Anda di halaman 1dari 18

1

UNIVERSITAS INDONESIA

Mental Model dalam Film Changeling

MAKALAH
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Organisasi Pembelajar dan Berpikir Sistem

Oleh :

Ayu Novia Lestari ( 1206211865 )

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, 2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, dengan limpahan
rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Mental
Model dalam film Changeling” untuk memenuhi tugas mata kuliah Organisasi Pembelajar
dan Berpikir Sistem (OPBS) tepat waktu dan tanpa halangan apapun. Salah satu tujuan saya
dari menuntut ilmu adalah untuk mengembangkan potensi diri saya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia,sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan tidak mudah putus asa.
Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas pada mata kuliah ini, juga agar para
mahasiswa dapat memahami mental model dalam pembelajaran secara menyeluruh yang
dirangkum dalam bahasa yang mudah sehingga mahasiswa yang membaca makalah ini dapat
meningkatkan pemahaman yang baik.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan. Untuk itu
saya sangat mengharapkan segala saran dan kritik yang konstruktif dan inspiratif dari semua
pihak sehingga dapat menambah wawasan dan sebagai evaluasi diri dalam penyusunan
makalah saya selanjutnya.

Depok, 16 April 2014

Penulis

1
2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. ……. i


Daftar Isi ......................................................................................................... ……. ii
Bab 1 Pendahuluan ........................................................................................ …….
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... …..... 3
1.2 Rumusan masalah ................................................................................. ……. 3
1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................... ……. 3
Bab 2 Pembahasan ......................................................................................... …….
2.1 Perkembangan Personal Mastery tokoh film................................................. 4
2.2 Pentingnya Mental Model dalam Film.......................................................... 6
2.3 Kaitan Mental Model dan Kepemimpinan..................................................... 7
2.4 Tangga Inferensi Chris Argyris..................................................................... 8
BAB 3 Penutup ............................................................................................... …….
3.1 Kesimpulan ........................................................................................ ……. 11
3.2 Saran .................................................................................................. ……. 10
3.3 Daftar Pustaka .................................................................................... ……. 11
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Masalah adalah sesuatu yang akan kita hadapi sebagi ujian Tuhan kepada hambanya,
bagaimana kita dapat belajar memperbaiki dan melewati segala rintangan masalah dalam
kehidupan lekat dengan bangaimana cara kita bersikap, yang seharusnya yang dapat kita
lakukan adalah pantang menyerah dan memperjuangkannya apabila kita yakin kita benar.
Dalam film ini, christine collins adalah seorang ibu yang kehilangan anaknya, Christine
mencoba melaporkan kepada Kepolisian Los Angeles (LAPD), namun polisi tidak dapat
memproses laporan tersebut, sebelum anaknya benar-benar hilang selama 24 jam. Hingga
keesokan harinya baru polisi melakukan pengecekan dan memulai pencarian. Walter tidak
pernah pulang, dan Christine berusaha mencoba menjalani hari-harinya walaupun
perasaannya bercampur aduk dengan emosi sebagai seorang ibu yang kehilangan anaknya.
Lima bulan kemudian, Kepolisian Los Angeles memeberitahukan Chiristine bahwa Walter
telah ditemukan dan dia masih hidup. Polisi yang ketika itu kinerjanya mendapatkan banyak
kritikan dan sorotan dari masyarakat, berharap agar pemberitaan positif mengenai
ditemukannya Walter dapat memperbaiki citra mereka. Polisi lalu merancang pertemuan
Christine dan Walter sebagai sebuah reuni yang menggembirakan di sebuah stasiun kereta.
Ternyata Christine dengan naluri keibuannya segera menyadari kalau anak yang turun dari
kereta tersebut bukanlah Walter. Namun ‘Walter’ mengaku bahwa dia adalah Walter, dan
Christine adalah ibunya. Christine berusaha memberitahu polisi, Captain Jones-kepala divisi
anak LAPD, bahwa itu bukan anaknya dan Captain Jones, yang sedang berusaha
menunjukkan citra baik kepolisian, menekan Christine untuk menerima ‘Walter’ dengan
mengatakan bahwa ada kemungkinan Walter telah berubah selama beberapa bulan terakhir
dan setidaknya membawa pulang Walter sebagai ‘percobaan’. Christine yang berada dalam
kebingungan akhirnya menerima penjelasan Captain Jones dan dapat berfoto bersama
‘Walter’ dihadapan wartawan dan kemudian membawa Walter pulang. Selama masa ‘uji
coba’ tersebut Christine mencoba untuk meyakinkan dirinya untuk mencari kebenaran
tentang ‘Walter’. Dan setelah Christine mengujinya dengan beberapa memori tentang Walter,
Christine menjadi semakin yakin bahwa ‘Walter’ adalah bukan Walter yang dia kenal sebagai
anaknya. Pengujian yang dilakukan Christine adalah dari sikap sopan santun yang tidak
dimiliki ‘Walter’, tinggi badan ‘Walter’ yang lebih rendah beberapa inchi dibandingkan
dengan Walter, kemaluan ‘Walter’ yang telah di circumsisi dan sikapnya yang jauh berbeda

