Anda di halaman 1dari 8

Media Ilmiah Teknologi Pangan

(Scientific Journal of Food Technology) ISSN : 2407-3814 (print)


Vol. 4, No.1, 35 - 42, Maret 2017 ISSN : 2477-2739 (ejournal)

Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi Terhadap Kandungan Flavonoid


dan Aktivitas Antioksidan Daun Sirsak (Annona muricata L.)
Menggunakan Ultrasonik
The Influence of Time and Temperature on Flavonoid Content and Antioxidant
Activity of Sirsak Leaf (Annona muricata L.) Using Ultrasonic

Ni Wayan Ayuk Yuliantari, I Wayan Rai Widarta dan I Dewa Gede Mayun Permana*
PS Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Udayana, Kampus
Bukit Jimbaran, Badung, Kode pos : 80361; Telp/Fax : (0361) 701801.

Diterima 15 Pebruari 2017/ Disetujui 1 Maret 2017

ABSTRACT
This research was conducted to determine temperature and time exraction effect on
flavonoid content and antioxidant activity of soursoup leaf extract. The experimental design
used in this research was a factorial completely randomized design which consisted of two
factors. The first factor was temperature of extraction that consists of temperature 35oC,
45oC, and 55oC. The second factor was the time of extract namely 10, 20, and 30 minuts.
The treatment was repeated twice to obtain 18 units of the experiment. Data were analyzed
with analysis of variance, followed by Duncan test. The results showed that the best
treatment of soursoup leaf extract temperature of 450C and extraction time 20 minutes
resulted in yield 19.14%, total flavonoids 903.90 mgQE /g extract and IC50 value was
258.155 mg / L.
Keywords : soursoup leaf; ultrasonic;, flavonoid; antioxidant activity
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan waktu ekstraksi
daun sirsak terhadap kandungan flavonoid dan aktivtas antioksidan. Rancangan percobaan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial ,
yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah suhu yang terdiri dari suhu 35oC, 45oC,
dan 55oC. Faktor yang kedua adalah waktu ekstraksi yang terdiri dari 10, 20, dan 30 menit.
Seluruh perlakuan diulang sebanyak dua kali sehingga diperoleh 18 unit percobaan. Data
yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil
penelitian terbaik menunjukkan bahwa suhu 45oC dan waktu ekstraksi 20 menit
menghasilkan rendemen 19,14%, total flavonoid 903,90 mgQE/g ekstrak bahan dan aktivitas
antioksidan terendah 258,155 mg/L.
Kata kunci : Daun sirsak; ultrasonic; flavonoid; aktivitas antioksidan

