7.1 Maksud
Pengujian Kelarutan Bitumen dalam Carbon Tetra Chlorida (CCL 4)
bertujuan untuk mengetahui kemurnian bitumen dari senyawa lain termasuk debu
atau bahan lain selain bitumen sendiri. Pengujian ini menggunakan metode
pengujian yang tercantum pada AASHTO T44-81.
7.2 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pemeriksaan kelarutan bitumen dalam
Carbon Tetra Chlorida (CCL4) adalah sebagai berikut.
1. Alat dari asbes dengan panjang serat kira-kira 1 cm, yang telah dicuci dengan
asam.
2. Goach cruible adalah cawan porselin berdiameter atas 4,4 cm mengecil
kebawah berdiameter dasar sekurang-kurangnya 3,6 cm, dengan tinggi bagian
dalam 2,5 cm.
3. Labu erlenmeyer berkapasitas 125 ml.
4. Tabung penyaring.
5. Labu penyaring.
6. Tabung karet untuk menahan goach cruible.
7. Oven dengan pengatur suhu sampai 125°C.
8. Pembakar gas.
9. Neraca analistik dengan kapasitas.
10. Pompa hampa udara.
11. Desikator
12. Carbon tetra clorida p.a. (p.a. = pro analisa).
13. Ammonium karbonat p.a.
14. Batang pembersih.
7.3 Benda Uji
Benda uji yang digunakan dalam pengujian ini berupa aspal berjenis AC 60-
70 dengan persiapan metode penyiapan benda uji sebagai berikut.
1. Contoh bitument yang telah dikeringkan dibawah suhu penguapan air
sekurang kurangnya 2 gram.
2. Sampel diambil dan ditumbuk sekurang-kurangnya 4 gram sampai halus, jika
contoh bitument tersebut keras dan diambil 2 gram sebagai benda uji.
7.7 Pembahasan
Pengujian Kelarutan Bitumen dalam Carbon Tetra Chlorida (CCL 4)
bertujuan untuk mengetahui kemurnian bitumen dari senyawa lain termasuk debu
atau bahan lain selain bitumen sendiri. Berdasarkan persyaratan pada AASHTO
T44-81, persyaratan kelarutan bitumen tipe Aspal Pen. 60-70 adalah ≥ 99,5%.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, didapatkan nilai persentase rata-rata
kelarutan aspal dalam CCL4 sebesar 99,65%. Dengan demikian, hasil pengujian
sudah memenuhi persyaratan AASHTO T44-81.
Salah satu karakteristik bitumen adalah kelarutan. Kelarutan merupakan
perbandingan antara berat zat terlarut dalam pelarut organik dengan berat total
benda uji (%). Dalam penentuan karakteristik bitumen, kelarutan dimaksudkan
untuk mengetahui kemurnian bitumen atau menentukan kadar bitumen yang larut
dalam CCL4. Nilai kelarutan bitumen yang tinggi pada CCL4 menandakan kualitas
aspal yang jelek.
7.8 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, didapatkan nilai persentase
rata-rata kelarutan aspal dalam CCL4 sebesar 99,65%. Dengan demikian, hasil
pengujian sudah memenuhi persyaratan AASHTO T44-81. Dalam penentuan
karakteristik bitumen, kelarutan dimaksudkan untuk mengetahui kemurnian
bitumen atau menentukan kadar bitumen yang larut dalam CCL 4. Nilai kelarutan
bitumen yang tinggi pada CCL4 menandakan kualitas aspal yang jelek.