Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS DATA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif


Dosen Pengampu : Hieronimus Sujati, M.Pd.

Disusun Oleh :
1. Medita Santika Ratri (17108241093)
2. Jeanny Rizki Amalia (17108241104)
3. Zaqi Fadzilah Ahmad (17108241109)
4. Arrowana Harries Panghegar (17108241115)
Kelas 4C

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat,
inayah, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini
untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, dan
sudah pasti masih banyak kekurangannya. Sehingga, kritik dan saran yang sifatnya
membangun semangat sangat kami harapkan.
Dan atas terselesaikannya penyusunan makalah ini, tak lupa kami ucapkan terima
kasih kepada:
1. Hieronimus Sujati, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif
yang telah membimbing dan mendidik kami sehingga menjadi mahasiswa yang
berilmu.
2. Teman-teman yang membantu dalam penulisan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah membantu demi terselesainya makalah ini.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang diberikan mendapat balasan
dari Tuhan Yang Maha Esa. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Terima Kasih.

Yogyakarta, 28 April 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Judul ..................................................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................
B. Rumusan Masalah .........................................................................................
C. Tujuan ...........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Data ..............................................................................
B. Analisis Sebelum di Lapangan .....................................................................
C. Analisis di Lapangan Model Miles dan Huberman ......................................
D. Analisis Data Model Robert K. Yin .............................................................
E. Menuliskan Temuan Penelitian Berdasarkan Analisis Data ........................

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................


BAB I
PEDAHULUAN

A. Latar Belakang
Analisis data kualitatif dapat dijabarkan sebagai analisis yang
mendasarkan pada hubungan semantis antar variabel yang sedang diteliti.
Analisis dalam penelitian kualitatif tidak hanya dilakukan pada akhir peenlitian,
ketika semua data telah terkumpul. Analisis ini dapat dilakukan sejak awal saat
data baru di dapat dan masih seadanya atau ketika akan memulai (sebelum di
lapangan) untuk menganalisis data apa yang mesti dicari dan didalami, juga bisa
untuk menyusun strategi agar dapat masuk lebih dalam ke komunitas untuk
meningkatkan kualitas hubungan dan memfokuskan penelitian. Akan tetapi, jika
analisis dilakukan di pertengahan atau menjelang berakhir penelitian guna
keperluan yang berbeda. Keperluan tersebut adalah untuk melakukan
pemeriksaan keabsahan data guna mengetahui apakah data tersebut tepat, akurat,
dan dapat dipertanggungjawabkan. Jika keabsahan data telah dapat di
pertanggungjawabkan, maka tiba saatnya untuk menganalisis untuk
mengungkap temuan penelitian dan pengambilan kesimpulan. Pada dasarnya
tujuan adanya analisis ini adalah agar peneliti bisa mendapatkan hubungan guna
menjawab masalah yang dirumuskan. Terdapat banyak sekali cara melakukan
analisis data kualitatif, karena analisis data kualitatif tidaklah tunggal. Analisis
data kualitatif seperti yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian analisis data?
2. Bagaimana analisis data dilakukan sebelum di lapangan?
3. Bagaimana analisis data di lapangan model Miles dan Huberman?
4. Bagaimana analisis data model Robert K. Yin?
5. Bagaimana cara menuliskan temuan penelitian berdasarkan analisis data?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui analisis data.
2. Untuk mengetahui analisis sebelum di lapangan.
3. Untuk mengetahui analisis di lapangan model Miles dan Huberman.
4. Untuk mengetahui analisis data model Robert K. Yin.
5. Untuk mengetahui cara menuliskan temuan penelitian berdasarkan analisis
data.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Data


