Anda di halaman 1dari 12

TUGAS INDIVIDU PEKAN V.

KIMIA DASAR

Nama: Kalvin N. Pongkapadang


Nim: C031211081
Kelas: KIMIA DASAR FKH B
Prodi: Kedokteran hewan
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN

Tugas Modul 5

JAWABAN :
1. Jawab:
a. Larutan
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun iondari
dua zat atau lebih. Contohnya: ialah padatan yang dilarutkan didalam sebuah cairan,
contohnya gula atau garam yang dilarutkan kedalam air. Gas juga bisa dilarutkan dalam
sebuah cairan, misalkan karbon dioksida atau oksigen dalam air. selain itu juga, cairan
juga dapat larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan
padat, misalnya aloi (campuran logam) serta mineral yang tertentu.
b. Konsentrasi
Konsentrasi didefinisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan atau
pelarut. Berdasarkan jumlah zat terlarut dan pelarutnya, konsentrasi larutan dibagi menjadi
uda yaitu: Konsentrasi larutan akan tinggi (larutan pekat) bila zat terlarutnya banyak,
sedangkan pelarutnya sedikit.
c. Larutan jenuh
Larutan jenuhadalah suatu larutan yang mengandung jumlah maksimum zat terlarut
yang dapat larut dalam kondisi di mana larutan itu ada. Contoh : Garam mandi dapat
memenuhi air ketika tidak ada lagi kemampuan untuk melarutkannya.
d. Larutan elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang bisa menghantarkan arus listrik. Dalam
larutan elektrolit molekul-molekulnya terurai (terdisosiasi) menjadi partikel-partikel
bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut dengan ion (ion positif-ion negatif).
Aplikasinya dalam kehidupan sehari hari dapat dilihat dalam tubuh manusia larutan
elektrolit bermanfaat untuk melancarkan berbagai mekanisme didalam tubuh termasuk
metabolisme.
e. Sifat koligatif
Sifat koligatif adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada jenis zat terlarut tetapi
tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. Jadi sifat ini tidak tergantung
pada jenis solusi. Contoh dan aplikasinya dalm kehidupan sehari – hari adalah penurunan
titik beku yaitu garam dapur untuk mencairkan salju, etilen glikol pada radiator mobil,
garam dapur juga untuk pembuatan es putar.
f. larutan ideal
Larutan ideal adalah suatu larutan dengan sifat termodinamika yang serupa dengan
campuran gas ideal. Larutan ideal mematuhi hukum Raoult, yaitu tekanan uap pelarut
(cair) berbanding tepat lurus terhadap fraksi mol pelarut dalam larutan. Larutan yang
benar-benar ideal tidak ada dialam, tetapi larutan memenuhi hukum Raoult sapai batas
tertentu. Contoh larutan yang pas dianggap ideal ialah campuran benzana serta toluene.
g. Larutan pekat
Larutan pekat merupakan larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute.
Contohnya yaitu HNO3 Pekat. Aplikasinya yaitu dalam pembuatan yoghurt.
h. Sistem koloid
sistem koloid merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat
yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 -
1000 nm), sehingga mengalami Efek Tyndall. Contoh koloid yaitu sabun, santan, susu,
selai, dan mentega. Aplikasi sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari yaitu Pemutihan
Gula yaitu Gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan. Penggumpalan Darah, Darah
mengandung sejumlah koloid protein yang bermuatan negatif. Penjernihan Air.
Pembentukan delta di muara sungai. Pengambilan endapan pengotor. Mengurangi polusi
udara. Penggumpalan lateks. Membantu pasien gagal ginjal.
i. Elektroforesis
Elektroforesis merupakan suatu peristiwa bergerkanya partikel-partikel koloid yang
memiliki muatan ke suatu elektroda. Elektroforesis juga dapat diatikan sebagai peristiwa
bergeraknya partikel-partikel koloid dalam suatu alisran medan listrik. Contoh dan
aplikasinya yaitu Elektroferesis dapat digunakan dalam berbagai bidang. elektroforesis
koloid dalam industri diantaranya yaitu pada proses pembuatan sarung tangan karet,
mengurangi pencemaran udara pada corong uap pembakaran batu bara, penyaring debu
pada pabrik.
j. Dialisis
Dialisis merupakan teknik pemisahan partikel koloid dengan ion-ion lain yg memiliki
ukuran lebih kecil melalui membran semipermeabel. Contoh dan aplikasinya yaitu Dalam
bidang kedokteran berfungsi untuk proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal. Untuk
penjernihan air, dan Sebagai Deodoran.

