Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

SUMBER BELAJAR
Diajukan sebagai tugas mata kuliah Teknologi dan Media Pembelajaran
Dosen Pengampu: Dr. Husni Idris M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 5

Adelia Gustin Nabila : 2011101003


Musdalifah : 2011101169
Islamiyah : 2011101245
Rahmatul Mahmudah : 2011101228
Dicky Arnoldvan : 2011101240
Muhammad Iqbal : 2011101259

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS (UINSI)
SAMARINDA
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
anugerah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita Baginda Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
Islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh semesta alam.
Yang kami hormati, selaku dosen pengampu Mata Kuliah Teknologi dan Media
Pembelajaran Bapak Dr. Husni Idris M. Pd. Semoga beliau selalu diberi kesehatan
serta perlindungan oleh Allah SWT dimanapun beliau berada.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan dan memenuhi tugas Mata
Kuliah Ilmu Teknologi dan Media Pembelajaran yang berjudul “Sumber Belajar”.
Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang
Ilmu Teknologi dan Media Pembelajaran.
Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima
kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca.

Tenggarong seberang, 09 Oktober 2021

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................... 3
BAB I................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN............................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang....................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................................4
BAB II................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN.................................................................................................................................. 5
A. Definisi sumber belajar.......................................................................................................... 5
B. Klarifikasi sumber belajar..................................................................................................... 6
C. Komponen sumber belajar.....................................................................................................9
D. Peranan dan Fungsi sumber belajar....................................................................................10
E. Kriteria pemilihan sumber belajar...................................................................................... 13
BAB III.............................................................................................................................................. 15
PENUTUP......................................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan........................................................................................................................... 15
B. Saran..................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................ 16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber belajar ialah semua sumber seperti data, informasi atau wujud tertentu
yang yang mana biasanya digunakan untuk peserta didik dalam belajar, baik secara
individu maupun berkelompok. AECT (Association of Education Communication
Technologhy) mengkalsifikasikan bahwa sumber belajar ada enam macam, yaitu
messege, people, materials, device, technique, dan setting.
Sumber belajar dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan
informasi dalam pembelajaran. Hal tersebut mempunyai tujuan untuk membantu
siswa dalam mencapai harapan yang telah diatur oleh pendidik. Dalam hal ini, sumber
belajar bukan hanya tentang buku saja, akan tetapi juga dapat berupa orang, bahan,
alat, lingkungan atau tempat tinggal yang dapat mendukung proses pembelajaran yang
telah diatur pendidik untuk mencapai tujuan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi sumber belajar?


2. Apa saja klasifikasi sumber belajar?
3. Apa saja yang termasuk dalam komponen sumber belajar?
4. Bagaimana peranan sumber belajar beserta fungsinya?
5. Apa saja kriteria dalam pemilihan sumber belajar?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi sumber belajar


2. Untuk mengetahui klasifikasi sumber belajar
3. Untuk mengetahui komponen sumber belajar
4. Untuk mengetahui peranan dan fungsi sumber belajar
5. Untuk mengetahui kriteria dalam pemilihan sumber belajar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi sumber belajar

Sumber belajar (learning resources) merupakan semua sumber seperti data, orang
atau wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik
secara terpisah maupun tergabung sehingga mempermudah peserta didik dalam
mencapai tujuan belajar atau keahlian tertentu.1

Selain itu, ada beberapa pengertian sumber belajar yang dikemukakakn oleh para
ahli pendidikan, yaitu sebagai berikut:
1. AECT (Association for Education and Communication Technology), sumber
belajar merupakan sumber yang mencakup data, orang dan barang yang
digunakan oleh peserta didik baik sendiri-sendiri maupun berkelompok, biasanya
seperti situasi informal, untuk memudahkan peserta didik dalam belajar.
Sumber-sumber ini biasanya meliputi pesan, bahan, alat, orang, teknik, dan latar.2
2. Andi Prastowo mengemukakan bahwa degeng sebagai semua sumber belajar
yang mungkin dapat digunakan oleh peserta didik supaya terjadi perilaku belajar.
3. Menurut Yusuf (2010), sumber belajar merupakan segala jenis media, benda, data,
ide, fakta, orang, dan lain sebagainya yang dapat mempermudah proses belajar
bagi peserta didik.
4. Syukur N. C, (2008), sumber belajar adalah suatu sistem yang terdiri dari
sekumpulan bahan atau kondisi yag dikumpulkan secara sengaja dan dibuat untuk
memudahkan peserta didik yang ingin belajar secara individuaal.
5. Sumber belajar menurut Prastowo (2015) pada hakikatnya yaitu segala sesuatu
seperti benda, fakta, data, orang, ide, modu, LKS (Lembar Kerja Siswa), realia,
model, bank, market, museum, kebun binatang, dan pasar.