1
2

dari Walter yang penuh kasih sayang kepada Ibunya. Christine kemudian melaporkan kondisi
tersebut kepada Captain Jones, namun ternyata Captain Jones, yang sangat peduli pada citra
kepolisian, menolak segala temuan Christine dan mengatakan bahwa Christine perlu waktu
untuk dapat ‘menyesuaikan’ dengan anaknya setelah kembali dari sekian lama berpisah.
Christine berusaha menjelaskan keyakinannya namun Captain Jones sepertinya tidak ingin
ada celah sedikitpun yang dapat mengarah kepada kesalahan dari kepolisian. Captain Jones
kemudian mengirim seorang dokter untuk berkunjung ke rumah Christine. Dokter tersebut
mengatakan bahwa tubuh ‘Walter’ dapat saja menyusut karena trauma yang terjadi. Dan
mungkin saja penculik Walter telah mencircumsisinya. Keesokan harinya Christine
diberitakan sebagai seorang ibu yang ‘tidak sehat mentalnya’ berdasarkan keterangan dari
dokter yang memeriksa tersebut. Christine tentunya mengalami kecemasan karena lembaga
Polisi yang dipercayainya ternyata berbalik menyerang dirinya. Seorang Pendeta bernama
Gustav kemudian bertemu dengan Christine dan mengatakan bahwa Polisi telah dengan
sengaja mendiskreditkan Christine. Hal ini untuk menutupi kebobrokan kepolisian yang telah
menjadi rahasia umum. Menurut Gustav LAPD telah berubah menjadi organisasi yang tidak
lebih dari mafia dan korupsi telah tersebar di segala sendi kepolisian. Gustav mengatakan hal
tersebut agar Christine mengetahui siapa sebenarnya ‘lawannya’. Kemudian Christine
berusaha mengumpulkan bukti-bukti yang lebih kuat lagi untuk menegaskan bahwa ‘Walter’
adalah bukan Walter anaknya. Dan ternyata Dokter Gigi dan Guru Sekolah Walter pun
mengkonfirmasi bahwa ‘Walter’ adalah bukan Walter yang mereka kenal sebagai anak dari
Christine dan besedia membuat surat pernyataan. Christine melakukan konferensi pers untuk
mengumumkan temuannya. Dan hal ini menjadikan Kepolisian los Angeles dalam sorotan
tajam. Captain jones kemudian mengambil langkah untuk mengamankan Christine dengan
cara menuduhnya mengalami gangguan jiwa dan menjebloskan Christine ke dalam Rumah
Sakit Jiwa tanpa melalui prosedur pemeriksaan medis apapun. Di rumah sakit tersebut
ternyata banyak sekali kasus seperti Christine dan semuanya adalah perempuan yang
memiliki kasus melawan kepolisian, mereka disebut juga sebagai pasien ‘Code 12’. Dokter
Steele, psikiatri yang memimpin rumah sakit jiwa tersebut, mengatakan bahwa Christine
mengalami delusi dan memaksanya untuk meminum obat-obatan. Dr. Steele baru bersedia
membebaskan Christine apabila Christine mau mengakui ‘kesalahan’ mengenai ‘Walter’, dan
Christine menolaknya. Hal ini terjadi berkali-kali dan Christine tetap menolak mengakui
‘kesalahannya’ dan tetap membela keyakinannya bahwa ‘Walter’ yang dibawa oleh polisi
adalah bukan Walter anaknya. Selama Christine berada di rumah sakit, pendeta Gustav terus
menyebarluaskan kasus tentang Christine melawan kepolisian dan juga tentang kegagalan,
3

