Anda di halaman 1dari 13

PISCES DAN REPTIL

ERRY MARYANI – 41204620116005


SITI NURJAYANTI – 41204620117006
SRI HARTATI – 41204620116012
Kemampuan makhluk hidup
untuk menghasilkan
keturunan yang baru.

Sistem
Reproduksi

Mempertahankan jenisnya
dan melestarikan jenis
agar tidak punah.
Sistem Reproduksi
Vertebrata
Fertilisasi eksternal

Fertilisasi
Fertilisasi internal

Perkembangan Ovipar
embrio dan Vivipar
kelahiran
keturunannya Ovovivipar

Berbagai proses fertilisasi.


SISTEM REPRODUKSI

PISCES

AMPHIBI
 Alat reproduksi ikan jantan :
sepasang testis, vas deferens dan
urogenital.
 Alat reproduksi betina : sepasang
ovarium, oviduk dan urogenital.
 Pembuahan terjadi secara
eksternal.
 Ikan merupakan kelompok hewan yang bersifat
ovipar.
 Ikan betina mengeluarkan ovum dari ovarium
melalui ovidak dan dikeluarkan melalui kloaka.
 Ikan jantan mengeluarkan sperma dari testis
yang disalurkan melalui saluran
urogenital(saluran kemih sekaligus saluran
sperma) dan keluar melalui kloaka sehingga
terjadi fertilisasi di dalam air atau fertilisasi
luar (eksternal).
 Peristiwa fertilisasi terus berlangsung sampai
ratusan ovum yang dibuahi melekat pada
tumbuhan air atau pada celah-celah bebatuan
 Amfibi membuahi telur mereka dalam dua cara, yaitu
fertilisasi eksternal dan fertilisasi internal. Fertilisasi
eksternal, digunakan oleh sebagian besar katak dan
kodok, dimana jantan memegang betina dalam pose yang
disebut amplexus.
 Dalam amplexus, sperma jantan di rilis diatas telur betina
saat mereka diletakkan. Terlalu berisiko adalah metode
yang digunakan oleh banyak salamander dimana deposito
paket sperma jantan yang disebut spermatophore
diletakan ke tanah. Betina kemudian menariknya ke
kloakanya di mana fertilisasi terjadi secara internal.
 Sebaliknya, caecilian dan katak ekor menggunakan
fertilisasi internal seperti reptil, burung dan mamalia.
Deposito sperma jantan langsung ke kloaka betina melalui
organ intromittent.
 Proses reproduksi katak dimulai dengan pembuahan, dan seperti
semua amfibi lain kecuali sesilia, telurnya di luar tubuh betina.
Katak-katak jantan dan betina menempatkan diri menjadi apa
yang dikenal sebagai posisi amplexus. Mereka bisa tetap dalam
posisi ini dari beberapa jam sampai beberapa hari pada waktu
tertentu.
 Posisi ini memungkinkan untuk kesempatan terbaik pemupukan
telur oleh sperma di luar tubuh. Para jantan dan betina yang
bersanggama, melepaskan telur dan sperma untuk dibuahi pada
waktu yang sama, dan kemudian meninggalkan telur mereka untuk
berkembang sendiri.

Dalam
amplexus,
sperma jantan
di rilis diatas
telur betina
saat mereka
diletakkan
 Kelompok salamander/kadal termasuk dalam kategori amfibi yang
berkembang biak dengan pembuahan internal tanpa hubungan
seksual.
 Kadal atau salamander jantan berusaha menarik perhatian
betinanya, dan kemudian mulai menghembus sekresi kelenjar
kearah betina dengan mengipasi ekornya. Sekresi ini menyebabkan
betina mendekati jantan. Deposito jantan “paket sperma” yang
didalamnya terdapat spermatophore ke dalam air di samping
betina dan betina membawa sperma tersebut ke dalam tubuhnya
melalui kloakanya.
 Setelah di tubuh betina, sperma disimpan dalam kantong internal
yang disebut spermatheca dan telur kemudian dibuahi ketika
mereka melalui kloaka. Telur dilindungi oleh membran beracun,
seperti gel. Dalam beberapa spesies salamander/kadal air, telur
dibuahi kemudian dikeluarkan oleh betina dan menetas secara
eksternal. Pada spesies lain dari salamander dan kadal air, telur
tetap dalam tubuh betina dari tiga minggu sampai dua tahun.

Anda mungkin juga menyukai