Anda di halaman 1dari 16

Praktikum Kimia Anorganik 1

Tahun Akademik 2018/2019

PEMURNIAN GARAM DAPUR (NaCl)

I. TUJUAN
1. Memahami prinsip pemurnian dan pengkristalan garam NaCl.
2. Mengkristalkan dan memeriksa garam NaCl.

II. TEORI
2.1 Kisi Garam Dapur (NaCl)
Dalam garam-garam yang memiliki rumus MX, bilangan koordinasi M harus sama
dengan X. Garam dapur (atau halit, NaCl) terdapat secara alami sebagai kristal-
kristal kubus, yang mana bila dalam keadaan murninya tidak berwarna atau
berwarna putih. Jumlah total ion Na+ dan Cl- yang yang dimiliki sel satuan ini dapat
dihitung sebagai berikut:
Tabel 1. Perbandingan Na+ dan Cl-
Posisi Jumlah Na+ Jumlah Cl-
Pusat 1 0
1
Muka 0 6× =3
2
1
Rusuk 12 × =3 0
4
1
Sudut 0 8× =1
8
Total 4 4
Perbandingan Na+ : Cl- adalah 4:4 = 1:1, perbandingan ini konsisten dengan
rumus NaCl [1].
Tabel 2. Sifat fisik Natrium klorida
Parameter
Massa molekul (gram/mol) 58,44
Bentuk kristal Kubik
Warna tidak berwarna-putih
Densitas (g/mL) 2,165
Titik leleh (˚C) 801
Titik didih (˚C) 1413
Kapasitas panas (J/g.˚C) 0,853
Panas peleburan J/g 517,1
Panas pelarutan (Kj/mol), 1 Kg H2O, 25˚C 3,757
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019

2.2 Pemurnian Garam Dapur (NaCl)


Garam-garam yang kita kenal sehari-hari adalah suatu kumpulan senyawa kimia
dengan bagian terbesar terdiri dari Natirum klorida (NaCl) dengan pengotor terdiri
dari Kalsium sulfat (CaSO4), Magnesium sulfat (MgSO4), Magnesium klorida (MgCl2),
dan lain-lain. Apabila air laut diuapkan maka akan dihasilkan kristal garam yang
biasa disebut garam krosok. Oleh karena itu, garam dapur hasil penguapan air laut
yang belum dimurnikan banyak mengandung zat-zat pengotor seperti Ca2+, Mg2+,
Al3+, Fe3+, SO42-, I-, Br-. Untuk meningkatkan kualitas garam dapur dapat dilakukan
dengan cara kristalisasi bertingkat, rekristalisasi, dan pencucian garam. Cara lain
untuk meningkatkan kualitas garam adalah pemurnian dengan penambahan bahan
pengikat pengotor. Tanpa adanya proses pemurnian, maka garam dapur yang
dihasilkan melalui penguapan air laut masih bercampur dengan senyawa lain yang
terlarut seperti, MgCl2, MgSO4, CaSO4, CaCO3, dan KBr [2].
Bahan pengikat pengotor adalah bahan atau zat yang dapat digunakan untuk
mengikat zat-zat asing yang keberadaannya tidak dikehendaki dalam zat murni.
Secara teori garam yang beredar di masyarakat sebagai garam konsumsi harus
mempunyai kadar NaCl minimal 94,7% untuk garam yang tidak beriodium. Garam
beriodium adalah garam konsumsi yang mengandung komponen utama NaCl
(Natrium klorida atau mineral) 94,7%, air maksimum 7% dan Kalium iodat (KIO3)
mineral 30 ppm, serta senyawa-senyawa lain sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan, namun pada kenyataannya kadar NaCl pada garam dapur jauh dibawah
standar [2].
Berdasarkan beberapa teknologi dan penelitian mengenai proses pemurnian
garam yang pernah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, ada beberapa
kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode, diantaranya yaitu:
1. Metode pengendapan
Kelebihan dari metode ini yaitu prosesnya mudah, alat yang digunakan
sederhana dan tidak membutuhkan energi yang besar. Sedanfkan kekurangan
dari metode ini yaitu membutuhkan bahan tambahan dan kemurnian garam yang
dihasilkan maksimal 96,46%.
2. Metode evaporasi-kristalisasi
Kelebihan metode ini yaitu dapat menghasilkan garam dengan kemurnian
99,01%. Sedangkan kekurangannya membutuhkan waktu pengerjaan yang
relatif lama dengan bantuan panas atau energi yang tinggi, selain itu juga
memerlukan alat yang khusus dan adanya resiko kehilangan garam >10%.
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019

