Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN AKHIR MANDIRI

KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK STUNTING


ANGKATAN 100
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2022

OLEH:
NAMA : RATIH
NIM : B40119017
FAKULTAS 2022
: ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS TADULAKO
2022
LEMBARAN PENGESAHAN
LAPORAN MANDIRI
KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK STUNGTING
ANGKATAN 100
SEMESTER 7 TAHUN AKADEMIK 2022

DESA/KELURAHAN : WALANDANO
KECAMATAN : BALAESANG TANJUNG
KABUPATEN/KOTA : DONGGALA

OLEH:
RATIH
B40119017

Disetujui pada:
Hari Senin tanggal 3 Oktober 2022
Menyetujui,

Ketua Panitia Kkn Angkatan 100 Dosen Pembibing Lapangan

Jamaluddin, S.Farm., M.Si Muh. Jusman Rau,S.KM,M.Kes


NIP. 19840223 200912 1 004 NIP. 198212032009121004

Mengetahui,
Koordinator Pusbang PM-KKN LPPM
Universitas Tadulako

Dr. Muh. Nawawi, M.Si


NIP. 196505311990011002

ii
RINGKASAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bentuk kegiatan pengabdian
kepada masyarakat oleh Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh mahasiswa di
bawah bimbingan dosen pembibing lapangan (DPL). Dsalam kegiatan pengabdian
pada masyarakat, mahasiswa memberikan pengalaman ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan agama untuk memberikan pengarahan agar dapat memecahkan
masalah dan menanggulanginya secara tepat. Selain itu, pembenahan sarana dan
prasarana merupakan kegiatan yang dilakukan serta menjadi program kerja bagi
mahasiswa.
Universitas Tadulako melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan
100 dengan tema “Pengutan Recovery Ekonomi Paska Pandemi Covet-19 Melalui
Permberdayaan Potensi Desa”. KKN angkatan 100 Universitas Tadulako
dirancang khusus untuk berkerja sama dengan P2KB Sulawesi Tengah serta
BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah dalam mewujudkan upaya percepatan
penurunan stunting.
Kuliah Kerja Nyata ( KKN) Tematik Stunting merupakan salah salah satu
kegiatan intrakulikuler yang wajib memadukan pealakasanaan tri darma
perguruan tinggi dengan medote pemberian pengalaman belajar dan bekerja
kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 100 dalam pelaksanaannya
dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan demi mengantisipasi
dan meningkatkan bentuk kewaspadaan terhadap covid-19 yang terus bertambah
setiap harinya. Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 100
dilaksanakan oleh Penulis di Desa Walandano, Kecamatan Balaesang Tanjung
selama 26 hari dan 2 hari terakhir untuk penyelesaian laporan akhir dan terhitung
dari hari kamis 01 september 2022 sampai 28 september 2022.

iii
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN ....................................................................................... ii
RINGKASAN ................................................................................................................. iii
BAB I ................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ............................................................................................................1
A. Latar belakang .....................................................................................................1
B. Tujuan pelaksanaan KKN .......................................................................................2
1. Tujuan umum ..............................................................................................................2
2. Tujuan khusus .............................................................................................................3
C. Manfaat Pelaksanaan KKN.....................................................................................3
1. Bagi Mahasiswa ..........................................................................................................3
2. Bagi masyarakat ..........................................................................................................3
3. Bagi pemerintah daerah/Desa/Kelurahan ....................................................................3
BAB II ...............................................................................................................................4
GAMBARAN UMUM LOKASI KKN ...........................................................................4
A. Sejarah Desa/Keluharan/Kecamatan..................................................................4
B. Peta Desa/Kelurahan/Kecamatan .......................................................................5
C. Potensi Desa ..............................................................................................................6
BAB III .............................................................................................................................8
PELAKSANAAN KEGIATAN KKN .............................................................................8
A. Bentuk Kegiatan KKN.............................................................................................8
B. Waktu dan Tempat ..................................................................................................8
C. Program Kerja .....................................................................................................8
D. Deskripsi Kegiatan ...................................................................................................9
D. Faktor Pendukung Dan Penghambat ...................................................................15
BAB IV............................................................................................................................ 17
PENUTUP ...................................................................................................................... 17
LAMPIRAN ................................................................................................................... 18
1. Program Kerja ...................................................................................................18
2. Tahapan Proses ..................................................................................................19
3. Dokumentasi ...........................................................................................................21
4. Catatan Harian .......................................................Error! Bookmark not defined.

iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025 untuk mewujudkan bangsa berdaya saing terutama
dalam membangunan sumber daya man
usia yang berkualaitas poin 4 ( empat ) ditegaskan bahwa pembangunanan
perbaikan gizi dilaksanakan seacara lintas sector dan peraturan Presiden
Republik nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting
menegaskan bahwa dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia yang sehat,
cerdas, dan produktif , serta pencapaian tujuan pembanguna berkelanjutan ,
percepatan penurunan stunting dan bahwa percepatan penurunan stunting
dilaksanakan secara holistic, intergratif dan berkualitas melalui kerja sama
multisektor di pusat, Daerah, dan Desa serta pemangku kepentingan.
Badan kependudukan dan keluarga berencana nasiaonal (BKKBN)
merupakan lembaga non kementrian yang ditetapkan sebagai penanggung jawab
utama dalam program penanggulangan stungting di Indonesia. Demikian pula
BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah dan Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (P2KB) Provinsi Sulawesi Tengah yang menjadi penanggung
jawab utama dalam program penangulangan stunting di Wilayah Sulawesi
Tengah, dimana perlu adanya kerja sama lintas sector terkait program tersebut
Untuk mendorong kerjasama dan koordinasi yang teritregrasi dari semua
stakeholder lintas sektoral salah satunya melalui kerja sama dengan perguruan
tinggi negri maupun swasta yang di seulawesi tengah dangan melibatkan kedalam
program percepatan penurunan stunting. Hal akan sejalan dengan visi misi
pergurungan tinggi melalui tri darma perguruan tinggi yaitu pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pendidikian
dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup
ditengah-tengah masyarakat di luar kampus dan secara langsung mengidentifikasi
serta menangani masalah-masalag pembangunan yang dihadapi. KKN
dilaksananakan oleh perguruan tinggi dalam upaya dalam meningkatkan isi dan

1
bobot pendidikan bagi mahasiswa untuk mendapatkan hal yang lebih
dibandingkan dengan teori yang dipelajari dengan perguruan tinggi.
Kuliah Kerja Nyata ( KKN) Tematik Stunting meru pakan salah salah satu
kegiatan intrakulikuler yang wajib memadukan pealakasanaan tri darma
perguruan tinggi dengan medote pemberian pengalaman belajar dan bekerja
kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya
percepatan penurunan stunting. Kuliah Kerja Nyata diselegarakan berdasarkan
UUD 1945 dan Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Undang – Undang No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dan
Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
atau Undang – Undang yang berkaitan langsung dengan pendidikan dalam rangka
wujud pengalaman dari unsur-unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
merupakan proses pedewasaan dan pemandirian manusia secara sistematis,
agarsiap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab. Menjalani kehidupan
secara bertanggung jawab berarti berani mengambil keputusan yang bijaksana
sekaligus berani menanggung segala konsekuensi yang di timbulkan.
KKN Tematik Stunting juga merupakan wahana penerapan dan
pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan diluar kampus dan di dalam
waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN Tematik
Stunting di arahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik – teortik
dan dunia empirik – praktis dalam percepatan penurunan stunting di Sulawesi
Tengah. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan
memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat.
B. Tujuan pelaksanaan KKN
1. Tujuan umum
Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan KKN Tematik ini adalah
mahasiswa dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kepeduli masyarakat mengenai
stunting dan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam upaya pencegahan
stunting melalui pengelolahan bahan pangan bergizi berbasis sumber daya pangan
lokal.

