Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I

PERCOBAAN II

KALIUM NITRAT

OLEH:

NAMA : TETTY ARSETY GULUH

STAMBUK : F1C1 20 024

KELOMPOK : I (SATU)

ASISTEN : ANDI APRILIA INDAH MALNIAR

LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Senyawa kalium nitrat merupakan sumber alami mineral nitrogen.

Senyawa ini tergolong senyawa nitrat dengan rumus kimia KNO3. Kalium nitrat

terjadi karena ada reaksi aktif antara K dan N. Kalium nitrat memiliki banyak

kegunaan dalam penerapannya, diantaranya dalam produksi asam sendawa

dengan menambahkan asam sulfat larutan encer kalium nitrat, digunakan pula

sebagai pupuk, sebagai model bahan pembakar roket, digunakan dalam proses

pembuatan makanan (daging-daging yang diasinkan), digunakan dalam

pembuatan es krim dan masih banyak lagi.

Kalium nitrat dapat dibuat dengan cara mereaksikan kalium klorida yang

ditemukan dalam mineral dengan natrium nitrat. Jika larutan jenuh dari masing-

masing reaksi tersebut saling dicampurkan, maka akan terbentuk garam klorida,

NaCl dan KNO3. Karena larutan NaCl di dalam pelarut air sangat kecil, maka

garam tersebut akan mengalami pengendapan dan melalui penyaringan larutan

KNO3 dipicah dari NaCl. Dengan mendinginkan filtrat tersebut secara perlahan,

maka KNO3 akan mengalami proses kristalisasi dan untuk memurnikan KNO3

yang dihasilkan perlu rekristalisasi.

Natrium merupakan elemen keempat terbanyak dibumi, terkandung

sebanyak 2.6% di kerak bumi. Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam grup

alkali. Sifat natrium, seperti unsur radioaktif lainnya, tidak pernah ditemukan
tersendiri di alam. natrium adalah logam keperak - perakan yang lembut dan

mengapung di atas air. Tergatung pada jumlah oksida dan logam yang terekspos

pada air, natrium dapat terbakar secara spontanis. Berdasarkan latar belakang

diatas, maka perlu dilakukan percobaan kalium nitrat.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dapat dikaji pada percobaan kalium nitrat adalah

bagaimana memberikan gambaran tentang teknik dan proses pembuatan garam

kalium nitrat dengan menggunakan bahan dasar natrium nitrat ?

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan kalium nitrat adalah untuk

memberikan gambaran tentang teknik dan proses pembuatan garam kalium nitrat

dengan menggunakan bahan dasar natrium nitrat.

D. Manfaat

Manfaat yang akan diperoleh pada percobaan kalium nitrat adalah dapat

memberikan gambaran tentang teknik dan proses pembuatan garam kalium nitrat

dengan menggunakan bahan dasar natrium nitrat.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Unsur Kalium mencakup kontribusi dari semua spesies yang

mengandung KCL, KOH dan lain-lain. Mengintegrasikan konsentrasi unsur

kalium, melintasi distribusi radial memberikan laju aliran massa sesaat. Dalam

aliran, domain waktu memberikan yang dirilis massa unsur dalam tahap

pembakaran tertentu serta total yang rilis oleh massa kalium (liu dkk.,2018).

Natrium dengan nomor atom 11 dapat disubstitusi dengan logam lain

atau campuran logam. Awalnya dipahami sebagai pengganti β –alumina dalam

baterai Na-S suhu tinggi. Senyawa berbasis NASICON telah mengumpulkan

minta yang signifikan untuk aplikasi suhu rendah atau ruangan sebagai elektroda

dan elektrolit padat untuk baterai isi ulang Li dan Na (Samiee dkk.,2017).

Kristalisasi dapat digunakan untuk menentukan berbagai sifat produk

dalam proses pemisahan padat-cair. Kristalisasi telah mendapat perhatian yang

meningkat karena karakteristiknya dalam kondisi konstan pada keadaan lunak

dan efisiensi produk yang tinggi. Proses kristalisasi berkelanjutan dapat

menghemat 9% hingga 40% dari biaya produksi (Zhang dkk.,2017).

Rekristalisasi adalah teknik pemurnin suatu zat padat dari campuran atau

penggotornya yang dilakukan dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut

setelah dilarutkan dalam pelarut yang sesuai. Kristalisasi dikatagorikan sebagai

salah satu proses pemisahan yang efisien. Adapun sasaran dari proses kristalisasi

adalah menghasilkan produk kristal yang mempunyai kualitas seperti yang


diinginkan. Kualitas kristal antara lain dapat ditentukan dari tiga parameter

berikut yaitu distribusi ukuran kristal, kemurnian kristal dan bentuk kristal

(Umam.,2019).

