A. TUJUAN
Tujuan Intruksional Umum:
Hasil reaksi dan kecepatannya dipengaruhi oleh kondisi reaksi
Pembuatan resin juga dipengaruhi oleh kondisi reaksi
Polimerisasi terdiri dari tahap intermediate, tahap persiapan dan tahap
curing
Tujuan Instruksional Khusus:
Membuat polimer urea formaldehid
Mempelajari pengaruh kondisi reaksi (perbandingan mol pereaksi,
katalis, pH, temperatur dan waktu) pada hasil reaksi dan kecepatan
reaksi pada tahap intermediate
Melakukan analisa terhadap produk
Mengisi format-format laboratorium
B. PERINCIAN KERJA
Melakukan pemanasan pada kondisi refluks
Mengambil sampel pada waktu tertentu
Melakukan analisa terhadap sampel
F. SKEMA REAKSI
Reaksi antara Formaldehide Bebas dengan Hidroksilamin Hidrochorida
G. DATA PENGAMATAN
Formaldehid yang digunakan = 216 g
Urea yang digunakan = 98,4 g
Katalis (NH3) yang digunakan = 19 ml
Na2CO3 yang digunakan = 1,663 g
Tabel pengamatan
Volume NaOH 0,25
No. pH N
Waktu
Sampel
(ml) untuk titrasi
0 0 11 19,5
1 15 9 3,5
2 30 8 3
3 45 9 2,7
4 60 9 2
5 75 9 1,8
6 90 9 1,1
Blanko
3 0,2
(air)
200 𝑚𝑙
Formaldehid yang digunakan = × 37 g
100 𝑚𝑙
= 74 𝑔
74 𝑔
= 𝑔
30 ⁄𝑚𝑜𝑙
= 2,46 𝑚𝑜𝑙
a = 315,98 g
berat Katalis = 0,05 x 315,98 g
𝑔
= 15,79 g x 0,88 ⁄𝑚𝑙
= 13,9 ml
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟
Volume Piknometer =
𝜌 𝑎𝑖𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑢ℎ𝑢 27℃
24,8386 𝑔
= 𝑔
0,99651
𝑚𝑙
= 24,9255 ml
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Volume sampel =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
(50,2457−20,4778 ) 𝑔
=
24,9255 𝑚𝑙
𝑔
= 1, 9142 ⁄𝑚𝑙
o Untuk sampel 0
𝑔 𝐶𝐻2 𝑂 3 ×19,5 𝑚𝑙 ×0,1 𝑁
=
100 𝑚𝑙 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 1 𝑚𝑙
= 5,85
o Untuk sampel 1
𝑔 𝐶𝐻2 𝑂 3 ×3,5 𝑚𝑙 ×0,1 𝑁
=
100 𝑚𝑙 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 1 𝑚𝑙
= 1,05
o Untuk sampel 2
𝑔 𝐶𝐻2 𝑂 3 ×3 𝑚𝑙 ×0,1 𝑁
=
100 𝑚𝑙 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 1 𝑚𝑙
= 0,9
o Untuk sampel 3
𝑔 𝐶𝐻2 𝑂 3 ×2,7 𝑚𝑙 ×0,1 𝑁
=
100 𝑚𝑙 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 1 𝑚𝑙
= 0,81
o Untuk sampel 4
𝑔 𝐶𝐻2 𝑂 3 ×2 𝑚𝑙 ×0,1 𝑁
=
100 𝑚𝑙 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 1 𝑚𝑙
= 0,6
o Untuk sampel 5
𝑔 𝐶𝐻2 𝑂 3 ×1,7 𝑚𝑙 ×0,1 𝑁
=
100 𝑚𝑙 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 1 𝑚𝑙
= 0,51
o Untuk sampel 6
𝑔 𝐶𝐻2 𝑂 3 ×1,1 𝑚𝑙 ×0,1 𝑁
=
100 𝑚𝑙 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 1 𝑚𝑙
= 0,33
o Untuk blanko
𝑔 𝐶𝐻2 𝑂 3 ×0,2 𝑚𝑚 ×0,1 𝑚
=
100 𝑚𝑙 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛 1 𝑚𝑚
= 0,06
4) Penentuan kadar resin
𝑚3−𝑚1
% resin = x 100 %
𝑚𝑚 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
𝑚3−𝑚1
% resin = x 100 %
𝑚𝑚 𝑚𝑚𝑚𝑚𝑚
(59,7433 −48,4795) g
% resin = x 100 %
20,0293 g
= 56, 2366 %
= 50,8412 %
I. PEMBAHASAN
Kondisi reaksi sangat berpengaruh terhadap reaksi atau hasil reaksi selama
proses kondensasi polimerisasi terjadi . Dalam suasana asam akan terbentuk
senyawa Goldsmith dan senyawa lain yang tidak terkontrol sehingga molekul
polimer yang dihasilkan rendah .
2. Katalis
Penggunaan katalis pada suatu reaksi akan meningkatkan laju reaksi tersebut.
Begitu juga yang terjadi pada reaksi urea-formaldehid ini. Laju reaksinya akan
meningkat jika digunakan katalis. Katalis yang diguanakan pada percobaan ini
adalah NH4OH karena reaksi ini berlangsung pada kondisi basa.
3. Temperatur
Kenaikan temperatur selalu mengakibatkan peningkatan laju suatu reaksi.
Namun, kenaikan temperatur ini dapat mempengaruhi jumlah produk yang
terbentuk, bergantung pada jenis reaksi tersebut (eksoterm atau endoterm).
Oleh karena itu, diperlukan suatu optimasi untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Kenaikan temparatur juga dapat menurunkan berat molekul (Mr)
resin urea-formaldehid. Hal tersebut dikarenakan adanya pembentukan pusat-
pusat aktif yang baru, sehingga memperkecil ukuran molekul resin.
4. Buffer
5. Waktu Reaksi
Jumlah dan sifat produk yang dihasilkan dari suatu reaksi juga dipengaruhi
oleh waktu reaksi. Makin lama waktu reaksi, jumlah produk yang dihasilkan
makin banyak akibatnya, resin yang dihasilkan akan berkadar tinggi dan
memiliki Mr tinggi.