2. Jawab:
a. 250 ml AgNO3 0,125 M dari padatan AgNO3
Dik:
v = 250 ml
Mr AgNO3 = 108 + 14 + 16 . 3
Mr AgNO3 = 170 g/mol
n
M=
v
m
M= Mr
v
1000
m = M x Mr x
v
1000
m = 0,125 M x 170 g/mol x 250 ml
21,25
m= 4

m = 5,31 gram
Membuat larutan 250 ml AgNO3 0,125 M dari padatan AgNO3
- Hitung terlebih dahulu berapa gram AgNO3 yang dibutuhkan untuk membuat 250
ml larutan AgNO3 0,125 M. Setelah dihitung, didapatkan berat AgNO3 =
5,31 gram
- Timbang padatan AgNO3 sebanyak 5,31 gram dengan neraca analtik
- Setelah ditimbang, larutkan padatan tersebut dalam gelas kimia dengan
aquades secukupnya. Aduk hingga larut sempurna.
- Selanjutnya tuangkan larutan ke dalam labu ukur dengan ukuran 250 ml
- Tambahkan aquades ke dalam labu ukur hingga tanda batas. Kocok larutan
tersebut hingga rata.

b. 100 ml CuSO4 0,2 M dari padatan CuSO4.5H2O


Dik:
v = 100 ml
Mr CuSO4. 5H2O = (63,55 + 32,07 + 16) + 5(2 + 16)
Mr CuSO4. 5H2O = 159,62 + 5 (18)
= 249,72 g/mol
n
M=
v
m
M= Mr
v
1000
m = M x Mr x v
1000
m = 0,2 M x 249,72 g/mol x 100 ml
49,944
m= = 5 gram
10

Membuat larutan 100 ml CuSO4 0,2 M dari padatan CuSO4,5H2O


- Hitung terlebih dahulu berapa gram CuSO4,5H2O yang dibutuhkan untuk
membuat 100 ml larutan CuSO4.5H2O 0,2 M. Setelah dihitung, didapatkan berat
CuSO4.5H2O = 5 gram
- Timbang padatan CuSO4.5H2O sebanyak 5 gram dengan neraca analtik
- Setelah ditimbang, larutkan padatan tersebut dalam gelas kimia dengan
aquades secukupnya. Aduk hingga larut sempurna.
- Selanjutnya tuangkan larutan ke dalam labu ukur dengan ukuran 100 ml
- Tambahkan aquades ke dalam labu ukur hingga tanda batas. Kocok larutan
tersebut hingga rata.

c. Larutan 0,2 m naftalena (C10H8) menggunakan 50 g CCl4 sebagai pelarut.


Dik:
m C10H8 = 0, 2 m (larutan)
m CCl4 = 50 g (pelarut)
Mr C10H8 = 10.12 + 8.1 =128 g/mol
massa 1000
m= x
Mr p
massa 1000
0,2 = x
128 50
massa
0,2 = x 20
128

0,2 x 128 = 20 x massa


25,6
Massa = = 1,28 gram
20

Membuat 0,2 m larutan C10H8 menggunakan 50 gram CCl4 sebagai pelarut


- Hitung terlebih dahulu berapa gram C10H8 yang dibutuhkan untuk membuat
larutan 0,2 m C10H8. Setelah dihitung, didapatkan berat C10H8 = 1,28 gram
- Timbang padatan C10H8 sebanyak 1,28 gram dengan neraca analtik
- Setelah ditimbang, larutkan padatan tersebut dalam gelas kimia dengan 50
gram CCl sebagai pelarut. Aduk hingga larut sempurna.

d. Larutan 0,2 m naftalena (C10H8) menggunakan 50 g CCl4 sebagai pelarut


Dik: Xt C12H22O11= 0,0348 mol (larutan)
Xp = 1- 0,0348 mol = 0,9652 (pelarut)
Mr C12H22O11= 12.12 + 22.1 + 11.16 =342 g/mol
m 100
n = Mr = = 5,56 mol
18
mol pelarut
Xp =
Mol pelarut + mol terlarut
5,56 mol
0,9652 = 5,56 mol + mol terlarut

0,9652 x 5,56 + 0,9652 mol terlarut = 5,56


5,36 + 0,9652 mol terlarut = 5,56
0,2
mol terlarut = 0,9652 = 0,2 mol
m
mol terlarut = Mr
m
0,2 =
342
m = 0,2 x 342
m = 68,4 gram
Membuat sukrosa (C12H22O11) dengan fraksi mol 0,0348 menggunakan 100 g air (
= 1 g/ml)
- Hitung terlebih dahulu berapa gram C12H22O11 yang dibutuhkan untuk membuat
larutan sukrosa. Setelah dihitung, didapatkan berat C12H22O11 = 68,4 gram
- Timbang padatan C12H22O11 sebanyak 68,4 gram dengan neraca analtik
- Setelah ditimbang, larutkan padatan tersebut dalam gelas kimia dengan 100 ml
sebagai pelarut. Aduk hingga larut sempurna.