Teknik analisis data merupakan gabungan tiga (3) yakni: teknik, analisis
dan data. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi teknik adalah
metode atau sistem mengerjakan sesuatu. Jadi teknik adalah cara, proses dan
pengukuran untuk membuat sesuatu. Menurut Sujarweni, analisis data
adalahupaya data yang sudah tersedia kemudian diolah dengan statistik dan
dapatdigunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian dengan
demikian, teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis
terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut untuk menjawab rumusan
masalah. Susan Stainback, mengemukakan bahwa “Data analysis is critical to
the qualitive research process. It is to recognition, study, and understanding of
interrelationship and concept in your data that hypotheses and assertions can be
developed and evaluated”. Maksudnya, analisis data adalah hal yang kritis
dalam proses penelitian kualitatif. Analisis yang digunakan untuk memahami
hubungan dan konsep dalam data sehingga hipotesis dapat dikembangkan dan di
evaluasi. Menurut Boieje, “analysis is a breaking up, separating, or
disassembling of research materials into pieces, parts, elements, or unit. with
facts broken down into manageable pieces, the researcher sort and sifts them,
searching for type, classes, sequence, processes, patterns or wholes. the aim of
this process is to assemble or reconstruct the data in a meaningful or
comprehensible fashion. Artinya analisis adalah putus, memisahkan, atau
membongkar bahan penelitian potong, bagian, elemen, atau unit. dengan fakta
dipecah menjadi potongan-potongan dikelola, jenis peneliti dan menyaring
mereka, mencari jenis, kelas, urutan, proses, pola atau keutuhan. tujuan dari
proses ini adalah untuk merakit atau merekonstruksi data secara bermakna atau
dipahami. Uraian definisi tersebut bisa disimpulkan bahwa analisis data
kualitatif telah di awali ketika peneliti mulai melakukan kegiatan pengumpulan
data, dengan cara memilah dan memilih data yang dianggap penting atau tidak.
Data dikatakan penting atau tidak berdasar pada kontribusi data dalam
menjawab focus penelitian yang ada. Karakter analisis data kualitatif adalah
induktif, maksudnya analisis yang dibangun berdasarkan pada data yang
didapatkan, dan dikembangkan menjadi hipotesis, kemudian dicari lagi data
dengan cara berulang-ulang guna menyimpulkan hipotesis diterima atau ditolak.
Apabila dengan teknik triangulasi, hipotesis diterima, maka bisa dikembangkan
menjadi sebuah teori yang mapan.

Proses analisis data dimulaidengan cara menelaah semua data yang ada
dari berbagai bersumber, baik pengamatan, wawancara, catatan lapangan dan
sebagainya. Analisis kualitatif dalam suatu penelitian digunakan apabila data
dari lapangan adalah juga mempunyai sifat-sifat kualitatif. Data yang terkumpul
bukan berarti proses penelitian telah usai. Langkah selanjutnya yang dilakukan
adalah dengan melakukan triangulasi yaitu proses pemantapan derajat
kepercayaan (kredibilitas/validitas) dan konsistensi (reabilitas) data, serta
bermanfaat juga sebagai alat bantu analisis data dilapangan. Menurut Alan
Bryman and Robert G. Burgess (2002), “Qualitative data analysis is essentially
about detection, and the tasks of defining, categorizing, explaning, exploring and
mapping are undamental to the analyst’s role. The methods use for qualitative
analysis therefore need to facilitate such detection, and to be of a form which
allows certain functions to facilitate such detection, and to be a form which
allows certain functions to be performed. These functions will vary depending
on the research questions being addressed, but, certainly in applied policy
research, the following are frequently included: (a) Defining concepts, (b)
Mapping the range, nature and dynamics of phenomena, (c) Creating typologies;
categorizing different types of attitude, behaviours, motivation, etc. (d) Finding
associations; between experiences and attitudes, between attitudes and
behaviours, between circumstances and motivations, etc, (e) Seeking
explanations; explicit or implicit, (f) Developing new ideas, theories or
strategies”. Maksudnya analisis data kualitatif pada dasarnya adalah tentang
deteksi, dan tugas-tugas mendefinisikan, mengkategorikan, menjelaskan
menjelajahi dan pemetaan yang mendasar untuk peran analis. Metode penelitian
dibutuhkan dalam analisis kualitatif, karena itu perlu untuk memfasilitasi deteksi
tersebut, dan menjadi sebuah bentuk yang memungkinkan fungsi-fungsi tertentu
untuk memudahkan deteksi tersebut, dan menjadi bentuk yang memungkinkan
fungsi-fungsi tertentu menjadi fungsi yang harus dilakukan. Fungsi-fungsi ini
bervariasi tergantung pada pertanyaan penelitian yang sedang ditangani, tetapi
tentu dalam penelitian sering disertakan: (a) Mendefinisikan konsep, (b)
Pemetaan kisaran, sifat dan dinamika fenomena, (c) Menciptakan tipologi;
mengkategorikan berbagai jenis sikap, perilaku, motivasi, dll, (d) Menemukan
asosiasi; antara pengalaman dan sikap, antara sikap dan perilaku, antara keadaan
dan motivasi, dll, (e) Mencari penjelasan; eksplisit atau implisit,
(f)Mengembangkan ide-ide baru, teori-teori atau strategi.Jadi proses penelitian
kualitatif dilakukan peneliti sejak peneliti sebelum memasuki lapangan, ketika
peneliti memasuki lapangan dan setelah selesai dari lapangan. Namun dalam hal
ini, peneliti lebih difokuskan pada proses di lapangan bersamaan dengan
pengumpulan data.

