ditentukan dengan cara satu dari
tiga metode; (1) mercury displacement (Gan et al, 1982), (2) aliran gas (Ergun, 1951),
atau (3) Silanization (Ettinger dan Zhupakhina, 1960).
Densitas batubara dapat bervariasi yang menunjukkan hubungan antara rank dan
kandungan karbon. Batubara dengan kandungan karbon 85% biasanya menunjukkan
suatu derajat ciri hidropobik yang lebih besar dari batubara berank paling rendah.
Walaupun variasi densitas tidak begitu besar, umumnya densitas untuk maseral
(memilki kandungan karbon yang sama) adalah exinite
B. In-Place Density
V. Data Pengamatan
Diketahui :
Volume Piknometer : 25 ml
Penyelesaian :
𝑉1 𝑀1 = 𝑉2 𝑀2
𝑔𝑟𝑚𝑜𝑙⁄ 𝑔𝑟𝑚𝑜𝑙⁄
𝑉1 (0,96 𝑚𝑙 ) = 250 𝑚𝑙 (0,001 𝑚𝑙 )
0,25 𝑔𝑟𝑚𝑜𝑙
𝑉1 =
𝑔𝑟𝑚𝑜𝑙⁄
0,96 𝑚𝑙
𝑉1 = 0,2604 𝑚𝑙
𝑤. 𝜌(𝑡𝑦𝑝𝑜𝑙)
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑡𝑢𝑏𝑎𝑟𝑎 =
𝑤. (𝑤1 − 𝑃)
𝑔𝑟
1 𝑔𝑟𝑎𝑚 .0,9608 ⁄𝑚𝑙
=
1 𝑔𝑟𝑎𝑚 (153,1 − 153)
𝑔𝑟
= 1,0675 ⁄𝑚𝑙