Anda di halaman 1dari 12

PENAFSIRAN DATA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
Dosen Pembimbing: Suhartati, S. Pd., M. Pd.

Oleh Kelompok 5:

Juli Amira Maulidar 170610420017


Anggi Anggraini Lubis 1906104210022
Iin Nalaratih 1906104210049

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Penafsiran Data” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterimakasih pada ibu “Suhartati, S. Pd., M. Pd.” selaku Dosen
mata kuliah “Penelitian Tindakan Kelas“ yang telah memberikan tugas ini pada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kami mengenai Penafsiran Data. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang,mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.


Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyususn sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dimasa depan.

Banda Aceh, 22 Januari 2022

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iii


DAFTAR ISI i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penelitian 2
1.4 Manfaat penelitian 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penafsiran Data 3
2.2 Problem yang dihadapi diwaktu menafsirkan data 5
2.3 Mengkonsolidasi Teori 6
2.4 Mengaplikasikan Teori 6
2.5 Membuat Sintetis 7
2.6 Membuat Persamaan, Analog dan Metafora 7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 8
3.2 Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keberadaan ilmu pengetahuan merupakan hasil dari penelitian, tanpa adanya
penelitian ilmu pengetahuan tidak akan berkembang. Dengan diadakannya penelitian,
dapat ditemukan sesuatu yang baru, atau untuk mengembangkan sesuatu agar lebih
maju. Sesuatu disini dapat berupa ilmu pengetahuan maupun produk. Penelitian
tersebut dapat dilakukan oleh siapa saja, di seluruh bidang ilmu (Arikunto, 2006)
Penelitian dilaksanakan melalui suatu prosedur dan alur tertentu. Apapun jenis
penelitiannya, selalu dimulai dengan adanya permasalahan, hal tersebu tmerupakan
suatu kesenjangan yang dirasakan oleh peneliti. Kesenjangan tersebut dapat terjadi
karena beberapa kemungkinan sebab. Dengan kondisi yang demikian, peneliti
berusaha mencari jalan keluar dengan mengadakan penelitianberdasarkan teori yang
tepat (Darmadi, 2011). Peneliti harus menegtahui bahwa untuk mengadakan
penelitian diperlukan beberapa langkah atau prosedur yang harus dilalui. Salah
satunya yaitu penafsiran data. Langkah ini merupakan langkah yang dilakukan setelah
melakukan pengumpulan data dan analisis data. analisa data adalah proses menyusun
data secara sistematis yang diperoleh dari observasi melalui pengorganisasian data
kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan hipotesa sampai
membuat kesimpulan yang dapat dimengerti oleh pengamat sendiri dan orang
lain.(Darmadi, 2011). Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas lebih dalam
Mengenai Penafsiran Data.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
1. Apa definisi penafsiran data?
2. Apa fungsi penafsiran data?
3. Bagaimana teknik penafsiran data?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi penafsiran data
2. Untuk mengetahui fungsi penafsiran data
3. Untuk mengetahui teknik penafsiran data
1.4 Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pembaca dapat memahami dan mengetahui maksud dari analisis data
danpenafsiran data.
2. Pembaca dapat memahami dan mengetahui jenis analisis data dan fungsi
daripenafsiran data.
3. Pembaca dapat memahami dan mengetahui teknik analisis data dan
penafsirandat.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Penafsiran data