Learning resources atau sumber belajar merupakan bagian penting serta memiliki
konstribusi yang sangat penting dalam meningkatkan kualtas belajar peserta didik.

1
Ani Cahyadi, Pengembangan Media dan Sumber Belajar Teori dan Prosedur, UIN Antasari: Laksista Indonesia.
hal. 6. Jan 2019.
2
Samsinar S. Urgensi Learning Resources (Sumber Belajar) dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran.
Didaktika: Jurnal Kependidikan. hal. 195. Vol. 13. no. 2. desember, 2019.
Pendidik harus memanfaatkan sumber belajar ini dengan tujuan pembelajaran dapat
optimal, pelatihan yang diadakan untuk penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar
mampu meningkatkan skill pendidik dalam mengajar.
Pada tahun 1972, konsep sumber belajar mencakup empat kategori, yaitu: 1)
Materi, 2) Peralatan dan perlengkapan, 3) Orang, dan 4) Kondisi/setting (Ely, 1972).
Pada tahun 1977 kategori ini berubah menjadi empat komponen yang
melatarbelakangi sumber belajar, yakni: 1) Klasifikasi, 2) Jarak besar dari sumber
daya, 3) Media, dan 4) Sumber daya yang didesain (AECT, 1977). Seiring dengan
perkembangan TP, sumber belajar diidentifikasikan sebagai pesan, materi, orang,
perangkat, teknik, dan setting (Alan Januszwski, 2001: 84).3
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa sumber belajar
merupakan berbagai sumber seperti data, orang, metode, teknik, ide, fakta, media dan
lain sebagainya yang mana dapat digunakan peserta didik untuk memudahkan mereka
dalam belajar, baik secara individu maupun bekerlompok.

B. Klarifikasi sumber belajar

Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang
dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara
terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam
mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.4
Pakar pendidikan Amerika, Edgar Dale mengemukakan bahwa pengalaman
adalah sumber belajar, namun pengertian ini akan menjadi sangat luas maknanya
seluas hidup itu sendiri karena segala sesuatu yang dialami dianggap sebagai sumber
belajar sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan belajar. Belajar
yang pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih
sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya.5
Edgar Dale mengklasifikasikan pengalaman sebagai sumber belajar dalam sebuah
keerucut pengalaman (cone of experience).

3
Ani Cahyadi, Pengembangan Media dan Sumber Belajar Teori dan Prosedur, UIN Antasari: Laksista Indonesia.
hal. 6. Jan 2019.
4
Association Educational Communication and Technology (AECT), Definisi Teknologi
Pendidikan… Diterjemahkan oleh PAU di Universitas Terbuka. (Jakarta: PT. Grafindo Persada 1977).
5
Nana Sudjana, Teknologi Pengajaran, …………. 77.
secara umum ada beberapa klasifikasi sumber belajar. AECT (Association of
Education Communication Technology) mengklasifikasikan sumber belajar dalam
enam macam yaitu message, people, materials, device, technique, dan setting
(Akhmad Rohani & Abu Ahmadi, 1995: 155).

Enam klasifikasi sumber belajar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:


1) Message (pesan), yaitu informasi/ajaran yang diteruskan oleh komponen lain
dalam bentuk gagasan, fakta, arti dan data.
2) People (orang), yakni manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, dan
penyaji pesan. Termasuk kelompok ini misalnya dosen, guru, tutor, dll.
3) Materials (bahan), yaitu perangkat lunak yang mengandung pesan untuk disajikan
melalui penggunaan alat/perangkat keras, ataupun oleh dirinya sendiri. Berbagai
program media termasuk kategori materials, seperti transportasi, slide, film, audio,
video, modul, majalah, buku dan sebagainya.
4) Device (alat), yakni sesuatu (perangkat keras) yang digunakan yang digunakan
untuk menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan. Misalnya overhead
proyektor, slide, video tape/recorder, dll
5) Technique (teknik), yaitu prosedur atau acuan yang dipersiapkan untuk
penggunaan bahan, peralatan, orang, lingkungan untuk menyampaikan pesan.
Misalnya pengajaran terprogram/modul, simulasi, demonstrasi, tanya jawab, dll.
6) Setting (lingkungan), yaitu situasi atau suasana sekitar dimana pesan disampaikan.
Baik lingkungan fisik ataupun non fisik. Teori lain mengklasifikasikan sumber
belajar menjadi lima hal yaitu tempat, benda, orang, buku, dan peristiwa. Hal
tersebut diungkapkan oleh Abdul Majid (2008: 170-171).

