Anda di halaman 1dari 45

Zoologi Umum

Anatomi dan Fisiologi


Hewan :
Vertebrata-Reptil
Oleh : laila magfirah mahmud
(433419003)
Definisi CIRI-CIRI KHUSUS
 
a.Merupakan hewan melata.
Reptilia (dalam bahasa latin, reptil = b.Tubuh ditutupi oleh kulit kering dan sisik
melata) memiliki kulit bersisik yang terbuat dari
zat tanduk (keratin). Reptilia merupakan
kelompok vertebrata yang beradaptasi untuk
CIRI-CIRI KHUSUS
hidup di darat yang lingkungannya kering.  
Adanya sisikdan kulit yang menanduk a.Kulit memiliki sedikit sekali kelenjar kulit.
mencegah hilangnya kelembaban tubuh dan b.Bernapas dengan paru paru.
membantu hewan untuk hidup di permukaan c.Pada beberapa species, di antara tungkai
yang kasar. Nama kelas Reptilia menunjukkan mengalami reduksi atau hilang sama sekali seperti
cara berjalan (latin: retum=melata). padaserpentes dan sebagian lacertilian.
d.Merupakan hewan berdarah dingin.
e.Memiliki gigi, kecuali pada ordo testudinata.
f.Alat pendengaran ada yang dilengkapi telinga
luar.
g. Mata ada yang berkelopak dan ada yang tidak
Struktur Morfologi Secara Umum Pada Reptil
Struktur Morfologi secara umum pada reptil 1.Bagian Kepala

Bagian kepala reptil cenderung lebih kecil bila dibandingkan


dengan badannya, bentuk memipih dan meruncing ke arah
muka. Pada kepala reptil terdapat alat-alat berupa:
1. Celah mulut, Celah mulut, berfungsi untuk memasukan
makanan.
2. Sepasang lubang hidung, Sepasang lubang hidung,
terletak di bagian atas celah mulut dan sepasang lubang
telinga dengan selaput pendengar yang letaknya agak ke
dalam.
3. Mata, Mata dilindungi oleh pelupuk mata bawah yang memiliki 4 tipe gigi tetapi hanya terdapat
dapat digerakkan, dilengkapi dengan selaput tidur pada Subordo Serpentes, yaitu Aglypha:
(membran niktitan). tidak memiliki gigi bisa, Proteroglypha:
4. Sepasang lubang telinga dengan selaput pendengar yang memiliki gigi bisa yang terdapat di deretan
letaknya agak ke dalam. gigi muka (bagian depan), Solenoglypha:
memiliki gigi bisa yang bisa dilipat
sedemikian rupa pada saat tidak dibutuhkan
dan Ophistoglypha: memiliki gigi bisa yang
terdapat di deretan gigi belakang
Struktur Morfologi secara umum pada reptil
2.Bagian Badan

1. sebagian besar kelompok reptil memiliki badan memanjang


berbentuk bulat dengan bagian punggung yang meninggi dan bagian
perut yang mendatar
2. terdapat dua pasang tungkai yang terletak pada bagian samping
tubuh.Kedudukan tungkai yang demikian sesuai dengan gerak melata.
3. Pada bagian posterior badan terdapat kloaka yang berbentuk celah
melintang.Serta terdapat sisik yang tidak memiliki kelenjar keringat

3. Bagian ekor

Bentuk ekor panjang, bulat, dan meruncing ke arah ujung. Panjang kurang
lebih dua kali panjang badan dan kepala, tetapi pada kelas testudinata
berbeda dengan kelompok reptil yang lain. Testudinata memiliki ukuran
ekor yang lebih pendek
Anatomi Reptil
Selaput ekstraembrio pada telur
Cangkang (amnion) dari telur reptil mengandung makanan dan
membran pelindung untuk mendukung perkembangan embrio
di daratan. Embrio berkembang di dalam amnion yang
dilengkapi dengan cairan amnion. Makanan disediakan oleh
kuning telur (yolk) dari kantung yolk dan sisa metabolisme akan
disimpan di bagian allantois.