3. Jawab:
Diketahui:
m aseton = 8,60 mg = 8,6 x 10⁻³ gram
V larutan = 21,4 L = 21400 mL
ρ = 0,997 gram/mL
m larutan = ρ x V
= 0,997 x 21400
= 21335,8 gram
Konsentarsi larutan dalam a) ppm dan b) ppb = ......?
• Kadar dalam ppm
Kadar (ppm) = (massa komponen/massa campuran) x 10⁶
kadar (ppm) = (m aseton/ m larutan) x 10⁶
= (8,6 x 10⁻³/ 21335,8) x 10⁶
= 4 x 10⁻⁷ x 10⁶
= 0,4 ppm
• Kadar dalam ppb
Kadar (ppb) = (massa komponen/massa campuran) x 10⁹
kadar (ppb) = (m aseton/ m larutan) x 10⁹
= (8,6 x 10⁻³/ 21335,8) x 10⁹
= 4 x 10⁻⁷ x 10⁹
= 400 ppb

4. Jawab:
a) Hitung berapa %berat NaCl yang dibuat denga melarutkan 20g NaCl dalam
55g air.

20
• Berat NaCl = x 100
20+55

= 26,67%

b. Hitung berapa gram NaCl yang terdapat dalam 500g NaCl 16% berat.

• % NaCl =16%

m = 500 gram

m NaCl
% massa = Mr seluruh campuran x 100 %

m NaCl
16 % = x 100 %
500

16 x 500
Massa NaCl = 100

= 80 gram

c. Hitung fraksi mol NaCl dan fraksi mol H2O dalam larutan 117 g NaCl dan 3 kg
H2O.

117
• 117 gr NaCl = 58,5 = 2 mol
3000
3 kg air = = 166,6 mol
18

Maka :

2
Fraksi mol NaCl = 2+166,6 = 0,012

Fraksi Mol air = 0,988


d. Seorang mahasiswa mencampurkan 3,5 L NaCl 0,15 M dengan 5,5 L NaCl 0,175 M
dan memperoleh larutan sebanyak 9 liter. Hitung konsentrasi akhir larutan tersebut.
Diketahui : -3,5 L NaCl 0,15 M
n=mxv
n = 0,15 x 3,5
n = 0,525 mol
- 5,5 L NaCl 0,175 M
n=mxv
n = 0,175 x 5,5
n = 0,9625 mol
9 L NaCl = 0,525 mol + 0,9625 mol
9 L NaCl = 1,4875 mol
Konsentrasi akhir larutan
n
M=v
1,4875
M= 9

M = 0,1653 M

e. Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 15,2 g NaCl dalam 197 g air. Larutan ini
mempunyai berat jenis 1,012 g/ml. Hitung fraksi mol, molalitas dan molaritas NaCl.
• Diketahui
mt = 15,2 gram NaCl
m 15,2
n = mm = 58,5 = 0,26 mol

mp = 197 gram H2O


m 197
n = mm = = 10,94 mol
18

massa larutan = 15,2 + 197 = 212,2 gram


massa jenis = 1,012 g/ml
- Fraksi mol
nt
Xt = nt + np
0,26
Xt = 0,26 + 10,94
0,26
Xt = 11,2

Xt = 0,023
Xt + Xp = 1
0,023 + Xp = 1
Xp = 1 – 0,023 = 0,977

- Molalitas
mt 1000
m = Mrt x mp
15,2 1000
m = 58,5 x 197
15200
m = 11524,5 = 1,31 molal

- Molaritas
massa larutan
Volume larutan = massa jenis
212,2
Volume larutan = 1,012

Volume larutan = 209,68 ml


Volume larutan = 0, 20968 L
nt
Molaritas = v
0,26
Molaritas = 0,20968 = 1,239 mol/L

f. yang diperlukan dalam membuat membuat larutan 1,2 molar dan 1,2 molal larutan
NaCl dalam air yaitu

• Hitunglah massa zat padat yang diperlukan.


