3. Bagian ekor
Bentuk ekor panjang, bulat, dan meruncing ke arah ujung. Panjang kurang
lebih dua kali panjang badan dan kepala, tetapi pada kelas testudinata
berbeda dengan kelompok reptil yang lain. Testudinata memiliki ukuran
ekor yang lebih pendek
Anatomi Reptil
Selaput ekstraembrio pada telur
Cangkang (amnion) dari telur reptil mengandung makanan dan
membran pelindung untuk mendukung perkembangan embrio
di daratan. Embrio berkembang di dalam amnion yang
dilengkapi dengan cairan amnion. Makanan disediakan oleh
kuning telur (yolk) dari kantung yolk dan sisa metabolisme akan
disimpan di bagian allantois.
Reptil memiliki kulit yang ditutupi oleh sisik yang keras, kering
sebagai proteksi atau pelindung dari serangan yang bisa melukai
tubuhnya. Kulitnya tersusun atas epidermis yang tipis yang dapat
mengelupas secara periodik dan lapisan dermis yang sangat tebal dan
berkembang baik. Pada lapisan dermis terdapat kromatofor, sel-sel yang
memberi warna sehingga beberapa kadal dan ular bisa memiliki warna
yang menarik. Karakteristik sisik pada reptil adalah sebagian besar
dibentuk oleh keratin. Sisik-sisik tersebut merupakan derivat atau
modifikasi dari lapisan epidermis.
Fisiologi Reptil
1. Sistem digesti dan nutrisi
Sistem pencernaan reptil lengkap meliputi saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Reptil umumnya karnivora (pemakan
daging). Saluran pencernaan pada reptil terdiri dari mulut, kerongkongan,
lambung, usus, dan kloakaSistem pencernaan pada reptil dimulai dari
rongga mulut. Bagian rongga mulut terdapat gigi (kecuali ordo
testudinata), lidah, dan ludah. Gigi-gigi tumbuh pada rahang atas
dan bawah. Pada ular berbisa terdapat gigi bisa atau beracun
Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu,
dan pankreas.
Mekanisme pencernaan reptil: Dari mulut, makanan akan
diteruskan ke esofagus (kerongkongan), ventrikulus(lambung),
intestinum. Intestinum terdiri atas usus halus dan usus tebal. Di dalam
intestinum, makanan dicerna secara kimiawi dan terjadi proses
penyerapan sari-sari makanan. Sisa makanan akan dikeluarkan melalui
kloaka
Fisiologi Reptil
2. Sistem Respirasi
Mekanisme pernapasan reptilia terjadi dalam dua fase:
1. Fase respirasi
Saat tulang rusuk mengembang, volume rongga dada akan mening kat.
Selanjutnya udara (oksigen) akan masuk ke dalam paru-paru, sehingga
terjadi fase inspirasi.
2. Fase ekspirasi
Fase ekspirasi akan terjadi, jika tulang rusuk merapat, sehingga CO2
(karbondioksida) dan uap air keluar dari paru-paru.
.
3. Sistem ekskresi
Organ ekskresi pada reptilia adalah dua ginjal kecil
metanephros. Pada subkelas Diapsida, sisa metabolisme nitrogen
dibuang dalam bentuk asam urat, pada kura-kura sisa metabolisme
utama yang diekskresikan adalah urea. aluran ekskresi pada reptil
berakhir pada kloaka. Ada dua tipe kloaka yang spesifik untuk ordo-
ordo reptilia. Kloaka dengan celah melintang terdapat pada ordo
Squamat dan kloaka dengan celah membujur terdapat pada ordo
Chelonia/testudinata dan Ordo Crocodilia
Fisiologi Reptil
6. Sistem Imunitas
Sistem imunitas merupakan sistem Sistem imunitas bawaan, merupakan bentuk
pertahanan atau kekebalan tubuh tang dari pertahanan awal berupa respon, tindakan
dimiliki peran dalam mengenali dan penghalangan dengan menggunakan tubuh
menghancurkan benda-benda asing atau
sel abnormal yang merugikan tubuh.
Sistem imunitas pada hewan reptil ini sistem imunitas adaptif merupakan pertahanan tubuh
sangan kompleks, sehingga dibagi lanjutan dari imun-imun bawaan. Apabila sistem imun
menjadi 2 yaitu: bawaan tidak dapat melawan untuk mengalahkan
musuh lalu aktiflah sistem imun adaptif ini yaitu
dengan cara yang lebih spesifik yang lebih kuat.