Reptil memiliki kulit yang ditutupi oleh sisik yang keras, kering
sebagai proteksi atau pelindung dari serangan yang bisa melukai
tubuhnya. Kulitnya tersusun atas epidermis yang tipis yang dapat
mengelupas secara periodik dan lapisan dermis yang sangat tebal dan
berkembang baik. Pada lapisan dermis terdapat kromatofor, sel-sel yang
memberi warna sehingga beberapa kadal dan ular bisa memiliki warna
yang menarik. Karakteristik sisik pada reptil adalah sebagian besar
dibentuk oleh keratin. Sisik-sisik tersebut merupakan derivat atau
modifikasi dari lapisan epidermis.
Fisiologi Reptil
1. Sistem digesti dan nutrisi
Sistem pencernaan reptil lengkap meliputi saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Reptil umumnya karnivora (pemakan
daging). Saluran pencernaan pada reptil terdiri dari mulut, kerongkongan,
lambung, usus, dan kloakaSistem pencernaan pada reptil dimulai dari
rongga mulut. Bagian rongga mulut terdapat gigi (kecuali ordo
testudinata), lidah, dan ludah. Gigi-gigi tumbuh pada rahang atas
dan bawah. Pada ular berbisa terdapat gigi bisa atau beracun
Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu,
dan pankreas.
Mekanisme pencernaan reptil: Dari mulut, makanan akan
diteruskan ke esofagus (kerongkongan), ventrikulus(lambung),
intestinum. Intestinum terdiri atas usus halus dan usus tebal. Di dalam
intestinum, makanan dicerna secara kimiawi dan terjadi proses
penyerapan sari-sari makanan. Sisa makanan akan dikeluarkan melalui
kloaka
Fisiologi Reptil
2. Sistem Respirasi
Mekanisme pernapasan reptilia terjadi dalam dua fase:
1. Fase respirasi
Saat tulang rusuk mengembang, volume rongga dada akan mening kat.
Selanjutnya udara (oksigen) akan masuk ke dalam paru-paru, sehingga
terjadi fase inspirasi.
2. Fase ekspirasi
Fase ekspirasi akan terjadi, jika tulang rusuk merapat, sehingga CO2
(karbondioksida) dan uap air keluar dari paru-paru.
.
3. Sistem ekskresi
Organ ekskresi pada reptilia adalah dua ginjal kecil
metanephros. Pada subkelas Diapsida, sisa metabolisme nitrogen
dibuang dalam bentuk asam urat, pada kura-kura sisa metabolisme
utama yang diekskresikan adalah urea. aluran ekskresi pada reptil
berakhir pada kloaka. Ada dua tipe kloaka yang spesifik untuk ordo-
ordo reptilia. Kloaka dengan celah melintang terdapat pada ordo
Squamat dan kloaka dengan celah membujur terdapat pada ordo
Chelonia/testudinata dan Ordo Crocodilia
Fisiologi Reptil

4. Sistem Peredaran darah/transportasi


Peredaran darah berupa perdaran darah tertutup dan
ganda. Sistem perdaran darahnya terdiri atas jantung dan
pembuluh-pembuluh darah. Jantung pada reptil memiliki dua
atrium dan dua ventrikel namun belum tersekat secara
sempurna (kecuali pada buaya).
Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbondioksida
mengalir ke sinus venosus, kemudian masuk ke atrium kanan
menuju ventrikel. Dari ventrikel, darah menuju arteri
pulmonalis lalu masuk ke paru-paru. Di paru-paru terjadi
pertukaran gas. Selanjutnya darah keluar dari paru-paru
menuju atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dari atrium kiri,
darah memasuki ventrikel. Dari ventrikel terdapat dua aorta
yang membelok ke kiri dan ke kanan. Aorta kanan berasal dari
ventrikel kiri dan berfungsi membawa darah ke kepala dan
seluruh bagian depan tubuh.
Fisiologi Reptil

5. Sistem Saraf dan koordinasi


Sistem saraf pada reptil lebih maju dibandingkan
dengan amphibi. Meskipun reptil memiliki otak yang
kecil, otak depan atau serebrum relatif lebih besar bila
dibandingkan dengan bagian otak yang lain.

6. Sistem Imunitas
Sistem imunitas merupakan sistem Sistem imunitas bawaan, merupakan bentuk
pertahanan atau kekebalan tubuh tang dari pertahanan awal berupa respon, tindakan
dimiliki peran dalam mengenali dan penghalangan dengan menggunakan tubuh
menghancurkan benda-benda asing atau
sel abnormal yang merugikan tubuh.
Sistem imunitas pada hewan reptil ini sistem imunitas adaptif merupakan pertahanan tubuh
sangan kompleks, sehingga dibagi lanjutan dari imun-imun bawaan. Apabila sistem imun
menjadi 2 yaitu: bawaan tidak dapat melawan untuk mengalahkan
musuh lalu aktiflah sistem imun adaptif ini yaitu
dengan cara yang lebih spesifik yang lebih kuat.
Fisiologi Reptil
BETINA JANTAN
7. Sistem Reproduksi
alat kelamin reptil terpisah antara jantan dan
betina. Fertilisasi internal. Jenis kelamin pada
reptil terpisah antara hewan jantan dan
hewan betina. Pada hewan jantan, organ
reproduksi terdiri atas testis, vas deferent dan
bermuara di kloaka. Sedangkan pada betina
terdiri dari corong, oviduk, ovarium,
epidermis tedurimenter, kantung kemih,
papilia urogenatella, dan kloaka.

