Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

ANALISIS DATA

Makalah ini disusun guna memenuhi penugasan


Mata Kuliah : Penelitian Pendidikan SD
Dosen Pengampu : Dr. Ali Sunarso, M. Pd.

Disusun oleh kelompok 10 :

1. Diva Kirana (1401421106)

2. Sarah Aulia Faradina (1401421121)

3. Nor Laila Sifa (1401421133)

4. Ni Putu Citra Pratiwi (1410123004)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023

i
PRAKATA

Puji Syukur atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “Analisis Data” untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Penelitian Pendidikan SD yang diampu oleh Dr. Ali Sunarso, M. Pd.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis menyadari bahwa makalah ini
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan pembuatan tugas selanjutnya. Penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak.

Semarang, 5 November 2023

Kelompok 10

ii
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul i

Prakata ii

Daftar Isi iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN 2

2.1 Definisi Analisis Data 2

2.2 Teknik Analisis Data Kualitatif 3

2.3 Langkah-langkah dalam Analisis Data Kualitatif 4

2.4 Teknik Analisis Data Kuantitatif 5

2.5 Langkah-langkah dalam Analisis Kuantitatif 9

2.6 Contoh Analisis Data Penelitian 10

BAB III PENUTUP 16

3.1 Simpulan 16

3.2 Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian merupakan kegiatan yang terencana untuk mencari jawaban yang obyektif
atas permasalahan manusia melalui prosedur ilmiah. Untuk itu didalam suatu penelitian
dibutuhkan suatu proses analisis data yang berguna untuk menganalisis data-data yang telah
terkumpul. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari berbagai catatan di lapangan,
gambar, foto, dokumen. laporan, biografi, artikel, dan sebagainya.
Pekerjaan analisis data ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan
kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan
menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif. Oleh
karena itu, analisis data merupakan bagian yang amat penting karena dengan analisis suatu data
dapat diberi arti dan makna yang berguna untuk masalah penelitian. Sehingga data yang telah
dikumpulkan oleh peneliti tidak akan ada gunanya apabila tidak dianalisis terlebih dahulu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian analisis data?
2. Bagaimana teknik analisis data kualitatif?
3. Bagaimana langkah-langkah analisis data kualitatif?
4. Bagaimana teknik analisis data kuantitatif?
5. Bagaimana teknik analisis data kuantitatif?
6. Bagaimana contoh analisis data dalam penelitian?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian analisis data.
2. Untuk mengetahui teknik analisis data kualitatif.
3. Untuk mengetahui proses tahapan analisis data kualitatif.
4. Untuk mengetahui teknik analisis data kuantitatif.
5. Untuk mengetahui proses tahapan analisis data kuantitatif.
6. Untuk mengetahui contoh penerapan analisis data dalam penelitian

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Data

Noeng Muhadjir (1998: 104) mengemukakan pengertian analisis data sebagai "upaya
mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk
meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai
temuan bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu
dilanjutkan dengan berupaya mencari makna". Sugiyono mendefinisikan pengertian analisis data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana
yang penting dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh sendiri maupun orang lain. Selain itu, Spradley (dalam Sugiyono, 2006: 89)
menyatakan bahwa analisis dalam penelitian jenis apapun, adalah merupakan cara berpikir kritis.
Hal itu berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian,
hubungan antar bagian, dan hubungannya dengan keseluruhan.
Berdasarkan paparan para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa analisis data
dapat diartikan sebagai suatu bentuk pola pikir untuk melaksanakan mengolah data, dengan
tujuan menjadikan data tersebut sebagai suatu informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat
datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang
berkaitan dengan kegiatan penelitian. Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam
rangka memperoleh temuan-temuan hasil penelitian. Hal ini disebabkan data akan menuntun kita
ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik yang tepat. Data yang belum
dianalisis merupakan data mentah. Dalam kegiatan penelitian, data mentah akan memberi arti
bila dianalisis dan ditafsirkan. Sehingga analisis data sangat memegang peranan penting dalam
penelitian. Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang keberadaan data
itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan data dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yaitu data
bermuatan kualitatif dan data bermuatan kuantitatif.