3. Metode pencucian dengan larutan garam jenuh (Hidroekstraksi)


Pada metode ini dihasilkan garam dengan kemurnian yang tinggi yaitu 99,79%
dengan resiko kehilangan garam sebesar 1-2%, namun metode ini belum
berkembang [2].
Selain metode diatas, ada metode lain yang dapat dilakukan untuk pemurnian
garam, yaitu Hidroekstraksi. Hidroekstraksi adalah proses ektraksi padat cair dengan
menggunakan pelarut air. Ekstraksi padat cair meliputi dua tahap, yaitu:
1. Kontak pelarut dengan zat padat sehingga zat padat yang diekstraksi
dipindahkan ke pelarut.
2. Pemisahan larutan dari zat padat sisa.
Dalam ekstraksi padat cair terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
proses ini, yaitu:
1. Jumlah padatan yang ingin diekstrak.
2. Ukuran partikel padatan.
3. Jenis pelarut.
4. Waktu ekstraksi.
5. Metode ekstraksi [3].
2.3 Manfaat NaCl
NaCl dapat diklasifikasikan berdasarkan manfaat utamanya, yaitu garam proanalisis,
garam konsumsi, dan garam industri. Garam proanalisis merupakan garam dengan
kemurnian tinggi (>99%) yang digunakan sebagai reagen dalam analisis di
laboratorium dan industri farmasi. Garam konsumsi umumnya digunakan untuk
konsumsi rumah tangga (garam dapur) sebagai bahan peningkat rasa makanan.
Untuk konsumsi rumah tangga, garam ditambahkan zat aditif berupa Kalium iodat
(KIO3) dan Kalium iodida (KI). Selain digunakan untuk meningkatkan rasa makanan,
garam digunakan juga sebagai pengawet, penguat warna, bahan pembentuk tekstur,
dan sebagai bahan pengontrol fermentasi [3].
Garam industri umumnya digunakan dalam industri perminyakan, metalurgi,
tekstil, penyamakan kulit, pengolahan air, industri pembuatan Natrium sulfat, Natrium
karbonat, Natrium bikarbonat, dan industri Klor alkali yaitu industri yang
menghasilkan klorin dan Natrium hidroksida [3].
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019

III. PROSEDUR PERCOBAAN


3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat dan Fungsi
No. Alat Fungsi
1. Gelas piala untuk wadah zat
2. Neraca untuk penimbang zat
3. Corong untuk wadah penyaring larutan
4. Batang pengaduk untuk pengaduk larutan
5. Kaca arloji untuk wadah zat untuk menimbang
6. Pipa U untuk wadah untuk mengalirkan gas HCl
7. Erlenmeyer untuk wadah zat

3.1.2 Bahan dan Kegunaan


No. Bahan Kegunaan
1. Garam dapur sebagai sampel
2. Asam sulfat sebagai penghasil gas hidrogen klorida
3. Akuades sebagai pelarut
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019

3.2 Cara Kerja


Garam dapur sebanyak 30 gram dilarutkan dalam 83 liter air, lalu larutan ini disaring.
Kemudian larutan dijenuhkan dengan gas hidrogen klorida (gas hidrogen klorida
dibuat dengan cara mereaksikan garam dapur dengan H2SO4 pekat). Disaring
endapan dengan menggunakan corong Buchner. Kemudian endapan dicuci dengan
sedikit air dingin dan dikeringkan dengan oven pada suhu 100˚C. Selanjutnya
dilaporkan hasil pemurnian garam NaCl yang diperoleh dari beberapa gram garam
dapur yang digunakan.
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019

3.3 Skema Kerja

30 gram garam dapur

- dilarutkan dalam 83 mL air


- disaring larutan

Filtrat

- dijenuhkan dengan gas HCl klorida


(gas hidrogen klorida dibuat dengan
mereaksikan garam dapur dengan
H2SO4)
- disaring dengan corong

Endapan Filtrat

- dikeringkan

Kristal Nacl

- ditimbang

Massa Kristal Nacl


Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019

3.4 Skema Alat

Gambar 1. Proses penimbangan

5
6
c
v
Gambar 2. cProses penjenuhan garam dapur
v
c
v
7

Gambar 3. Proses penyaringan

Keterangan :
1. Kaca arloji
2. Neraca
3. Pipa U
4. Erlenmeyer
5. Kristal NaCl
6. Larutan NaCl
7. Corong
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019