8. Alat gerak pada reptil


Semua reptil memiliki tungkai yang berpasangan, kecuali anggota
tanpa tungkai, memiliki struktur tubuh yang lebih baik dari pada
amphibi dan memiliki desain atau bentuk tungkai yang sesuai
untuk berjalan di daratan. Sebagian besar reptil modern berjalan
dengan tungkai-tungkai yang meregang ke bagian luar dan perut
mereka begitu dekat dengan tanah atau daratan
Ciri umum
Klasifikasi Reptil: 1. Bentuk tubuh bulat.
Ordo Testudinata 2.Panjang tubuh ± 1 m, dengan berat ± 200 kg.
3.Tidak mempunyai telinga luar, dan membran timpani
Morfologi Ordo Testudinata tertutup dengan selapis kulit.
4.Kepala dengan leher, kaki dengan ekor, semua menonjol
keluar, di antara karapaks dan plastron.
5.Pinggiran mulut berbentuk dari rahang bersatu, tidak
terdapat gigi, kaki dengan cakar.
6.Mata lateral, dengan kelopak mata atas, dan bawah
mempunyai membran niktitans.
7.hidup di air laut mempunyai kaki pipih dan yang hidup di
air tawar kakinya berjari dan berkuku

Ciri khusus
Tubuh dilindungi oleh cangkang atau tempurung
(perisai melekat pada tulang punggung dan tulang
rusuk). Cangkang testudinata terdiri dari dua bagian:
karapas yang menutupi bagian punggung dan plastron
yang menutupi bagian bawah.
Klasifikasi Reptil:
Ordo Testudinata
Anatomi

hewan reptilian yang memiliki cangkang,


Bentuk tubuh yang pendek dan lebar
dilindungi oleh karapas dan plaston, tidak
bergigi dan lidah tidak bisa menjulur. Cangkang
pada jenis ordo ini yaitu pada bagian dari
tulang belakang dan di modifikasi dari tulang
rusuk yang berfungsi untuk pertahanan serta
untuk perlindungan dari predator. Sedangakan
cangkang bagian atas dari chelonian ini disebut
dengan karapaks sedangkan pada bagian
bawahnya disebut dengan plaston
Fisiologi
Klasifikasi Reptil:
Ordo Testudinata
1. Sistem Digesti dan nutrisi
Sistem pencernaan testudinata lengkap meliputi saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptil umumnya karnivora
(pemakan daging) dan ada yang herbivora. Saluran pencernaan
pada testudinata terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus,
dan kloaka. Sistem pencernaan pada testudinata dimulai dari
rongga mulut. Bagian rongga mulut tidak terdapat gigi, mempunyai
lidah, dan ludah.

2. Sistem Respirasi
Kura-kura bernapas dengan paru-
paru.Pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon
dioksida terjadi di dalam paru-paru.Keluar masuknya
udara dari dan keluar paru-paru karena adanya
gerakan–gerakan dari tulang rusuk.Saluran pencernaan
terdiri dari lubang hidung, trakea, bronkus dan paru-
paru
Anatomi dan Fisiologi
Klasifikasi Reptil:
Ordo Testudinata
3. Sistem ekskresi
Organ ekskresi pada reptilia adalah dua ginjal kecil metanephros. Pada
subkelas Diapsida, sisa metabolisme nitrogen dibuang dalam bentuk asam
urat, pada kura-kura sisa metabolisme utama yang diekskresikan adalah urea.
aliran ekskresi pada reptil berakhir pada kloaka. Kloaka dengan celah
membujur terdapat pada ordo Chelonia/testudinata. Testudinata/Penyu yang
hidup di lautan memiliki kelenjar ekskresi untuk mengeluarkan garam yang
dikandung dalam tubuhnya. Muara kelenjar ini adalah di dekat mata. Hasil
ekskresi yang dihasilkan berupa air yang mengandung garam. Ketika penyu
sedang bertelur, kita seringkali melihatnya mengeluarkan semacam air mata.
Namun, yang kita lihat sebenarnya adalah hasil ekskresi garam.

4. Sistem peredaran darah/transportasi


Sistem peredaran darah pada Kura-kura cukup sederhana. Sistem terdiri
dari jantung, pembuluh darah, arteri dan kapiler. Penyu laut tidak seperti
manusia memiliki tiga bilik jantung.
Anatomi dan Fisiologi
Klasifikasi Reptil:
Ordo Testudinata

5. Sistem saraf dan koordinasi


Sistem sarafnya lebih maju dibandingkan dengan
amphibi. memiliki otak yang kecil, otak depan atau
serebrum relatif lebih besar bila dibandingkan dengan
bagian otak yang lain.

6. Sistem reproduksi
Kura-kura berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Setelah
menghasilkan beberapa butir telur, kura-kura betina akan meletakkan
telur-telur tersebut di lubang pasir di tepi sungai atau laut, untuk
kemudian ditimbun dan dibiarkan menetas dengan bantuan panas
matahari. Dalam waktu sekitar dua bulan, telur yang tersimpan dalam
pasir itu akan menetas Yang unik, jenis kelamin anak kura-kura yang
akan lahir salah satunya ditentukan oleh suhu pasir tempat telur-telur itu
tersimpan.Pada kebanyakan jenis kura-kura, suhu di atas rata-rata
umumnya akan menghasilkan hewan betina. Sebaliknya, suhu di bawah
rata-rata cenderung menghasilkan banyak hewan jantan.
KLASIFIKASI ORDO TESTUDINATA

Ordo Testudinata terbagi atas 2 Sub ordo:


