I. TUJUAN
1. Memahami prinsip pemurnian dan pengkristalan garam NaCl.
2. Mengkristalkan dan memeriksa garam NaCl.
II. TEORI
2.1 Kisi Garam Dapur (NaCl)
Dalam garam-garam yang memiliki rumus MX, bilangan koordinasi M harus sama
dengan X. Garam dapur (atau halit, NaCl) terdapat secara alami sebagai kristal-
kristal kubus, yang mana bila dalam keadaan murninya tidak berwarna atau
berwarna putih. Jumlah total ion Na+ dan Cl- yang yang dimiliki sel satuan ini dapat
dihitung sebagai berikut:
Tabel 1. Perbandingan Na+ dan Cl-
Posisi Jumlah Na+ Jumlah Cl-
Pusat 1 0
1
Muka 0 6× =3
2
1
Rusuk 12 × =3 0
4
1
Sudut 0 8× =1
8
Total 4 4
Perbandingan Na+ : Cl- adalah 4:4 = 1:1, perbandingan ini konsisten dengan
rumus NaCl [1].
Tabel 2. Sifat fisik Natrium klorida
Parameter
Massa molekul (gram/mol) 58,44
Bentuk kristal Kubik
Warna tidak berwarna-putih
Densitas (g/mL) 2,165
Titik leleh (˚C) 801
Titik didih (˚C) 1413
Kapasitas panas (J/g.˚C) 0,853
Panas peleburan J/g 517,1
Panas pelarutan (Kj/mol), 1 Kg H2O, 25˚C 3,757
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019
Filtrat
Endapan Filtrat
- dikeringkan
Kristal Nacl
- ditimbang
5
6
c
v
Gambar 2. cProses penjenuhan garam dapur
v
c
v
7
Keterangan :
1. Kaca arloji
2. Neraca
3. Pipa U
4. Erlenmeyer
5. Kristal NaCl
6. Larutan NaCl
7. Corong
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019
1,46 gram
= x 100%
30 gram
= 4,87 %
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019
2. Larutan disaring dengan kertas Larutan jernih. Tujuan penyaringan yaitu untuk
saring. memisahkan zat pengotor yang ada
pada larutan.
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019
3. Dimasukkan larutan garam Larutan bening pada Larutan dan kristal garam dimasukkan
kedalam erlenmeyer 1 dan pada erlenmeyer 1 dan kristal ke dalam Erlenmeyer untuk
erlenmeyer 2 dimasukkan kristal NaCl pada erlenmeyer pembentukan Kristal murni pada saat
garam yang menutupi dasar 2. penambahan H2SO4.
Erlenmeyer.
4. Kedua erlenmeyer dihubungkan Timbulnya gas dan H2SO4 akan berekasi dengan NaCl
dengan pipa U kemudian gelembung pada sehingga terbentuk gas HCl dan
ditambahkan H2SO4 pekat tetes erlenmeyer yang berisi membentuk NaCl murni. Hal tersebut
demi tetes pada larutan . garam Kristal dan disebabkan karena efek ion senama.
NaCl + H2SO4 Na2SO4 + terbentuk NaCl murni
HCl pada larutan garam.
5. Kristal garam yang terbentuk di Terbentuk kristal garam. Tidah banyak terbentuk kristal garam
saring dan di keringkan dengan dikarenakan adanya gas HCl yang
oven. keluar dari Erlenmeyer.
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019
5.2 Pembahasan
Telah dilakukan percobaan tentang pemurnian garam dapur (NaCl) yang bertujuan
untuk memurnikan garam kasar (NaCl). Prinsip dari praktikum adalah rekristalisasi
dan efek ion senama. Dalam percobaan digunakan garam kasar karena pengotor
pada garam kasar lebih banyak dari pada garam halus, sehingga lebih jelas terlihat
perbedaan nya setelah dilakukan pemurnian dan dapat dipisahkan dengan
penyaringan. Garam kasar sebanyak 30 gram dilarutkan dalam 83 mL akuades,
tujuan dilarutkan dengan akuades supaya garam menjadi lewat jenuh, sehingga
garam tersebut akan terionisasi menjadi ion Na+ dan ion Cl-. Penyaringan larutan
garam dengan kertas saring bertujuan untuk menghilangkan pengotor yang terdapat
didalam larutan garam kasar dan untuk mendapatkan garam yang lebih murni.
Rangkaian alat pemurnian garam dapur dihubungkan dengan pipa U, dimana pipa U
ini berfungsi sebagai tempat lewatnya gas HCl yang terbentuk dari hasil reaksi antara
NaCl dan H2SO4. Penambahan H2SO4 bertujuan untuk memutuskan ikatan antara
Na+ dan Cl- pada NaCl sehingga ion Cl- akan berperan sebagai ion senama terhadap
ion Cl- dari larutan garam. Efek ions senama pada larutan menyebabkan kelarutan
NaCl berkurang dan endapan akan semakin banyak terbentuk, endapan yang
terbentuk adalah endapan putih (garam murni). Alat pada pemurnian garam ini harus
dirangkai sebaik mungkin, tidak boleh ada celah karena jika terdapat celah maka gas
Cl- akan menguap sehingga endapan garam yang terbentuk hanya sedikit. Pada saat
penambahan H2SO4 harus dilakukan dilemari asam karena yang digunakan asam
kuat yang sangat berbahaya bagi tubuh.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu larutan diantaranya
adalah suhu, semakin tinggi suhu maka kelarutan semakin besar. Selain faktor suhu,
kelarutan juga dipengaruhi oleh efek ion senama, semakin banyak ion senama
maka kelarutan suatu zat akan semakin kecil. Begitu juga dengan tekanan, semakin
besar tekanan maka kelarutan akan semakin besar. Pada praktikum diperoleh
rendemen sebesar 4,867% dengan massa garam murni 1,46 gram. Sedikitnya
rendemen yang diperoleh dapat disebabkan karena adanya gas HCl yang keluar
saat direaksikan dengan larutan, dan juga karena adanya busa yang ikut masuk
dengan gas ke larutan pada penambahan H2SO4 terlalu cepat sehingga busa yang
terbentuk banyak dan masuk ke pipa U sehingga ikut masuk pada larutan NaCl.
Selain itu rangkaian alat juga akan mempengaruhi rendemen, pipa U yang terhubung
ke Erlenmeyer tidak terlalu rapat sehingga masih ada celah yang dapat
menyebabkan gas HCl yang terbentuk banyak yang menguap.
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019
6.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum selanjutnya adalah :
1. Alat dirangkai sebaik mungkin agar gas HCl tidak ada yang menguap.
2. Penambahan H2SO4 harus dilakukan di lemari asam
3. H2SO4 yang ditambahkan harus berlebih agar endapan garam yang terbentuk
lebih banyak
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019
DAFTAR PUSTAKA
1. Suhendar, Dede.: Kimia Anorganik III “Kimia Anorganik Zat Padat” Untuk
Mahasiswa Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati: Bandung, 2013.
HO S O
OH
3. Akuades (H2O) O
H H