Fisiologi Reptil
BETINA JANTAN
7. Sistem Reproduksi
alat kelamin reptil terpisah antara jantan dan
betina. Fertilisasi internal. Jenis kelamin pada
reptil terpisah antara hewan jantan dan
hewan betina. Pada hewan jantan, organ
reproduksi terdiri atas testis, vas deferent dan
bermuara di kloaka. Sedangkan pada betina
terdiri dari corong, oviduk, ovarium,
epidermis tedurimenter, kantung kemih,
papilia urogenatella, dan kloaka.
Ciri khusus
Tubuh dilindungi oleh cangkang atau tempurung
(perisai melekat pada tulang punggung dan tulang
rusuk). Cangkang testudinata terdiri dari dua bagian:
karapas yang menutupi bagian punggung dan plastron
yang menutupi bagian bawah.
Klasifikasi Reptil:
Ordo Testudinata
Anatomi
2. Sistem Respirasi
Kura-kura bernapas dengan paru-
paru.Pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon
dioksida terjadi di dalam paru-paru.Keluar masuknya
udara dari dan keluar paru-paru karena adanya
gerakan–gerakan dari tulang rusuk.Saluran pencernaan
terdiri dari lubang hidung, trakea, bronkus dan paru-
paru
Anatomi dan Fisiologi
Klasifikasi Reptil:
Ordo Testudinata
3. Sistem ekskresi
Organ ekskresi pada reptilia adalah dua ginjal kecil metanephros. Pada
subkelas Diapsida, sisa metabolisme nitrogen dibuang dalam bentuk asam
urat, pada kura-kura sisa metabolisme utama yang diekskresikan adalah urea.
aliran ekskresi pada reptil berakhir pada kloaka. Kloaka dengan celah
membujur terdapat pada ordo Chelonia/testudinata. Testudinata/Penyu yang
hidup di lautan memiliki kelenjar ekskresi untuk mengeluarkan garam yang
dikandung dalam tubuhnya. Muara kelenjar ini adalah di dekat mata. Hasil
ekskresi yang dihasilkan berupa air yang mengandung garam. Ketika penyu
sedang bertelur, kita seringkali melihatnya mengeluarkan semacam air mata.
Namun, yang kita lihat sebenarnya adalah hasil ekskresi garam.
6. Sistem reproduksi
Kura-kura berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Setelah
menghasilkan beberapa butir telur, kura-kura betina akan meletakkan
telur-telur tersebut di lubang pasir di tepi sungai atau laut, untuk
kemudian ditimbun dan dibiarkan menetas dengan bantuan panas
matahari. Dalam waktu sekitar dua bulan, telur yang tersimpan dalam
pasir itu akan menetas Yang unik, jenis kelamin anak kura-kura yang
akan lahir salah satunya ditentukan oleh suhu pasir tempat telur-telur itu
tersimpan.Pada kebanyakan jenis kura-kura, suhu di atas rata-rata
umumnya akan menghasilkan hewan betina. Sebaliknya, suhu di bawah
rata-rata cenderung menghasilkan banyak hewan jantan.
KLASIFIKASI ORDO TESTUDINATA
Ciri-ciri:
Ciri-ciri:
Kakinya berselaput.
Tubuh dan cakar berwarna gelap.
Lehernya dapat ditarik ke samping dan
Tempurung lonjong agak tinggi berwarna
masuk ke shell
kuning yang bermotif kotak-kotak hitam
Habitat dan Penyebaran: Merupakan
gelap.
hewan Aquatik. Famili Caretochelydae
Plastron berwarna kuning polos bercorak
hanya tersisa satu anggota yang hidup
bulatan hitam kecil dua buah dan
yakni labi-labi moncong babi,
merupakan cangkang yang keras
sedangkan yang lainnya ditemukan
Habitat dan Penyebaran: Di hutan hujan
dalam bentuk fosil. Tersebar di Papua
basah. Tersebar luas di seluruh dunia, di
bagian Selatan dan Australia bagian
Indonesia (Sulawesi dan Halmahera)
Utara
Keunikan: Kura-kura raksasa dari
Keunikan: Moncongnya menyerupai
kepulauan Galapagos dan berumur
moncong babi (sehingga dikenal
panjang
dengan labi-labi moncong babi)
KLASIFIKASI ORDO TESTUDINATA
Ciri-ciri
1. Tubuh tertutupi oleh sisik.
2.Sisiknya dapat mengelupas, dan pengelupasannya berlangsung
sebagian artinya tidak semua sisik mengelupas secara bersamaan.
3.Memiliki tulang kuadran, memiliki ekstrimitas kecuali pada sub
ordo ophidian, sub ordo amphisbaenia dan beberapa spesies ordo
lacertilian.