Menurut Kelly (2006), Sub Ordo Cryptodira terbagi atas beberapa
famili yaitu:
Sub Ordo Cryptodira
a. Famili Chelydridae: : Chelydra sp
Ciri-ciri: Ciri-ciri:
• Merupakan kura-kura darat, Kepalanya berukuran besar.
semi aquatik dan ada pula yang Memiliki ekor panjang (Djuhanda, 1983).
Habitat dan Penyebaran: Hidup di air tawar, payau
aquatic. dan air garam. Lebih memilih air dangkal dan
• Jumlah sisik, keping mupun bergerak lambat, tetapi dapat ditemukan di danau
susunan tulang sangat penting, yang dalam dan sungai-sungai. Hewan ini tersebar di
terutama dalam Amerika, Tiongkok dan Indochina (Djuhanda, 1983).
mengidentifikasi jenisnya. Keunikan: Matanya berukuran kecil (Djuhanda,
1983).
• Karapaks bermacam-macam,
mulai dari tipis hingga tebal
dengan warna dan bentuk
bermacam-macam (cembung,
kotak, bulat, tebal) (Carrol,
1988).
Klasifikasi Reptilia:
Sub Ordo Cryptodira
b. Famili Dermochelyida: Dermochely s coriacea
Ciri-ciri:
Umumnya panjang tubuh 1,5 m atau kurang, tetapi panjang karapaks (tubuhnya) dapat mencapai 3 m.
Kaki tidak bercakar.
Perisai ditutupi oleh kulit sebanyak tujuh lipatan memanjang dan berbintik putih tanpa keping yang jelas.
Sekali bertelur dapat dihasilkan 115 butir telur yang agak lunak berukuran 60-70 cm
Habitat dan Penyebaran : Memiliki persebaran yang luas, kawasan tropis hingga ke daerah beriklim dingin.
Perairan tropika, laut seluruh Indonesia, Pantai Selatan Jawa, Nusa Tenggara, di laut Pasifik, Indian, dan
Atlantik
Keunikan : Penyu belimbing dapat menyelam paling dalam dari seluruh jenis penyu. Penyelaman terdalam
yang pernah dicatat adalah ¾ mil (1.2 kilometer

c. Famili Emydidae: Trachemys scripta


Ciri-ciri:
Mempunyai cangkang yang keras.
Sisi belakang tempurung semakin bergerigi saat dewasa.
Memiliki Cakar.
Termasuk hewan omnivora, akan tetapi ada beberapa jenis yang karnivo
Habitat dan Penyebaran: Kolam, Sungai dangkal, dan tepi Danau. Berasal dari Amerika Serikat bagian
Selatan, namun akibat perdagangan satwa, jenis ini kini hampir dapat ditemukan di seluruh dunia
Keunikan:Memiliki garis merah di belakang matanya
KLASIFIKASI ORDO TESTUDINATA

Famili Testudinidae: Testudo graeca Caretochelydae: Carcttochelys insclupta

Ciri-ciri:
Ciri-ciri:
Kakinya berselaput.
Tubuh dan cakar berwarna gelap.
Lehernya dapat ditarik ke samping dan
Tempurung lonjong agak tinggi berwarna
masuk ke shell
kuning yang bermotif kotak-kotak hitam
Habitat dan Penyebaran: Merupakan
gelap.
hewan Aquatik. Famili Caretochelydae
Plastron berwarna kuning polos bercorak
hanya tersisa satu anggota yang hidup
bulatan hitam kecil dua buah dan
yakni labi-labi moncong babi,
merupakan cangkang yang keras
sedangkan yang lainnya ditemukan
Habitat dan Penyebaran: Di hutan hujan
dalam bentuk fosil. Tersebar di Papua
basah. Tersebar luas di seluruh dunia, di
bagian Selatan dan Australia bagian
Indonesia (Sulawesi dan Halmahera)
Utara
Keunikan: Kura-kura raksasa dari
Keunikan: Moncongnya menyerupai
kepulauan Galapagos dan berumur
moncong babi (sehingga dikenal
panjang
dengan labi-labi moncong babi)
KLASIFIKASI ORDO TESTUDINATA

Ordo Testudinata terbagi atas 2 Sub ordo:


Menurut Kelly (2006), Sub Ordo Cryptodira terbagi atas 2 famili
yaitu:
Sub Ordo Pleurodira a. Famili Chelydae: Chelodina sp
Ciri-ciri:
Ciri-ciri:
Kaki depan dengan empat kuku.
• Bentuk karapaks bulat. Mempunyai keping intergular
• Lehernya panjang. Habitat dan Penyebaran: Sungai, Danau dan
• Tempurung bersatu dengan Rawa.Indonesia (Papua), Papua Nugini, dan Australia
pelvis. Utara
• Merupakan hewan karnivora, Keunikan: Leher tidak dapat dimasukkan ke dalam
perisai
pemakan siput, kura-kura dan
amphibi.
• Memiliki sisik
Klasifikasi Reptilia:
Sub Ordo Pleurodira

b. Famili Famili Pelomedusidae: Pelomedusa subrufa


Ciri-ciri:
Tubuh berukuran 12-45 cm.
Tubuh berbentuk bulat.
Tidak dapat sepenuhnya menarik kepala ke dalam cangkangnya.
Makanannya berupa serangga, moluska dan cacing.
Habitat dan Penyebaran : Di lumpur, di dasar Sungai atau Danau dangkal. Afrika Timur dan Selatan
Keunikan : Kura-kura Amazon (Podocnemis expansa), makhluk besar dengan berat mencapai 60 kilogram
Klasifikasi Reptil: Anatomi Ordo Squamata
Ordo Squamata
Morfologi Ordo Squamata