2
2. Tujuan khusus
Pelaksaan KKN Tematik Stunting bagi mahasiswa dimaksudkan untuk
mampu mengobservasi dan mengedintifikasi masalah yang berkontribusi
terhadapat kejadian stunting, menegakkan faktor penyebab stunting, melakukanan
intervensi pencegahan stunting yang tepat berdasarkan hasi observasi dan
identifikasi masalah, melakukan evaluasi terhadap kegiatan percepatan kegiatan
percepatan pencegahan stunting dan merekfeksikan hasil-hasil yang diperoleh
selama kegiatan dilakukan.
C. Manfaat Pelaksanaan KKN
1. Bagi Mahasiswa
a. Mengasah keterampilan memecahkan masalah
b. Belajar bekerja sama
c. Menimbulkan profesionalitas
d. Meningkatkan kepedulian social
e. Mengembangan diri
2. Bagi masyarakat
a. Meningkatan nilai ekonomi SDA di desa
b. Meningkatkan kretifitas masyarakat
c. Peningkatan kesehatan masyarakat
3. Bagi pemerintah daerah/Desa/Kelurahan
Dapat meningkatkan pengetahuan, dan kepedulian masyarakat kesehatan
serta memanfaatkan kearifan lokal dalam penanggulangan masalah
kesehatan tersebut khususnya stunting.

3
BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI KKN

A. Sejarah Desa/Keluharan/Kecamatan
Desa walandano sebuah perkampungan yang di huni oleh suku balaesang
yang pindah dari Rano dan Kamonji karena sesuai dengan karakteristik dan
kenampakan wilayah yang terdiri dari garis pantai, gugusan pulau-pulau dan
teluk. Dengan demikian letak geografis langsung berbatasan dengan laut/perarian,
sehingga desa walandano memiliki luas wilayah yang di dominasi oleh perairan.
Di sekitar abad ke 18 dan 19, para pelaut dari suku Bajo/sama, Bugis Makasar,
Mandar banyak singgah dan akhirnya menetap di Walandan, karena daerah ini
lebih aman sebagai tempat perlindungan dari badai dan ganguan manusia.
Suku SAMA/BAJO suku laut dan pelaut, yang tentunya adalah suku yang
cocok dan sesuai serta sanggup beradaptasi dengan karakteristik wilayah
walandano, terbukti komunitas suku bajo adalah mayoritas yang mendalami
wilayah ini. Sedangkan suku balaesang yang merupakan suku asli yang sudah
tidak sanggup lagi mempertahankan dan beradaptasi dengan kehidupan dan iklim
laut serta stabilitas keamanan terutama dari ganguan suku-suku perampok dan
bajak laut,
Pada tahun 1954 bertepatan dengan diresmikan berdirinya distrik
Balaesang Desa Walandano merupakan salah satu di antara tiga belas Desa yang
masuk dalam wilayah “ Distrik Balaesang “ Desa Walandano pernah di gelar dan
dijuluki Donggala dua, karena pada saat itu alur pembagian melalui sangat ramai
bagi pedagang termaksuk suku Tionghoa, hal ini ditunjang oleh wilayah
pelabuhan yang aman.
Pada tanggal 30 november 2009 sebagai tindakanlanjut dari PERDA No.5
tahun 2004, tentang pembentukan Kemacatan Balaesang Tanjung yang beribukota
di Desa Malei, desa Walandano adalah termasuk wilayah Kecamatang Balaesang
Tanjung.

4
B. Peta Desa/Kelurahan/Kecamatan
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 100 ini saya lakukan di
Desa Walandano Kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala Sulawesi
Tengah. Secara astronomi, berdasarkan posisi geografisnya letak wilayah desa
walandano membujur dari arah selatan ke utara dan barat daya, yang kini menjadi
desa walandano ±17 km dengan luas seluruhnya 31,27 km 2 terbagi menjadi 3
dusun.
➢ Batas wilayah
a. Sebelah Utara Desa Palau
b. Sebelah Selatan Selat Makassar
c. Ssebelah Barat Desa Malei
d. Sebelah Timur Desa Lambonga
➢ Orbisitas ( jarak dari pusat pemerintahan )
a. Jarak dari pusat pemerintah kecamatan 09 km
b. Jarak dari pusat pemerintah kota
c. Jarak dari ibukota kabupaten 150 km
d. Jarak dari ibu kota provinsi 120 km

