1, Mei 2021 : 26 – 31
p-ISSN : 24431184, e-ISSN : 2581-0235, http://jurnal.mesin.itm.ac.id/index.php
ABSTRAK
Penelitian ini untuk mengetahui kebutuhan kalor, waktu yang dibutuhkan pada masing-masing
komposisi yang selanjutnya dilakukan pengujian kemampuan daya serap air pada bata plastik yang
dihasilkan berbentuk balok dengan ukuran panjang 215 mm, lebar 105 mm dan tinggi 80 mm.
Komposisi bahan yang digunakan masing-masing yaitu 90:10 ; 80:20; 70:30; 60:40; 50:50 dengan
perbandingan limbah plastik jenis PET, pasir dan semen. Pada penelitian ini kebutuhan kalor
terbanyak terdapat pada komposisi 90:10 sebesar 1696 J, sedangkan terendah ada pada komposisi
50:50 sebesar 942 J. Waktu yang diperlukan selama proses paling lama pada komposisi 90:10 128
menit, sedangkan yang paling sedikit membutuhkan waktu 92 menit pada komposisi 50:50. Pada
pengujian kemampuan daya serap air semua komposisi mempunyai hasil nilai < 3% sehingga masuk
dalam kategori mutu A ( berdasarkan SNI 03-0691-1996 ).
Kata kunci: konversi energi, pengolahan material, kalor.
ABSTRACT
This experiment aims to determine the heat requirements, the time required for each compositon, then
testing the water absorption capacity of the resulting plastic bricks in the form of blocks with a length
of 215 mm, a width of 105 mm and a height of 80 mm. The composition of the ingredients used were
respectively 90:10 ; 80:20; 70:30; 60:40; 50:50 with a ratio of PET plastic waste, sand and cement.
In this study, the highest heat requirement is in the composition of 90:10 at 1696 J, while the lowest is
in the composition of 50:50 at 942 J. The time needed during the process is the longest at the
composition 90:10 128 minutes, while the least takes 92 minutes at 50:50 composition. In the water
absorption ability test, all compositions had a value of < 3% so that it was included in the quality
category A ( based on SNI 03-0691-1996 ).
26
“MEKANIK” Jurnal Ilmiah Teknik Mesin ITM, Vol. 7 No. 1, Mei 2021 : 26 – 31
p-ISSN : 24431184, e-ISSN : 2581-0235, http://jurnal.mesin.itm.ac.id/index.php
plastik. Selain itu dapat juga menggunakan Polyethilene Terphthalate (PET) [2]
pemanas dengan berbahan bakar gas yang PET juga dikenal fiber anti kerut.
mempunyai nilai ekonomis. pengolahan Plastik jenis ini berbeda dengan plastik
limbah plastik dalam hal ini peleburan yaitu yang biasa kita lihat di supermarket. PET
kalor/panas yang digunakan untuk biasa digunakan untuk kemasan makanan
meleburkan limbah plastik tersebut [3]. dan minuman karena kemampuannya untuk
Selain itu,bahan yang digunakan sebagai menjaga makanan tetap kedap udara dan
penghantar panas juga berpengaruh memastikan keutuhan gas karbon dioksida
terhadap waktu yang dibutuhkan untuk di dalam minuman berkarbonasi.
proses peleburan limbah plastik. Tujuan
Meskipun PET plastik yang banyak di daur
Penelitian ini adalah: ulang, PET mengandung antimony trioxide
1. Mengetahui waktu yang dibutuhkan yang dianggap karsinogen (dapat memicu
mesin pembuat bata plastik disetiap kanker). Semakin lama minuman berada
campuran komposisi sampai lama didalam kemasan yang terbuat dari PET,
waktu pada produk terbaik semakin besar potensinya mengaktifkan
2. Mengetahui panas yang dibutuhkan antimony. Suhu panas di dalam
mesin untuk mencairkan limbah plastik mobil,garasi,dan lemari penyimpanan
PET pada tiap-tiap campuran sampai tertutup juga dapat meningkatkan
ditemukan produk yang terbaik kemungkinan ter-lepasnya zat berbahaya
3. Menemukan ketetapan antara bahan tersebut.
baku ( limbah plastik PET) dan hasil
produk (bata plastik) Perpindahan Kalor [3]
Kalor merupakan bentuk energi
TINJAUAN PUSTAKA yang dapat berpindah dari satu benda ke
benda lainnya [5]. Perpindahan kalor dapat
Pada umumnya seperti botol plastik
terjadi melalui 3 cara yaitu :
untuk daur ulang diolah kembali menjadi
1. Perpindahan kalor secara konduksi
barang semula, secara garis besar plastik
adalah perpindahan kalor melalui zat
dapat digolongkan menjadi dua yaitu
penghantar tanpa disertai perpindahan
thermoplastic, yaitu dapat dibentuk kembali
partikel-partikel dari zat penghantar
dengan mudah dan
tersebut
diprosesmenjadibentuklaindanbersifattherm
2. Perpindahan kalor secara Konveksi
oset,bilatelahdipakai tidak dapat digunakan
adalah perpindahan panas/kalor dari
kembali. Jenis plastik Polyethylene
suatu zat dengan disertai perpindahan
Telephthalate (PET) ini merupakan jenis
partikel-partikel penyusun zat tersebut
plastik terbaik yang bisa digunakan sebagai
3. Perpindahan kalor secara radiasi adalah
botol - botol minuman ringan
perpindahan kalor yang tidak meng-
(bersoda/terkabonasi). Alat pelebur plastik
gunakan zat perantara tertentu.