Ciri-ciri
1. Tubuh tertutupi oleh sisik.
2.Sisiknya dapat mengelupas, dan pengelupasannya berlangsung
sebagian artinya tidak semua sisik mengelupas secara bersamaan.
3.Memiliki tulang kuadran, memiliki ekstrimitas kecuali pada sub
ordo ophidian, sub ordo amphisbaenia dan beberapa spesies ordo
lacertilian.
4.Reproduksi secara ovovivipar dengan fertilisasi internal
Fisiologi
Klasifikasi Reptil:
Ordo Squamata
1. Sistem Digesti dan nutrisi
Bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan rahang
bawah, masing masing memiliki deretan gigi yang berbentuk
kerucut, gigi menempel pada gusi dan sedikit melengkung ke arah
rongga mulut. Pada rongga mulut juga terdapat lidah yang melekat
pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua , Esofagus
(kerongkongan ), Ventrikulus(lambung), Intestinum (ginjal), usus
halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Kelenjar
pencernaan meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas

2. Sistem Respirasi
Kura-kura bernapas dengan paru-paru.
Pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida
terjadi di dalam paru-paru.Keluar masuknya udara dari
dan keluar paru-paru karena adanya gerakan–gerakan
dari tulang rusuk. Saluran pencernaan terdiri dari
lubang hidung, trakea, bronkus dan paru-paru
Fisiologi
Klasifikasi Reptil:
Ordo Squamata

3. Sistem ekskresi
Sistem ekskresi berupa ginjal, paru-paru, kulit dan
kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk
mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme. Yang hidup di darat
sisa hasil metabolisme berupa asam urat yang di keluarkan
dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih

4. Sistem saraf
Otak pada reptil terdiri atas 3 bagian, yaitu; otak besar, otak
kecil, dan otak tengah. Terdapat tonjolan besar pada otak reptil yang
berkembang dengan baik sehingga pusat saraf pembau jelas.
Memiliki otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer
cerebral, 2 lobus optikus, cerebellum, dan medula oblongata yang
melanjut ke korda saraf. Di bawah hemisfer cerebral terdapat traktus
optikus dan saraf optikus, infundibulum, dan hipofisis. Terdapat 12
pasang saraf kranial. Pasangan-pasangan saraf spinal menuju ke
somit-somit (ruas primer) tubuh
Fisiologi
Klasifikasi Reptil:
Ordo Squamata
5. Sistem reproduksi
alat kelamin reptil terpisah antara jantan dan betina. kadal betina menghasilkan ovum dalam
Fertilisasi internal. Jenis kelamin pada reptil terpisah ovarium. Ovum kemudian bergerak sepanjang
antara hewan jantan dan hewan betina. Pada hewan oviduk menuju kloaka. Reptil jantan
jantan, organ reproduksi terdiri atas testis, vas menghasilkan sperma dalam testis. Sperma
deferent dan bermuara di kloaka. Sedangkan pada bergerak sepanjang saluran yang langsung
betina terdiri dari corong, oviduk, ovarium, epidermis berhubungan dengan testis, yaitu epididimis.
tedurimenter, kantung kemih, papilia urogenatella,
dan kloaka.

Testis

Organ-organ Penyusun Reproduksi Testis pada Kadal Organ-organ Penyusun Reproduksi


Reptil Jantan Reptil Betina
KLASIFIKASI ORDO SQUAMATA

Menurut Djuhanda (1983), Ordo squamata dibagi atas 3 sub ordo:


Menurut Pouyani (2011), sub ordo Lacertilia (sauria) terbagi atas 9
1. Sub ordo Lacertilia (sauria) famili:
1. Famili Eublephariadae: Aeluroscalbotes felines
Ciri-ciri: Ciri-ciri:
• Tubuh berukuran panjang. • Permukaan tubuh berwarna kuning.
• Memiliki kelopak mata dan • Memiliki kelopak mata.
lubang telinga. • Mata gelap coklat kemerahan.
• Pentadaktylus dan bercakar, • Tidak pernah memperbaiki jari kaki
sisik bervariasi Habitat dan Penyebaran: Daratan, dan
• Lidah panjang, bercabang tempat-tempat yang kering. Tersebar di
dua dan dapat dijulurkan Indonesia, Malaysia, Singapura, Cambodia
dan Thailand
Keunikan: Pada bagian dorsal bergaris
coklat teratur
KLASIFIKASI ORDO SQUAMATA