2
B. Teknik Analisis Data Kualitatif
Terdapat tiga jalur analisis data kualitatif, itu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman, 1992).
1. Reduksi data
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di
lapangan. Proses ini berlangsung terus menerus selama penelitian berlangsung, bahkan
sebelum data benar-benar terkumpul sebagaimana terlihat dari kerangka konseptual
penelitian, permasalahan studi, dan pendekatan pengumpulan data yang dipilih peneliti.
Reduksi data meliputi:
a. Meringkas data
b. Mengkode
c. Menelusuri tema
d. Membuat gugus-gugus
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga
kesimpulan akhir dapat diambil. Reduksi tidak perlu diartikan sebagai kuantifikasi data. Cara
reduksi data:
a. Seleksi ketat atas data
b. Ringkasan atau uraian singkat
c. Menggolongkannya dalam pola yang lebih luas
2. Penyajian Data
Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi
kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk
penyajian data kualitatif:
a. Teks naratif: berbentuk catatan lapangan
b. Matriks, grafik, jaringan, dan bagan.
Bentuk-bentuk ini menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu
dan mudah diraih, sehingga memudahkan untuk melihat apa yang sedang terjadi, apakah
kesimpulan sudah tepat atau sebaliknya melakukan analisis kembali.
3. Penarikan Simpulan

3
Upaya penarikan simpulan dilakukan peneliti secara terus-menerus selama berada di
lapangan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai mencari arti benda
benda, mencatat keteraturan pola-pola (dalam catatan teori), penjelasan-penjelasan,
konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Simpulan-simpulan
ini ditangani secara longgar, tetap terbuka dan skeptis, tetapi kesimpulan sudah disediakan.
Mula-mula belum jelas, namun kemudian meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar
dengan kokoh.
Kesimpulan-kesimpulan itu juga diverifikasi selama penelitian berlangsung, dengan cara:
a. Memikir ulang selama penulisan.
b. Tinjauan ulang catatan lapangan
c. Tinjauan kembali dan tukar pikiran antar teman sejawat untuk mengembangkan
kesepakatan intersubjektif.
d. Upaya-upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam
seperangkat data yang lain.

C. Langkah-langkah dalam Analisis Data Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif, analisis dapat dilakukan bersamaan atau hampir bersamaan
dengan pengumpulan data (Prasetya, 1999: 1000). Dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih
difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data (Sugiyono, 2007:
336). Miles dan Huberman menyatakan dalam Lexy (2007: 337) bahwa aktifitas dalam analisa
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga
datanya sudah jenuh. Analisis data menurut model Spradley tidak terlepas dari keseluruhan
proses penelitian (Lexy, 2007: 302). Adapun keseluruhan proses penelitian tersebut terdiri atas :
1. Memilih situasi sosial.
2. Melaksanakan observasi partisipan.
3. Mencatat hasil observasi dan wawancara.
4. Melakukan observasi deskriptif.
5. Melakukan analisis domain.
6. Melakukan observasi terfokus.
7. Melaksanakan analisis taksonomi.
8. Melakukan observasi terseleksi.

4
9. Melakukan analisis komponensial.
10. Melakukan analisis tema.
11. Temuan budaya.
12. Menulis laporan penelitian kualitatif.

D. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Analisis data dalam kuantitatif menggunakan pendekatan statistik. Dalam teknik analisis
data menggunakan statistik, terdapat dua macam statistik yang digunakan yaitu statistik
deskriptif dan inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan non parametris.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini
hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak mencari
atau menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, atau melakukan
penarikan kesimpulan. Teknik analisis ini biasa digunakan untuk penelitian-penelitian yang
bersifat eksplorasi, yaitu peneliti ingin mencoba untuk mengungkap dan mendeskripsikan
hasil penelitiannya. Misalnya ingin mengetahui persepsi masyarakat terhadap kenaikan harga
bbm, ingin mengetahui sikap guru terhadap pemberlakuan uu guru dan dosen, ingin
mengetahui minat mahasiswa terhadap profesi guru, dan sebagainya. Teknik statistik yang
digunakan adalah statistik deskriptif. Teknik analisis statistik deskriptif yang dapat digunakan
antara lain:
a. Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang (crosstab).
Dengan analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan penelitian, apakah masuk
dalam kategori rendah, sedang atau tinggi.
b. Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon, ogive, diagram batang,
diagram lingkaran, diagram pastel (pie chart), dan diagram lambang.
c. Penghitungan ukuran tendensi sentral (mean, median modus).
d. Penghitungan ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil).
e. Penghitungan ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, range, deviasi kuartil, mean
deviasi, dan sebagainya)