Klasifikasi tersebut secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut :


1. Tempat atau lingkungan sekitar dimana seseorang dapat belajar dan melakukan
perubahan tingkah laku, seperti sungai, pasar, gunung, museum, dll.
2. Segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku peserta
didik, misalnya situs, dll.
3. Orang yang memiliki keahlian tertentu sehingga siswa dapat belajar sesuatu
kepada orang tersebut.
4. Segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh siswa.
5. Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi.
Berdasarkan klasifikasi di atas, sumber belajar dapat digolongkan menjadi: pesan,
orang, alat, bahan, teknik, dan lingkungan. Penelitian ini mengembangkan sumber
belajar bentuk majalah. dapat dilihat majalah merupakan salah satu bentuk sumber
belajar yang termasuk ke dalam klasifikasi sumber belajar bahan atau materials.
Majalah mengandung pesan yang dapat menjadi sumber belajar bagi siswa. Majalah
merupakan sumber informasi aktual yang dapat digunakan secara mandiri oleh siswa.
Para pengelola lembaga pendidikan dianggap perlu memetakan macam-macam
sumber pembelajaran yang akan dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran
yang efektif. Dalam pengadaan sumber belajar perlu memperhatiakan materi yang
akan diajarkan karena ada kemungkinan berbeda pada tiap masing-masing mata
pelajaran.

Tiga langkah klasifikasi sumber belajar :


1) Membuat daftar kebutuhan melalui identifikasi melalui sumber dan sarana
pembelajaran yang diperlukan untuk kegiatan pembelajaran yang ada di kelas
ataupun sekolah. Membuat daftar inventaris sumber dan sarana belajar yang telah
tersedia, baik yang ada di dalam lembaga pendidikan (misalnya media
pembelajaran dan laboratorium) ataupun yang ada di luar lembaga pendidikan,
seperti halnya fasilitas yang tersedia di masyarakat. Dalam hal fasilitas ini tidak
terbatas pada benda mati saja, namun juga bisa berupa manusia, seperti praktisi
atau seorang Sumber ahli tertentu yang berada di sekitar lembaga pendidikan.
2) Penggolongan ketersediaan alat, bahan atau sumber belajar tersebut. Tujuannya
adalah untuk mengetahui ketersediaan sumber belajar yang ada pada suatu
lembaga pendidikan. Dari proses ini akan diketahui manakah sumber belajar yang
sangat diperlukan akan tetapi belum ada, sehingga ada usaha kongkrit untuk
mengadakannya, baik melalui pembelian, penyewaan, ataupun yang lainnya.
3) Jika sumber pendidikan yang dibutuhkan suda tersedia maka hanya tinggal
memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan dengan tujuan sukses pada
masing-masing mata pelajaran.6

6
Sutrisno, Revolusi Pendidikan di Indonesia, (Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2005), 90.
Pengelompokan Sumber Belajar :
1. Lingkungan alam, belajar ini berupa benda-benda alami di sekitar kita, seperti
batu, tumbuhan, sawah sungai, dan sebagainya. Jenis dasar belajar ini dapat
mengasah seluruh jenis kecerdasan siswa, misalnya linguistic, matematika,
musical, jasmani, dan lainnya.
2. Perpustakaan, Berupa baranmg cetakan yang tersedia di perpustakaan, misalnya
laporan penelitian, buku, majalah, dan jurnal
3. Media cetak, Media cetak di sini maksudnya bukan yang sudah tersedia di
perpustakaan, seperti halnya Koran.
4. Nara sumber, bisa berupa praktisi dalam bidang tertentu sesuai dengan
pelajarannya. Seperti, pedagang, polisi, militer, dan petani. Mereka sesekali bisa
dimanfaatkan, baik dengan cara berkunjung ke tempat mereka bekerja ataupun
mendatangkan mereka ke sekolah.
5. Karya siswa, Adalah media yang diciptakan oleh siswa, misalnya lukisan dan
peta.
6. Media elektronik, bisa berupa alat elektronik, baik yang dibuat sendiri maupun
yang sudah tersedia. Misalnya, Komputer, Radio, TV, dan Internet.7

