TERMOSOLFEN
BAB 1. PENDAHULUAN
Polimer adalah senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang tersusun dari
gabungan ribuan hingga jutaan unit pembangun yang berulang. Plastik pembungkus, botol plastik,
styrofoam, nilon, dan pipa paralon termasuk material yang disebut polimer adapun jenis berdasarkan
sifatnya. Jenis polimer berdasarkan sifatnya:
1. Termoplas
yaitu polimer yang melunak jika dipanaskan, dan dapat dicetak kembali menjadi bentuk lain. Sifat ini
disebabkan oleh struktur termoplas yang terdiri dari rantai-rantai panjang dengan gaya interaksi antar
molekul yang lemah. Sifat-sifat lain dari termoplas adalah ringan, kuat, dan transparan. Contoh
termoplas adalah polietilena, polipropilena, PET, dan PVC.
2. Termoset
yaitu polimer yang memiliki bentuk permanen dan tidak menjadi lunak jika dipanaskan. Sifat ini
disebabkan oleh ada banyaknya ikatan kovalen yang kuat antara rantai-rantai molekul. Pemanasan
termoset pada suhu yang terlalu tinggi dapat memutuskan ikatan-ikatan tersebut dan bahkan membuat
termoset menjadi terbakar. Contoh termoset adalah bakelit dan melamin.
3. Elastomer
yaitu polimer yang elastis; bentuknya dapat diregangkan, namun dapat kembali ke bentuk semula
setelah gaya tariknya dihilangkan. Elastisitas ini disebabkan oleh struktur elastomer yang terdiri dari
rantai-rantai yang saling tumpang tindih dengan adanya ikatan silang (cross-link) yang akan menarik
kembali rantai-rantai tersebut kembali ke susunan tumpang tindihnya. Contoh elastomer adalah karet
alam (poliisoprena) dan karet sintetis SBR.Pembuangan limbah polymer atau sampah plastik yang
sering kita temui biasanya mengganggu kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya,
banyak dari pencemaran yang menyebabkan ekosistem dalam kehidupan juga merasakan dampaknya,
dari mulai menumpuknya sampah plastik, juga kurang kesadaran dari masyarakat dalam membuang
https://www.studiobelajar.com/
sampah pada tempatnya. Banyak juga dari para oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
membuang limbah plastik sembarangan dan tanpa proses pengolahan terlebih dahulu. Banyak juga
dari masyarakat yang tidak faham mengenai pembuangan sampah yang benar. Dalam metode
pemanasan air upaya penglarut zat polimer termoplas, Karena zat ini apabila dibuang tanpa adanya
pengolahan lanjutan akan berakibat fatal pada lingkungan maupun mahluk hiudp yang ada dan
mengganggu keseimbangan lingkungan.
Dalam penelitian ini jenis polymer yang kita jadikan sebagai penelitian adalah polymer
jeni termolas jika seperti yang diketahui bahwa polymer jenis termoplas tidak dapat melebur
sempurna alias melunak tapi dapat diubah ke bentuk yang lain ,kita mencoba untuk tidak
hanya melunak saja melaikan melebur habis polymer yang ada.
Tujuan peneliltian ini bertujuan untuk mengurangi keberadaan sampah plastik dibumi, karena
banyaknya jumlah sampah plastik yang tidak dapat terurai dalam jangka waktu pendek, juga bahaya
polimer bagi kesehatan manusia. Banyak juga masyarakat yang mengurangi jumlah sampah dengan
cara yang salah misalnya membakar sampah plastik/polimer, padahal hal tersebut membuat
pemcemaran udara juga polimer yang leleh ditanah menyebabkan tanah menjadi tidak subur.
Metode pemanasan ini menggunakan air yang bersuhu 374 derajat celcius dan tekanan diatas
220atmosfer pada kondisi ini air dapat melarutkan polimer atau plastik juga mendekomposisi senyawa
organik dan gas, plastic yang terdekomposisi akakn ,menghasilkan senyawa penyusunnya, yaitu
Monomer. Diharapkan dengan adanya metode pemanasan air ini dapat bermanfaat bagi kehidupan
yang akan berlangsung atau yang akan mendatang. pembuatan alat pemanasan air upaya untuk
menanggulangi kebedaraan sampah polymer dalam metode ini menggunakan air yang yang
mempunyai suhu kurang lebih 374 derajat selsius yang dapat menghancurkan sampah polimer dengan
waktu yang singkat .dan semoga dengan pembuatan metode ini diharapkan lingkungan dapat
seimbang dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia juga mahluk hidup yang ada di muka
bumi ini, karena ada banyaknya hewan yang menelan juga terperangkap dalam plastic sampah yang
dibuang tanpa pengolahan.