*Korespondensi Penulis:
Email: mayun_dev@yahoo.com

35
Yuliantari, dkk. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology)

PENDAHULUAN tetapi, peningkatan suhu ekstraksi juga


perlu diperhatikan, karena suhu yang
Tanaman sirsak (Annona muricata terlalu tinggi dapat menyebabkan
L.) merupakan salah satu tanaman yang kerusakan pada bahan yang sedang
mengandung antioksidan tinggi dan telah diproses (Margaretta et al., 2011). Waktu
banyak dijadikan sebagai tumbuhan obat ekstraksi juga sangat berpengaruh
(Syahida et al., 2012). Bagian-bagian terhadap senyawa yang dihasilkan.
dari tanaman sirsak yang dimanfaatkan Menurut Budiyanto et al., (2008) waktu
sebagai obat mulai dari daun, batang, ekstraksi yang tepat akan menghasilkan
akar, buah dan biji. Komponen bioaktif senyawa yang optimal. Waktu ekstraksi
yang terdapat pada daun sirsak adalah yang terlalu lama akan menyebabkan
flavonoid, tanin, dan alkaloid, komponen ekstrak terhidrolisis, sedangkan waktu
bioaktif tersebut dapat diperoleh melalui ekstraksi yang terlalu singkat
proses ekstraksi (Adjie, 2011). menyebabkan tidak semua senyawa aktif
Antioksidan adalah senyawa yang terekstrak dari bahan.
berfungsi untuk menetralisir peningkatan Metode ultrasonik diketahui memiliki
radikal bebas, melindungi sel dari efek kelebihan dibandingkan metode maserasi
toksik yang dihasilkan serta karena metode ultrasonik menggunakan
berkonstribusi dalam pencegahan gelombang ultrasonik yaitu gelombang
penyakit. Antioksidan yang dibutuhkan akustik dengan frekuensi lebih besar dari
oleh tubuh didapatkan melalui makanan. 16-20 kHz. Salah satu kelebihan metode
Salah satu sumber antioksidan yang ekstraksi ultrasonik adalah kecepatan
berasal dari luar tubuh dapat diperoleh ekstraksinya, dibandingkan dengan
dari tanaman yang banyak mengandung ekstraksi secara termal atau
senyawa metabolit sekunder seperti asam konvensional. Metode ultrasonik ini lebih
fenolat, flavonoid, tokoferol dan tannin. aman, lebih singkat, dan meningkatkan
Senyawa tersebut dimanfaatkan untuk jumlah rendemen kasar (Handayani dan
menjaga kesehatan dan mengobati Sriherfyna, 2016).
penyakit (Mahanom et al., 1999). Tujuan penelitian ini adalah untuk
Komponen bioaktif seperti flavonoid, mengetahui pengaruh suhu dan waktu
tanin, dan fenol rusak pada suhu diatas ekstraksi terhadap kandungan senyawa
50oC karena dapat mengalami perubahan flavonoid dan aktivitas antioksidan
struktur serta menghasilkan ekstrak yang ekstrak daun sirsak menggunakan
rendah. Pemilihan metode ekstraksi ultrasonik, mendapatkan suhu dan waktu
sangat penting dilakukan karena hasil ekstraksi yang tepat untuk menghasilkan
ekstraksi akan mencerminkan tingkat ekstrak daun sirsak dengan kandungan
keberhasilan metode tersebut (Handayani flavonoid dan aktivitas antioksidan
dan Sriherfyna, 2016). tertinggi menggunakan ultrasonik.
Pada umumnya kelarutan zat aktif
yang diekstrak akan bertambah besar
dengan bertambah tingginya suhu. Akan

36
Vol.4, No.1, Maret 2017. Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi…

METODE PENELITIAN Pelaksanaan Penelitian.


Persiapan sampel
Penelitian ini dilaksanakan di Persiapan sampel meliputi persiapan
Laboratorium Pengolahan Pangan dan bahan, daun sirsak yang digunakan yaitu
Laboratorium Analisis Pangan, Jurusan daun sirsak yang berwarna hijau tua dari
Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas daun ke 3-6 dicuci hingga bersih. Daun
Teknologi Pertanian, Universitas sirsak dikeringkan dengan oven, dengan
Udayana yang beralamat di Jalan P.B. suhu 40oC selama 24 jam. Setelah itu
Sudirman, Denpasar. Pelaksanaan dihaluskan menggunakan blender,
penelitian ini berlangsung selama 3 kemudian diayak menggunakan ayakan
bulan, dimulai dari bulan Juni 2016 60 mesh. Serbuk yang diperoleh
sampai dengan bulan Agustus 2016. selanjutnya diekstrak.
Penelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan pola Ekstraksi senyawa flavonoid daun
faktorial dengan perlakuan suhu dan sirsak
waktu ekstraksi, yaitu : suhu ekstraksi (S) Proses pembuatan ekstrak daun sirsak
terdiri dari S1 = suhu ekstraksi 35oC, S2 ditimbang sebanyak 15g, dimasukkan ke
= suhu ekstraksi 45oC, S3 = suhu dalam erlenmayer. Dilarutkan dengan
ekstraksi 55oC, sedangkan faktor kedua pelarut etanol 96% sebanyak 150 ml,
adalah waktu ekstraksi W1= waktu kemudian diekstraksi dengan kombinasi
ekstraksi selama 10 menit, W2= waktu suhu 35, 45, dan 55oC dan waktu 10, 20,
ekstraksi selama 20 menit, W3= waktu dan 30 menit menggunakan ultrasonic
ekstraksi selama 30 menit sehingga bath. Larutan disaring menggunakan
diperoleh 9 perlakuan. Perlakuan ini kertas whatman no 1. Filtrat yang didapat
diulang sebanyak dua kali sehingga dievaporasi menggunakan rotary vakum
diperoleh 18 unit percobaan. Data yang evaporator. Ekstrak yang didapat
diperoleh dianalisis menggunakan sidik dikemas dengan botol gelap, kemudian
ragam (ANOVA). Perlakuan yang analisis rendemen, kandungan senyawa
berpengaruh nyata terhadap parameter flavonoid dan aktivitas antioksidan.
yang diamati selanjutnya dianalisis
dengan uji Duncan (Steel dan Torrie, HASIL DAN PEMBAHASAN
1993).
Rendemen
Variabel yang Diamati Hasil sidik ragam menunjukkan
Variabel yang diamati pada penelitian bahwa interaksi antara suhu dan waktu
adalah kadar air (AOAC, 2005), ekstraksi berpengaruh sangat nyata
Penentuan rendemen (Jayanudin et al., (P<0,01) terhadap rendemen ekstrak
2014), Total flavonoid (Singh et al., daun sirsak. Rata-rata rendemen ekstrak
2012), Uji aktivitas antioksidan daun sirsak dapat dilihat pada Gambar 1.
(Sompong et al., 2011).