korupsi, dan penyelesaian kasus sepihak tanpa melibatkan pengadilan dari kepolisian yang
dipimpin oleh Chief James Davis. Pada saat yang bersamaan, seorang Detektif kepolisian
bernama Ybarra berhasil memecahkan kasus tentang pembunuhan berantai yang dilakukan
oleh Gordon Northcott terhadap sekitar 20 orang anak kecil yang diculiknya. Captain Jones
berusaha menutupi kasus tersebut, demi menjaga citra kepolisian yang telah salah terhadap
Christine, tetapi Ybarra tetap berusaha menyelidikinya dan akhirnya ditemukan petunjuk
bahwa Walter berada diantara anak-anak yang diculik oleh Gordon. Pendeta Gustav yang
mengetahui hal tersebut akhirnya dapat membebaskan Christine dengan membawa surat
perintah pengadilan. Setelah dibebaskan, Christine pun menolong teman-temannya yang
bernasib sama dengan membebaskan pasien-pasien ‘code 12’. Christine mendapat pengakuan
dari ‘Walter’ palsu yang akhirnya mengaku motifnya adalah untuk datang ke Los Angeles
menemui aktor favoritnya, dan bahwa polisi memintanya berbohong agar berpura-pura
menjadi anak Christine. Akibat dari kasus ini seluruh masyarakat Los Angeles menjadi marah
dan memprotes Kepolisian Los Angeles dengan turun berdemo ke jalan-jalan. Christine pun
melanjutkan perjuangannya dengan memproses kasus kebohongan dan kesewenangan polisi
ini ke pengadilan. Setelah melalui proses persidangan dan fakta-fakta dapat dibuka,
pengadilan memutuskan untuk mencopot jajaran pimpinan kepolisian. Sehingga Walikota
yang tadinya juga berusaha menutupi kasus ini, demi kepentingan kampanyenya, juga malu
dan mengundurkan diri. Pada waktu yang bersamaan pengadilan juga memproses Gordon dan
menjatuhkan hukuman mati kepadanya. Uniknya sampai akhir Gordon tidak mengakui
seluruh pembunuhan tersebut. Ternyata dibelakang hari ditemukan salah satu anak yang
berhasil lolos dari sekapan Gordon, dan dia mengatakan Walter ikut melarikan diri
bersamanya namun kemudian mereka berpisah dan dia tidak tahu lagi bagaimana nasib
Walter. Christine yang mengetahui hal tersebut terus menyakini bahwa walter masih hidup
meskipun sampai akhir hayatnya dia tidak pernah bisa bertemu Walter kembali. Christine
sudah bersyukur karena ternyata masih ada harapan. Harapan yang memberikan semangat
hidupnya kembali.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana personal mastery tokoh film ini?
2. Bagaimana pentingnya mental model dalam film ini?
3. Apakah kaitannya antara mental model dengan kepemimpinan?
4. Bagaimana tangga inferensi Chris Argyris bekerja dalam film ini?
4

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui personal mastery tokoh film ini
2. Mengetahui pentingnya mental model dalam film ini
3. Mengetahui kaitannya antara mental model dengan kepemimpinan
4. Mengetahui tangga inferensi Chris Argyris bekerja dalam film ini
5

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Personal Mastery Tokoh pada Film Changeling


Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan dalam kehidupannya, hal tersebut
tidak bisa ditampik oleh siapapun dikarenakan kelebihan dan kekurangan adalah Rahmat dari
Tuhan Yang Maha Kuasa. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kita yang
memiliki kelebihan dan kekurangan tersebut menjadikan sebuah kesempatan untuk mencapai
sebuah tujuan yang diinginkan dan tujuan yang diinginkan bersama-sama. Banyak manusia
yang tidak mengerti bahwa dirinya memiliki personal mastery yang penting untuk
diperhatikan untuk mencapai tujuan. Personal mastery dapat menjadi sebuah tools untuk
mendorong tercapainya tujuan tersebut. hal tersebut bisa kita lihat dari peran Collins dalam
film “Chagengling”. Collins yang memiliki banyak kekurangan mampu untuk mencapai
tujuannya yaitu keadilan hukum dan membongkar kebohongan polisi yang berkaitan dengan
kinerja. Collins adalah tokoh pemeran penting dalam film tersebut. oleh karena itu, penting
melakukan analisis terkait personal mastery terhadap Collins.

2.1.1 Collins
Collins adalah seorang yang single parent yang mendidik anaknya sendiri. Dia adalah
seorang yang memiliki rasa kasih dan sayang yang tinggi kepada anaknya. Salah seorang
yang mempunya keinginan kuat dan besar dalam memberikan hak kepada anak contohnya
kebahagiaan dan pendidikan. Rela berkorban untuk bekerja keras agar mampu
menyekolahkan anaknya. Pandangan Collins dalam menghadapi permasalahan sangat
komprehensif. Ketika dia melapor jika anaknya hilang kepada polisi dan diganti oleh anak
lain sebagai kebohongan. Awalnya dia berpikir bahwa dia bukan anaknya dengan
pertimbangan dan pandangan objektif dari Collins. Hal pentingnya adalah hebatnya
pertimbangan Collins dengan keadaan didesak dia tetap mengelak bahwa yang ditemukan itu
adalah anaknya. Inilah salah satu wujud penilaian seorang ibu yang tidak salah ketika hati
seorang Ibu telah menyatu dengan anak. Hilangnya anak Collins mulai perjuangan baru
untuk menuntut kinerja baik lagi oleh pihak polisi atau disebut LAPD. Saat Collins
memprotes kepada pihak polisi terkait anak yang ditemukan, Collins dimasukan penjara dan
disiksa. Kerasnya kekejaman dan kekerasan tidak membuat gentar seorang Collins untuk
mencapai tujuannya. Collins mengerti akan pentingnya untuk mencapai tujuan tersebut.
Selain itu, Collins yang mampu untuk melakukan shared vision. Kekurangan Collins yaitu
6