5
C. Potensi Desa

1. Potensi social
➢ Sarana peribadaan
Sarana peribadaan yang berada di wilayah di Desa Walanano di dominansi oleh
masjid dan gereja, hal ini di karenakan sebagaian besar penduduk Desa
Walandano adalah Muslim dan non Muslim. Adapun sarana peribadaan di
wilayah Desa Walandano sebagai berikut:

Desa/Kelurahan Mesjid Gereja Wihara Pura

Walandano 2 3 - -

➢ Sarana kesehatan
Untuk menunjang kesehatan masyarakat di Desa Walandano terdapat beberapa
fasilitas kesehatan diantaranya sebagai berikut:

Desa/Kelurahan Puskesdes Posyandu Rumah sakit

Walandano 1 3 -

➢ Saran pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Desa Walandano sebagai berikut:

Desa/Kelurahan PAUD SD SMP SMA

Walandano 2 1 1 -

➢ Sarana olahraga
Sarana olahraga di Desa Walandano tersebar di berbagai dusun sebagai berikut:

6
Desa/Kelurahan Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3

Walandano Lapangan voly Lapangan bola -


dan takraw

2. Potensi Budaya
Desa walandano kaya akan unsur-unsur budaya mulai dari sukunya, ada
suku kaili, bugis, bajo, jawa dll. Bahasa, adat, kesenian dan arsitektur bangunan
(bangunan Perpustakaan Desa Walandano MEDCO FOUNDATION yang
mengambil konsep rumah adat suku kaili yang bertempat di Donggala)
3. Potensi ekonomi
Dari segi perkebunan bahwa cengke merupakan tanaman perkebunan yang
memiliki kontribusi besar, selanjutnya kelapa menjadi urutan kedua dari salah
satu penyumbang kontribusi disektor pertanian dan perkebunan di desa
walandano.
Dari segi peternakan populasi ternak didesa walandano terdiri dari
beberapa ternak yaitu sapi dan kambing.

7
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN KKN

A. Bentuk Kegiatan KKN


Mahasiswa KKN Tematik Stunting angkatan 100 menentukan program
kerja sebagai berikut :
1. Jenis-jenis kegiatan yang menjadi acuan dalam penyusunan program kerja
adalah peeberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat, kesehatan,
sosial budaya, hukum dan budaya, dan kegiatan lain yang sesuai dengan
kebutuhan daerah atau permintaan pemerintah/ masyarakat setempat.
2. Untuk program kerja Mahasiswa KKN angkatan 100 tematik stunting
telah di tentukan dari pihak kampus yang bekerja sama dengan BKKBN
sebesar 70% dan 30% di tentukan oleh mahasiswa
3. Kegiatan KKN angkatan 99 dilaksanakan secara mandiri (berbasis
domisili) dan berkelompok.
B. Waktu dan Tempat
Jangka waktu yang diperlukan mahasiswa untuk kegiatan KKN Tematik
Stunting harus memenuhi persyaratan 4 SKS kurang lebih 183,33 jam dengan
waktu kerja kegiatan per hari 7 jam perhari=25,90 hari ( 26 hari ), 2 hari pertama
untuk pembekalan, bimbingan dan penguatan penyusunan program kerja dan 2
hari terakkhir untuk pemyelasain laporan. Pelaksanaan KKN Tematik Stunting
angkatan 100 bertempat di Desa Walandano Kecamatan Balaesang Tanjung
C. Program Kerja
Adapun program kerja yang kami ( kelompok ) yaitu:
1. Pembekalan dan pembibingan
- Pemberian materi dan foto bersama
- Simulasi program kerja
- Pemantapan program kerja
- Tanda tangan program kerja
2. Pengenalan dan pelatihan TPK ( tim pendamping keluarga )
- Mengajari TPK menggunakan aplikasi E-pagassi
- 1 user name 1 mahasiswa