37
Yuliantari, dkk. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology)

20
[19.14] a
19
[18.85] a [17.73] a
18
Rendemen (%)

17 Suhu 35°C

16 [15.64] b Suhu 45°C


[15.11] b Suhu 55°C
[14.85] b [14.765] b
15
[14.19] b
14 [14.01] b

13
10 20 30
Waktu Ekstraksi (menit)

Gambar 1. Rendemen Ekstrak Daun Sirsak dengan Perlakuan Suhu dan Waktu.
Keterangan: Notasi yang sama menunjukkan perlakuan tidak berpengaruh nyata
(P>0.05).

Gambar 1 menunjukkan bahwa al., 2011). Gambar 1 juga menunjukkan


rendemen ekstrak daun sirsak tertinggi bahwa semakin lama waktu ekstraksi,
terdapat pada perlakuan suhu 45oC kuantitas bahan yang terekstrak juga
dengan waktu 20 menit yaitu 19,14%, semakin meningkat dikarenakan
yang tidak berbeda nyata dengan suhu kesempatan untuk bersentuhan antara
35oC dengan waktu 20 dan 30 menit. bahan dengan pelarut semakin besar
Suhu dan waktu ekstraksi yang tepat sehingga hasilnya akan bertambah
akan menghasilkan rendemen ekstrak sampai titik jenuh larutan (Winata dan
daun sirsak yang optimal. Pada Yunianta, 2015).
umumnya kelarutan zat aktif yang Ibrahim et al., (2015) melaporkan
diekstrak akan menghasilkan ekstrak peningkatan suhu ekstraksi perlu
yang optimum dengan bertambah diperhatikan, suhu ekstraksi yang terlalu
tingginya suhu dan lama waktu tinggi dan waktu ekstraksi yang lama
ekstraksi yang digunakan. Akan tetapi serta melampaui batas waktu optimum
dengan meningkatkan suhu dan waktu dapat menyebabkan hilangnya senyawa-
ekstraksi yang digunakan perlu senyawa pada larutan karena
diperhatikan, karena suhu yang terlalu penguapan, selain itu komponen bioaktif
tinggi dan waktu ekstraksi yang lama seperti flavonoid tidak tahan terhadap
dapat mengakibatkan rendahnya suhu tinggi diatas 50 oC, sehingga
rendemen yang dihasilkan (Margaretta et mengalami perubahan struktur serta