Penafsiran data merupakan suatu kegiatan yang menggabungkan
hasilanalisis dengan pernyataan, kriteria, atau standart tertentu untuk
menemukanmakna dari data yang dikumpulkan untuk menjawab permasalahan
pembelajaranyang sedang diperbaiki (Darmadi, 2011).
Penafsiran data adalah upaya peneliti memaknai data yang dapat
ditempuhdengan cara meninjau kembali gejala berdasarkan sudut
pandangnya,perbandingan dengan penelitian yang pernah dilakukan (misanya oleh
penelitilain).
Kajian penafsiran ini melibatkan beberapa hal yang penting dalam
sebuahpenelitian yaitu berupadiskusi, kesimpulan, dan implikasi seperti: kilas
baliktemuan utama dan bagaimana pertanyaan penelitian terjawab, refleksi
penelititerhadap makna data, pandangan peneliti yang dikontraskan dengan
kajianliteratur (teoretik), batasan penelitian, dan saran untuk penelitian
selanjutnya(Arikunto, 2002).
Penafsiran data menurut Nazir tidak lebih dari pencairan pengertian yang
lebih luas tentang penemuan-penemuan, karena penafsiran data tidak dapat
dipisahkan dari analisis data, jadi menurutnya penafsiran it merupakan aspek tertentu
dari analisis data. Sedangkan Muhammad Ali membedakan antara penafsiran dengan
kesimpulan. Penafsiran menurutnya hanya dilakukan untuk mencari pengertian
terhadap hasil pengolahan data, sehingga membentuk penemuan ilmiah. Sedangkan
kesimpulan adalah hasil mencari hubungan antara berbagai penemuan ilmiah, yang
dibuat berdasarkan hipotesis yang dirumuskan. Sedangkan menurut Moleong
penafsiran data dengan menggunakan analisis kompratif:
a. Tujuan
b. Prosedur umum
c. Peranan introgasi data
Langkah-langkah penafsiran data dengan menggunakan metode analisis
kompratif. Sebagaimana diketahui bahwa analisis data telah dimulai sejak di
lapangan. Dengan kata lain, sejak saat itu sudah ada penghalusan data, penyususnan
kategori dengan kawasannya dan sudah ada upaya dalam rangka penyusunan
hipotesis, yaitu teori itu sendiri. Dalam hal ini, analisis data terjalin secara terpadu
dengan penafsiran data.
Ada dua cara menganalisis data, yaitu peneliti melihat dari kaca mata subjek
penelitian, cara yang lain peneliti melihat dari sudut pandangnya sendiri maka sistem
penyususnan satuan dan sistem kategori sudah ada dan sudah dipersiapkan terlebih
dahulu. Cara ini menghendaki agar data yang dikumpulkan dari lapangan
dimasukkaan ke dalam sistem kategori baru, mungkin hipotesis baru, jadi penemuan
baru. Langkah pertama penafsiran data ialah menemukan kategori dengan
kawasannya, langkah ini merupakan suatu langkah yang mendasar dalam penelitian
kualitatif. Proses ini berjalan selama penelitian berlangsung. Kategori dan hubungan
diberi label dengan pernyataan sederhana berupa proposisi yang menunjukkan
hubungan. Selanjutnya, penganalisisan menemukan petunjuk metapora atau
kerangka berfikir umum. Akhirnya peneliti menemukan hubungan kunci, yaitu suatu
metapora, model pola menolak atau garis riwayat.
Hubungan kunci ini dimanfaatkan untuk menghaluskan hubungan dan
menghubung-kan suatu kategori lainnya. Dengan adanya modal hubungan kunci
belum berarti segala sesuatu dapat mucul dari data. Analisis tidak dapat menceritakan
data apa yang harus diungkapkan. Jalan apapun yang dapat ditempuh ialah
mengadakan introgasi terhadap data. Introgasi terhadap data berarti mengajukan
seperangkat pertanyaan kepada data sehingga terungkaplah banyak persoalan dari
data itu sendiri.
Fungsi penafsiran data adalah untuk mengevaluasi atau merefleksi
prosesdan hasil perbaikan pembelajaran yang dilakukan (Kasiram, 2010).
Kasiram (2010), mengemukakan beberapa teknik penafsiran hasil
analisisdata adalah sebagai berikut:
1. Memperluas analisis dengan mengajukan pertanyaan. Hasil analisis
mungkinmasih miskin dengan makna, dengan pengajuan beberapa
pertanyaan hasiltesebut bisa dilihat maknanya. Pertanyaan dapat berkenaan
dengan hubunganatau perbedaan antara hasil analisis, penyebab, aplikasi
dan implikasi dari hasilanalisis.
2. Hubungan temuan dengan pengalaman pribadi. Penelitian tindakan sangat
eratkaitanya dengan pribadi peneliti. Temuan hasil analisis bisa
dihubungkanengan pengalaman pribadi peneliti yang cukup kaya.
3. Minat nasihat dari teman yang kritis. Bila mengalami kesulitan
dalammengpenafsirankan hasil analisis, mintalah pandangan kepada teman
yangseprofesi dan memiliki pandangan yang kritis.
4. Hubungkan hasil analisis dengan literatur. Faktor eksternal yang
mempunyaikekuatan dalam memberikan penafsiran selain teman, atau kalau
mungkinahli adalah literature. Apakah makna dari temuan
penelitian menurutpandangan para ahli, para peneliti dalam berbagai
literature.
5. Kembalikan pada teori. Cara lain untuk menafsirkan hasil dari analisis
dataadalah hubungkan atau tinjaulah dari teori yang relevan dengan
permasalahanyang dihadapi.
2.2 Problem yang dihadapi peneliti diwaktu menafsirkan
Sebelum mengetahui keengganan melalui kegiatan menefsirkan, peneliti
sebaiknya memahami sebab sebab kesulitan itu. Misalnya kejenuhan yang dirasakan
peneliti setelah berbulan-bulan atau bertahun- tahun sibuk dalam berbagai aspek
kegiatan penelitian. Kesulilitan yang lain waktu peneliti harus membuat sintesis dan