C. Komponen sumber belajar

Komponen adalah bagian-bagian yang selalu ada di dalam sumber belajar, dan
bagian-bagian itu merupakan satu kesatuan yang sulit berdiri sendiri sekalipun
mungkin dapat dipergunakan secara terpisah.
Komponen-komponen sumber belajar menurut Nana Sudjana & Ahmad Rivai
(1989: 81-83) diantaranya adalah:
1. tujuan, misi, atau fungsi sumber belajar
2. Bentuk atau format
3. Keadaan fisik sumber belajar
4. Pesan yang dibawa oleh sumber belajar
5. Tngkat kesulitan atau kompleksitas pemahaman sumber belajar.

7
Ibid, 92.
Komponen-komponen sumber belajar di atas dapat diuraikan lebih jauh sebagai
berikut:
1) Tujuan, misi, atau fungsi sumber belajar, artinya setiap sumber belajar selalu
memiliki tujuan atau misi yang akan dicapai. Tujuan setiap sumber itu selalu ada,
baik secara eksplisit maupun secara implisit. Tujuan sangat dipengaruhi oleh sifat
2) dan bentuk sumber belajar itu sendiri.
3) Bentuk, format, atau keadaan fisik sumber belajar satu dengan lainnya
berbeda-beda. Keadaan fisik sumber belajar ini merupakan komponen penting.
Penggunaan atau pemanfatannya hendaknya dengan memperhitungkan segi
waktu, pembiayaan dan sebagainya.
4) Pesan yang dibawa oleh sumber belajar. Setiap sumber belajar selalu membawa
pesan yang dimanfaatkan atau dipelajari oleh para pemakainya. Komponen pesan
merupakan informasi yang penting. Oleh karena itu para pemakai sumber belajar
hendaknya memperhatikan bagaimana pesan disimak. Hal-hal yang perlu
diperhatikanantara lain: isi pesan harus sederhana, sukup jelas, lengkap, mudah
disimak maknanya.
5) Tingkat kesulitan atau kompleksitas pemakaian sumber belajar. Tingkat
kompleksitas penggunaan sumber belajar berkaitan dengan keadaan fisik dan
pesan sumber belajar. Sejauh mana kompleksitasnya perlu diketahui guna
menentukan apakah sumber belajar itu masih bisa dipergunakan, mengingat
waktu dan biaya yang terbatas. Komponen-komponen tersebut saling berkaitan
sehingga membentuk satu sistem yang menyusun sumber belajar. Setiap
komponen merupakan satu kesatuan yang sulit berdiri sendiri sekalipun mungkin
dapat dipergunakan secara terpisah. Dalam penelitian dan pengembangan ini,
peneliti mengembangkan sumber belajar dengan tujuan pembelajaran disesuaikan
dengan KI dan KD yang telah dipilih. Bentuknya berupa majalah cetak, dengan
memuat pesan berbagai rubrik yang mendukung materi dan disajikan dengan
bahasa yang populer atau ringan sehingga lebih mudah dipahami.

D. Peranan dan Fungsi sumber belajar

Sumber belajar mempunyai peran yang sangat erat dengan pembelajaran yang
dilakukan, adapun peranan tersebut dalam pembelajar ialah sebagai berikut:
1. Peranan sumber belajar dalam pembelajaran Individual.
Pola komunikasi dalam belajar individual sangat dipengaruhi oleh peranan sumber
belajar yang dimanfaatkan dalam proses belajar. Titik berat pembelajaran individual
adalah pada peserta didik, sedang guru mempunyai peranan sebagai penunjang atau
fasilitator. peranan guru dalam interaksi dengan peserta didik lebih banyak sebagai
konsultan, pengelola belajar, pengarah, pembimbing, penerima hasil kemajuan belajar
peserta didik. Waktu yang digunakan untuk melaksanakan tugas dalam pembelajaran
individual 10 % dari total waktu belajar, oleh sebab itu frekwensi pertemuannya
jarang sekali.