38
Vol.4, No.1, Maret 2017. Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi…

menghasilkan ekstrak yang rendah. bioaktif seperti flavonoid tidak tahan


Suhu ekstraksi terlalu rendah dan waktu terhadap suhu tinggi diatas 50 oC,
ekstraksi singkat akan menghasilkan sehingga mengalami perubahan struktur
rendemen yang rendah (Handayani dan serta menghasilkan ekstrak yang
Sriherfyna, 2016). rendah. Suhu ekstraksi terlalu rendah dan
waktu ekstraksi singkat akan
Total Flavonoid menghasilkan rendemen yang rendah
Hasil sidik ragam menujukkan bahwa (Handayani dan Sriherfyna, 2016).
interaksi antara suhu dan waktu ekstraksi Ibrahim et al., (2015) melaporkan
berpengaruh sangat nyata (P<0,01) peningkatan suhu dan waktu ekstraksi
terhadap total flavonoid. Nilai rata-rata perlu diperhatikan, suhu ekstraksi yang
total flavonoid ekstrak daun sirsak pada terlalu tinggi dan waktu ekstraksi yang
perlakuan suhu dan waktu ekstraksi dapat lama serta melampaui batas waktu
dilihat pada Gambar 2. optimum dapat menyebabkan
Gambar 2 menunjukkan bahwa total hilangnya senyawa-senyawa pada
flavonoid ekstrak daun sirsak tertinggi larutan karena penguapan, begitu juga
diperoleh dari perlakuan suhu ekstraksi sebaliknya jika suhu ekstraksi terlalu
45oC selama 20 menit yaitu 903.90 mg rendah akan menyebabkan tidak semua
QE/g. Semakin tinggi suhu ekstraksi dan senyawa aktif terekstrak dari bahan dan
semakin lama waktu ekstraksi maka total menghasilkan rendahnya senyawa aktif
flavonoid yang dihasilkan tidak berubah yang diperoleh. Hasil penelitian dari Sari
secara signifikan, bahkan pada ekstraksi (2012) tentang pengujian kandungan
45oC selama 30 menit mengalami total fenol Kappahycus alvarezzi dengan
penurunan. Hasil penelitian ini sama metode ekstraksi ultrasonik dengan
dengan yang dilaporkan Handayani dan variasi suhu dan waktu menyatakan
Sriherfyna (2016) tentang ekstraksi daun semakin lama waktu ekstraksi
sirsak menggunakan ultrasonik menunjukan semakin naiknya kandungan
menyatakan bahwa perlakuan terbaik fenolik. Akan tetapi, pada suhu 60oC
diperoleh dari rasio bahan dengan pelarut setelah menit keempat mengalami
1 : 10 dan lama ekstraksi 20 menit. penurunan kandungan total fenolik. Pada
Perwiratami et al., (2014) melaporkan suhu 55oC total fenolik yang dihasilkan
antara rendemen ekstrak yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan suhu 60oC.
tidak berpengaruh dengan total Kandungan fenolik tertinggi diperoleh
flavonoid. Menurut Winata dan Yunianta pada ekstraksi selama 10 menit dengan
(2015) semakin lama waktu ekstraksi, suhu 55oC.
kuantitas bahan yang terekstrak juga
semakin meningkat dikarenakan Aktivitas antioksidan
kesempatan untuk bersentuhan antara Aktivitas antioksidan ekstrak daun
bahan dengan pelarut semakin besar sirsak dapat dilihat dari nilai IC50. IC50
sehingga hasilnya akan bertambah merupakan konsentrasi larutan substrat
sampai titik jenuh larutan. Komponen atau sampel yang akan menyebabkan

39
Yuliantari, dkk. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology)

[903.90] a
Total Flavonoid (mg QE/ g ekstrak)

[750.60] b [759.96] b

Suhu 35°C
[638.69] c Suhu 45°C
[601.19] c
[580.74] c Suhu 55°C

[510.57] c [497.03] c

[490.91] c

10 20 30
Waktu Ekstraksi (menit)

