Anda di halaman 1dari 6

Sistem Eksresi pada Katak

Alat ekskresi pada katak ialah ginjal


opistonefros yang dihubungkan dengan ureter
di vesika urinaria. Berwarna merah
kecokelatan serta terletak di kanan dan kiri
tulang belakang. Alat ekskresi lainnya ialah
kulit, paru-paru, dan insang. Pada katak jantan,
saluran ginjal dan saluran kelaminnya bersatu,
sedangkan katak betina tidak. Saat mengalami
metamorfosis, amfibi mengubah ekskresi
amonia menjadi urea. Hal ini terjadi saat larva
berubah jadi berudu dan hewan darat dewasa.
Seperti halnya ikan, ginjal pada katak juga
berperan dalam pengaturan kadar air dalam
tubuh.
Ginjal amphibi sama dengan ginjal ikan air tawar yaitu
berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebih. Karena kulit
katak permeable terhadap air, maka pada saat ia berada di
air, banyak air yang masuk ke tubuh katak secara osmosis.
Pada saat ia berada di darat harus melakukan konservasi air
dan tidak membuangnya. Katak menyesuaikan dirinya terhadap
kandungan air sesuai dengan lingkungannya dengan cara
mengatur laju filtrasi yang dilakukan oleh glomerulus, sistem
portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan yang
diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah melalui
glomerulus dibatasi. Katak juga menggunakan kantung kemih
untuk konservasi air. Apabila sedang berada di air, kantung
kemih terisi urine yang encer. Pada saat berada di darat air
diserap kembali ke dalam darah menggantikan air yang hilang
melalui evaporasi kulit. Hormon yang mengendalikan adalah
hormon yang sama dengan ADH.

Anda mungkin juga menyukai