2. Peranan sumber belajar dalam pembelajaran klasikal.


Pola komunikasi dalam belajar klasikal yang dipergunakan adalah komunikasi
langsung antara guru dengan peserta didik. Hasil belajar sangat tergantung oleh
kualitas guru, karena guru merupakan sumber belajar utama.
Sumber lain seolah-olah tidak ada peranannya sama sekali, karena frekuensi
belajar didominari interaksinya dengan guru. Bentuk Komunikasi dapat digambarkan
sebagai berikut:
Pemanfaatan sumber belajar selain guru, sangat selektif dan sangat ketat di bawah
petunjuk dan kontrol guru. Di samping itu guru sering memaksakan penggunaan
sumber belajar yang kurang relevan dengan ciri-ciri peserta didik dan tujuan belajar,
hal ini terjadi karena sumber belajar yang tersedia terbatas. Peranan Sumber Belajar
secara keseluruhan seperti terlihat dalam pola komunikasinya selain guru rendah.
Keterbatasan penggunaan sumber belajar terjadi karena metode pembelajaran
yang utama hanyalah metode ceramah. Menurut Percipal and Ellington (1984), bahwa
perhatian yang penuh dalam belajar dengan metode ceramah (attention spannya)
makin lama makin menurun drastis. Misalnya dalam 50 menit belajar, maka pada
awal belajar attention spannya berkisar antara 12-15 menit, kemudian makin
mendekati akhir pelajaran turun menjadi 3-5 menit.
Di samping itu British Audio Visual Association (1985), menyatukam bahwa
75 % pengetahuan diperoleh melalui indera penglihatan, 13 % indera pendengaran,
6 % indera sentuhan dan rabaan dan 6 % indera penciuman dan lidah.
Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh perusahaan SOVOCOM
COMPANY di Amerika dalam Sadiman (1989: 155-156), tentang kemampuan
manusia dalam menyimpan pesan adalah : verbal (tulisan) 20%, Audio saja 10%,
visual saja 20%, Audio visual 50%. Tetapi jika proses belajar hanya menggunakan
methode:
a. Membaca saja, maka pengetahuan yang mengendap hanya 10%
b. Mendengarkan saja pengetahuan yang mengendap hanya 20%.
c. Melihat saja pengetahuan yang mengendap bisa 50%.
d. Mengungkapkan sendiri pengetahuan yang mengendap bisa 80%.
e. Mengungkapkan sendiri dan mengulang pada kesempatan lain 90%
Dari penjelasan tersebut diatas, bahwa guru harus pandai memilih dan
mengkombinasikan metode pembelajaran dengan belajar yang ada.

3. Peranan sumber belajar dalam pembelajaran kelompok.


Pola komunikasi dalam belajar kelompok, menurut Derek Rowntere dalam
bukunya Educational Technologi in Curriculum Development (1982), menyajikan dua
pola komunikasi yang secara umum ditetapkan dalam belajar yaitu pola:
a) Buzz sessions (diskusi singkat) adalah kemampuan yang diperoleh peserta didik
untuk didiskusikan singkat sambil jalan. Sumber belajar yang digunakan adalah
materi yang digunakan sebelumnya.
b) Controllet discussion (diskusi dibawah kontrol guru), sumber belajarnya antara
lain adalah bab dari suatu buku, materi dari program audio visual, atau masalah
dalam praktek laboratorium
c) Tutorial adalah belajar dengan guru pembimbing, sumber belajarnya adalah
masalah yang ditemui dalam belajar, harian, bentuknya dapat bab dari buku, topik
masalah dan tujuan instruksional tertentu.
d) Team project (tim proyek) adalah suatu pendekatan kerjasama antar anggota
kelompok dengan cara mengenai suatu proyek oleh tim.
e) Simulasi (persentasi untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya).
f) Micro teaching, (proyek pembelajaran yang direkam dengan video).
g) Self helf group (kelompok swamandiri).

Sumber belajar memiliki fungsi :


1. Meningkatkan produktivitas pembelajaran, dengan jalan:
-Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara
lebih baik.
-Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih
banyak membina dan mengembangkan gairah.

2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual,


dengan cara:
-Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional
-Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannnya.

3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, dengan cara:


-Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis
-Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.

4. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:


-Meningkatkan kemampuan sumber belajar
-Penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.

5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:


-Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak
dengan realitas yang sifatnya kongkrit;
-Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.

6. Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan


informasi yang mampu menembus batas geografis.
Fungsi-fungsi di atas sekaligus menggambarkan tentang alasan dan arti penting
sumber belajar untuk kepentingan proses dan pencapaian hasil pembelajaran siswa.8

E. Kriteria pemilihan sumber belajar

Proses belajar mengajar pada dasarnya merupakan proses penyampaian materi


dari guru kepada siswa agar siswa mampu memahami materi pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. Guru wajib memberi materi yang
8
Aonim a. 2009. Sumber Belajar dalam mengefektifkan pembelajaran Siswa ( Online ) http:// Ramlannaria’s Blog.
Com,diakses 02 Oktober 2021
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, jika guru memberikan materi
yang salah atau tidak sesuai maka berakibat tujuan pembelajaran tidak tercapai. Jika
sudah demikian maka pembelajaran yang dilakukan terancam gagal yang berimbas
pada kualitas pendidikan yang buruk.
Karena pentingnya materi dalam, maka guru harus pandai dalam menyusun
materi. Untuk mendapatkan susunan materi yang baik sangat perlu mengambil dari
sumber-sumber belajar yang baik. Sumber belajar ini sangatlah penting, dalam model
atau sistem pembelajaran ASSURE, pemilihan materi dan sumber belajar dijadikan
salah satu poin atau kegiatan yang sangat penting.
Pemilihan sumber belajar hendaknya tidak sembarangan. Dalam pemilihan
sumber belajar akan lebih baik jika guru menggunakan kriteria tertentu untuk memilih
sumber belajar yang akan dipakai. Ini dimaksudkan agar sumber belajar yang dipilih
tepat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran serta efisien jika diterapkan dalam
pembelajaran. Dalam buku Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif (Prastowo,
2012: 61) menerangkan bahwa kriteria untuk menyeleksi sumber belajar yang
berkualitas dapat dibagi menjadi 2 yaitu kriteria secara umum dan kriteria secara
khusus.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sumber belajar (learning resourcer) merupakan semua sumber seperti data, orang
atau wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik
secara terpisah maupun tergabung, sehingga memudahkan peserta didik dalam
mencapai tijua belajar atau keahlian.
AECT mengkalsifikasikan sumber belajar ada enam, yaitu; messege (pesan),
people (orang), materialis (bahan), device (alat), technique (tekhnik), dan setting
(lingkungan). Selain itu, pengelompokkan dalam sumber belajar seperti lingkungan
alam, perpustakaan, media cetak, narasumber, karya siswa, dan media elektronik.
Adapun komponen dalam sumber belajar, yaitu:
1. Tujuan, misi atau fungsi sumber belajar
2. Bentuk atau format
3. Keadaan fisik sumber belajar
4. Pesan yang dibawa oleh smber belajar
5. Tingkat kesulitan atau komplekasitas pemahaman sumber belajar.
Sedangkan fungsi sumber belajar yaitu dapat meningkatkan produktivitas
pembelajaran, memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual,
memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembalajaran, lebih memantapkan
pembelajaran, dan memungkinkan belajar secara seketika, serta memungkinkan
penyajian pembelajaran yang lebih luas.

B. Saran

Menurut kelompok kami, Indonesia hendaknya lebih meningkatkan lagi sumber


belajar karena hal ini termasuk dalam SDM. Kelompok kami juga berharap agar
sekiranya anak-anak muda bisa lebih meneliti data atau informasi lebih lanjut untuk
peningkatan diskusi terhadap peserta didik. Sebagai salah satu faktor untuk
memaksimalkan potensi generasi muda saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

Cahyadi Ani. Pengembangan Media dan Sumber Belajar Teori dan Prosedur . UIN
Antasari: Laksista Indonesia. hal. 6. Januari, 2019. jurnal. iain-bone.ac.id.
S Samsinar. Urgensi Learning Rseources (Sumber Belajar) dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran . Didaktika: Jurnal Kependidikan. hal. 195. vol. 13. no. 2.
desember, 2019. https://idr.uin-antasari.ac.id.
https://eprints.uny.ac.id/18586/4/BAB%20II%2010416241032.pdf
https://www.rangkumanmakalah.com/pengertian-dan-klasifikasi-sumber-belajar/
Aonim a. 2009. Sumber Belajar dalam mengefektifkan pembelajaran Siswa ( Online )
http:// Ramlannaria’s Blog. Com,diakses 02 Oktober 2021
Prastowo, Andi. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta:
DIVA Press

Anda mungkin juga menyukai