IV. DATA DAN PERHITUNGAN


4.1 Data
Massa garam kasar = 30 gram
Volume akuades = 83 liter
Massa kertas saring = 0,28 gram
Massa kertas saring + Kristal = 1,74 gram
Massa Kristal = 1,46 gram
4.2 Reaksi
NaCl + H2O → Na+ + Cl-
2NaCl + H2SO4 → Na2SO4 + 2HCl↑
Na+ + Cl- + HCl → NaCl↓
4.3 Perhitungan
Massa garam murni
Persen kemurnian = x 100%
Massa NaCl yang digunakan

1,46 gram
= x 100%
30 gram

= 4,87 %
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019

V. PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


5.1 Pengamatan
5.1.1 Pengamatan Setiap Langkah Kerja

No. Cara Kerja dan Reaksi Foto Pengamatan Analisis


1. 30 gram garam dapur ditimbang Larutan keruh. Garam dapur dilarutkan tujuannya untuk
dan dilarutkan dalam 83 mL air. mengionkan NaCl menjadi Na+ dan Cl-.
NaCl + H2O Na+ + Cl- Larutan keruh mennadakan banyak
pengotor pada larutan.

2. Larutan disaring dengan kertas Larutan jernih. Tujuan penyaringan yaitu untuk
saring. memisahkan zat pengotor yang ada
pada larutan.
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019

3. Dimasukkan larutan garam Larutan bening pada Larutan dan kristal garam dimasukkan
kedalam erlenmeyer 1 dan pada erlenmeyer 1 dan kristal ke dalam Erlenmeyer untuk
erlenmeyer 2 dimasukkan kristal NaCl pada erlenmeyer pembentukan Kristal murni pada saat
garam yang menutupi dasar 2. penambahan H2SO4.
Erlenmeyer.

4. Kedua erlenmeyer dihubungkan Timbulnya gas dan H2SO4 akan berekasi dengan NaCl
dengan pipa U kemudian gelembung pada sehingga terbentuk gas HCl dan
ditambahkan H2SO4 pekat tetes erlenmeyer yang berisi membentuk NaCl murni. Hal tersebut
demi tetes pada larutan . garam Kristal dan disebabkan karena efek ion senama.
NaCl + H2SO4 Na2SO4 + terbentuk NaCl murni
HCl pada larutan garam.

5. Kristal garam yang terbentuk di Terbentuk kristal garam. Tidah banyak terbentuk kristal garam
saring dan di keringkan dengan dikarenakan adanya gas HCl yang
oven. keluar dari Erlenmeyer.
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019

5.1.2 Pengamatan Hasil Akhir

No. Senyawa dan Struktur Kimia Foto Sifat Fisik Analisis


Produk
1. Garam Murni (NaCl) - larut dalam air Berat garam dapur yang
- berbentuk Kristal didapatkan 1,46 gram, sehingga
Na Cl - berwarna putih rendemen yang didapatkan
- titik didih 1413oC yaitu 4,87 %.
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019