B. Analisis Sebelum di Lapangan


Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan. Dalam
hal ini Nasution (1988) menyatakan ”Analisis telah mulai sejak merumuskan
dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan dan berlangsung terus
sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi
penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori grounded”. Namun dalam
penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan
bersamaan dengan pengumpulan data.
Menurut Sugiyono (2016), penelitian kualitatif telah melakukan analisis
data sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data
hasil studi pendahuluan atau data skunder, yang akan digunakan untuk
menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih
bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama
dilapangan.
Jadi ibarat seseorang ingin mencari pohon jati disuatu hutan.
Berdasarkan karakteristik tanah dan iklim, maka dapat diduga bahwa hutan
tersebut ada pohon jatinya. Oleh karena itu peneliti dalam membuat proposal
penelitian, fokusnya adalah ingin menemukan pohon jati pada hutan tersebut,
berikut karakteristiknya.
Setelah peneliti masuk ke hutan beberapa lama, ternyata hutan tersebut
tidak ada pohon jatinya. Kalau peneliti kuantitatif tentu akan membatalkan
penelitiannya. Tetapi kalau peneliti kualitatif tidak, karena fokus penelitian
bersifat sementara dan akan berkembang setelah dilapangan. Bagi peneliti
kualitatif, kalau fokus penelitian yang dirumuskan pada proposal tidak ada
dilapangan, maka peneliti akan merubah fokusnya, tidak lagi mencari kayu jati
lagi di hutan, tetapi akan berubah dan mungkin setelah masuk hutan tidak lagi
tertarik pada kayu jati tetapi beralih kepohon-pohon yang lain, bahkan juga
mengamati binatang yang ada di hutan tersebut.

C. Analisis Sebelum di Lapangan Model Miles dan Huberman

Menurut Miles dan Huberman (1984:21-23) terdapat tiga macam kegiatan


dalam analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan serta verifikasi. Beliau mengemukakan bahwa analisis data kualitatif
dilakukan dengan terus menerus dan interaktif sampai tuntas. Sehingga data
yang diperolehnya sanpai lengkap dan sudah tidak ada lagi informasi baru atau
data baru.

1. Tahap Reduksi
Tahap reduksi data adalah suatu langkah-langkah pemilihan,
pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan analisis
selama pengumpulan data dan pentransformasian “data mentah” yang
terjadi didalam catatan-catatan lapanagan tertulis. Dapatkita ketahui
bahwa reduksi data terjadi secara terus-menerus selama proyek yang
diorientasikan secara kualitatif. Sebenarnya bahkann sebelum data
benar-benar terkumpul. Antisipasi akan adanya reduksi data sudah
tampak waktu penelitiannya memutuskan wilayah penelitian,
permasaalahan penelitian, dan pendekatan pengumpulan data yang akan
dipilhnya. Nah selama pengumpulan data berlangsung terjadilah tahapan
reduksi selanjutnya yaitu membuat ringkasan, mengkode, menelusur
tema, membuat gugus-gugus, DLL. Reduksi data ini berlanjut sampai
sesudah penelitian lapangan, serta sampai laporan lengkap tersusun rapi.
Reduksi data bukanlah suatu hal yang terpisahkan dari analisis.
Reduksi data merupakan bagian dari analisis. Pilihan-pilihan peneliti
tentang data yang telah dikode, dan mana yang dihilangkan, pola-pola
mana yang meringkas sejumlah bagian yang tersebar, cerita-cerita apa
aja yang sedang berkembangkan, nah semuanya itu merupakan suatu
bentuk analisis. Reduksi data ini adalah suatu bentuk analisis yang
menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuat yang tidak perlu,
dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sampai
kesimpulan-kesimpuan akhirnya dapat ditarik dan verivikasi.
Dengan sederhana dapat dijelaskan bahwa dengan reduksi data kita
tidak perlu mengartikannya sebagai kuantifikasi. Data kualitatif dapat
disederhanakan dan ditranformasikan dalam aneka macam cara seperti
melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, serta
menggolongkannya dalam satu pola yang lebih luas, dan sebagainaya.
Kadangkala bisa juga merubah data ke dalam angka-angka ataupun
peringkat-peringkat. Misalnya seorang penganalisis memutuskan untuk
memandang kondisi wilayah penelitian ke dalam suatu kategori tinggi
atau menengah dalam hal pemusatan adminitrasinya. Akan tetapi
tindakan tersebut sepertinya tidak selalu bijaksana. Dan bahkan jika
tindakan tersebut tampak sebagai suatu setrategi analisis yang baik,
pedomanya adalah sebagai berikut: biarkan saja angka-angka itu ada
bersama-sama dalam analisis berikutnya. Dengan cara brgilah yang
tiadak menepis data yang ada dari konteks di mana itu diperoleh.