Polimer dibentuk dari polimerisasi monomer. Sebuah polimer secara kimia dapat dijelaskan
melalui derajat polimerisasinya, distribusi massa molar, taktiksitas, distribusi kopolimer,
derajat percabangan, akhir gugusnya, crosslink, kristalinitas dan ciri-ciri panas seperti temperatur
transisi kaca dan titik lebur. Polimer di dalam larutan memiliki sifat khusus
dengan kelarutannya, viskositasnya dan gelatisasi. (https://en.wikipedia.org/wiki/Polymer).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh oleh Irvan Okatama (Jurnal Teknik Mesin (JTM) 5 (3),
20, 2016)
(http://publikasi.mercubuana.ac.id/files/journals/20/articles/1213/submission/review/1213-2723-1-
RV.pdf Pada umumnya seperti botol plastik untuk daur ulang diolah kembali menjadi barang semula,
secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua yaitu thermoplastic, yaitu dapat dibentuk
kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain dan bersifat thermoset, bila telah dipakai
tidak dapat digunakan kembali. Jenis plastik Polyethylene Telephthalate (PET) ini merupakan jenis
plastik terbaik yang bisa digunakan sebagai botol-botol minuman ringan (bersoda/terkabonasi). Alat
pelebur plastik ini menggunakan alat pemanas Heater Band dan Heater Nozzle dengan suhu
mencapai100C 300 C. Kapasitas produksi potongan plastik bisa mencapai 1 kilogram, bahan plastik
Polyethylene Telephthalate (PET) melunak pada suhu 180 C dan mencair secara sempurna pada suhu
200 C. Alat ini menguji dengan berat yang berbeda diantaranya 100gram, 200 gram dan 300 gram
masing-masing membutuhkan waktu 615 detik, 723 detik, dan 870 detik. Berkurangnya bahan plastik
karena terjadi penyusutan selama dilebur yaitu mencapai 35 gram-80 gram.
Polymer termoplas memiliki beberapa sifat Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus
Berat molekul kecil,Tidak tahan terhadap panas, Jika dipanaskan akan melunak,Jika
didinginkan akan mengeras, Mudah untuk diregangkan, Fleksibel, Titik leleh rendah, Dapat
dibentuk ulang (daur ulang), Mudah larut dalam pelarut yang sesuai, Memiliki struktur
molekul linear/bercabang. Karena sifat ini lah yang memungkinkan melebernya polymer
pada air dalam pemanasan.(Rina Puspita, 2014)
Alat :
1. Pemanas / Microwave
2. Kabel
3. Tabung Besi
4. Mesin Pemanas
5. Gunting
Bahan:
1. Air (H2O)
2. Polymer termoplas (botol plastik, karung, pipa air)
Besi dibentuk berbentuk tabung yang berdiameter 20 cm, dengan panjang dan lebar 30x30
cm, dengan kedalam 30 cm, yang kemudian dipasang oleh mesin pemanas dengan bantuan
listrik dan kabel untuk memanaskan air sampai bersuhu 357 derajat celcius.
Penelitian ini dimulai bulan April 2019 sampai Agustus 2019. Kemudian pengujian alat
dilaksanakan pada bulan April 2019.
Pengambilan sampah polymer berasal dari lingkungan sekitar. Kemudian diukur massanya
sebanyak 100 gram. Lalu, sampah polymer dimasukkan dalam air dalam tabung besi yang
sudah dipanaskan 357 derajat celcius, selama 5 menit.
Penentuan peleburan plastik dilakukan pada uji ketebalan polymer semakin tipis polymer
maka semakin cepat melebur dan menyatu pada air.
Alat pelebur tersebut dapat bertahan dengan suhu tinggi yang dipastikan alat tersebut tidak
akan ikut meleleh.
Air yang telah tecampur dengan bahan polymer akan menjadi larutan kimia antara air dan polymer.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal ilmiah inovasi pengolahan limbah padat tahu sebagai kemasan pangan primer (Dwi
Rahma Damayanti, Diella Trisna Ayuningtyas)