HOMOGEN HETEROGEN
Zat Terlarut
Senyawa dengan jumlah kecil yang dilarutkan disebut
zat terlarut. Zat terlarut dapat berupa gas, liquid
(cairan), atau solid (padat).
Pelarut
Senyawa dengan jumlah besar disebut pelarut. Pelarut
dapat berupa liquid (cairan) atau solid (padat).
Ø Larutan Supersaturated
Larutan yang mengandung zat terlarut lebih banyak dari
keadaan kelarutan normalnya.
Kelarutan
g zat terlarut
100 g Air
Hubungan Stoikiometri Dalam reaksi Kimia
A B
Hubungan Stoikiometri Pada Reaksi Kimia
Dalam Larutan
Konsentrasi Larutan
= 0,20 M NaOH
Perhitungan Banyak Zat Terlarut
1500 mL x 1 L = 1,5 L
1000 mL
% Volume
% volume/volume = mL zat terlarut x 100 %
100 mL Larutan
• % massa/volume
% massa/volume = g zat terlarut x 100%
100 mL Larutan
Contoh
1. 4,0 gram KCl dilarutkan dalam 46,0 g air, maka %
berat larutan adalah,
% berat = 4,0 g KCl x 100 = 8,0 % KCl
50,0 g larutan KCl
Asam
H2O
HCl(g) H3O+(aq) + Cl-(aq)
2. Larutan Elektrolit Lemah
HF + H 2O → H3O+(aq) + F- (aq)
Asam
- + - +
- +
sugar salt
acetic acid
Non-Electrolit Elektrolit Kuat
Elektrolit lemah
Zat terlarut berada Zat terlarut berada
dalam bentuk Zat terlarut berada dalam bentuk ion
molekul dalam bentuk ion dan
molekul DISSOCIATION IONIZATION
Sifat Koligatif Larutan
= 0,118
ΔT = Takhir – Tawal
(ΔTb = bplarutan – bppelarut murni)
ΔTb = kb x m
kb = konstanta kenaikan t.d
m =molalitas seluruh zat yang terdapat di
dalam larutan
Penurunan Titik Beku
ΔT = Takhir – Tawal
(ΔTf = fppelarut murni - fplarutan)
ΔTf = kf x m
- ∏ = Tekanan Osmose
nRT – n = jumlah mol
∏= =MRT – V = Volume
V –
–
M = Molaritas
R = Tetapan Gas
+ -
NaCl terdisosiasi menjadi ion Na dan Cl . Jika
disosiasi sempurna, maka dalam 1 L larutan NaCl
+ -
0,005 M terdapat 0,005 mol Na dan 0,005 mol Cl
dan total sebanyak 0,01 mol partikel.
Perhitungan sifat koligatif larutan
elektrolit
Nilai faktor van’t Hoff merupakan
perbandingan antara efek koligatif larutan
elektrolit dengan larutan non-elektrolit
pada konsentrasi yang sama.
i = efek koligatif larutan elektrolit
efek koligatif larutan non-elektrolit
i = ΔP elek = ΔTb elek = ΔTf elek = л elek
ΔP n-elek ΔTb n-elek ΔTf n-elek лn-elek
Hubungan faktor van’t Hoff (i) dan derajat
ionisasi/disosiasi (α)
elektrolit D n ion-ion
Awal : 1 mol -
Terurai : (-) α mol (+) n α mol
Setimbang: 1-α mol n α mol
Maka:
- Tanpa ionisasi, jumlah partikel = 1 mol
- Dengan ionisasi, jumlah partikel adalah
jumlah partikel elektrolit dan ion-ion dalam
setimbang, yaitu : (1-α) + n α mol
Sehingga:
i = (1 – α) + n α ; i = 1 + (n-1) α
1
Dengan n = total koefisien ion-ion dalam
persamaan ionisasi.
Contoh:
Tekanan osmosis larutan CaCl2 adalah 0,605
atm dan larutan sukrosa 0,224 atm.
Kedua larutan memiliki molalitas yang
sama. Hitung:
a. Faktor van’t Hoff
b. Derajat disosiasi CaCl2
a. Faktor van’t Hoff
i= л elektrolit = л CaCl2 = 0,605 atm
л non-elektrolit
лsukrosa 0,224 atm
= 2,70
b. Larutan CaCl2 merupakan larutan elektrolit,
sehingga terdisosiasi menjadi:
2+ -
CaCl2 D Ca + 2 Cl
2+ -
jadi n = 3 ( 1 ion Ca dan 2 ion Cl )
i = 1 + (3-1) α
2,70 = 1 + 2 α
α = 2,70 – 1 = 0,85
2
SOAL - SOAL
1. Dalam suatu eksperimen terdapat 150 g larutan NaCl
dengan konsentrasi 10%. Jika seorang murid
menambahkan 50 g pelarut ke dalam larutan tersebut.
Hitunglah konsentrasi larutan yang baru (dalam % berat)