5
Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain distribusi frekuensi, distribusi
persen dan pengukuran tendensi sentral.
2. Statistik Inferensial
Statistik Inferensial, (sering juga juga disebut statistik induktif atau statistik
probabolitas) adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya
diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari
populasi yang jelas dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara
random.
Statistik ini disebut statistik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk
populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu
kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang
kesalahan dan kebenarannya (kepercayaan) dan yang dinyatakan dalam bentuk prosentase.
Bila peluang kesalahan 5% maka taraf kepercayaan 95%, bila peluang kesalahan 1%, maka
taraf kepercayaan 99%. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan taraf
signifikansi.
Penggunaan statistik parametris dan nonoparametris tergantung pada asumsi dan jenis
data yang akan dianalisis.
a. Statistik Parametris. Statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi
melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Dalam statistik
hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol, karena tidak dikehendaki adanya perbedaan
antara parameter populasi dan statistik (data yang diperoleh dari sampel). Teknik analisis
statis meliputi korelasi pearson (pearson product moment correlation), korelasi spearman,
dan ujit.
1) Korelasi pearson (pearson product moment correlation). Kegunaan menentukan
hubungan antara dua variable yang berskala interval (skala yang menggunakan
angka sebenarnya), korelasi ini termasuk kedalam uji statistik parametrik. Besarnya
korelasi 0-1. Korelasi dapat berupa positif yang artinya searah jika variabel besar
maka variabel kedua juga besar pula. Korelasi negatif (berlawanan arah jika
variabel pertama besar maka variabel kedua kecil). Patokan hasil perhitungan
korelasi sebagai berikut:
<0, 20 : hubungan dapat dianggap tidak ada

6
<0, 20-0, 40 : hubungan ada tapi rendah
<0, 40- 0,70 : hubungan cukup
Contohnya : Anda melakukan penelitian untuk mengukur hubungan antara jumlah
jam belajar (variabel X) dan nilai ujian matematika (variabel Y) dalam kelompok
siswa. Anda mengumpulkan data tentang berapa banyak waktu yang dihabiskan
siswa untuk belajar dan nilai ujian matematika mereka. Setelah menghitung
korelasi Pearson, Anda menemukan bahwa koefisien korelasinya adalah 0,75. Ini
menunjukkan hubungan positif kuat antara jumlah jam belajar dan nilai ujian
matematika, yang berarti semakin banyak jam belajar, semakin tinggi nilai ujian
matematika.
2) Korelasi Spearman adalah metode statistik non-parametrik yang digunakan untuk
mengukur hubungan monoton antara dua variabel. Ini tidak bergantung pada
asumsi distribusi normal atau hubungan linear antara variabel. Korelasi Spearman
mengukur sejauh mana jika suatu variabel naik, maka variabel lainnya cenderung
naik atau turun. Peneliti dapat menghitung korelasi Spearman dengan mengurutkan
data Anda dan menghitung korelasi Pearson untuk peringkat data.
Conrohnya : Anda ingin mengevaluasi hubungan antara usia karyawan (variabel X)
dan peringkat kinerja mereka (variabel Y) dalam perusahaan Anda. Anda tidak
yakin apakah hubungan tersebut adalah hubungan linear, sehingga Anda
memutuskan untuk menggunakan korelasi Spearman. Setelah menghitung korelasi
Spearman, Anda menemukan bahwa koefisien korelasinya adalah 0,60. Ini
menunjukkan adanya hubungan monoton positif antara usia dan peringkat kinerja,
meskipun tidak ada asumsi tentang bentuk hubungan.
3) Uji t adalah salah satu uji hipotesis parametrik yang digunakan untuk
membandingkan rata-rata dua kelompok. Ini sering digunakan untuk menguji
apakah ada perbedaan yang signifikan antara dua kelompok, misalnya, apakah rata-
rata kelompok A berbeda dari rata-rata kelompok B. Terdapat berbagai jenis uji t,
termasuk uji t-tes independen dan uji t-tes berpasangan, tergantung pada desain
eksperimen peneliti.
Contohnya : Anda ingin menentukan apakah terdapat perbedaan signifikan dalam
rata-rata berat badan antara dua kelompok, yaitu kelompok A yang menjalani diet