spekulasi kreatif dari data penelitiannya adalah disebabkan karena ia dituntut untuk
memposisikan dirinya pada pemikiran-pemikiran baru, dan memaknai signifikannsi
kegiatan kegiatanya pada bulan-bulan yang lalu
Tujuan dari peneliti dalam aspek kegiatan ini adalah mengembangkan
kesimpulan dan mengaitkan hubungan hubungan yang ada melalui argumentasi yang
hati hati dan yang tidak dibatasi oleh skop yang sempit. Pemahaman akan kesulitan
inilah yang perlu diatasi peneliti pada saat ia mulai dengan kegiatan penafsiran atau
interpretasi, fase ini harus ditempuh dan kesulitan yang diarifi sudah merupakan
setengah penyelesaian dengan mengindentifikasi tugas antara lain mengkonsolidasi
teori, mengaplikasikan teori, menafsirkan dengan menggunakan analogi/persamaan
atau metafor, dan membuat sintesis.
2.3 Mengaplikasikan teori
Penafsiran data dengan cara mengaplikasikan teori yang dianut dalam
karangka berfikir dalam penelitian, merupakan cara lain untuk memaknai koleksi
data. Adakalanya koleksi data itu tidak cocok dengan teori yang dikemukakan, atau
bahkan bertentangan, maka peneliti harus menentukan apakah kumpulan data atau
tehnik analisis data yang salah, ataukah koleksi data tersebut justru yang
menunjukkan adanya perubahan atau pergeseran pada teori yang berkarakter yang
menolak atau memodifikasi teori tersebut.
Contoh mengenai penafsiran terhadap koleksi data, adalah penelitian
tindakan kelas yang dilakukan oleh kanda ruskandi di sekolah dasar di purwakerta. Ia
ingin meningkatkan kualitas pembelajaran IPS dengan mencobakan model
pembalajaran cooperative learning.ruskandi ingin menanamkan nilai-belajar melalui
kerja sama dan melalui ketrampilan sosial. Dengan mengunakan teori fraenkel ia
menanamkan nilai nilai kerjasama dengan merencanakan tugas tugas dalam
kelompok, agar siswa berperan bersama kawan sekelompoknya dalam melakukan
inkuiri, berdiskusi, bertindak sebagai ketua atau tugas lainnya dalam kelompok,dan
menolong kawan lainnya. Untuk mengetahui ada perubahan maka dilakukan uji coba
sebagai petunjuk dinamika kelompok melalui wawancara. Sedangkan penilaian hasil
belajar melalui pretest dan posttest.
Dalam penafsiran terhadap koleksi data, ruskandi melalui aplikasi teori-teori
di atas menyimpulkan bahwa ada perubahan nilai kerja sama yang positif terhadap
dalam belajar siswa.
2.4 Membuat sintesis
Berlainan dengan mengaplikasikan teori pada Penafsiran data, membuat
sintesis dari koleksi data membutuhkan berbagai sudut pandang dan konteks yang
melampaui atau transcend atau pun beyond aplikasi teori sebelum pemahaman
wawasan. Membuat sintesis memerlukan upaya upaya interdisipliner dan juga
intradisipliner, peneliti mengintegrasikan data dan konsep melalui berbagai usaha
penenlitian, sebagain tampaknya saling mendukung atau sesuai akan tetapi sebagian
lagi bertentangan satu dengan lainya.
Dalam menyusun sintesis ini para peneliti bowles dan gintis telah
mengunakan proses berteori yang terbuka dan menyegarkan dalam membandingkan,
membuat kontras, menyusun dan menertipkan data, mencari hubungan dan kaitan,
dan membuat spekulasi.
2.5 Membuat persamaan, analog, dan metafora
Dalam penelitian kualitatif, kompilasi data yang ditafsirkan juga dengan
mencari persamaan persamaan, atau analog, bahkan metafor. Penelitian tindakan
kelas yang dalam karakteristiknya mirip dengan penelitian etnografis karena banyak
mengunakan analsis sosiologis dan antropologis, dapat juga mengunakan alat alat
penafsiran itu.
Persamaan dalam konsep antropologi life cycle atau rites de pasages
dalamkehidupan baru de sekolah seperti perkenalan pertama disekolah atau ospek di
perguruan tinggi, menyerupai konsep atau teori tentang ritual inisiasi dalam
perubahan atau pergeseran dalam lingkaran kehidupan manusia. Metafora dipakai
dalam penafsiran kumpulan data yang dibuat dlam penelitian kualitatif bentuk
biografi atau riwayat hidup seseorang.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penafsiran data menuntut agar peneliti menjelaskan makna data sesuai
dengan pertanyaan pertanyaan penelitian, dan mengapa makna makna tertentu dari
data menjadi lebih penting atau menonjol artinya.penafsiran data juga mencangkup
persyaratan persyaratan yang menjelaskan hubungan kausalitas, apakah itu prediktif
atau tidak. Yang juga perlu diterangkan adalah bagaimana kategorisasi fenomena
saling berhubungan secara empirik, yang adakalanyaditampilkan dalam bentuk model
dengan spesifikasi kategori yang hubungannya di jelaskan.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan, antara lain:
1. Sebaiknya dalam mempelajari makalah ini pembaca perlu memahami
penjelasan mengenai hakikat penelitian.
2. Ketika membaca makalah ini pembaca perlu membandingkan teori referensi
dalam makalah dengan referensi luas lainnya yang mungkin tidak sempat
dituliskan dalam makalah
DAFTAR PUSTAKA

Wiraatmadja, Rochiati.2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:Remaja


Rosdakarya.
Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Kasiram, Moh. 2010. Metodologi Penelitian, Kualitatif-Kuantitatif ,Malang: UIN
Maliki Press.

Anda mungkin juga menyukai