• Menimbang untuk mengukur zat padat.
• Melarutkan zat padat NaCl dengan air sebanyak 1/3 volume larutan dan diaduk
dengan spatula.
• Memasukkan larutan no. 3 kedalam labu ukur dengan ukuran yang sesuai
5. Jawab:
a. Berapa gram urea yang dibutuhkan untuk membuat larutan urea 10% dalam
500 mL air.
Dik : larutan urea 10% dalam 500mL air
Mr. CO(NH2)2 = Ar.C + Ar.O + 2Ar.N + 4Ar.H
=12 + 16 + 2(14) + 4(1)
= 60 gram/mol
Dit : Massa CO(NH2)2 ?
Penye :
10 gram = 100 gram larutan
10
𝑥 500 = 50 𝑔𝑟𝑎𝑚
100
Sehingga massa yang dibutuhkan larutan urea 10% dalam 500mL air adalah 50
gram

b. Hitung konsentrasi Na dalam %, jika 5 mL darah mengandung 0,14 mg Na .

0,14𝑚𝑔 𝑥
=
5𝑚𝑙 100𝑚𝑙
14 = 5x
x = 2,8 mg
jadi, konsentrasinya Na+ = 2,8 mg

c. Hitung jumlah miliekivalen ion Ca2+ yang terdapat dalam 100 mL darah 0,1%
2+ (W/V) Ca .

Ca2+ 0,1 (w/v)


1 Eq Ca = 40 gram
1 Eq Ca2+ = ½ 40 gram = 20 gram
1 𝐸𝑞 𝐶𝑎2+
0,1 g Ca2+ = 0,1 x = 0,005 Eq Ca2+
20

1 Eq = 1000m Eq
Sehingga 0,005 Eq Ca2+ = 5 m Eq Ca2+
+
d. Hitung berapa mg ion K yang terdapat dalam cuplikan darah yang mengandung 2,5
m ekuivalen ion K+
jawaban :
1 Eq K+ = 39,1 gram
2,5 m Eq K+ = 0,0025 Eq K+
Jadi :
2,5 m Eq K+ = 0,0025 Eq K+ x 39,1 gram
= 0,098 gram
= 98 mg

6. Jawab:
Diketahui : Mr Eter = 74 gram/mol
P° = 426 mmHg
P = 442 mmHg
Massa eter = 3 gram
Massa Air = 50 gram
Ditanya: Massa molekul relatif adalah?
Jawab:

Tahap 1.
Tentukan fraksi mol zat pelarut dengan cara:
P = P° × Xp
Xp = P / P°
= 426 mmHg / 442 mmHg
= 0,97
Tahap 2.
Menentukan mol eter dengan cara:
mol eter = massa/ Mr
mol eter = 50 gram / 74 g/mol
mol eter = 0,68 mol
Tahap 3.
Menentukan mol eter dengan cara:
Xp = np / np + nt
0,97 = 0,68 / 0,68 + nt
nt + 0,68 = 0,68 mol / 0,97
nt + 0,68 = 0,70 mol
nt = 0,70 - 0,68 mol
nt = 0,02 mol
Tahap 4.
Selanjutnya setelah diketahui mol dari eter, maka menentukan besarnya nilai Mr dari
eter dengan cara:
Mr = massa / mol
= 3 gram / 0,02 mol
= 150 g/mol
Maka besarnya Mr eter adalah sebesar 150 gram/mol

7. Jawab:

Ketika menaburkan garam dalam freezer kulkas terjadi perubahan wujud dimana bunga es
dalam freezer berubah menjadi cair. Hal ini terjadi karena titik beku es akan menjadi turun
sehingga dalam kondisi yang sama (dengan tekanan tersebut) maka bunga es yang ada di
dalam freezer akan mencair. Fenomena ini sesuai dengan sifat koligatif yakni Penurunan
Titik Beku (∆Tf) yaitu menambahkan zat pada es sehingga mengakibatkan titik beku
larutan lebih kecil daripada titik beku sebelumnya. Ketikaa suatu pelarut dimasuki oleh zat
lain terlarut akan terjadi perubahan suhu yang diperlukan untuk mencairkan atau
membekukan larutan tersebut. Dalam hal ini zat pelarut adalah air. Air mumi tanpa zat
terlarut apapun akan membeku pada 0C dan mendidih pada suhu 100 C. Namun ketika
dimasukkan zat terlarut kedalamnya seperti garam titik beku dan didih akan berubah
menjadi lebih rendah dan air yang dalam bentuk es akan lebih mudah mencair. Garam
memiliki sifat hidrofilik. Artinya garam akan mengikat molekul air sehingga molekul air
tidak membeku kembali. Sifat ini merubah kondisi ekuilibrium pada titik beku. air,
sehingga mempermudah air es mencair dan mencegah air yang cair membeku.

Anda mungkin juga menyukai