8
- Melakukan praktek langsung ke rumah warga
3. Pendataan E-pagassi
- Menemui kader KPM dan Bidan Desa untuk koordinasi
- Mengambil data anak stunting, bayi, balita, dan ibu hamil
- Turun mendata dengan cara door to door
- Mengisi responden dan mengisi survey
4. Sosialisasi pencagahan stunting
- Koordinasi dengan Kades
- Koordinas dengan kader
- Penyiapan materi
- Pelaksanaa Sosialisasi dengan cara door to door
5. Sosialisasi pengkatan ekonomi kreatif pasca berncana
- Koordinasi dengan pak Kades
- Mengundang warga dengan cara di umumkan di masjid
- Pelaksaan sosialisasi
6. Penataan toga dan membuatan tempat sampah di halaman rumah
- Koordinasi dengan Pak Kades
- Mengambil bibi tanaman toga di temani pak Kadus
- Menanam bibit tanaman toga di depan halaman rumah warga
- Menyiapkan cat
- Mengecat tempat sampah depan rumah warga
- Cat perbatasan
7. Penataan admisnistrasi desa dengan pengimputan data profil bersama
operator desa
- Koordinasi dengan pak Kades
- Menyiapkan bahan penataan admistrasi desa dengan pengimputan
profil bersama operator desa
D. Deskripsi Kegiatan
1. Pembekalan KKN
Pembekalan dan Bimbingan dilakukan pada tanggal 30-31 Agustus 2022
secara offline bersama DPL. KKN Tematik Stunting angkatan 100 di
laksanakan di Kabupaten Donggala . Pembekalan dan bimbingan KKN Tematik

9
Stunting bertemakan “Penguatan Recovery Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19
Melalui Pemberdayaan Potensi Desa’’.
Pembekalan ini dibuka secara langsung oleh ketua LPPM Universitas
Tadulako. Kemudian dilanjutkan dengan materi pendukung dan dalam
pelaksanaan KKN Tematik Stunting. Pembekalan serta bimbingan dilakukan
simulasi mengenai program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN
berlangsung.

Kegiatan ini wajib diikuti oleh seluruh peserta KKN yang berisi materi umum
dan khusus sesuai tema KKN Tematik Stunting angkatan 100 dengan narasumber
yang ditentukan oleh panitia KKN. Kegiatan pembekalan, dan bimbingan dengan
DPL. Bimbingan yang dimaksud adalah bimbingan yang diberikan Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) dalam penyusunan program kerja. penyusunan laporan
harian dan juga penyusunan laporan akhir. Selain itu diskusi juga dilakukan dengan
DPL untuk pemantapan program kerja serta persiapan pelaksanaan program kerja
serta penyusunan tahapan proses dari program kerja.

Gambar 1. Pembekalan Dan Pembibingan

2. Pengenalan dan Pelatihan Tim Pendamping Keluarga (TPK)


Kegiatan Pengenalan dan Pelatihan Tim Pendamping Keluarga
(TPK) dengan tujuan untuk memperkenalkan aplikasi E-Pagassi. Aplikasi ini di
gunakan untuk pendataan stunting kepada masyarakat beresiko terkena stunting.
Kegiatan Pengenalan dan Pelatihan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dilakukan
pertama kali pada hari Jum’at, 02 September 2022.

10
Kegiatan pertama berkoordinasi dengan aparat desa dan pihak terkait
mengenai siapa saja yang tergabung menjadi tim pendamping keluarga. setelah itu
dilakukan pengenalan dan pelatihan kepada mereka mengenai penggunaan
aplikasi E-Pagassi. Di Desa Walandano 3 dusun, yang mana ketiga dusun tersebut
memiliki Posyandu masing-masing dan kader Posyandu masing-masing dan Satu
orang Bidan Desa. Dan setiap Dusun memiliki 3-5 kader Posyandu.
Seperti yang telah diarahkan bahwa masing-masing Desa Mengutus 5 orang
TPK yang terdiri dari Bidan Desa dan Kader Posyandu. Namun dalam
pelaksanaan pengenalan dan pelatihan TPK ini memiliki banyak kendala
sehingga TPK yang dilatih hanya Bidan Desa dan salah satu Kader Posyandu dari
dusun dua serta 3 orang aparat Desa yang diusulkan oleh Kepala Desa. Hal ini
terjadi karena pada setiap TPK tersebut banyak yang tidak memiliki HP Android
serta kendala mengakses TPK yang berada di dusun 3 yang berjarak 09 KM
dengan akses jalan yang tidak memadai. Untuk pengenalan dan pelatihan kepada
TPK sendiri mereka masih bingung terhadap penggunanaan aplikasi E-Pagasi
tersebut.