suka menangis dan mudah sedih membuat banyak orang terpanggil untuk melakukan
perjuangan bersama dengan Collins dalam membongkar kebohongan polisi. Akhirnya,
bagaimana Collins menjadikan kekurangan tersebut menjadi sebuah kelebihan untuk
membuat orang bekerja sama. salah satu yang terlihat adalah ketulusan dari kesedihan
tersebut. Collins adalah orang yang tulus dalam memerjuagkan hal yang penting bagi
khalayak umum. Dia tidak ingin Negaranya terus menjadi gerbong mafia tindakan kejahatan.
Selain itu, dalam masa perjuangan Collins selalu percaya pada dirinya bahwa dia bisa
melakukan hal tersebut walaupun akan melawan pihak polisi yang memiliki sejumlah cara
untuk menggagalkan usaha Collins. Keyakinan tersebut penting dimiliki oleh setiap orang
yang ingin mencapai atau sedang berusaha untuk mencapai visi dalam hidupnya. Selain itu,
jadikanlah keyakinan tersebut merupakan tool utama dalam mencapai sebuah tujuan.

2.1.2 Captain J.J Jones


Captain Jones merupakan lincoln park bagian anak-anak. Capt. Jones adalah sosok
pemimpin yang licik dan tidak patut untuk dicontoh. Dalam film ini, Jones menyusun
skenario yang didukung dengan kepala kepolisian dalam semua kasus kehilangan anak. Jones
membuat cerita tentang kasus yang sedang dialami oleh Collins. Suatu hari, Jones
mempertemukan Collins dengan seorang anak laki-laki yang telah dia doktri dengan
kebohongan. Jones melakukan ini semata-mata hanya demi pencitraan publik. Jones dan
kepala kepolisian ingin seluruh masyarakat menilai bahwa kinerja kepolisiaan selama ini baik
dan seluruh kasus yang diterima dapat ditangani dengan baik. Jones juga seseoarang yang
tidak ingin mengakui kesalahannya saat kasus Collins memang sudah terbukti bahwa adanya
kesalahan dari pihak kepolisian tentang anak laki-laki yang ditemukannya.

2.1.3 Gordon Nortcott


Gordon Norcott merupakan seorang pembunuh berantai yang tidak memiliki rasa
bersalah. Seluruh pembunuhan yang terjadi, dia lakukan dengan cara yang bersih. Tidak ada
yang mengetahui tentang pembunuhan yang dia lakukan disebuah peternakan di tempat yang
terpencil. Namun kenyataan pahit telah diterimanya. Semua perbuatan kejinya telah
terungkap sampai akhirnya dia di masukkan ke dalam penjara selama 2 tahun lalu
menjalankan hukuman gantung hingga mati.
7

2.1.4 Gustav Briegleb


Gustav Briegleb merupakan seorang pendeta di sebuah gereja. Gustav salah satu
sosok yang sangat disegani dengan para jemaatnya. Gustav sosok pendeta yang ingin
mengupas sebuah kebenaran dan menegakkan keadlian dan kebenaran di wilayah setempat.
Gustav membantu Collins dalam memperjuangkan kebenarannya. Gustav melakukan segala
cara untuk mengungkap apa yang sebenarnya telah terjadi dengan cara-cara yang menurutnya
terbaik.

2.1.5 Lester Ybarra


Lester Ybarra merupakan seorang detektif. Lester Ybarra adalah sosok detektif yang
tidak memihak siapapun, tidak mudah terhasut oleh siapapun bahkan oleh atasannya, serta
menjalankan pekerjaannya dengan baik dan profesional.

2.1.6 Jonathan Stel


Jonathan Stel merupakan seorang dokter di salah satu rumah sakit jiwa tempat dimana
Collins berada. Jonathan Stel adalah sosok dokter yang bekerja dibawah perintah kepolisian,
tidak profesional, dan tidak berperikemanusiaan.

2.1.6 Sanford Clark


Sanford Clark merupakan saudara dari Gordon si pembunuh. Clark merupakan sosok
anak laki-laki yang berani mengungkapkan kesalahan dirinya dan saudaranya kepada detektif
Lester Ybarra. Clark melakukan pembunuhan karena terpaksa dan takut dengan saudaranya
itu. Sebenarnya dia selalu resah setiap saudaranya mendapatkan sasaran baru, karena berarti
dia harus melakukan pembunuhan seperti yang dilakukan oleh saudaranya.

