Anda di halaman 1dari 29

Penggolongan Polimer Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer
sintesis.
1. Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal
dari makhluk hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat pada tabel
dibawah ini
No. Polimer Monomer Polimerisasi Contoh

1 Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi

2 Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas

3 Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol,


sutera
4 Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA
(sel)
5 Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet
Bahan Konstruksi
Teknik Kimia

By:
Kelompok 3
1. Ryan Wahyudi
2. Ines Indriani
3. Triska Aprilia H.
Polimer
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri
dari dua kata yaitu Poly dan meros. Poly artinya banyak
P sedangkan Meros berarti unit atau bagian.
E
N
G
Polimer merupakan senyawa yang besar yang terbentuk
E dari hasil penggabungan sejumlah (banyak) unit-unit
R molekul yang kecil. Unit molekul kecil pembentuk
senyawa ini disebut monomer.
T
I
A
N Polimer merupakan molekul raksasa (makromolekul)
yang merupakan gabungan dari monomer - monomer.
Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri
dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu
atau lebih dari satu unit monomer.
Sifat-sifat Umum Polimer
1. Semakin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik
leleh senyawanya semakin tinggi
2. Semakin besar gaya antarmolekul pada rantai polimernya,
maka senyawa polimer akan semakin kuat dan semakin sulit
leleh.
3. Rantai polimer yang memiliki cabang banyak akan memiliki
daya regang rendah yang disertai mudahnya meleleh.
4. Ikatan silang antarmolekul menyebabkan jaringan menjadi
kaku, sehingga bahan polimer menjadi keras dan rapuh.
Semakin banyak ikatan silang yang dimiliki oleh polimer,
maka polimer akan semakin mudah patah.
6. Mampu dicetak dengan baik.Pada temperature relative
rendah dapat dicetak dengan penyuntikan, penekanan,
ekstrusi dan lainnya,yang menyebabkan ongkos pembuatan
lebih rendah dari pada untuk logam dan keramik.
7. Banyak diantara polimer bersifat isolasi listrik yang baik
8. Baik sekali dalam ketahanan air dan ketahanan zat kimia
9. Umumnya bahan polimer lebih murah.
10.Kurang tahan terhadap terhadap panas.hal ini sangat
berbeda dengan logam dan keramik
11. Kurang tahan terhadap pelarut.Umumnya larut dalam zat
pelarut tertentu kecuali beberapa bahan khusus seperti
politetrafluoretilen.kalau tidak dapat larut,mudah retak
karena kontak yang terus menerus dengan pelarut
12. Beberapa bahan tahan abrasi dan mempunyai koefisien
gesek yang kecil.
13. Polimer berstruktur tidak teratur memil;iki kristanilitas
rendah dan bersifat amorf (tidak keras). Sedangkan polimer
dengan struktur teratur mempunyai kristanilita tinggi sehingga
lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahaan-bahan kimia dan
enzim.
Homopolimer Kopolimer

terbentuk dari terbentuk dari monomer


monomer-monomer - monomer yang tak
sejenis. sejenis
Homopolimer
1. Polipropilena

Merupakan sebuah polimer termo-plastik yang


dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam
berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan,tekstil
(contohnya tali, dan karpet), alat tulis, berbagai tipe
wadah terpakaikan ulang, perlengkapan labolatorium,
pengeras suara, dan komponen otomotif.Plastik ini
juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung,
bak air, tali, dan kanel listrik (insulator).
2. Polivinil klorida

biasa disingkat PVC, bersifat termo plastik dengan daya


tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta kedap
terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik
PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel.Plastik bentuk
kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan
anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari, piringan hitam,
dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk
fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik
dan isolasi listrik.Dalam hal penggunaannya, plastic PVC
menempati urutan ketiga dan sekitar 68% digunakan
untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).
3. Teflon

Teflon merupakan nama lain dari


Politetrafluoroetena (PTFE).Teflon
merupakan lapisan tipis yang sangat
tahan panas dan tahan terhadap bahan
kimia.Teflon digunakan untuk pelapis
wajan (panci anti lengket), pelapis
tangki di pabrik kimia, pipa anti patah,
dan kabel listrik.
Berdasarkan susunan monomernya, terdapat
empat jenis kopolimer sebagai berikut.

1. Kopolimer bergantian, yaitu kopolimer yang mempunyai


beberapa kesatuan ulang yang berbeda berselang-seling adanya
dalam rantai polimer. Strukturnya: ..-A-B-A-B-A-...