7
tertentu dan kelompok B yang tidak menjalani diet. Anda mengumpulkan data berat
badan awal dan akhir untuk kedua kelompok. Setelah menghitung uji t independen,
Anda menemukan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kedua kelompok,
dengan nilai p kurang dari 0,05. Ini berarti diet tersebut memiliki efek yang
signifikan pada berat badan.
b. Statistik Nonparametris. Statistik nonparametris tidak menguji parameter populasi, tetapi
menguji distribusi. Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data
interval dan rasio, sedangkan statistik nonparametris kebanyakan digunakan untuk
menganalisis data nominal, ordinal. Dalam statistik parametris digunakan untuk
menganalisis data interval dan rasio, dan nonparametris digunakan untuk data nominal dan
ordinal. Jadi untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan
statistik, ada dua hal utama yang harus diperhatikan yaitu macam data dan bentuk hipotesis
yang diajukan. Teknik analisis statistik non parametrik.
1) Korelasi spearman (spearman rank order correlation)
Kegunaan: korelasi spearman berfungsi untuk menentukan besarnya hubungan dua
variable (gejala) yang berskala ordinal atau tata jenjang. Biasanya data yang
dianalisis adalah angka yang berjenjang misalnya 1, 2, 3, 4, 5. Angka tersebut
hanya simbol saja. Oleh karena itu, korelasi ini termasuk uji statistik non
parametrik.
Contoh: Perusahaan iklan ingin mengetahui jenis iklan apa yang paling disukai
yang ditayangkan di televisi dan radio dan apakah ada korelasi atau hubungan
antara iklan di televisi dan di radio.
2) Chi square
Kegunaan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variable bebas dengan
variable tergantung, syarat untuk menggunakan chi square adalah data harus
berskala nominal.
Contoh kasus: Sebuah perusahaan baju wanita ingin melakukan penelitian
mengenai hubungan antara kontras suara dan keputusan membeli baju. Kita akan
mencari apakah ada hubungan atau tidak antara variabel kontras warna dengan
keputusan membeli baju.

8
E. Langkah-langkah dalam Analisis Kuantitatif

Sebaiknya peneliti harus melakukan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan di
lapangan (field research) dan peneliti juga harus melewati proses pengolahan data terlebih
dahulu. Proses pengolahan data kuntitatif dapat dibagi dengan tiga tahap: coding data; entering
data dan cleaning data. Dalam makalah ini akan di bahas bagaimana proses data kuantitatif
secararingkas sebagai berikut ini dengan tahapan pengkodean dan pemasukan data, analisis data
dan pengujian teori.
1. Coding data/pengkodean data
Pengkodean adalah pemberian lambang tertentu dapat berupa nomor atau angka dalam
suatu lembaran tabulasi yang sudah dikumpulkan dan dapatlah dilakukan pengolahan data
dengan melalui coding data. Dan yang dimaksud dengan coding disini adalah usaha
mengklasifikasikan jawaban-jawaban para responden menurut macam-macamnya. Klasifikasi
itu dilakukan dengan jalan menandai masing-masing jawaban itu dengan tanda kode tertentu,
lazimnya dalam bentuk angka. Disini setiap macam jawaban (atau secara teknis disebut
"setiap kategori jawaban") pada dasarnya berarti menetapkan kategori mana yang sebenarnya
tepat bagi sesuatu jawaba tertentu itu.
Data yang dikumpulkan dapat berupa angka, kalimat pendek atau panjang, ataupun
hanya ya" atau tidak. Untuk memudahkan analisis maka jawaban-jawaban tersebut perlu
diberi kode. Pemberian kode kepada jawaban sangat penting artinya, jika pengolahan data
dilakukan dengan computer. Mengkode jawaban adalah menaruh angka pada tiap jawaban.
Pemberian kode dapat diakukan dengan melihat jenis pertanyaan dan jawaban, dalam
hal ini dapat dibedakan :
a. Jawaban yang berupa angka.
b. Jawaban dari pertanyaan tertutup.
c. Jawaban pertanyaan semi terbuka.
d. Jawaban pertanyaan terbuka.
e. Jawaban pertanyaan kombinasi.
Jawaban responden bisa dalam bentuk angka. Pertanyaan tentang pendapatan perbulan,
jawabannya sudah pasti dalam bentuk angka. Misalnya rp 149.500,-. Begitu juga dalam
mengukur berat, misalnya berat tongkol jagung, maka jawabannya sudah jelas dalam bentuk
angka. Begitu juga angka dalam produksi, luas garapan dan sebagainya. Untuk jawaban dalam