2.2 Pentingnya Adanya Mental Model


Suatu film yang menarik untuk ditonton oleh seluruh elemen dan unsur yang ada di
masyarakat. Film yang memiliki nilai-nilai penting yang dapat diadopsi dalam kehidupan
sehari-hari. Nilai-nilai penting yang berhubungan dengan cara berpikir secara sistem dapat
tergambarkan dalam film tersebut. nilai-nilai yang tergambarkan yaitu personal mastery,
mental model, and shared vision. Dalam film “Chageling” digambarkan seorang sosok yang
hebat, ibu yang penuh kasih sayang, memiliki semangat tinggi dalam menuju sebuah tujuan,
tegas dalam pengambilan keputusan, dan memiliki visi yang besar. Seorang wanita yang
8

dalam keadaan single parent mampu untuk memenuhi kebutuhan anaknya dan seorang yang
memiliki perhatian penuh terhadap anak yaitu Walter. Ibu tersebut dipanggil Collins. Collins
adalah seorang ibu yang patut untuk dicontoh oleh setiap ibu sebagai orang tua yang sering
dekat dengan anak, sering memberikan bimbingan kepada anak, dan orang yang seharusnya
memiliki rasa kasih dan sayang kepada seorang anak.
Hal yang perlu dimiliki dalam perjuangan untuk mencapai sebuah tujuan salah satunya
bagaimana mental model orang tersebut dalam meraih tujuan tersebut. penting adanya mental
yang ada dalam seseorang untuk menjadi pertimbangan dalam mengajukan orang tersebut
menjadi seorang pemimpin salah satu contohnya. Mental model penting bagi seseorang untuk
melakukan penilaian terhadap suatu kondisi tertentu sehingga mampu mengambil keputusan
yang memiliki dampak yang baik bagi masyarakat secara luas. Pada film tersebut bisa dilihat
bagaimana peran-peran pemain yang memiliki mental model dan yang tidak memiliki. Kedua
perbandingan tersebut bisa dilihat dari dampak keputusan dan kebijakan yang diambil baik
bagi diri sendiri dan orang lain. secara garis besar, film tersebut menceritakan sebuah
perjuangan untuk mendapatkan keadilan dan kejelasan informasi terkait Walter yang hilang.
Selama 5 bulan tidak ditemukan, akhirnya pihak polisi melakukan kebohongan dengan
memberikan informasi ditemukannya anak Collins. Padahal, Collins merasakan bahwa anak
yang ditemukan bukan Walter. Pihak polisi tetap saja memaksa untuk menerima anak itu
melalui negosiasi. Kejadian ini merupakan kejadian mafia yang sering terjadi pada instansi
Polisi dan kejadian tersebut masih terjadi sampai sekarang.
Analisis pentingnya mental model bisa dilihat dari Collin dan captain of police.
Seorang Collins mampu menjadi ancaman dari pihak polisi. Collins kala itu mencoba untuk
terus berusaha menemukan anaknya yang asli. Hal ini sesuai dengan perasaan dan penilaian
seorang Ibu yang telah dilakukan kepada anak. Bukti tersebut menunjukkan bahwa anak yang
ditemukan oleh polisi bukan anak yang sebenarnya. Kejadian permasalahan pada tahun itu di
Los Angeles akhirnya membuat beberapa orang ingin membantu Collins untuk bisa
menyelesaikan kelicikan/mafia yang terjadi di dalam polisi. Isu atau permasalahan yang
dilaporkan banyak yang tidak diselesaikan dengan baik. rata-rata penyelesaiannya adalah
drama kebohongan yang dibuat oleh pihak polisi. Menitik realita tersebut, penting adanya
mental model untuk membantu dalam proses pemikiran Collins sebagai orang yang dianggap
pemimpin dalam gerakan tersebut. salah dalam pengambilan keputusan maka mimpi Collins
tidak akan tercapai contohnya pada saat dipaksa untuk menandatangani surat ketika di dalam
penjara untuk tidak melakukan pemberontakan. Akhirnya, dengan tegas Collins menolak dan
dia rela untuk disiksa dalam penjara tersebut.
9

Penilaian selanjutnya terkait pentingnya mental model yaitu unsur mental model
membantu dalam proses dalam pengembangan pengetahuan yang dimiliki seseorang. Collin
sebagai seorang yang awalnya hanya sebagai penyiar radio akhirnya, mau dan berkeinginan
kuat untuk berkembang. Penambahan pengetahuan tersebut dilakukan dalam proses dalam
advokasi yang dilakukan. Kehilangan seorang anak memicu semangat pula dalam mencari
informasi yang berkaitan dengan kejadian pada anak. Oleh karena itu, mental model
membantu dalam proses pengembangan diri yang sejalan dengan fungsi pada masyarakat.
Saat berada di dalam penjara, Collins tidak pernah menyerah untuk memertahankan
pendapatnya yaitu untuk tidak tangan terhadap surat yang diajukan. Kejadian ini
menunjukkan sebuah mental model yang dimiliki Collins bahwa asumsi penilaian objektif
untuk tidak tanda tangan adalah benar dan tepat memilih keputusan. Kejadian-kejadian di
atas adalah contoh-contoh kejadian yang memiliki keterkaitan dengan mental model. Intiya
adalah mental model dalam film tersebut memiliki peran penting dalam drama film. Ketika
tidak adanya mental model maka pemberontak tidak akan sanggup dan mampu untuk
menyelesaikan masalah mafia dan akan menyerah di tengah jalan.

