Anda di halaman 1dari 3

DATA PENGAMATAN

NO. PENIMBANGAN BERAT (GRAM)


1. Sampel Batubara 1
2. Piknometer Kosong 141.26
3. Piknometer + Typol 168.04
4. Piknometer + Typol + Batubara 167.53
5. Piknometer + Typol + batubara (endapan) 167.53
6. Berat Labu Ukur Kosong 60.22
7. Berat labu Ukur + Typol 160.29

PERHITUNGAN

- Berat Typol = (Berat Piknometer + Typol ) – (Berat Piknometer Kosong)


= 160.29 gr - 60.22 gr
= 100.07 gr

Berat Typol
- Densitas Typol =
Volume Piknometer

100.07 gr
=
100.819 ml

= 0.9925 gr/ml

Teori−Praktek
- % Kesalahan = x 100 %
Teori
gr gr
1.028 −0.9925
ml ml
= gr x 100 %
1.028
ml

= 3.45 %

w x Densitas Typol
- Densitas Batubara =
w x (w1 –P)

gr
1 gr x 0.9925
ml
=
1 gr x (167.33 gr−168.04 gr)

= 1.9460 gr/ml
ANALISA PERCOBAAN
Pada percobaan penentuan densitas batubara ini dapat dianalisa bahwa percobaan ini
dilakukan untuk menentukan suatu berat jenis dari batubara. Penentuan densitas ini dapat
dilakukan dengan batuan larutan typol sebagai media. Larutan typol ini merupakan larutan
larutan kental berwarna bening kekuningan yang disebut juga dengan larutan sabun.
Pada percobaan dilakukan perlu penentuan berat jenis terhadap larutan typol terlebih
dahulu. Setelah berat jenis larutan typol didapat, dilakukan penentuan berat jenis terhadap
batubara. Batubara yang dimasukkan kedalam piknometer khusus harus berupa batubara yang
sebelumnya diisi larutan typol. Batubara yang digunakan pada percobaan kali ini berukuran 60
mesh dengan jumlah batubara seberat 1 gr.
Batubara yang dimasukkan kedalam piknometer khusus yang telah berisi sedikit larutan
typol tersebut akan mengapung sebagian, kemudian lama kelamaan batubara akan tenggelam
didalam piknometer. Hal ini diakibatkan karena batubara memiliki pori-pori itu terisi oleh udara.
Namun, ketika dimasukkan kedalam piknometer yang berisi larutan typol. Pori-pori tersebut
akan terisi oleh typol, hal inilah yang mengakibatkan batubara yang ada mengapung akan
tenggelam. Dan larutan typol yang ada diatas batubara itu berwarna bening. Untuk batubara yang
mengapung akan terlihat melayang dapat dianalisa sebagai batubara yang memiliki pori-pori
yang kecil, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mengendapnya.
Pada percobaan ini penentuan densitas batubara menggunakan metode ASTM D 167-73
dengan prinsip apparent density karena sampel yang dicelupkan kedalam air larutan dan
memenuhi empat syarat apparent density, yaitu membasahi permukaan batubara, tidak ada
absorbs yang kuat pada permukaan tidak dapat menyebabkan pengembangan serta menetrasi
pori-pori batubara tersebut.
Pada percobaan ini piknometer yang digunakan adalah piknometer khusus yang disebut
juga piknometer ASTM 167-37. Piknometer ini memiliki bentuk yang berbeda dari piknometer
pada umumnya. Piknometer ini memiliki piknometer pada umumnya ada didalam piknometer
ASTM D 167-73 itu, dan bagian luarnya terdapat bentuk lainnya.
Pada percobaan yang telah dilakukan didapatkan densitas larutan typol adalah 0.9925
gr/ml dan densitas batubara 1.9460 gr/ml. Dari hasil tersebut, sampel yang diuji yaitu batubara
dimana secara teoriitis densitas batubara adalah 1.3 – 1.5 gr/ml. Sedangkan secara praktek
didapatkan densitas batubara adalah 1.9 gr/ml. Ini menandakan bahwa batubara memiliki massa
volume yang tinggi. Kerena semakin tinggi suatu densitas maka semakin besar pula massa setiap
volumenya. Berdasarkan literature berat jenis antrasit 1.5 gr/ml. sedangkan dari percobaan
1.9460 gr/ml sehingga dapat dianalisa bahwa sampel yang digunakan adalah antrasit.

KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Percobaan yang telah dilakukan penentuan densitas batubara ini menggunakan metode
ASTM D 167-37 dengan menggunakan piknometer serta menggunakan prinsip apparent
density.
2. Batubara adalah mineral bahan bakar yang berbentuk sebagai suatu cetakan sedimentasi
yang berasal dari penimbangan dan pengendapan hancuran bahan selulosa yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan.
3. Berat jenis larutan typol yang dipakai adalah 0.9925 gr/ml.
4. Berat jenis batubara yang dipakai adalah 1.9460 gr/ml.

DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet. 2017. Penuntun Praktikum Hidrokarbon. “Densitas Batubara”. POLSRI :
Palembang.
Suendra, Dimas Putra. 2016. Analisis Log Densitas Terhadap Data Proksimat dan
Perhitungan Volume Batubara Menggunakan Log Pada Lapangan “DEA”.
Sumatera Selatan. 14 September 2016. Diambil dari : Digilib.Unila.ac.id
http://eprints.Undip.ac.id/36574/4/Bab-2Bambang-s.pdf.

Anda mungkin juga menyukai