2. Famili Gekkonidae: Hemidactylus platyurus

Ciri- ciri:
1. Tidak mempunyai kelopak mata, melainkan matanya dilapisi membran transparan yang dibersihkan
dengan cara dijilat.
2. Memiliki jari khusus yang termodifikasi untuk memudahkannya memanjat permukaan vertikal maupun
melewati langit-langit dengan mudah.
3. Beberapa spesies dapat mengubah warna kulitnya untuk membaur dengan lingkungannya.
4. Beberapa spesies dapat melakukan parthenogenesis dan juga beberapa spesies betina dapat
berkembang biak tanpa pembuahan
Habitat dan Penyebaran: Gekkonidae banyak ditemukan di iklim yang hangat. Tersebar di Asia, dan
Amerika Utara
Keunikan: Berbeda dengan famili yang lain dari vokalisasinya, ketika bersosialisasi dengan gecko yang lain

3. Famili Chameleonidae: Chamaeleo chamaeleon


Ciri-ciri
1. Ukuran tubuh relatif besar.
2. Memiliki kulit yang keras.
3. Warna tubuh relatif gelap.
4. Bersifat omnivora
Habitat dan Penyebaran: Di gua-gua yang paling dalam. Tersebar di Afrika, dan Amerika Utara
Keunikan: Bersifat Omnivora
KLASIFIKASI ORDO SQUAMATA

4. Famili Varanidae : Varanus exanthematicus

Ciri- ciri:
1. Berukuran relatif besar.
2. Memiliki leher panjang.
3. Ekornya kuat.
4. Memiliki cakar.
5. Kaki relatif kecil dibanding segmen-segmen tubuh lainnya
Habitat dan Penyebaran: Daerah sungai. Tersebar di daerah perairan Amerika Utara
Keunikan: Ekor panjang, seperti bunglon

5. Famili Helodermatidae : Heloderma sospectum


Ciri-ciri
1. Ekornya pendek sebagai tempat penyimpanan lemak.
2. Kadal manik-manik yang besar dan kekar.
3. Gerakannya lamba
Habitat dan Penyebaran: Gurun dan semi-gurun yang berbatu, dan daerah-daerah berpasir
yang banyak semak belukar. Tersebar di gurun pasir Mojave, Sonoran and Chihuahuan di negara
bagian Utah Selatan (USA), Nevada Selatan (USA), California Selatan (USA), Arizona Barat
(USA) dan New Meksiko Selatan sampai ke Meksiko
Keunikan: Gerakannya lambat
KLASIFIKASI ORDO SQUAMATA

6. Famili Iguanidae : Ctenosaura similis


Ciri- ciri:
1. Ukuran tubuh bervariasi.
2. Mempunyai cakar.
Habitat dan Penyebaran: Daratan dan di bebatuan. Tersebar di kepulauan Karibia sampai ke Haiti, dan
Republik Dominika (Pouyani, 2010).
Keunikan: Mempunyai sisik yang keras dan berwarna hijau

7. Famili Gymnophthalmidae : Tupinambis merinae


Ciri-ciri
1. Umumnya berukuran kecil.
2. Memiliki kelopak mata yang transparan sehingga dapat melihat meskipun mata tertutup
Habitat dan Penyebaran: Di Gurun dan di hutan. Tersebar di seluruh Amerika Tengah dan Amerika
Selatan (Kelly, 2006)
Keunikan: Merupakan kadal berkaca mata
KLASIFIKASI ORDO SQUAMATA

8. Famili Lacertidae : Eramias arguta


Ciri-ciri
1. Sebagian spesies kurang dari 9 cm, termasuk ekor.
2. Badan langsing dan ekornya panjang
3. Kebanyakan spesies seksual dimorfik, dengan jantan dan betina memiliki pola berbeda
Habitat dan Penyebaran: Ditemukan tepi-tepi sungai atau saluran air, tepi danau, pantai, dan
rawa-rawa. Persebaran lacertilia hampir setiap tempat dapat ditemukan kecuali di daerah Arktik,
Antartik dan Greenland (Alif, 2012).
Keunikan: Memiliki corak warna seperti batik

9. Famili Scincidae : Chalcides ocellatus


Ciri-ciri
1. Kulit tampak kasar seperti kadal.
2. Kaki relatif kecil.
3. Tidak memiliki leher.
4. Tidak memiliki anggota gerak sama sekali
Habitat dan Penyebaran: Di padang pasir dan padang rumput. Tersebar di Asia bagian
Tenggara, Burma, Thailand, Laos, Kamboja, Vietnam, Semenanjung Malaya dan pulau-pulau di
sekitarnya, Singapura, Sumatera, Borneo, Jawa, Bali, Filipina, dan Papua
Keunikan: Seringkali menyerupai ular
ORDO SQUAMATA

2. Sub ordo Serpentes/


Ophidia
MORFOLOGI ANATOMI

Morfologi Subordo Serpentes Sub Ordo Serpentes (Avert, 2011).