2.3 Perkembangan Shared Vision

Adapun tahapan perkembangan visi bersama adalah Telling, Selling, Testing, Consulting,
dan co-creating. Adapun berikut penjelasan perkembangan visi bersama dalam film Won’t
Back Down:
1. Telling, tahap ini terjadi ketika Jamie Fitzpatrick menyampaikan aspirasinya untuk
mendapatkan pendidikan yang lebih berkualitas untuk anaknya yang memiliki
disleksia kepada kepala sekolah barunya. Namun Jamie tidak digubris sehingga dia
mencari jalan lain dan bertemu dengan Nona, yang merupakan karakter kunci untuk
tercapainya tujuan tim
2. Selling, Jamie yang tidak memiliki gelar sarjana mencari cara yang kreatif agar
banyak mendapatkan dukungan demi mencapai tujuannya. Jamie sempat merasa putus
asa karena sulitnya birokrasi untuk mencapai tujuannya. Namun akhirnya dia
mendapatkan cara yaitu dengan meminta bantuan pada orang tua dengan masalah
yang sama seperti diirinya.
10

3. Testing, terjadi saat Jamie mengadakan survey dan membiat cara-cara agar banyak
orang mau mendukungnya. Jamie dan Nona memilih menyebarkan dan mendatangi
orang-orang yang dianggap dapat mendukungnya
4. Consulting, tahap ini terjadi saat Jammie dan Nona berdiskusi dengan guru-gutu
pengajar di Sekolah Adam. Jamie juga berdiskusi dengan orang-orang yang
mempunyai beban yang sama seperti dirinya.
5. Co creating, tahap ini terjadi ketika tujuannya sudah tercapai. Dimana tim yang
berisikian Nona, Jamie, para guru, dan orang tua murid telah berhasil merubah sistem
sekolah Adam.

2.4 Kaitan Mental Model Dengan Kepemimpinan


Mental model adalah asumsi-asumsi atau generalisasi-generalisasi (paradigma) yang
terdapat dalam pikiran kita yang mempengaruhi bagaimana kita memahami, bersikap dan
bertindak terhadap dunia sekitar (Sriatmi, 2008).
Mengapa mental model ?
1. "mental", karena ini selalu ada dalam pikiran kita dan mengarahkan semua tindakan
kita.
2. ‘model" karena kita menyusunnya berdasarkan pengalaman yang kita miliki.
Keduanya merupakan ide-ide umum yang membentuk pemikiran dan tindakan kita,
sehingga kita dapat mengharapkan suatu hasil tertentu. Model mental merupakan gambaran,
asumsi, dan kisah yang kita bawa dalam benak kita tentang : diri kita sendiri, orang lain,
institusi, lingkungan,dan setiap aspek dari dunia ini.
Mental Model :
1. Adalah lensa yang kita gunakan untuk mengamati realitas.
2. Merupakan kerangka untuk menginterpretasikan realitas.
3. Merupakan struktur yg berhadapan dg realitas.
4. Merupakan dasar bagi pilihan yang kita ambil dan tindakan yang kita lakukan.
Model mental kita akan selalu mengarahkan semua tindakan kita, model mental
tersebut memiliki stabilitas, yang dapat kita andalkan. Model Mental Seperti jendela kaca
memberikan secara samar dan menentukan apa yang kita lihat. Mental Model sangat penting
dan terkait dalam kepemimpinan karena berperan penting dalam mempengaruhi keputusan
baik untuk individu, keluarga maupun organisasi.
11