4.Reproduksi secara ovovivipar dengan fertilisasi internal
Fisiologi
Klasifikasi Reptil:
Ordo Squamata
1. Sistem Digesti dan nutrisi
Bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan rahang
bawah, masing masing memiliki deretan gigi yang berbentuk
kerucut, gigi menempel pada gusi dan sedikit melengkung ke arah
rongga mulut. Pada rongga mulut juga terdapat lidah yang melekat
pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua , Esofagus
(kerongkongan ), Ventrikulus(lambung), Intestinum (ginjal), usus
halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Kelenjar
pencernaan meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas
2. Sistem Respirasi
Kura-kura bernapas dengan paru-paru.
Pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida
terjadi di dalam paru-paru.Keluar masuknya udara dari
dan keluar paru-paru karena adanya gerakan–gerakan
dari tulang rusuk. Saluran pencernaan terdiri dari
lubang hidung, trakea, bronkus dan paru-paru
Fisiologi
Klasifikasi Reptil:
Ordo Squamata
3. Sistem ekskresi
Sistem ekskresi berupa ginjal, paru-paru, kulit dan
kloaka. Kloaka merupakan satu-satunya lubang untuk
mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme. Yang hidup di darat
sisa hasil metabolisme berupa asam urat yang di keluarkan
dalam bentuk bahan setengah padat berwarna putih
4. Sistem saraf
Otak pada reptil terdiri atas 3 bagian, yaitu; otak besar, otak
kecil, dan otak tengah. Terdapat tonjolan besar pada otak reptil yang
berkembang dengan baik sehingga pusat saraf pembau jelas.
Memiliki otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer
cerebral, 2 lobus optikus, cerebellum, dan medula oblongata yang
melanjut ke korda saraf. Di bawah hemisfer cerebral terdapat traktus
optikus dan saraf optikus, infundibulum, dan hipofisis. Terdapat 12
pasang saraf kranial. Pasangan-pasangan saraf spinal menuju ke
somit-somit (ruas primer) tubuh
Fisiologi
Klasifikasi Reptil:
Ordo Squamata
5. Sistem reproduksi
alat kelamin reptil terpisah antara jantan dan betina. kadal betina menghasilkan ovum dalam
Fertilisasi internal. Jenis kelamin pada reptil terpisah ovarium. Ovum kemudian bergerak sepanjang
antara hewan jantan dan hewan betina. Pada hewan oviduk menuju kloaka. Reptil jantan
jantan, organ reproduksi terdiri atas testis, vas menghasilkan sperma dalam testis. Sperma
deferent dan bermuara di kloaka. Sedangkan pada bergerak sepanjang saluran yang langsung
betina terdiri dari corong, oviduk, ovarium, epidermis berhubungan dengan testis, yaitu epididimis.
tedurimenter, kantung kemih, papilia urogenatella,
dan kloaka.
Testis
Ciri- ciri:
1. Tidak mempunyai kelopak mata, melainkan matanya dilapisi membran transparan yang dibersihkan
dengan cara dijilat.
2. Memiliki jari khusus yang termodifikasi untuk memudahkannya memanjat permukaan vertikal maupun
melewati langit-langit dengan mudah.
3. Beberapa spesies dapat mengubah warna kulitnya untuk membaur dengan lingkungannya.
4. Beberapa spesies dapat melakukan parthenogenesis dan juga beberapa spesies betina dapat
berkembang biak tanpa pembuahan
Habitat dan Penyebaran: Gekkonidae banyak ditemukan di iklim yang hangat. Tersebar di Asia, dan
Amerika Utara
Keunikan: Berbeda dengan famili yang lain dari vokalisasinya, ketika bersosialisasi dengan gecko yang lain
Ciri- ciri:
1. Berukuran relatif besar.
2. Memiliki leher panjang.
3. Ekornya kuat.
4. Memiliki cakar.
5. Kaki relatif kecil dibanding segmen-segmen tubuh lainnya
Habitat dan Penyebaran: Daerah sungai. Tersebar di daerah perairan Amerika Utara
Keunikan: Ekor panjang, seperti bunglon
Ciri-ciri:
• Bersifat diurnal.
• Mangsa berupa kadal, ular, mamalia kecil, kodok,
burung.
• Arboreal (Hojjati, 2009).
Habitat dan Penyebaran: Hutan tropis sampai ketinggian
2100 m dari permukaan laut. Tersebar di China, Hong
Kong, Indonesia, India, Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal,
Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Tibet (Faizi, 2009).
Keunikan: Dapat bergerak cepat diantara semak atau
cabang pohon dan juga sering ditemukan pada dasar hutan
(juvenile) (Hojjati. 2009).
ORDO SQUAMATA
Ciri-ciri:
1. Tidak berkaki
2. Memiliki kenampakan seperti cacing karena warna yang semu merah muda dan sisik yang
tersusun seperti cincin.