ORDO SQUAMATA

Sub ordo Serpentes terdiri dari 4 famili:


Ciri-ciri:
Famili Viperidae: Vipera seognei
• Bola mata tidak dapat
Ciri-Ciri:
digerakkan dan tertutup • Memiliki panjang tubuh 28 cm sampai 3,6 m.
oleh sisi transparan. • Dilengkapi dengan racun, seperti jarum melalui gigi.
• Mempunyai kaki semu. • Makanan berupa burung, mamalia dan vertebrata
• Tidak mempunyai lainnya.
kelopak mata. • Kebanyakan ovovivipar, tetapi ada juga yang
• Tidak mempunyai lubang bertelur (ovipar)
Habitat dan Penyebaran: Hidup di hutan tropis, gurun,
telinga, tulang dada dan gunung, dan hutan bambu, hutan karet, lahan
kantung kemih. perkebunan, dan sekitar persawahan. Tersebar di
• Lidah panjang, Indonesia (Pulau Jawa), Laos, Malaysia, Myanmar,
bercabang dua dan Thailand, Vietnam
dapat dijulurkan Keunikan: Kepala berbentuk segitiga dan besa
(Radiopoetra, 2005).
KLASIFIKASI ORDO SQUAMATA

2. Famiili Boidae : Boidus costricter


Ciri-ciri
1. Panjang tubuh 28 cm-3,6 m
2. Dilengkapi dengan sengat racun
Habitat dan Penyebaran: Hutan tropis. Tersebar di Meksiko sampai Amerika Selatan
Keunikan: Memiliki warna tubuh yang terlihat transparan

9. Famili Elapidae : Naja haje


Ciri-ciri
1. Tubuh berwarna gelap.
2. Tubuhnya panjang dan ramping dengan sisik halus.
3. Matanya bulat.
4. Kepala ditutupi dengan perisai besar dan tidak terlalu berbeda dengan leher.
5. Sebagian besar hewan ini bertelur (Hojjati, 2009).
Habitat dan Penyebaran: Di daerah tropis dan gurun. Tersebar di Asia dan Afrika (Faizi, 2009).
Keunikan: Memiliki sepasang taring yang digunakan untuk menyuntikkan racun dari kelenjar
yang terletak di bagian belakang rahang atas
ORDO SQUAMATA

10 Famili Colubridae: Ahaetulla ahaetulla

Ciri-ciri:
• Bersifat diurnal.
• Mangsa berupa kadal, ular, mamalia kecil, kodok,
burung.
• Arboreal (Hojjati, 2009).
Habitat dan Penyebaran: Hutan tropis sampai ketinggian
2100 m dari permukaan laut. Tersebar di China, Hong
Kong, Indonesia, India, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal,
Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Tibet (Faizi, 2009).
Keunikan: Dapat bergerak cepat diantara semak atau
cabang pohon dan juga sering ditemukan pada dasar hutan
(juvenile) (Hojjati. 2009).
ORDO SQUAMATA

3. Sub ordo Amphisbaenia

Ciri-ciri:
1. Tidak berkaki
2. Memiliki kenampakan seperti cacing karena warna yang semu merah muda dan sisik yang
tersusun seperti cincin.
3. Kepala tidak memisah dari leher
4. Tengkorak terbuat dari tulang keras
5. Memiliki gigi median di bagian rahang atas tidak memiliki telinga luar dan mata tersembunyi
oleh sisik dan kulit.
6. Tubuh memanjang dan bagian ekor hampir menyerupai kepala

Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo: Squamata
Famili : Amphisbaenia
Genus : Amphisbaena
Spesies : Amphisbaena sp
Anatomi dan Fisiologi
Klasifikasi Reptil:
Ordo CROCODILIA 1.Sistem digesti dan nutrisi
Buaya merupakan hewan karnivora. Sistem pencernaan Buaya
Morfologi Ordo CROCODILIA meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptil
umumnya karnivora (pemakan daging) (Radiopoetra, 2005).
Sistem pencernaan buaya menurut Djuhanda (1983), secara
berturut–turut saluran pencernaan pada reptil meliputi:
1. Rongga mulut
2. Esophagus (kerongkongan)
3. Ventrikulus (lambung)
4. Intestinum

Ciri umum
1. Kaki dengan jari yang bercakar kuat.
2.Memiliki mulut panjang.
3.Mata besar dan memiliki kelopak mata pada bagian atas dan bawah.
4.Terdapat dua lubang hidung pada moncong.
5.Membran niktitans tembus cahaya.
6.Lubang teling tertutup oleh lipatan kulit
Anatomi dan Fisiologi
Klasifikasi Reptil:
Ordo CROCODILIA

2. Sistem transportasi
Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut
foramen panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat
pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu
penyelam di air.Cor terletak di medial, di bagian cranioventral rongga
thorax. Terdiri dari 2 atria, yaitu atrium dextrum dan sinistrum, 2
ventriculus yaitu ventriculus dexter serta ventriculus sinister, dan sinus
venosus

3. Sistem skeleton
Buaya mempunyai tubuh yang panjang, berkulit tebal, berkaki
pendek, dan ekor panjang yang kuat, biasanya lebih panjang dibanding
badannya. Buaya mempunyai moncong yang panjang dilengkapi gigi
yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Gigi buaya berjumlah
30 – 40 buah pada setiap rahang dan akan tampak tersambung ketika
mulutnya tertutup. Dan gigi keempat  pada kedua rahangnya tampak
menonjol ketika mulutnya tertutup
Anatomi dan Fisiologi
Klasifikasi Reptil:
Ordo CROCODILIA