9
bentuk angka ini, maka angka untuk kode adalah angka jawaban itu sendiri. Dalam
pengkodean data; peneliti diharuskan untuk menggunakan kode buku (dokumen pedoman)
agar pengolahan data selanjutnya bisa lebih efisien dan tidak terjadinya kemungkinan
pengulangan dalam pengolahan data.
2. Entering Data / Pemasukan Data
Pemasukan data ini adalah suatu cara dalam membuat kode dengan menggunakan
computer pada ibm coding sheet. Coding sheet adalah lembaran kertas yang mempunyai 80
kolom dan 25 baris. Jika data yang dikode melebihi dari 80 kolom, maka cara yang dilakukan
adalah, pertama menyambung data responden tersebut ke baris kedua. Kedua menyambung
kode pada baris yang sama kelembaran kedua dari coding sheet.
Sebelum kode dimasukkan dalam coding sheet maka terlebih dahulu ditentukan kolom-
kolom berupa yang digunakan oleh variabel dan bagian format-formatnya. Hal ini diatur
dalam buku kode (sebagai panduan dalam mengisi kode kedalam coding sheet).
3. Cleaning data
Melakukan pengecekan kembali untuk melihat keakuratan coding data. Cleaning data
terdiri dari possibel code cleaning dan contingensi cleaning. possible code cleaning adalah
mengecek seluruh kategori variable pada tiap-tiap kode. Sedangkan contingensi cleaning
meliputi cross-clossifying dua variable dan melihat dengan kemungkinan pada logika.
Analisis data kuantitaif dibedakan menurut banyaknya variable: hasil suatu variable;
hasil satu variable (univariat), hasil dua variable (multivariat). Sebelum analisis data
dilakukan peneliti diharuskan untuk mengetahui terlebih dahului jenis data apa yang akan di
analisis. Kemudian penetuan tehnik yang sesuai.

F. Contoh Analisis Data dalam Penelitian

1. Contoh Analisis data Kualitatif :


Penelitian Kualitatif Contohnya
Judul Penelitian Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak di
Kelurahan Margorejo 25 Pols Kecamatan Metro Selatan
Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah peran orang tua dalam meningkatkan motivasi
belajar anak di Kelurahan Margorejo 25 Polos Kecamatan Metro

10
Selatan?
2. Apakah hambatan yang dialami orang tua dalam meningkatkan
motivasi belajar anak di Kelurahan Margorejo 25 Polos Kecamatan
Metro Selatan?
Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mengumpulkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data,
maka peneliti tidak akan mendapat data yang memenuhi standar yang
ditetapkan. Dalam rangka untuk memperoleh data yang alami dan
obyektif dilokasi penelitian, hendaklah seorang penulis menggunakan
bermacam-macam metode pengumpulan data untuk mencapai tujuan
penelitian tersebut. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan maka
penulis menggunakan metode wawancara, observasi, dan
dokumentasi.
Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data kualitatif, yaitu analisa yang mendasarkan pada adanya
hubungan semantik antarmasalah penelitian. Analisis kualitatif
dilaksanakan dengan tujuan agar peneliti mendapatkan makna data
untuk menjawab masalah penelitian. Oleh karena itu, dalam analisis
kualitatif data-data yang terkumpul perlu disistematisasikan,
distrukturkan, disemantikkan, dan disintesiskan agar memiliki makna
yang utuh. Analisis data dalam penelitian kualitatif Model Miles and
Huberman ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung,
dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada
saat wawancara, peneliti sudah analisis jawaban yang diwawancarai.
Bila kurang memuaskan setelah jawaban di analisis, maka penelitia
akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu.
Model lapangan ini menganalisis secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh. Sehingga peneliti benar-benar
mendapat hasil yang sesuai dengan fakta lapangan tanpa adanya
rekayasa. Aktivitas dalam analisis data yaitu menggunakan data

