Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer
sintesis.
1. Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal
dari makhluk hidup. Contoh polimer alam dapat dilihat pada tabel
dibawah ini
No. Polimer Monomer Polimerisasi Contoh
By:
Kelompok 3
1. Ryan Wahyudi
2. Ines Indriani
3. Triska Aprilia H.
Polimer
Kata polimer berasal dari bahasa Yunani yang terdiri
dari dua kata yaitu Poly dan meros. Poly artinya banyak
P sedangkan Meros berarti unit atau bagian.
E
N
G
Polimer merupakan senyawa yang besar yang terbentuk
E dari hasil penggabungan sejumlah (banyak) unit-unit
R molekul yang kecil. Unit molekul kecil pembentuk
senyawa ini disebut monomer.
T
I
A
N Polimer merupakan molekul raksasa (makromolekul)
yang merupakan gabungan dari monomer - monomer.
Polimer didefinisikan sebagai substansi yang terdiri
dari molekul-molekul yang menyertakan rangkaian satu
atau lebih dari satu unit monomer.
Sifat-sifat Umum Polimer
1. Semakin panjang rantai polimer, maka kekuatan dan titik
leleh senyawanya semakin tinggi
2. Semakin besar gaya antarmolekul pada rantai polimernya,
maka senyawa polimer akan semakin kuat dan semakin sulit
leleh.
3. Rantai polimer yang memiliki cabang banyak akan memiliki
daya regang rendah yang disertai mudahnya meleleh.
4. Ikatan silang antarmolekul menyebabkan jaringan menjadi
kaku, sehingga bahan polimer menjadi keras dan rapuh.
Semakin banyak ikatan silang yang dimiliki oleh polimer,
maka polimer akan semakin mudah patah.
6. Mampu dicetak dengan baik.Pada temperature relative
rendah dapat dicetak dengan penyuntikan, penekanan,
ekstrusi dan lainnya,yang menyebabkan ongkos pembuatan
lebih rendah dari pada untuk logam dan keramik.
7. Banyak diantara polimer bersifat isolasi listrik yang baik
8. Baik sekali dalam ketahanan air dan ketahanan zat kimia
9. Umumnya bahan polimer lebih murah.
10.Kurang tahan terhadap terhadap panas.hal ini sangat
berbeda dengan logam dan keramik
11. Kurang tahan terhadap pelarut.Umumnya larut dalam zat
pelarut tertentu kecuali beberapa bahan khusus seperti
politetrafluoretilen.kalau tidak dapat larut,mudah retak
karena kontak yang terus menerus dengan pelarut
12. Beberapa bahan tahan abrasi dan mempunyai koefisien
gesek yang kecil.
13. Polimer berstruktur tidak teratur memil;iki kristanilitas
rendah dan bersifat amorf (tidak keras). Sedangkan polimer
dengan struktur teratur mempunyai kristanilita tinggi sehingga
lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahaan-bahan kimia dan
enzim.
Homopolimer Kopolimer
A-A-A-A-A-
A
D D
D
D
D D
Kopolimer
1. Nilon 66
Sifat ketahanan terhadap • Polimer alam tidak tahan terhadap mikroorganisme atau
ulat (rayap). Contoh: wool, sutra, selulosa
mikroorganisme • Polimer sisntesis lebih tahan terhadap mikroorganisme
Sampah polimer plastik jangan dibakar, karena akan menghasilkan senyawa dioksin
(senyawa gas yang sangat beracun dan bersifat karsinogenik atau menyebabkan
kanker)
K
O
D
E
2. Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat
oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah melakukan penelitian struktur molekul alam guna
mengembangkan polimer sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan polimer sintesis yang dapat
dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya
terhadap zat kimia. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
1) Karet Sintetis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli
kimia organik telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat
perolehan kebutuhan tersebut. Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan
bahan dasar monomer, seperti butadiene dan stirena denganm cara kopolimerisasi
2) Serat Sintetis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat
(selulosa), dan polimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat memiliki
polimer sintetis, yaitu nilon dan poliester (dakron).
Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat
lentur dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan membuat
lembaran film tipis yang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan untuk
pita rekam magnetic dan untuk membuat gelembung balon yang dimanfaatkan dalam
penelitian cuaca di atmosfer.Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi.
Disebut nilon-66 karena polimernya tersususn dari enam atom C dari 1,6-heksametilena
diamina dan enam atom C dari molekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk
serat kain.
3) Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini merupakan
serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran wol, karpet, dan kaus
kaki.
4) Plastik
Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.Berdasarkan jenis monomernya, ada beberapa jenis plastik yaitu sebagai
berikut:
a) Polietena (Polietilena)
Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur,
sukar rusak apabila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena tanah Lumpur,
tetapi tidak tahan panas. Polietena adalah plastik yang banyak diproduksi, dicetak lembaran untuk
kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.
b) Polipropena (Polipropilena)
Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh karena plastik ini juga banyak
diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih tahan panas serta tahan terhadap
reaksi asam dan basa. Plastik ini juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan
kanel listrik (insulator).
d) Teflon (Tetrafluoroetena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon
digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan
kabel listrik.
e) Bakelit (Fenol Formaldehida)
Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis
monomer, yaitu fenol dan formaldehida. Polimer ini sangat keras, titik leburnya
sangat tinggi dantahan api. Bakelit digunakan untuk instalasi listrik dan alat-alat
yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan fiting lampu listrik.
1. Polimer termoplastik
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap
panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan didinginkan akan
mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga dapat dibentuk ulang dalam
berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda untuk mendapatkan produk polimer yang
baru.
Polimer yang termasuk polimer termoplastik adalah jenis polimer plastik. Jenis plastik ini
tidak memiliki ikatan silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur molekul
linear atau bercabang.
Polimer termoplastik memiliki sifat – sifat khusus sebagai berikut.
- Berat molekul kecil
- Tidak tahan terhadap panas.
- Jika dipanaskan akan melunak.
- Jika didinginkan akan mengeras.
- Mudah untuk diregangkan.
- Fleksibel.
- Titik leleh rendah.
- Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
- Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
- Memiliki struktur molekul linear/bercabang.
- Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa
saluran, isolasi kawat dan kabel, kantong plastik dan jas hujan.
- Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit sintetis,
ubin plastik, piringan hitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung tangan dan
botol detergen.
- Polipropena (PP) = karung, tali, botol minuman, serat, bak air, insulator, kursi
plastik, alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil, dan
permadani.
- Polistirena = Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju.
2. Polimer termoseting