Gambar 2. Total Flavonoid Ekstrak Daun Sirsak (mgQE/g berat ekstrak) dengan
Perlakuan Suhu dan Waktu (Notasi yang sama menunjukkan perlakuan tidak
berpengaruh nyata (P>0.05)).

reduksi terhadap aktivitas DPPH sebesar Perwiratami et al., (2014) menyatakan


50% (Molyneuk, 2004). Menurut bahwa ada korelasi yang baik antara total
Wijayanti et al., (2006) semakin rendah flavonoid dan aktivitas antioksidan,
nilai IC50 semakin aktif zat tersebut dimana semakin tinggi total flavonoid
sebagai zat antioksidan. Hasil sidik maka aktivitas antioksidan semakin kuat.
ragam menunjukkan bahwa interaksi Nilai IC50 ekstrak daun sirsak lebih
antara suhu dan waktu ekstraksi rendah dari ekstrak daun katuk seperti
berpengaruh sangat nyata (P<0,01) yang dilaporkan oleh Suhendi et.al.,
terhadap aktivitas antioksidan ekstrak (2014) dengan nilai IC50 310,82 ppm.
daun sirsak. Nilai rata-rata IC50 dapat
dilihat pada Gambar 3. KESIMPULAN DAN SARAN
Gambar 3 menunjukkan bahwa nilai
IC50 terendah diperoleh dari ekstrak daun Kesimpulan
sirsak dengan perlakuan suhu ekstraksi Berdasarkan hasil penelitian ini,
45oC selama 20 menit yaitu 258,155 dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
mg/L. Nilai IC50 dipengaruhi oleh kadar berikut
total flavonoid yang terekstrak dari daun 1. Interaksi antara suhu dan waktu
sirsak, semakin tinggi total flavonoid ekstraksi berpengaruh sangat nyata
maka aktivitas antioksidannya semakin terhadap rendemen, total flavonoid dan
kuat (IC50 semakin rendah). Menurut aktivitas antioksidan ekstrak daun sirsak.

40
Vol.4, No.1, Maret 2017. Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi…

800
[705.69] a
700 [678.275] b [642.955] c
[609.375] d
600 [544.435] e
500 [463.735] f
IC50 (mg/L)

[386.915] h
400 [435.015] g suhu 35°C
300 suhu 45°C
200 [258.155] i suhu 55°C
100
0
10 20 30

Waktu Ekstraksi (menit)

Gambar 3. Hubungan antara suhu dan waktu ektraksi terhadap nilai IC50 Ekstrak Daun
Sirsak (Notasi yang sama menunjukkan perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0.01)).

2. Perlakuan suhu 45oC dengan waktu 20 AOAC. 2005. Offficial Methods of


menit merupakan perlakuan terbaik Analyss of The Associaion of
dengan menghasilkan rendemen 19,14%, Analytical Chemists, Washington
total flavonoid 903,90mgQE/g, serta nilai D.C.
IC50 terendah yaitu dengan IC50 258,155 Bainiwal, L. K.,V. Pratima., V. Tekha.
mg/L. 2013. Determination of Preliminary
Phytoconstituents, Total Phenolic and
Saran Flavonoids Contents in The Roots,
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat Leaves and Stems of Cleome Viscosa
disarankan untuk melakukan penelitian L. International Jurnal of Biological
lebih lanjut mengenai ekstraksi daun & Pharmaceutical Research
sirsak pada daun yang lebih tua untuk 4(12):891-895.
mengetahui kandungan senyawa bioaktif Budiyanto, A and Yulianingsih. 2008.
pada daun. Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi
terhadap Karakter Pektin dari Ampas
DAFTAR PUSTAKA Jeruk Siam (Citus nobilis L). J.
Pascapanen 5(2):37-44.
Adjie, S. 2011. Dahsyatnya Sirsak Handayani, H., and F.H. Sriherfyna.
Tumpas Penyakit.Pustaka Bunda, 2016. Ekstraksi Antioksidan Daun
Jakarta. Sirsak Metode Ultrasonik Bath