Sementara kepemimpinan itu sendiri menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono,
2003) yaitu kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang
didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Dari pengertian tersebut dapat diasumsikan bahwa
dalam kepemimpinan diperlukan kemampuan pribadi yang sanggup mendorong,
mempengaruhi atau mengajak orang lain, bawahan atau kelompok untuk berbuat sesuatu
yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya untuk mencapai tujuan organisasi atau
kelompok.
Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang
kepemimpinan (leadership) sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak
langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin
(Moejiono, 2002).
Kaitan mental model dengan kepemimpinan yang terlihat dalam beberapa adegan di
film Changeling diantaranya ialah :
1. Ketika Collins mengetahui bahwa putranya Walter hilang, sebelum waktu 1x24 jam
Collins menghubungi poihak kepolisian. Telihat mental model individu Collins
bagaimana dia memandang kedepan jika dia tidak segera melapor.
2. Ketika polisi mengumumkan bahwa Walter telah ditemukan yang padahal polisi salah
dalam melakukan pencarian dan memanipulasi keterangan karena malu jika terbukti
salah dalam penyelidikan. Terlihat bahwa mental model organisasi kepolisian yang
memandang takutnya akan persepsi masyarakat dan media tentang kepemimpinann
serta kinerja kepolisisan yang buruk.
3. Ketika Collins terus memperjuangkan haknya untuk mendapatkan pencarian walter
anaknya karena ia yakin bahwa anak yang ditemukan polisi bukanlah Walter Collins
namun polisi via kapten Jones menyangkalnya dan menganggap Collins memiliki
gangguan kejiwaan dan membawanya ke Rumah Sakit Jiwa dan menyiksa Collins.
Terlihat bahwa mental model kapten Jones yang memandang bahwa Collins akan
mengancam organisasi kepolisian sehingga memutuskan untuk memasukkan Collins
ke dalam rumah sakit jiwa untuk memaksa Collins mengakui Walter palsu itu sebagai
anaknya dan mengembalikan citra baik kepolisian serta menunjukkan
kepemimpinannya yang berhasil dan membanggakan walikota Cryer.
4. Ketika pendeta Briegleb memutuskan untuk membantu kasus Collins. Terlihat mental
model pendeta yang memandang bahwa Collins sebagai warga negara yang memang
bukan jemaatnya namun tetap harus ditolong karena Briegleb sebagai pemimpin dan
12

juga ditemani hingga diberikan pengacara yang hebat Tn.Hahn untuk menangani
kasus Collins dan keputusan Pendeta Briegleb untuk terus memberitakan dan
mengungkap kejahatan polisi dan politik korup kepolisian LAPD.
5. Ketika David Lester mengungkap kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Gordon
Northcott dan mempercayai cerita San Clark terlihat bagaimana mental model
gambaran tentang pembunuhan yang harus diungkap yang melibatkan Walter Collins
dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan dari detective untuk memimpin
pengungkapan kasus.

Dari beberapa kejadian yang terjadi dan penyelesaiannya, secara garis besar dapat
disimpulkan kaitan antara mental model dan kepemimpinan ialah dimana mental model
merupakan disiplin atau kemampuan bekerja dengan memutar orientasi ke kedalaman diri
(inward), belajar menggali gambaran dunia dalam diri kita, membawanya ke permukaan dan
memegangnya erat-erat untuk disaring dan diseleksi, termasuk di dalamnya kemampuan
dalam melakukan learningful conversation (pembicaraan yang penuh pelajaran) di mana
orang dapat menyampaikan pikirannya secara efektif dan membuat pikiran itu terbuka untuk
mempengaruhi yang lain dan akhirnya memiliki jiwa kepemimpinan dalam diri. Jadi mental
model merupakan tools dalam kepemimpinan. Mental Model merupakan kemampuan
memandang, mendengar dan berdiskusi untuk mendapatkan jenis kepemimpinan bottom-up
yang efektif.

2.5 Tangga Inferensi Chris Argyris


Chris Argyris adalah seorang professor emeritus dari Harvard Business School. Dia
adalah salah satu tokoh dalam area ‘Learning Organizations’. Tangga Jenjang Kesimpulan
dari Argyris ini adalah sebuah model tentang bagaimana kita memproses suatu
informasi. Jenjang tersebut diawali oleh data riil dan pengalaman, yang kemudian data dan
pengalaman tersebut dipilih, setelah dipilih data yang ada diberikan makna, setelah memiliki
makna dapat menjadi sebuah assumsi, dari assumsi tersebut berubah menjadi suatu
kesimpulan, kesimpulan yang ada menjadi sebuah keyakinan yang pada akhirnya menetukan
aksi atau tindakan dan kemudian membentuk data atau pengalaman tambahan.
Ada tiga keuntungan dari memahami jenjang kesimpulan dari Argyris ini. Pertama,
untuk menjadi lebih memahami pemikiran kita sendiri atau sebagai refleksi diri (Reflection),
Membetuk pola pikir dan pemahaman yang dapat terlihat atau diterima oleh sekitar kita
13

(Advocacy), Membentuk kebutuhan akan keingintahuan atau keterbukaan terhadap pemikiran


dan pemahaman orang lain (Inquiry).