5.2 Pembahasan
Telah dilakukan percobaan tentang pemurnian garam dapur (NaCl) yang bertujuan
untuk memurnikan garam kasar (NaCl). Prinsip dari praktikum adalah rekristalisasi
dan efek ion senama. Dalam percobaan digunakan garam kasar karena pengotor
pada garam kasar lebih banyak dari pada garam halus, sehingga lebih jelas terlihat
perbedaan nya setelah dilakukan pemurnian dan dapat dipisahkan dengan
penyaringan. Garam kasar sebanyak 30 gram dilarutkan dalam 83 mL akuades,
tujuan dilarutkan dengan akuades supaya garam menjadi lewat jenuh, sehingga
garam tersebut akan terionisasi menjadi ion Na+ dan ion Cl-. Penyaringan larutan
garam dengan kertas saring bertujuan untuk menghilangkan pengotor yang terdapat
didalam larutan garam kasar dan untuk mendapatkan garam yang lebih murni.
Rangkaian alat pemurnian garam dapur dihubungkan dengan pipa U, dimana pipa U
ini berfungsi sebagai tempat lewatnya gas HCl yang terbentuk dari hasil reaksi antara
NaCl dan H2SO4. Penambahan H2SO4 bertujuan untuk memutuskan ikatan antara
Na+ dan Cl- pada NaCl sehingga ion Cl- akan berperan sebagai ion senama terhadap
ion Cl- dari larutan garam. Efek ions senama pada larutan menyebabkan kelarutan
NaCl berkurang dan endapan akan semakin banyak terbentuk, endapan yang
terbentuk adalah endapan putih (garam murni). Alat pada pemurnian garam ini harus
dirangkai sebaik mungkin, tidak boleh ada celah karena jika terdapat celah maka gas
Cl- akan menguap sehingga endapan garam yang terbentuk hanya sedikit. Pada saat
penambahan H2SO4 harus dilakukan dilemari asam karena yang digunakan asam
kuat yang sangat berbahaya bagi tubuh.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu larutan diantaranya
adalah suhu, semakin tinggi suhu maka kelarutan semakin besar. Selain faktor suhu,
kelarutan juga dipengaruhi oleh efek ion senama, semakin banyak ion senama
maka kelarutan suatu zat akan semakin kecil. Begitu juga dengan tekanan, semakin
besar tekanan maka kelarutan akan semakin besar. Pada praktikum diperoleh
rendemen sebesar 4,867% dengan massa garam murni 1,46 gram. Sedikitnya
rendemen yang diperoleh dapat disebabkan karena adanya gas HCl yang keluar
saat direaksikan dengan larutan, dan juga karena adanya busa yang ikut masuk
dengan gas ke larutan pada penambahan H2SO4 terlalu cepat sehingga busa yang
terbentuk banyak dan masuk ke pipa U sehingga ikut masuk pada larutan NaCl.
Selain itu rangkaian alat juga akan mempengaruhi rendemen, pipa U yang terhubung
ke Erlenmeyer tidak terlalu rapat sehingga masih ada celah yang dapat
menyebabkan gas HCl yang terbentuk banyak yang menguap.
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa prinsip dari
pemurnian NaCl adalah efek ion senama dan rekristalisasi dimana efek ion senama
akan memperkecil kelarutan dan endapan yang terbentuk akan semakin banyak
sehingga NaCl murni yang didapatkan dari percobaan sebanyak 1,46 g dan
rendemen yang didapatkan sebesar 4,867%.

6.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum selanjutnya adalah :
1. Alat dirangkai sebaik mungkin agar gas HCl tidak ada yang menguap.
2. Penambahan H2SO4 harus dilakukan di lemari asam
3. H2SO4 yang ditambahkan harus berlebih agar endapan garam yang terbentuk
lebih banyak
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019

DAFTAR PUSTAKA

1. Suhendar, Dede.: Kimia Anorganik III “Kimia Anorganik Zat Padat” Untuk
Mahasiswa Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati: Bandung, 2013.

2. Martina, Angela.: Pemurnian Garam Dengan Metode Hidroekstraksi Batch,


Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat: Universitas Katolig
Parahyangan, 2014.

3. Sulistyaningsih, Triastuti, dkk.: Pemurnian Garam Dapur melalui Metode


Kristalisasi Air Tua denga Bahan Pengikat Pengotor Na 2C2O4-NaHCO3 dan
Na2C2O4-Na2CO3, Jurnal Kimia FMIPA UNNES, Vol 8. No.1, 2010.
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019

LAMPIRAN 1. TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM


1. Apa sebabnya untuk memperoleh NaCl murni diperlukan HCl (g) bukan dengan
menguapkan larutan garam dapur?
Jawaban:
Untuk memperoleh NaCl murni diperlukan HCl bukan dengan menguapkan
garam dapur, jika diuapkan maka hanya molekul airyang terlepas, sedangkan
kontaminannya tidak terlepas.
2. Apa sebabnya HCl (g) dibuat dengan cara mereaksikan garam dapur dengan
H2SO4 bukan dengan asam lain?
Jawaban:
Sebab NaCl dibuat dengan cara mereaksikan garam dapur dengan H 2SO4 bukan
dengan asam yang lain karena merupakan sustuen yang kuat dalam
memutuskan ikatan dalam Na+ dan Cl- dari garam dapur sehingga dapat bereaksi
dengan H+ dari H2SO4 membentuk HCl.
3. Hitung rendemennya
Jawaban:

Rendemen = massa NaCl percobaan x 100%


massa NaCl teori
= 6,03 gram x 100%
30 gram
= 20,1 %
Praktikum Kimia Anorganik 1
Tahun Akademik 2018/2019

LAMPIRAN 2. STRUKTUR BAHAN YANG DIGUNAKAN


No. Nama Senyawa dan Rumus Struktur
Rumus Molekul
1. Natrium klorida (NaCl) Na Cl
2. Asam sulfat (H2SO4) O

HO S O

OH
3. Akuades (H2O) O
H H

Anda mungkin juga menyukai