4. Sistem reproduksi
Buaya adalah contoh kelompok hewan ovovivipar
Ovovivipar adalah salah satu cara berkembang biaknya hewan yaitu
dengan cara bertelur dan beranak, embrionya berkembang di dalam
telur, dan telur tetap berada di dalam tubuh induknya sampai telur
menetas. Setelah telur menetas, individu baru tersebut keluar dari
tubuh induknya.Ciri khas binatang ovovivipar yaitu pada embrionya
yang berkembang biak dan tumbuh di dalam telur, kemudian setelah
cukup umur telur tersebut akan menetas anak hewan keluar dari tubuh
induknya.Cadangan makanan yang diperoleh embrio berasal dari
dalam telur tersebut, jadi bukan dari tubuh induknya
KLASIFIKASI ORDO CROCODILIA

Ordo Crocodillia terdiri atas 3 famili, yaitu:

1. Famili Alligatoridae: Alligator mississippiensis


Ciri-Ciri:
• Memiliki lempeng tulang pada punggung dan bagian bawah
perut.
• Tahan terhadap suhu rendah.
• Dapat mencapai umur hingga 75 tahun.
• Memiliki sisik dari bahan zat tanduk (Hojjati, 2009).
Habitat dan penyebaran: Di perairan tawar seperti sungai, danau,
dan di rawa. Tersebar di Amerika Serikat (Faizi, 2009).
Keunikan: Merupakan Aliigator terbesar di dunia. Moncong tumpul
dengan deretan gigi pada rahang bawah tepat menancap pada gigi
yang terdapat pada rahang atas, sehingga saat mengatup hanya
deretan gigi pada rahang atas saja yang terlihat (Hojjati, 2009).
KLASIFIKASI ORDO CROCODILIA

2. Famili Crocodylidae: Crocodylus niloticus Famili Gavialidae: : Gavialis gangeticus

Ciri-Ciri:
• Terdapat baris tunggal sisik belakang
Ciri-ciri:
kepala yang melintang.
• Kedua tulang rusuk pada ruas tulang
• Ujung moncong melebar
serta bagian leher terbuka lebar dan persegi delapan.
(Hojjati, 2009). • Kedua deret gigi yaitu yang
Habitat dan Penyebaran: Di sungai dan di berada di rahang atas dan
laut dekat muara sungai. Tersebar di rahang bawah terlihat
India, Asia Tenggara, pesisir Australia
bagian Utara (Faizi, 2009). berseling (Faizi, 2009).
Keunikan: Merupakan buaya terbesar di Habitat dan Penyebaran:
dunia. Moncongnya berbentuk segitiga Sungai dan Rawa. Tersebar di
dan meruncing, saat mengatup, kedua Asia Tenggara, Afrika Dan
deret gigi terlihat dengan jelas (Faizi, Amerika (Kelly, 2006).
2009).
Keunikan: Bentuk moncong
sangat panjang (Kelly, 2006).
ORDO RHINCOCEPHALIA

Ciri-ciri: Famili Sphenodontidae: Sphenodon punctatus

• Terdapat lekukan disekeliling bola matanya. Ciri-ciri:


• Mempunyai kait dibagian punggung seperti • Berduri disepanjang belakang
terutama dikaki.
perpanjangan dari tulang rusuk. • Berwarna coklat kehijauan (Faizi,
• Tipe tengkorak diapsid. 2009).
• Bersifat nokturnal. Habitat dan Penyebaran: Tuatara adalah
• Morfologinya mirip dengan anggota lacertilia dan satu-satunya sisa keturunan hewan melata
panjang dewasanya mencapai 30 cm. Semua purba yang hidup di air atau di daratan.
Dapat ditemukan di seluruh dunia dari
anggotanya carnivora. Ordo ini diketahui berdasarkan
kawasan padang pasir yang kering, di pusat
catatan fosil pada Era Triasik Akhir yaitu antara 210-220 bandar, Hewan endemik Selandia Baru
juta tahun yang lalu (Djuhanda, 1984). (Hojjati, 2009)
Keunikan: Pola 2 duri disepanjang dorsal
(Faizi, 2009).
Menurut Kelly (2006), Anggota Ordo ini mempunyai satu
famili yaitu Sphenodontidae dan hanya satu genus
Sphenodon. Genus ini terdiri dari dua spesies yaitu
Sphenodon punctatus dan Sphenodon guntheri (Tuatara).
PERANAN REPTIL
Berikut ini adalah peranan Reptil yang menguntungkan, antara lain sebagai berikut:
1. Sebagai predator alami, contohnya ular memakan tikus.
2. Sebagai bahan pangan, contohnya daging ular, daging kura-kura, dan telur
penyu.
3. Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan manusia untuk bahan obat-obatan
Beberapa reptil juga merugikan contohnya ular memangsa hewan ternak dan ular
berbisa dapat membunuh manusia.
Video
Video
Video

Anda mungkin juga menyukai