11
reduction, data display, dan conclusion drawing/verification.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan sebagai judul “Peran
Orang Tua dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak di Kelurahan
Margorejo 25 Pols Kecamatan Metro Selatan”. Dapat diambil
kesimpulan bahwa peran orang tua dalam meningkatkan motivasi
belajar anak di Kelurahan Margorejo 25 Polos Kecamatan Metro
Selatan dalam kategori cukup baik meskipun ada hambatan yang
dialami orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar anak, berikut
kesimpulan peran dan hambatan orang tua:
• Peran orang tua sangat besar dalam membina, mendidik,
memotivasi, dan membesarkan anak hingga menjadi sukses. Dengan
pemberian perhatian, pemberian hadiah, dan pemberian penghargaan
dapat mempengaruhi motivasi belajar anak sehingga peran orang tua
sebagai panutan bagi anak untuk membina dan mengajarkan anak
tentang sifat terpuji dan tercela, keteladanan kisah-kisah para rasul
dan sahabatnya, shalat, puasa dan doa sehari-hari, kemudian peran
orang tua sebagai fasilitator anak menyediakan semua kebutuhan
anak demi menunjang kenyamanan dan proses belajar anak, dan
peran orang tua sebagai motivator anak berperan untuk menguatkan
anak untuk giat belajar dan terus termotivasi sehingga anak
mendapatkan nilai yang baik.
• Hambatan yang dialami orang tua dalam meningkatkan
motivasi belajar anak diantaranya yaitu: anak yang malas untuk
belajar, televisi film kartun, bermain dengan teman sebaya sekitaran
rumah, dan hp untuk bermain game.
Peran orang tua sangat dibutuhkan bagi anak untuk mendorong anak
lebih semangat dalam proses belajar karena dengan adanya dorongan
itu anak akan termotivasi dan jiwa anak akan tersentuh karena kasih
sayang orang tua kepada anak selalu ada.

12
2. Contoh Analisis data kuantitatif:
Penelitian Kualitatif Contohnya

Judul Penelitian Efektivitas Metode Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar
Materi Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia pada Siswa Kelas IV
SDN 3 Bangkleyan Kabupaten Blora.
Rumusan Masalah 1. Pembelajaran yang dilaksanakan sudah menggunakan beberapa
metode pembelajaran tetapi belum mampu meningkatkan antusias
dan keafktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
2. Penggunaan metode yang kurang tepat menyebabkan kurang
efektif pembelajaran yang dilaksanakan sehingga belum mampu
meningkatkan pengetahuan siswa.
Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
tes. Teknik tes merupakan penilaian yang dilakukan untuk
mengetahui kemampuan peserta didik pada aspek kognitif. Data yang
diperlukan dalam penelitian ini yaitu data tentang penerapan metode
picture and picture terhadap hasil belajar siswa materi flora fauna di
Indonesia pada siswa kelas IV di SDN 3 Bangkleyan Kabupaten
Blora.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan
observassi/pengamatan. Tes adalah soal yang mengukur perbedaan
hasil belajar sebelum diajar menggunakan metode picture and picture
dan sesudah diajar menggunakan metode picture and picture.
Sedangkan pengamatan secara langsung dilaksanakan untuk
mengetahui perbedaan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan metode picture and
picture untuk kelompok eksperimen dan metode dengan peta konsep
untuk kelompok kontrol. Pengamatan ini juga dilakukan untuk
melihat perbedaan siswa di kelompok eksperimen dan kelompok

13
kontrol dalam mengikuti pembelajaran. Sebelum instrumen diberikan
pada subjek penelitian , terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas.
Analisis Data Analisis data alam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Uji
data dalam penelitian ini menggunakan 2 uji statistik yaitu, uji
persyaratan data menggunakan uji normalitas dan uji hipotesis
menggunakan uji paired t-test.