41
Yuliantari, dkk. Media Ilmiah Teknologi Pangan (Scientific Journal of Food Technology)

(Kajian Rasio Bahan : Pelarut dan Lama dengan Metode Ekstraksi Ultrasonik
Ekstraksi). Jurnal Pangan dan dengan Variasi Suhu dan Waktu.
Agroindustri 4(1):262-272. 19(1):209-215.
Ibrahim, A.M., Yunita, H.S. Feronika. 2015. Singh, R., P.K. Verma, dan G. Singh.
Pengaruh Suhu Dan Lama Waktu 2012. Total Phenolic, Flavonoids and
Ekstraksi Terhadap Sifat Kimia Dan Fisik Tannin Contents in Different Extracts
Pada Pembuatan Minuman Sari Jahe of Artemisia Absinthium. J. Intercult.
Merah Dengan Kombinasi Penambahan Ethnopharmacol. 1(2):101-104.
Madu Sebagai Pemanis. Jurnal Pangan Sompong. R., S.E.Siebenhandl., G.
Dan Agroindustri. 3 (2):530-541. Linsberger-Martin and E. Berghofer
Jayanudin, A.Z., F. Lestari., and Nurbayanti. 2011. Physicochemical and
2014. Pengaruh Suhu dan Rasio Pelarut Antioxidative Properties of Red and
estraksi Terhadap Rendemen dan Black Roce Varieties From Thailand,
Viskositas Natrium Alginat dari Rumput China, and Srilanka. J. Food
Laut Cokelat (Sargassum sp). Jurnal Chem.104:132-140.
Integrasi Proses. 5(1):51-56 Steel, R.G.D dan J.H. Torrie. 1993. Prinsip
Mahanom, H., A.H. Azizah, and M.H. dan Prosedur Statistika Suatu
Dzulkifly. 1999. Effect of Different Pendekatan Biometrik. Penerjemah B.
Drying Methods on Concentrations of Sumantri. PT. Gramedia Pustaka,
Several Phytochemicals in Herbal Jakarta.
Preparation of 8 Medicial Plants Leaves. Syahida, M., M.Y. Maskat., R.Suri.,
Mal. J. Nurt 5:47-54. S.Mamot., and H. Hadijah 2012.
Margaretta, S., Handayani., N.Indraswati., Soursop (Anonamuricata L.): Blood
and H. Hindraso. 2011. Estraksi Senyawa Hematology and Serum Biochemistry
Phenolics Pandanus Amaryllifolius Roxb. of Sparague-Dawley rats. International
Sebagai Antioksidan Alami.Widya Teknik. Food Research Journal. 19(3):955-959.
10 (1):21-30. Wijayanti, W.A. dan Z. Yulfi.2006.
Molyneux, P. 2004. The Use of Stable Free Minyak Atsiri Dari Kulit Batang
Radikal Diphenyl-picrylhydrazyl (DPPH) Cinnamomum butmannii (Kayu
for Estimating Antioxidant Activity. Manis) Sebagai Intektisida Alam,
Journal Science of Technology. 26 Antibakteri, Dan Antioksidan. Jurusan
(2):211-219. Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Perwiratami,C., M.Suzery., B.Cahyono.2014. Pengetahuan Alam Institut Teknologi
Korelasi Total Fenolat dan Total Sepuluh November. Tugas Akhir.
Flavonoid dengan Antioksidan dari Winata, E. dan Yunianta. 2015. Ekstraksi
Beberapa sediaan Ekstrak Buah Tanjung Antosianin Buah Murbei (Morusalba
(Mimusoup elengi).7(1):34-38. L.) Metode Ultrasonic Batch (Kajian
Sari, D. K., D.D.H. Wardhani., and A. Waktu dan Rasio Bahan : Pelarut).
Prasetyaningrum 2012. Pengujian Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(2)
Kandungan Total Kappahycus alvarezzi 773-783.

42

Anda mungkin juga menyukai