2. Penyajian Data
Penyajian data adalah suatu kumpulan informasi yang tersusun
dan membolehkan pendeskrepsian kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Dengan lebih jauh menganalisis ataupun mengambil tindakan
berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian
tersebut. Penyajian yang paling sering digunakan pada data kualitatif
dimasa lalu adalah bentuk teks naratif. Teks dalam bentuk , katakanlah
3.600 halaman catatan lapangan adalah sangat tidak praktis. Catatan
tersebut terpencar-pencar, bagian demi bagian dan buakan simultan,
tersusun kurang baik, dan sangat berlebihan. Dengan kondisi seperti itu
para peneliti menjadi mudah bertindak ceroboh dengan mengambil
kesimpulan secara memihak, tersekat-seakat dan tak berdasar. Manusia
tidak cukup mampu sebagai pemroses informasi yang besar jumlahnya.
Kecenderungan kognitifnya adalah menyederhanakan informasi yang
kompleks ke dalam kesatuan bentuk yang disederhanakan dan selektif
atau konfigurasi yang mudah dipahami. Misalnya peristiwa yang
mengasikan, “lompatan” pada halaman 230 dan catatatan lapangan
sesudah halaman-halaman yang “membosankan” dan secara dramatis
mendapatkan kelebihan data. Halaman-halaman 192 sampai 225
dengan tiba-tiba disingkirkan, dan kreteria pembobotan atau
penyeleksian mungkin tidak akan pernah dipersoalkan. Teks naratif
pada hal ini melebih beban kemampuan manusia dalam memproses
informasi dan mengurangi kecenderungan-kecenderungan mereka
untuk menemukan pola-pola yang sederhana.
Dalam melakasanakan penelitian, kami yakin bahwa penyajian
penyajian uyang lebih baik merupakan suatu cara utama bagi analisis
kualitatif yang benar. Nah penyajian-penyajian yang disampaikan
dalam buku ini itu adalah berbaagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan
bagan. Semuanya dirancang berguna agar informasi tersusun dalam
satu bentuk yang padu dan mudah diraih, dengan demikian seorang
penganalisis dapat melihat melihat apa yang sedang terjadi dan
menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar atau terus
melangkah melakukan analisis yang menurut saran yang dikiaskan
oleh penyajian sebagai sesuatu yang mungkin berguna.
Sekali lagi catatatlah dengan seksama, sebagaimana halnya
dengan reduksi data, penciptaan dan penggunaan penyajian data
tidaklah terpiasah dari analisis. Merancan deretan dan kolom-kolom
sebuah matriks untuk data kualitatif dan memutuskan jenis dan bentuk
data yang harus dimasukan ke dalam kotak-kotak matriks merupakan
kegiatan analisis.
Singkatnya, sebagaimana telah kami kemukakan dalam tulisan
lain, ungkapan “anda merupakan cermin dari apa yang anda lakukan.”
Mungkin dapat di ubah menjadi “anda paham dengan apa yang anda
lakukan” dalam buku ini dijelaskan mendukung penyajian yang jauh
lebih sistematik dan tangguh, dan menyarankan sikap yang penuh daya
cipta, sadar akan jati diri, dan pandangan yang tidak berhenti terhadap
pengembangan dan penggunaannya.