 Putaran refleksif
Model dari Argyris juga menujukkan adanya putaran refleksif yaitu bahwa keyakinan
(Beliefs) yang kita miliki lah yang mempengaruhi data apa yang kita pilih di lain waktu.
Sehingga tampak adanya suatu refleksi untuk melihat kembali data atau pengalaman yang
kita pakai sebagai pilihan. Dan sebagai konsekuensinya, semakin sempit atau rigid kita dalam
memilih data dan pengalaman tersebut maka perhatian kita akan semakin jauh dari realita
yang ada.

 Fenomena Changeling
Situasi dimana Christine ditekan oleh Captain Jones untuk dapat menerima ‘Walter’ yang
mereka temukan dan akhirnya Christine mau menerimanya dengan memahami kemungkinan
adanya perubahan dari diri anaknya selama menghilang, telah menyebabkan Christine
melakukan pengambilan data yang sempit dengan mengabaikan memorinya tentang Walter
(Deletion). Dia tahu bahwa pada pertama kali melihat ‘Walter’ yang dibawa polisi ada rasa
keraguan yang besar, tapi ketika dia memilih untuk menerima saran Captain Jones, Christine
telah melakukan pemilihan data yang teramat sempit, yang menjauhkannya dari realita.

Data yang sempit tersebut tentunya memberikan makna yang dangkal, dan akhirnya
asumsinya tentang ‘Walter’ yang telah mengalami perubahan fisik tersebut membawanya
pada kesimpulan yang tidak memuaskannya. Sehingga keyakinannya pun menjadi goyah.
Christine kemudian mengalami, apa yang disebut sebagai, putaran refleksif. Yaitu ketika dia
mencoba menyusun kembali data dan pengalaman yang dimilikinya tentang Walter yang
dahulu. Christine pun kemudian secara lugas memilih data-data dan pengalaman yang lebih
benar, seperti usahanya mencocokkan tinggi badan Walter, bagaimana sopan santun dan
perhatian Walter kepada dirinya, sampai dengan mencari data tentang susunan gigi Walter
dari dokter gigi dan dengan memakai pengalaman guru Walter disekolah yang menegaskan
bahwa itu bukan Walter anak didiknya dahulu. Berangkat dari pilihan data yang lebih objektif
tersebut, Christine memaknainya bahwa Walter yang ditemukan polisi adalah berbeda dengan
14

Walter anaknya. Kemudian dari makna tersebut, dia berasumsi bahwa polisi telah melakukan
kesalahan dengan membawa anak yang salah. Dan kesimpulannya dia tidak dapat menerima
‘Walter’ yang palsu tersebut dan Polisi harus memulai pencarian kembali. Kesimpulan
tersebut menjadi keyakinan yang lebih kuat karena didukung oleh pilihan data yang lebih
lengkap. Berangkat dari keyakinan tersebut Christine memulai aksinya untuk meminta polisi
meneruskan pencarian anaknya

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Film Changeling ternyata terdapat banyak sekali contoh nyata yang dapat dipahami
sebagai suatu Organizational Learning. Di dalamnya terdapat masalah Learning
Disabilitydan kemudian kita dapat mengenali adanya personal mastery, mental model,
building shared vision, team learning, dan system thinking sebagai lima disiplin yang
merupakan solusi terhadap masalah tersebut. Kelima disiplin tersebut adalah kesatuan yang
tidak terpisahkan dalam suatu Learning Organization, seperti ‘ensemble’ (kolaborasi
berbagai alat musik yang dimainkan bersama-sama dalam sebuah orkestra). Mental model,
sebagai fokus utama pembahasan makalah ini, memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan
kelima disiplin lainnya. Di dalam usaha merubah suatu mental model diperlukan
adanya personal mastery yang kuat dan didukung oleh keberadaan team learning. Setelah
terjadi perubahan mental model atau, seperti dikatakan oleh Senge, mental model yang
terbentuk telah mendekati realita, maka akan sangat mempengaruhi dalam membagi visi
bersama (building shared vision) dan akhirnya membentuk pemahaman akan sebuah system
thinking.

3.2 Saran

Mahasiswa sebaiknya memahami bahwa mental model memiliki urgensi yang sangat
kuat dengan segala manfaatnya seperti sebagai proses refleksi diri, memudahkan kita dalam
mengadvokasi, serta membantu kita untuk dapat memiliki inquiry agar pemahaman yang
terjadi akan terus mendekati realita yang sebenarnya.
15

DAFTAR PUSTAKA

 “Changeling” directed by Clint Eastwood; produced by Clint Eastwood, Brian Grazer,


ron Howard, Robert Lorenz; Written by J. Michael Straczynski ; Otober 24, 2008.
USA
 http://karsuibalok2010.blogspot.com/2010/10/fenomena-changeling-sebuah-
analisa.html diakses pada15 April 2014 pukul 22.30 WIB.
 Peter Senge, The Fifth Discipline, p.8.
 Purnawan Junaidi, Slide Mental Model, Mata kuliah LOST kelas G204, 2014

Anda mungkin juga menyukai