Interpretasi uji paired t-test terlebih dahulu perlu menentukan nilai


signifikasi α dan df (degree of freedom) untuk mengetahui t tabel. tt
(df = n - 1) , dengan taraf signifikasi α = 0,05 atau 5 %. Langkah
selanjutnya dengan membandingkan nilai t hitung dan t table atau
nilai signifikansi dengan 0,05.
kriteria pengujian:
H0 ditolak, apabila t hitung ≥ t tabel (to ≥ tt) => berbeda secara
signifikansi
H0 dierima, apabila t hitung ≤ t table (to ≤ tt) => tidak berbeda secara
signifikansi63
Maka apabila nilai signifikasi lebih dari 0,05 maka H0 ditolak dan
Ha diterima sehingga terdapat perbedaan secara signifikansi rata-rata
skor hasil tes diterapkannya metode baru dan metode lama. Maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas metode picture and
picture untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPS materi flora dan fauna di Indonesia.
Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode picture
and picture terhadap hasil belajar materi persebaran flora dan fauna
di Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh rata-rata nilai pre-test
dan post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sama-
sama mengalami kenaikan. Kenaikan nilai rata-rata kelompok
eksperimen sebesar 50 yaitu dari 27,60 menjadi 76,14, sedangkan
nilai rata-rata kelompok kontrol mengalami kenaikan sebesar 33,75

14
yaitu dari 27,57 menjadi 68,75. Dari data tersebut dapat dinyatakan
bahwa kenaikan nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari
kelompok kontrol. Sedangkan hasil perhitungan yang dilakukan
menggunakan SPSS menggunakan uji paired t-test didapat nilai
signifikansi antara post-test kelompok eksperimen dan post-test
sebesar 0,092, dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan pada bab pendahuluan
dalam skripsi ini serta hasil dari penghitungan menggunakan bantuan
program SPSS versi 22.0, maka dapat simpulkan bahwa terdapat
efektifitas metode picture and picture terhadap hasil belajar materi
persebaran flora dan fauna di Indonesia pada siswa kelas IV di SDN
3 Bangkleyan Kabupaten Blora.

15
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Analisis data dapat diartikan sebagai suatu bentuk pola pikir untuk melaksanakan
mengolah data, dengan tujuan menjadikan data tersebut sebagai suatu informasi, sehingga
karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk
menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Terdapat tiga jalur
analisis data kualitatif, itu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Miles dan
Huberman, 1992). Langkah-langkah dalam analisis data kualitatif ada beberapa tahapan yaitu
memilih situasi sosial; melaksanakan observasi partisipan; mencatat hasil observasi dan
wawancara; melakukan observasi deskriptif; melakukan analisis domain; melakukan observasi
terfokus; melaksanakan analisis taksonomi; melakukan observasi terseleksi; melakukan analisis
komponensial; melakukan analisis tema; temuan budaya; dan menulis laporan penelitian
kualitatif. Sedangkan analisis data dalam kuantitatif menggunakan pendekatan statistik. Dalam
teknik analisis data menggunakan statistik, terdapat dua macam statistik yang digunakan yaitu
statistik deskriptif dan inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan non
parametris. Proses pengolahan data kuntitatif dapat dibagi dengan tiga tahap yaitu pengkodean
dan pemasukan data, analisis data dan pengujian teori.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat beberapa
kesalahan dan kekurangan yang membuat makalah jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan agar pihak pembaca mau memberikan kritik dan saran yang membangun
agar dapat membuat perbaikan dalam pembuatan makalah penulis selanjutnya tentang penelitian
kuantitatif. Namun penulis tetap berharap bahwa makalah ini bisa bermanfaat dan berguna bagi
pembaca

16
DAFTAR PUSTAKA

Rijali, A. (2019). Analisis data kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81-95.
Sitorus, MTF. 1998. Penelitian Kualitatif: Suatu Perkenalan. Dokis. Bogor
Moleong, LJ. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Faisal, Sanapiah. 2010. Pengumpulan dan Analisis Data dalam Penelitian Kualitatif. Dalam
Burhan Bungin (editor). Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan
Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi (64-79). Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Rijali Ahmad. 2018. Analisis Data Kualitatif. Banjarmasin.
Prof.Dr. Eri Barlian, M.S. (2016) Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.
SukabinaPres.
Anggraini, Yulika. 2022. Efektivitas Metode Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar Materi
Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Bangkleyan
Kabupaten Blora. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Ponorogo. Pembimbing. Dwi
Ulfa Nurdahlia, M.Si.
Ningrum, Lilia Kusuma. 2019. Peran Orang Tua dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak di
Kelurahan Margorejo 25 Pols Kecamatan Metro Selatan. Skripsi. Jurusan Pendidikan
Agama Islam (PAI). Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri
Metro. Pembimbing I Dr. Mukhtar Hadi, S.Ag, M. Si. Pembimbing II Yuyun Yunarti,
M.Si.

17

Anda mungkin juga menyukai