Aquades merupakan air hasil penyulingan yang bebas dari zat-zat

pengotor sehingga bersifat murni dalam laboratorium. Aquades berwarna

bening, tidak berbau, dan tidak memiliki rasa. Aquades digunakan untuk

membersihkan alat-alat laboratorium dari zat pengotor. Aquades merupakan

pelarut yang jauh lebih baik dibandingkan hampir semua cairan yang umum

dijumpai (Adani dkk., 2017).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan tempat

Percobaan kalium nitrat dilakukan pada hari Kamis, 21 Oktober 2021 pada

pukul 13:00-15:29 WITA di Laboratorium Kimia Anorganik, Jurusan Kimia,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu Oleo,

Kendari.

B. Alat dan bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan kalium nitrat adalah gelas

kimia, corong, batang pengaduk, kertas saring, gelas ukur dan hot plate.

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan kalium nitrat adalah aquades

(H2O), Kalium Klorida (KCl) dan Natrium Nitrat (NaNO3).


3. Prosedur Kerja

KCl NaNO3
volume
ditimbang 7,5 g dengan teliti ditimbang 8,5 g dengan teliti

dilarutkan dengan 25 mL air dilarutkan dengan 25 mL air


panas didalam gelas kimia panas didalam gelas kimia
500 mL 500 mL

Larutan A Larutan B
volume 10 volume 10
dicampurkan sambil diaduk

diuapkan sampai volume larutan menjadi


separuhnya
disaring dalam keadaan panas

residu filtrat

diuapkan secara perlahan hingga


volumenya menjadi setengah
dinginkan hingga terbentuk kristal
kalium nitrat
disaring menggunakan kertas
saring

residu filtrat

direkristalisasi menggunakan volume


aquades10

dikeringkan
ditimbang
dibandingkan dengan berat bahan dasarnya

% rendemen = 74,25
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Data Pengamatan

Perlakuan Hasil Pengamatan

Ditimbang KCl 7,5 gram dan dilarutkan Larutan KCl


dalam 25 mL akuades panas.
Ditimbang NaNO3 8,5 gram dan dilarutkan Larutan NaNO3
dalam 25 mL akuades panas.
Larutan KCl + NaNO3 diuapkan sampai Larutan KNO3 diambil filtratnya
volumenya setengah dan disaring

2. Reaksi yang terjadi

KCl (aq) + H₂O (l) ⇄ K+ + Cl- (aq) + H₂O (l)

NaNO3 (aq) + H₂O (l) ⇄ Na+ + NO3- (aq) + H₂O (l)

KCl (aq) + NaNO3 (aq)  KNO3 (aq) + NaCL (p)

2KNO3(p)  2KNO2(p) + O2(g)

3. Analisi Data

Dik : Massa KCl = 7,5 gram

Massa NaNO3 = 8,5 gram

Massa KNO3 = 7,5 gram

Dit : % rendemen = …?

Penyelesaian
Mol KCl = = 0,10067 mol

Mol NaNO3 = = 0,1 mol

KCl + NaNO3 -> KNO3 + NaCl

M 0,10067 mol 0,100 mol - -

R 0,100 mol 0,100 mol 0,100 mol 0,100 mol

S 0,00067 mol - 0,100 mol 0,100 mol

Massa KNO3 Teoritis

Massa KNO3 = 0,100 mol x

% rendemen = x 100%

= x 100%

= 74,25 %
B. Pembahasan

Nitrat dan nitrit merupakan salah satu zat pengawet yang digunakan

dalam proses pengawetan daging untuk memperoleh warna yang baik dan

mencegah pertumbuhan mikroba. Nitrit sebagai pengawet diijinkan

penggunaannya, akan tetapi perlu diperhatikan penggunaannya dalam makanan

agar tidak melampaui batas, sehingga tidak berdampak negatif terhadap

kesehatan manusia. Konsumsi nitrit yang berlebihan dapat menimbulkan

kerugian bagi pemakainya, baik yang bersifat langsung, yaitu keracunan,

maupun yang bersifat tidak langsung, yaitu nitrit bersifat karsinogenik .

