Teori ini menganggap bahwa sel yang terletak di ujung pokok atau cabang dari batang dan akar merupakan suatu meristem yang konstan.
2. Teori Histogen, dibagi menjadi teori Hanstein dan Haberlandt *Teori Hanstein Menyebutkan bahwa pada meristem apical terdapat 3 daerah yang disebut histogen. Ketiga daerah tersebu adalah : -Dermatogen, terdiri dari selapis sel yang paling luar, dan merupakan bahan dasar yang nantinya akan berkembang atau tumbuh menjadi epidermis. -Periblem, terdiri dari beberapa lapis sel bagian dalam dari dermatogens yang nantinya akan umbuh menjadi korteks akar. -Plerom, terdiri dari beberapa lapis sel dari polibrem yang nantinya akan tumbuh menjadi stele akar.
*Teori Haberlandt Menurut teori ini, meristem apical dibagi menjadi 4 daerah, antara lain : -Promeristem, merupakan daerah terujung dan selnya selalu membelah membentuk meristem baru. -Proderm, letaknya sesudah promeristem, yang nantinya akan tumbuh menjadi epidermis dan xylem sekunder. -Prokambium, terdiri dari beberapa lapis el bagian dalam dari protoderm yang nantinya akan tumbuh menjadi cambium pembentuk floem dan xylem sekunder. -Meristem dasar, terdiri dari beberapa lapis sel bagian dalam yang nantinya akan membentuk stele batang. 3. Teori Tunika Corpus Teori ini menyatakan bahwa meristem apical terdapat 2 daerah, yaitu : -Bagian luar, terdiri dari beberapa lapis sel yang disebut tunika yang akan menghasilkan epidermis dan sebagian korteks. -Bagian dalam, merupakan bagian yang diselubungi tunika yang disebut korpus, yang menghasilkan stele dan sebagian korteks.