2. Kopolimer balok (blok), yaitu kopolimer yang mempunyai


suatu kesatuan berulang berselang-seling dengan kesatuan
berulang lainnya dalam rantai polimer. Struktur:...-A-A-A-
A-B-B-B-B-A-A-A-A-...

3. Kopolimer acak,mempunyai jumlah satuan berulang yang


berbeda tersusunsecara acak dalam rantai
polimer.strukturnya : ...-A-B-A-A-B-B-A-A....
4. Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang mempunyai
satu macam kesatuan berulang menempel pada polimer tulang
punggung lurus yang mengandung hanya satu macam kesatuan
berulang dari satu jenis monomer. Strukturnya

A-A-A-A-A-
A
D D
D
D
D D
Kopolimer
1. Nilon 66

Nilon 66 merupakan kopolimer dari heksa metilen diamina


dengan asam adipat melalui polimerisasi kondensasi. Disebut
nilon 66 karena masing-masing monomernya mengandung 6
atom karbon Nilon 66 bersifat kuat, ringan, dan dapat ditarik
tanpa retak sehingga digunakan untuk membuat tali, jala,
parasit, dan tenda.
2. Dacron

Dacron (polietilen tereftalat) merupakan kopolimer dari glikol


dengan asam tereftalat melalui polimerisasi kondensasi.
3. Orlon

Orlon atau poliakrilonitril tersusun dari molekul akrilonitril.


Sifat dan kegunaan orlon adalah memiliki sifat yang kuat
digunakan untuk karpet dan pakaian (kaos kaki, baju wol).
SIFAT-SIFAT POLIMER
Secara umum
• Menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika didinginkan
Sifat Thermal (Thermoplas)
• Contoh: kantong kresek, botol plastik

• Polimer alam lebih kaku dari pada polimer sistesis


Sifat kelenturan • Contoh: kekenyalan karet alam akan hilang bila terlalu lama
terkena minyak atau bensin

Sifat ketahanan terhadap • Polimer alam tidak tahan terhadap mikroorganisme atau
ulat (rayap). Contoh: wool, sutra, selulosa
mikroorganisme • Polimer sisntesis lebih tahan terhadap mikroorganisme

• Tergantung pada pemakaiannya untuk kemasan atau alat-alat industri


Sifat lainnya • Untuk tujuan kemasan harus diperatikan toksisitasnya, daya tahan
terhadap air, minyak atau panas, daya tembus udara.
DAMPAK POLIMERISASI
Kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan
minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan
alat-alat elektronik merupakan polimer sintesis yang tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme dan akan menumpuk dalam bentuk
sampah yang tidak dapat membusuk. Akibatnya dapat menyumbat
saluran air yang menyebabkan banjir

Sampah polimer plastik jangan dibakar, karena akan menghasilkan senyawa dioksin
(senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik atau menyebabkan
kanker)

plastik yang digunakan untuk membungkus makanan, jika terkena panas


dikhawatirkan monomernya akan terurai dan akan mengkontaminasi makanan
CONTOH-CONTOH POLIMER
 Macam-macam jenis plastik dalam
keehidupan sehari-hari
P
E
N
J
E
L
A
S
A
N

K
O
D
E
2. Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat
oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah melakukan penelitian struktur molekul alam guna
mengembangkan polimer sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan polimer sintesis yang dapat
dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya
terhadap zat kimia. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No Polimer Monomer Terdapat pada


1. Polietena Etena Kantung, kabel plastic
2. Polipropena Propena Tali, karung, botol plastik
3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis lantai
4. Polivinil alcohol Vinil alcohol Bak air
5. Teflon Tetrafluoroetena Wajan atau panci anti
lengket
6. Dakron Metil tereftalat dan etilena Pipa rekam magnetik, kain
glikol atau tekstil (wol sintetis)
7. Nilon Asam adipat dan Tekstil
heksametilena diamin
8. Polibutadiena Butadiena Ban motor
9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil
10. Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas melamin
11. Epoksi resin Metoksi benzena dan Penyalut cat (cat epoksi)
alcohol sekunder
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan polimer buatan. Berikut ini
adalah beberapa contoh polimer buatan di sekitar kita:

1) Karet Sintetis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli
kimia organik telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat
perolehan kebutuhan tersebut. Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan
bahan dasar monomer, seperti butadiene dan stirena denganm cara kopolimerisasi

2) Serat Sintetis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat
(selulosa), dan polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki
polimer sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron).
Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat
lentur dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan membuat
lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan untuk
pita rekam magnetic dan untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan dalam
penelitian cuaca di atmosfer.Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi.
Disebut nilon-66 karena polimernya tersususn dari enam atom C dari 1,6-heksametilena
diamina dan enam atom C dari molekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk
serat kain.

3) Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan
serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus
kaki.
4) Plastik
Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.Berdasarkan jenis monomernya, ada beberapa jenis plastik yaitu sebagai
berikut:

a) Polietena (Polietilena)
Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur,
sukar rusak apabila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena tanah Lumpur,
tetapi tidak tahan panas. Polietena adalah plastik yang banyak diproduksi, dicetak lembaran untuk
kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.

b) Polipropena (Polipropilena)
Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh karena plastik ini juga banyak
diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih tahan panas serta tahan terhadap
reaksi asam dan basa. Plastik ini juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan
kanel listrik (insulator).

c) PVC (Polivinil Klorida)


PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk membuat pipa plastik, pipa paralon, pipa kabel
listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.

d) Teflon (Tetrafluoroetena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon
digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan
kabel listrik.
e) Bakelit (Fenol Formaldehida)
Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis
monomer, yaitu fenol dan formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya
sangat tinggi dantahan api. Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat
yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan fiting lampu listrik.

f) Flexiglass (Polimetil Metakrilat)


Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang
flexiglass. Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer
metil metakrilat (H2C = CH-COOH3). PMMA merupakan plastik yang kuat
dan transparan. Polimer ini digunakan untuk jendela pesawat terbang dan lampu
belakang mobil.
Aplikasi Polimer

1. Polimer komersial (commodity polymers).


Polimer ini dihasilkan di negara berkembang, harganya murah dan banyak
dipakai dalam kehidupan sehari hari, Contohnya yaitu:
Polietilen (PE), polipropilen (PP), polistirena (PS), polivinilklorida(PVC), melamin
formaldehid.

2. Polimer teknik (engineering polymers).


Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di
negaramaju. Polimer ini cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang unggul
dan daya tahan yang lebih baik. Polimer ini banyak dipakai dalam bidang transportasi
(mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan (pipa ledeng), barang- barang listrik dan
elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin-mesin industri dan barang-barang konsumsi.
Contohnya: Nylon, polikarbonat, polisulfon, poliester.

3. Polimer fungsional (functional polymers).


Polimer ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk
tujuankhusus dengan produksinya dalam skala kecil. Contohnya yaitu: kevlar, nomex,
textura, polimer penghantar arus dan foton, polimer pekacahaya, membran, biopolimer.
Penggolongan Polimer Berdasarkan Ketahanan Terhadap
Panas
Klasifikasi polimer ini dibedakan menjadi dua, yaitu polimer termoplastik dan polimer
termoseting.

1. Polimer termoplastik

Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap
panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan
mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk ulang dalam
berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda untuk mendapatkan produk polimer yang
baru.
Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis polimer plastik. Jenis plastik ini
tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur molekul
linear atau bercabang.
Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus sebagai berikut.
- Berat molekul kecil
- Tidak tahan terhadap panas.
- Jika dipanaskan akan melunak.
- Jika didinginkan akan mengeras.
- Mudah untuk diregangkan.
- Fleksibel.
- Titik leleh rendah.
- Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
- Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
- Memiliki struktur molekul linear/bercabang.

Contoh plastik termoplastik sebagai berikut.

- Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa
saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan.
- Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit sintetis,
ubin plastik, piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung tangan dan
botol detergen.
- Polipropena (PP) = karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi
plastik, alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil, dan
permadani.
- Polistirena = Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju.
2. Polimer termoseting

Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan


terhadap panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga
tidak dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen pada
bentuk cetak pertama kali (pada saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah,
maka tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi.

Plomer termoseting memiliki ikatan – ikatan silang yang mudah


dibentuk pada waktu dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan
keras. Semakin banyak ikatan silang pada polimer ini, maka semakin kaku dan
mudah patah. Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua kalinya, maka akan
menyebabkan rusak atau lepasnya ikatan silang antar rantai polimer.
Sifat polimer termoseting sebagai berikut.
- Keras dan kaku (tidak fleksibel)
- Jika dipanaskan akan mengeras.
- Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).
- Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.
- Jika dipanaskan akan meleleh.
- Tahan terhadap asam basa.
- Mempunyai ikatan silang antarrantai molekul.

Contoh plastik termoseting :

Bakelit = asbak, fitting lampu listrik, steker listrik,


peralatan fotografi, radio, perekat plywood.

Anda mungkin juga menyukai