Pembuatan kristal Kalium nitrat (KNO3) dimulai dengan melarutkan 8,5

gram natrium nitrat (NaNO3) dan 7,5 gram kalium klorida (KCL) dengan

masing-masing 25 ml aquades panas yang telah didinginkan dan terbentuk 2

larutan, dimana larutan A adalah kalium klorida (KCL) dan larutan B adalah

natrium nitrat (NaNO3). Setelah larut, kedua larutan tersebut dicampur dan

dipanaskan dengan menggunakan hot plate dengan suhu 250 ⁰C sambil diaduk.

Dibandingkan dengan penggunaan tanur atau oven dalam proses

pemanasan, penggunaan hot plate lebih mempercepat proses pemanasan. Hasil

dari pemanasan kedua larutan yang telah dicampur lalu disaring untuk

memisahkan filtrat dengan residu. Filtrat merupakan zat yang lolos saringan

sedangkan residu merupakan zat yang bersisa saat penyaringan. Kemudian filtrat

larutan diuapkan kembali hingga setengah volume yang berfungsi untuk

menghilangkan zat pengganggu agar terbentuk kristal yang diinginkan. Sehingga


dari proses pemanasan tersebut akan menghasilkan kristal pada saat pendinginan

larutan yang berbentuk jarum dan berawarna putih. Selanjutnya dilakukan

penyaringan yang masih dalam keadaan panas karena kelarutan kalium nitrat

(KNO3) dalam air akan bertambah seiring meningkatnya temperatur. Selanjutnya

dilakukan proses rekristalisasi yang bertujuan untuk memurnikan kembali

larutan tersebut dan untuk memperoleh kristal kalium nitrat yang lebih murni.

Rendamen merupakan suatu nilai penting dalam pembuatan produk atau

perbandingan berat kering produk yang dihasilkan dengan berat bahan baku.

Oleh karena itu, dalam menentukan % rendamen dari kristal kalium nitrat yang

telah dihasilkan kita dapat menggunakan persamaan sebagai berikut:

% rendamen = Berdasarkan analisis data yang telah

dilakukan, sehingga diperoleh % rendamen dari kristal kalium nitrat sebesar

74,25 %. Ini menunjukan bahwa praktikum percobaan kalium nitrat berhasil,

mengapa dikata demikian karena semakin besar % rendamenya maka semakin

besar pula keberhasilan dalam percobaan kalium nitrat.


V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa Garam kalium nitrat dapat diperoleh dengan cara mereaksikan antara KCl

dan NaNO3, dimana larutan tersebut dijenuhkan dengan cara penguapan

sehingga kristal KNO3 dapat terbentuk dan untuk memurnikannya dilakukan

teknik rekristalisasi. Berat rendamen yang diperoleh pada percobaan ini adalah

74,25 %.

B. Saran

Dalam melakukan percobaan kalium nitrat, seorang praktikan perlu

mengetahui terlebih dahulu prosedur kerja. Karena dengan kita mengetahui

prosedur kerja makan percobaan yang kita lakukan akan berjalan dengan baik

dan lancar. Selain itu, perlu adanya pendanaan alat –alat dan bahan-bahan di

dalam laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Adani. S. I dan Yunita. A. P., 2017, Pengaruh Suhu dan Waktu Operasi pada

Proses Destilasi untuk Pengelohan Aquades di Fakultas Teknik

Universitas Mulawarman, Jurnal Chemury, 1 (1).

Liu. Y., Zhihua. W., Jua. X., Luc. V., Kaidi. W., Yong. H., Ronald. W., Hamid.

B dan Kefa. C., 2018, Measurement and Kinetics of Elemental and

Atomic Potassium Release from A Burning Biomassa Pellet,

ScienceDirect, 1(1).

Samiee.M., Balachandra. R., Zane. R., Zhi. D., Ying. S.M., Shyue. P. O dan

Jiang. L., 2017, Divalent-Doped Na3 Zr2 Si2 Po12 Natrium Superionic

Optimizing the Ionic Conductivity Via Simultaneously Optimizing the

Phase and Chemistry of the Primary and Secondary Phases, Journal of

Power Sources, 1 (1).

Umam. F., 2019, Pemurnian Garam dengan Metode Rekristalisasi di Desa

Bunder Pemekasan untuk Mencapai SNI Garam Dapur, Jurnal ilmiah

pangabdhi, 5 (1).

Zhang. D., Shijie. X., Shichao. D., Jingkang. W dan Junbo. G., 2017, Progress of

Pharmaceutical Continuous Crystallization, engineering, 1 (1).

Anda mungkin juga menyukai