3. Kepala tidak memisah dari leher
4. Tengkorak terbuat dari tulang keras
5. Memiliki gigi median di bagian rahang atas tidak memiliki telinga luar dan mata tersembunyi
oleh sisik dan kulit.
6. Tubuh memanjang dan bagian ekor hampir menyerupai kepala
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo: Squamata
Famili : Amphisbaenia
Genus : Amphisbaena
Spesies : Amphisbaena sp
Anatomi dan Fisiologi
Klasifikasi Reptil:
Ordo CROCODILIA 1.Sistem digesti dan nutrisi
Buaya merupakan hewan karnivora. Sistem pencernaan Buaya
Morfologi Ordo CROCODILIA meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptil
umumnya karnivora (pemakan daging) (Radiopoetra, 2005).
Sistem pencernaan buaya menurut Djuhanda (1983), secara
berturut–turut saluran pencernaan pada reptil meliputi:
1. Rongga mulut
2. Esophagus (kerongkongan)
3. Ventrikulus (lambung)
4. Intestinum
Ciri umum
1. Kaki dengan jari yang bercakar kuat.
2.Memiliki mulut panjang.
3.Mata besar dan memiliki kelopak mata pada bagian atas dan bawah.
4.Terdapat dua lubang hidung pada moncong.
5.Membran niktitans tembus cahaya.
6.Lubang teling tertutup oleh lipatan kulit
Anatomi dan Fisiologi
Klasifikasi Reptil:
Ordo CROCODILIA
2. Sistem transportasi
Pada buaya, sekat ventrikel terdapat suatu lobang yang disebut
foramen panizzae yang memungkinkan pemberian O2 ke alat
pencernaan dan untuk keseimbangan tekanan dalam jantung sewaktu
penyelam di air.Cor terletak di medial, di bagian cranioventral rongga
thorax. Terdiri dari 2 atria, yaitu atrium dextrum dan sinistrum, 2
ventriculus yaitu ventriculus dexter serta ventriculus sinister, dan sinus
venosus
3. Sistem skeleton
Buaya mempunyai tubuh yang panjang, berkulit tebal, berkaki
pendek, dan ekor panjang yang kuat, biasanya lebih panjang dibanding
badannya. Buaya mempunyai moncong yang panjang dilengkapi gigi
yang kuat dan tajam untuk menangkap mangsa. Gigi buaya berjumlah
30 – 40 buah pada setiap rahang dan akan tampak tersambung ketika
mulutnya tertutup. Dan gigi keempat pada kedua rahangnya tampak
menonjol ketika mulutnya tertutup
Anatomi dan Fisiologi
Klasifikasi Reptil:
Ordo CROCODILIA
4. Sistem reproduksi
Buaya adalah contoh kelompok hewan ovovivipar
Ovovivipar adalah salah satu cara berkembang biaknya hewan yaitu
dengan cara bertelur dan beranak, embrionya berkembang di dalam
telur, dan telur tetap berada di dalam tubuh induknya sampai telur
menetas. Setelah telur menetas, individu baru tersebut keluar dari
tubuh induknya.Ciri khas binatang ovovivipar yaitu pada embrionya
yang berkembang biak dan tumbuh di dalam telur, kemudian setelah
cukup umur telur tersebut akan menetas anak hewan keluar dari tubuh
induknya.Cadangan makanan yang diperoleh embrio berasal dari
dalam telur tersebut, jadi bukan dari tubuh induknya
KLASIFIKASI ORDO CROCODILIA
Ciri-Ciri:
• Terdapat baris tunggal sisik belakang
Ciri-ciri:
kepala yang melintang.
• Kedua tulang rusuk pada ruas tulang
• Ujung moncong melebar
serta bagian leher terbuka lebar dan persegi delapan.
(Hojjati, 2009). • Kedua deret gigi yaitu yang
Habitat dan Penyebaran: Di sungai dan di berada di rahang atas dan
laut dekat muara sungai. Tersebar di rahang bawah terlihat
India, Asia Tenggara, pesisir Australia
bagian Utara (Faizi, 2009). berseling (Faizi, 2009).
Keunikan: Merupakan buaya terbesar di Habitat dan Penyebaran:
dunia. Moncongnya berbentuk segitiga Sungai dan Rawa. Tersebar di
dan meruncing, saat mengatup, kedua Asia Tenggara, Afrika Dan
deret gigi terlihat dengan jelas (Faizi, Amerika (Kelly, 2006).
2009).
Keunikan: Bentuk moncong
sangat panjang (Kelly, 2006).
ORDO RHINCOCEPHALIA