3. Menarik Kesimpulan dan Verifikasi


Kegiatan analisis ketiga yang penting ini adalah Menarik
kesimpulan dan verifikasi. Nah pada tahap inilah penarikan
kesimpulan berdasarkan temuan dan melakukan verifikasi data. Seperti
yang dijelaskan di atas bahwa kesimpulan itu awal yang dikemukakan
itu bersifat sementara. Dan bisa berubah bila ditemukan bukti-bukti
buat mendukung tahap pengumpulan data berikutnya. Proses untuk
mendapatkan bukti-bukti inilah yang disebut sebagai verifikasi data.
Dan apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung
oleh bukti-bukti yang kuat kuat dalam arti konsisten dengan kondisi
yang ditemukan saat peneliti kembali ke lapangan maka kesimpulan
yang diperoleh merupakan kesimpulan yang kredibel.
Langkah verifikasi yang dilakukan peneliti sebaiknya masih tetap
terbuka untuk menerima memasukan data, walaupun data tersebut
adalah data yang tergolong tidak bermakna. Namun demikian peneliti
pada tahap ini sebaiknya telah memutuskan antara data yang
mempunyai makna dengan data yang tidak diperlukan atau tidak
bermakna. Data yang dapat diproses dalam analisis lebih lanjut seperti
absah, berbobot, dan kuat sedang data lainyang tidak menunjang,
lemah, dan menyimpang jauh dari kebiasaan yang harus dipisahkan.
Kualiatas suatu data dapat dinilai melaui beberapa metode, yaitu:
a. Mengecek keterwakilan data
b. Mengecek data dari pengaruh peneliti
c. Mengecek melalui triangulasi
d. Melakukan pembobotan bukti dari sumber data-data yang dapat
dipercaya
e. Membuat perbandingan.

Dengan mengkonfirmasikan makna setiap data yang diperoleh


dengn menggunakan satu cara atau lebih, diharapkan peneliti
memperoleh informasi yang dapat digunakan untuk mendukung
tercapainya tujuan penelitian. Penerikan kesimpulan penelitian
kualitatif diharapkan merupakan temuan baru yang belum pernah ada.
Temuan tersebut dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek
yang sebelumnya samar-samar atau belum jelas menjadi jelas setelah
diteliti. Temuan tersebut berupa hubungan kausal atau interaktif, bisa
juga berupa hipotesis atau teori.

D. Analisis Data Model Robert K. Yin


E. Menuliskan Temuan Penelitian Berdasarkan Analisis Data
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa analisis data
adalah pengolahan data yang telah tersedia untuk menjawab rumusan
masalah yang ada. Dalam analisis data ini terdapat langkah di sebelum di
lapangan yakni mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum
terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.
Sedangkan menurut analisis penelitian kualitatif menurut Miles dan
Huberman itu ada tiga tahap yaitu tahap reduksi, tahap penyajian data, serta
tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi. Adapun langkah-langkah dalam
tahap reduksi yaitu meringkas data kontak langsung dengan orang, kejadian
dan situasi di lokasi penelitian kemudian pengkodean, pembuatan catatan
obyektif, membuat catatatan marginal, dll. Pada tahap penyajian, ditahap
inilah dikembangkan model-model seperti; mendeskripsikan konteks dalam
penelitian, cheklist matriks, mendeskripsikan perkembangan antar waktu,
matriks tata peran, matriks konsep terklaster. DLL. Kemudian yang terakhir
itu tahap penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Kesimpulan hasil
penelitian yang diambil dari hasil reduksi dan penyajian data merupakan
kesimpulan sementara. Dan kesimpulan sementara ini dapat diubah apabila
ditemukannya bukti-bukti kuat lain pada saat proses verifikasi data
dilapangan. Maka proses verifikasi data dilakukan dengan cara peneliti
terjun kembali ke lapangan untuk meneliti lagi untuk memperoleh data lain.
Akan tetapi jika data masih sama dengan kesimpulan sementara maka sudah
bisa dikatakan kesimpulan yang baku dan bisa dimasukan dalam laporan
hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Alan Bryman and Robert G. Burgess. (2002). Analyzing qualitative data.


London And New York: Routledge.

Emzir. (2011). Analisis data: metodologi penelitian kualitatif. Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.

Hennie Boeije. (2010). Analysis in qualitative research. London: SAGE.

Imam Gunawan. (2013). Metode penelitian kualitatif teori dan praktik. Jakarta:
Bumi Aksara.

Miles, Matthew B & A. Michael Huberman. (1992). Analisis data kualitatif.


Jakarta: Universitas Indonesia.

Nasution. (1988). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: PT


Tarsito.

Sugiyono. (2010). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian kombinasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi


(mixed methods). Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai