Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I

PERCOBAAN II
KALIUM NITRAT

OLEH :

NAMA : NURUL HASANA AKMAR

STAMBUK : F1C1 17 024

KELOMPOK : VI (ENAM)

ASISTEN : EKA MARLINA

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Senyawa kimia kalium nitrat merupakan sumber alami mineral nitrogen.

senyawa ini tergolong senyawa nitrat dengan rumus kimia KNO3. Kalium nitrat

dapat dibuat dengan cara mereaksikan kalium khlorida dengan natrium nitrat,

salah satu penerapan yang paling berguna dari kalium nitrat ialah dalam produksi

asam nitrat, dengan menambahkan asam sulfat yang terkonsentrasi pada larutan

encer kalium nitrat, menghasilkanasam nitrat dan kalium sulfat yang terpisah.

kalium nitrat juga digunakan sebagai pupuk, sebagai model bahan pembakar

rocket, kini penggunaan kalium nitrat untuk pasta gigi telah berkembang untuk

membantu gigi hypersensitife diketahui bahwa kalium nitrat sangat bermanfaat

bagi kehidupan manusia. Bentuk dari kalium nitrat adalah kristal.

Kristal dapat diartikan sebagai padatan yang penyusunnya terkemas secara

teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum zat cair

membentuk proses kristal ketika mengalami proses pemadatan. Suatu proses

pemisahan dengan jalan memekatkan larutan sampai konsentrasi bahan terlarut

(solute) menjadi lebih besar daripada pelarutnya (solvent) pada temperatur yang

sama adalah kristalisasi. . Proses pembentukannya adalah larutan dibiarkan

sampai suhu tertentu (suhu kritis), larutan akan menjadi jenuh kemudian kristal

dari larutan tersebut akan mulai terbentuk. Tahap pembentukan kristal meliputi

penjenuhan (saturation), pembentukan kristal (nucleation), dan pertumbuhan

kristal (growth). Proses penjenuhan berakhir pada suatu titik dimana pada titik

tersebut tidak ada lagi bahan pelarut yang dilarutkan pada titik jenuh. dan
diperlukan proses rekristalisasi dengan pelarut yang sesuai untuk memurnikan

larutan kalium nitrat. Berdasarkan latar belakang diatas maka dilakukanlah

percobaan tentang kalium nitrat.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam percobaan kalium nitrat adalah bagaimana teknik

dan proses pembuatan garam kalium nitrat dengan menggunakan bahan dasar

natrium nitrat?

C. Tujuan

Tujuan dari dilakukannya percoban kalium nitrat adalah untuk mengetahui

teknik dan proses pembuatan garam kalium nitrat dengan menggunakan bahan

dasar natrium nitrat.

D. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari percobaan kalium nitrat adalah dapat

memberikan gambaran tentang teknik dan proses pembuatan garam kalium nitrat

dengan menggunakan bahan dasar natrium nitrat.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Kalium sangat dibutuhkan dan penting untuk fungsi normal otot, jantung,

dan saraf tubuh manusia. memainkan peranan penting dalam kontraksi atau

relaksasi tulang dan otot jantung, transmisi impuls saraf, kesetimbangan asam

basa, akzi enzimatik, dan fungsi ginjal. kalium adalah elektroit yang penting

dalam tubuh mansia apabila terjadi kekurangan dan kelebihan dapat menyebabkan

gangguan fungsi tubuh bahka menyebabkan kematian. kalium merupakan

elektrolit utama dalam kompartemen intraselular yang terakumulasi lebih dari

98% dari total kalium tubuh (Talukder dkk., 2016).

Rekristalisasi adalah teknik pemurnian suatu zat padat dari campuran atau

pengotornya dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah dilarutkan

dengan pelarut (solven) yang sesuai. Prinsip dasar yang digunakan yaitu

perbedaan kelarutan. NaCl merupakan komponen utama penyusun garam dapur.

Komponen lainnya merupakan pengotor, biasanya berasal dari ion-ion Ca2+,

Mg2+, SO42-. Zat-zat pengotor tersebut terikat dengan pelarut sehingga

tersuspensi dan dapat dipisahkan melalui penyaringan. Rekritaslisasi merupakan

metode yang paling sering digunakan untuk memurnikan senyawa dalam bentuk

padatan. Rekristalisasi juga dapat diapliksikan dalam proses pemurnian garam.

Rekristalisasi garam diawali dengan pelarutan garam dengan menggunakan air

panas yang kemudian disaring untuk memisahkan pengotor (Maulana dkk., 2017).

Kristal KNO3 diendapkan dan diisolasi secara menyeluruh dengan ketas

saring. kristal KNO3 yang tersisa dicuci dengan larutan kalium nitrat berair jenuh

pada suhu tertentu (25 mL larutan pencuci untuk 100 g larutan kristal, dipilih
secara eksperimental) dan secara menyeluruh dikeringkn untuk menghilangkan

cairan hingga beratnya konstan baik sebelum dan sesudah dan dapat diitentukan

tingkat pemurnian kalium nitrat relatif terhadap awal konsentrasi pengotor (Ran

dkk., 2016).

Salah satu metode menarik dan sederhana yang baru-baru ini

dikembangkan dalam bidang ilmu bahan dan rekayasa kristal yang berguna untuk

meningkatkan laju pelarutan dan ketersediaan hayati obat-obat yang sukar larut

adalah teknik ko-kristalisasi yang menghasilkan ko-kristal dengan sifat-sifat

fisikokimia yang lebih unggul. Perubahan susunan molekul dalam kristal seperti

modifikasi bentuk kristal dan penggabungan dengan senyawa lain dalam kisi

kristal yang sama (kokristal) telah terbukti mampu mengubah suatu sifat fisiko

kimia suatu senyawa, kompleks kristalin dimana dua atau lebih molekul netral

berada pada perbandingan stoikiometri (Peratiwi dkk., 2016).

Kristalisasi meunjukkan sejumlah fenomena yang berkaitan dengan

pembentukan struktur matriks Kristal. Prinsip dari kristalisasi adalah bahwa

senyawa padat akan mudah terlarut dalam pelarut panas bila dibandingkan pada

pelarut yang lebih dingin. Jika suatu larutan senyawa tersebut dijenuhkan dalam

keadaan panas dan kemudian didinginkan senyawa terlarut akan berkurang

kelarutannya dan mulai mengendap membentuk kristal yang murni dan bebas dari

pengotor. Ini disebabkan oleh pertumbuhan kristal zat terlarut, sehingga zat-zat ini

dapat dipisahkan dari pengotornya (Brilliantari dkk., 2015).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan Kalium Nitrat dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 29

November 2018, pukul 07.30 -09:55 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia

Anorganik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu

Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada prcobaan kalium nitrat meliputi gelas

kimia 250 mL, gelas ukur 50 mL, corong, hot plate, batang pengaduk, densikator,

spatula, pipet tetes, dan timbangan analitik.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan kalium nitrat meliputi

Kalium khlorida (KCl), Natrium nitrat (NaNO3), akuades, aluminium foil, dan

kertas saring.
C. Prosedur Kerja

Kristal Kalium Khlorida (KCl) Kristal Natrium Nitrat (NaNO3)

-ditimbang 7,5 g dengan teliti -ditimbang 8,5 g dengan teliti


-dilarutkan dengan 25 mL air -dilarutkan dengan 25 mL air
panas dalam gelas kimia 250 panas dalam gelas kimia 250
mL mL

Larutan A Larutan B

-dicampurkan sambil diaduk


-dipanaskan sampai volume larutan
menjadi separuhnya
-disaring dalam keadaan panas

Filtrat Residu

-dipanaskan hingga volume menjadi setengah


-didinginkan hingga terbentuk kristal kalium
nitrat

Filtrat Residu

-direkristalisasi dengan akuades


-ditimbang
-dihitung persen rendemennya

% Rendemennya = 0%
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan

1. Tabel Pengamatan

No Perlakuan Hasil pengamatan Gambar

1 Dimasukkan KCl 7,5 gram


ke dalam gelas kimia 100 Bening
mL + akuades panas
sebanyak 12,5 mL

2 Dimasukkan NaNO3 8,5


gram ke dalam gelas kimia Kekuning-
100 mL + akuades panas kuningan
sebanyak 12,5 mL

3 Larutan KCl + NaNO3,


dipanaskan sampai Kekuning-
volumenya setengah, lalu di kuningan
saring

4 Filtrat KNO3 + akuades,


dipanaskan sampai volume Terbentuk kristal
setengah, lalu disaring dan KNO3 yang
didinginkan berwarna putih
2. Reaksi- Reaksi yang Terjadi

KCl(S) + H2O KCl(aq)

NaNO3(S) + H2O NaNO3(aq)

KCl(aq) + NaNO3 NaCl(aq) + KNO3(aq)

3. Analisis Data

Dik : Massa KCl = 7,5 gram

Mr KCl = 74,5 gram/mol

Massa NaNO3 = 8,5 gram

Mr NaNO3 = 85 gram/mol

Mr KNO3 = 101 gram/mol

Berat kristal praktek = 0 gram

Dit : % Rendamen =...?

Penyelesaian :

a. Mol KNO3 :

KCl + NaNO3 NaCl + KNO3

1 mol KCl ~ 1 mol KNO3


Massa KCl
Mol KCl =
M KCl

7,5 gram
=
74,5 gram/mol

= 0.1 mol KCl


b. Berat teoritis KNO3

 KCl + NaNO3 NaCl + KNO3

 Berdasarkan keterangan reaksi diatas 1 mol KCl ~ 1 mol KNO3

 Sehingga berat teoritis KNO3 = Mol KNO3 × Mr KNO3

= 0,1 mol × 101 gram/mol

= 10,1 gram
Berat Praktek
% Rendamen = × 100%
Berat Teori
0 gram
= X 100%
10,1 gram

= 0%

B. Pembahasan

Kalium nitrat adalah suatu senyawa garam nitrat dari kalium dengan

rumus molekul KNO3. Senyawa ini adalah garam ion dari ion kalium, K+ dan ion

nitrat, NO3-. Garam kalium nitrat dapat dibuat dengan cara mereaksikan kalium

klorida atau dikenal dengan rumus molekul KCl yang ditemukan didalam mineral

silvi dengan natrium nitrat dengan rumus molekul NaNo3. Jika larutan jenum

masing-masing dicampurkan maka akan terbentuk garam natrium klirida. Kalium

nitrat mempunyai titik leleh relatif tinggi yakni pada 366C dan pada suhu tinggi

akan mengalami penguraian menjadi garam nitratnya disamping oksigen.


Kegunaan paling menonjol dari kalium nitrat adalah sebagai bahan dasar

mesiu.Proses pembuatan kalium nitrat dilakukan dengan cara kristalisasi.

Kristalisasi adalah proses pembentukan kristal padat dari suatu larutan induk yang

homogen. Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat-cair yangsangat

penting dalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk hingga

100%.

Perlakuan pertama adalah kristal kalium klorida dan natrium nitrat masing-

masing direaksikan dengan akuades, pada larutan kalium klorida disebut sebagai

larutan A dan larutan natrium nitrat yang telah dilarutkan disebut sebagai larutan

B. Kedua larutan direaksikan dan dipanaskan hingga volume larutan menjadi

setengah dari volume awal, selanjutnya dilakukan penyaringan larutan pada saat

masih dalam keadaan panas, tujuan penyaringan dalam keadaan panas

dimaksudkan untuk menyaring garam yang terbentuk dikarenakan jika disaring

dalam keadaan dingin akan susah memisahkan larutan karena kristal garam NaCl

telah terbentuk. Setelah proses penyaringan dipisahkan antara filtrat dan residu,

yang kita gunakan selanjutnya adalah filtrat yang dipanaskan kembali hingga

menjadi setengah volume awal dan didinginkan hingga terbentuk kristal kalium

nitrat.

Perlakuan kedua adalah pemurnian atau rekristalisas. Larutan yang sudah

didinginkan dan terbentuk kristal kemudian diambil residunya dan dilakukan

proses rekristalisasi dengan pelarut yang sesuai yaitu akuades, akuades adalah

pelarut yang sering digunakan dilaboratorium karena akuades aman dan

terjangkau. Tujuan dilakukannya proses rekristalisasi dimaksudkan agar sisa-sisa


pengotor yang terkandung dalam kristal dapat dimurnikan. selanjutnya ditimbang

kristal dan dihitung berat rendemennya dan diperoleh data bahwa kristal yang

terbentuk tidak sesuai dengan teori dikarenakan tidak ada kristal yang terbentuk

diakibatkan kesalahan pratikan dalam proses penyimpanan dan penimbangan

kristal (human error) sehingga didapatkan berat kristal 0 gram dan persen

rendamen sebesar 0%.


V. KESIMPULAN

Berdasarkan tujuan dan hasil percobaan Kalium Nitrat maka dapat

disimpulkan bahwa kalium nitrat dapat dibuat dengan bahan dasar kalium klorida

(KCl) dan natrium nitrat (NaNO3), dimana pembuatannya dapat dilakukan dengan

cara mencampurkan natrium nitrat dengan senyawa kalium khlorida yang telah

dilarutkan terlebih dulu, dan didapatkan berat kristal sebanyak 0 gram dan persen

rendemen sebesar 0% diakibatkan oleh (human error).


DAFTAR PUSTAKA

Brilliantary, A.R., Adhitiyawarman dan Nelly W., 2015, Sintesis Garam Timah
Klorida (SnCl2) Berbahan Dasar Limbah Elektronik, JKK, 4(3).

Maulana, K. D., Muhammad, M. J., Priyus, E. M. P., Baiti R. dan Rahmawati.,


2017, Peningkatan Kualitas Garam Bledug Kuwu Melalui Proses
Rekristalisasi dengan Pengikat Pengotor CaO, Ba(OH)2, dan (NH4)2CO3,
Journal of Creativity Student, 2(1).
Peratiwi R. P., Fikri A., Fani W., Rani S., Hestiary R., Faizal H., 2014, Pengaruh
Pembentukan Ko-Kristal Pirimetamin-Asam Fumarat terhadap Kelarutan
dan Laju Disolusinya, Kartika-Jurnal Ilmiahv v Farmasi, 4(1).
Ran J., Hainan W. dan Linyong H., 2015, Simple Preparation of High Purity
Potassium Nitrate, International Journal of Science and Research (IJSR),
ISSN (Online): 2319-7064.

Talukder M. R., Asaduzzaman M., Makoto U., Mikiko K., Shozo Y., Takuya B.,
Hideyuki T. dan Toshiki A., 2016, Low Potassium Content Vegetables
Research For Chronic Kidney Disease Patients in Japan, Open Journal
Nephrology, 2(1).

Anda mungkin juga menyukai