ini menggunakan alat pemanas Heater
Band dan Heater Nozzle dengan suhu Jenis – Jenis Pemanas [4]
mencapai 100°C-300°C. 1. Electric heater
Electric heater adalah alat pemanas
yang mengandalkan energi listrik untuk
menghasilkan panas. Memiliki prinsip yang
sama seperti setrika listrik,hair dryer,dan
alat listrik lainnya yang menghasilkan
panas.
2. Solar heater
Solar heater adalah alat pemanas yang
Gambar 1. Mesin Pelebur Plastik sebelumnya [1] mengandalkan energi surya matahari yang
27
“MEKANIK” Jurnal Ilmiah Teknik Mesin ITM, Vol. 7 No. 1, Mei 2021 : 26 – 31
p-ISSN : 24431184, e-ISSN : 2581-0235, http://jurnal.mesin.itm.ac.id/index.php
juga dikenal dengan solar panel. Alat ini yang tepat untuk digunakan sebagai
juga dilengkapi dengan pemanas cadangan langkah – langkah dalam penelitian.
(berupa electric heater) untuk digunakan Analisa Data
pada musim hujan. Analisis data yang digunakan dalam
3. Gas heater penelitian ini yaitu menghitung kebutuhan
Gas heater adalah alat pemanas yang kalor pada proses pembuatan bata plastik
mengandalkan energi pembakaran gas ini, dilanjutkan Pencatatan waktu dilakukan
elpiji. Elpiji untuk masa sekarang lebih selama proses pembuatan bata plastik, dan
murah diabandingkan dengan listrik. yang terakhir Penentuan daya serap air
4. Heat Exchanger heater pada bata plastik diperoleh dari hasil
Adalah alat pemanas air yang pengukuran massa kering dan massa basah
mengandalkan energi buang dari suhu freon yang masing-masing sampel diukur
yang sangat tinggi pada saat keluar dari menggunakan alat timbangan analog
kompresor. Prinsip kerja heat exchanger Spesimen Uji
heater ini adalah mengumpulkan panas 1. Limbah plastik PET
yang dibuang kompresor kemudian Limbah plastik PET merupakan bahan
dialirkan ke tabung penyimpanan air. paling dominan yang akan digunakan
5. Heat Pump heater dalam pengujian pembuatan bata plastik
adalah alat pemanas yang ini.
mengandalkan suhu yang keluar dari
kompresor. Proses pemanasan heat pump
ini sangat efisien karena listrik yang
diperlukan hanya untuk kompresor
saja,sehingga secara keseluruhan akan
menghasilkan kapasitas pemanasan 3x dari
daya yang dibutuhkan heat pump. Dengan
kata lain heat pump memerlukan daya
listrik hanya sepertiga dari kapasitas
pemanasnya. Gambar 2. Limbah plastik PET
6. Boiler heater 2. Pasir
banyak digunakan untuk kebutuhan air Biasanya digunakan sebagai bahan
panas dengan kapasitas besar dan suhu bangunan yang dikombinasikan dengan
cukup panas kisaran 80-100 derajat celcius. semen untuk merekatkan limbah plastik
Bahkan ada juga yang sampai tersebut.
menghasilkan uap (steam boiler).
Kebanyakan sistem boiler ini digunakan
METODE PENELITIAN
Konsep Penelitian
Seluruh rangkaian proses penelitian
mulai dari identifikasi masalah,membaca
dan memahami jurnal terkait, pengumpulan
data, persiapan penelitian, analisa
Gambar 3. Pasir
penelitian, hasil penelitian, kesimpulan
3. Semen
sampai penyusunan laporan. Setelah itu,
Sebagai bahan yang akan digunakan
kemudian membentuk kerangka dalam
sebagai campuran pembuatan bata plastik
menyusun rencana penyelesaian termasuk
beserta pasir dan limbah plastik PET itu
merancang metode atau teknik pendekatan
sendiri
28
“MEKANIK” Jurnal Ilmiah Teknik Mesin ITM, Vol. 7 No. 1, Mei 2021 : 26 – 31
p-ISSN : 24431184, e-ISSN : 2581-0235, http://jurnal.mesin.itm.ac.id/index.php
29
“MEKANIK” Jurnal Ilmiah Teknik Mesin ITM, Vol. 7 No. 1, Mei 2021 : 26 – 31
p-ISSN : 24431184, e-ISSN : 2581-0235, http://jurnal.mesin.itm.ac.id/index.php
30
“MEKANIK” Jurnal Ilmiah Teknik Mesin ITM, Vol. 7 No. 1, Mei 2021 : 26 – 31
p-ISSN : 24431184, e-ISSN : 2581-0235, http://jurnal.mesin.itm.ac.id/index.php
31