Gambar 2. Pengenalan dan Pelatihan Penggunaan E-Pagassi pada Bidan Desa

3. Pendataan Menggunakan E-Pagassi


Kegiatan Pendataan menggunakan E-Pagassi dilakukan dengan
turun langsung kerumah-rumah warga. Pendataan menggunakan E-Pagassi
dilakukan pertama kali pada hari Jumat, 2 September 2022 sampai tanggal
22 September 2022. Kami melakukan pendataan kepada masyarakat yang
terindikasi terkena stunting yang berada di Desa Walandano Kecamatan
Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala.

11
Kegiatan pendataan dilakukan dengan mendata secara langsung. Informasi
yang dibutuhkan adalah data keluarga yang beresiko terkena stunting berdasarkan
data BKKBN. Proses pendataan dilakukan secara individu berdasarkan
pembagian wilayah pendataan.
Pada pendataan menggunakan E-Pagassi ini terdapat 30 KK yang telah
berhasil Penulis Survey. Responden yang terdata terdiri dari 8 Bayi dan yang
terindikasi stunting terdata 3 Bayi, 7 orang Bumil, 15 0rang Remaja. Proses
pendataan dilakukan secara individu berdasarkan pembagian wilayah pendataan.

Gambar 3. Pendataan E-Pagassi

4. Sosialisasi pencegahan stunting


Kegiatan Sosialisasi Pencegahan Stunting dilakukan dengan turun langsung
kerumah-rumah warga (door to door), Sosialisasi Pencegahan Stunting dilakukan
pertama kali pada hari Jumat, 2 September 2022 sampai tanggal 22 September
2022.
Penulis melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang terindikasi terkena
stunting yang berada di Desa Walandano Kecamatan Balaesang Tanjung
Kabupaten Donggala.
Proses sosialisasi dilakukan setelah melakukan pendataan E-Pagassi.
Sosialisasi Stunting di lakukan secara individu maupun secara kelompok kepada
Orang tua yang memiliki Bayi yang terindikasi Stunting, Ibu Hamil, Ibu
Menyusui, Siswa-siswi, Remaja/RT, dan CATIN.

12
Gambar 4. Sosialisasi Pencegahan Stunting

5. Sosialisasi Peningkatan Ekonomi Kreatif Pasca Bencana


Kegiatan Sosialisasi Peningkatan Ekonoi Kreatif Pasca Bencana merupakan
salah satu program kerja tambahan yang berbobot 30%. Program kerja ini
memiliki 7 tahapan proses yang dilaksanakan selama 7 hari. Kegiatan
Sosialisasi Peningkatan Ekonoi Kreatif Pasca Bencana adalah salah satu
program kerja yang di butuhkan oleh DesavWalandano.
Proses kegiatan ini diawali dengan melakukan koordinasi dengan Kepala
Desa dan Pihak Terkait. Pada saat melakukan koordinasi kami menjelaskan
apa saja tahapan proses yang terdapat dalam program kerja ini. Kemudian
dilanjutkan dengan pendiskusian mengenai alur pelaksanaan sosialisasi dan
menentukan lokasi dan waktu pelaksanaan sosialisasi tersebut.
Setelah melakukan koordinasi pada tanggal 23 september 2022, di dapatkan
hasil yaitu pelaksanaannya dilaksanakan pada 24 september 2022. Adapun
lokasi yang menjadi tempat pelaksanaannya di Balai Desa. Dalam kegiatan ini
partisipasi masyarakat sangat minim. Hal tersebut di buktikan dengan
ketidakhadirannya masyarakat dalam pertemuan sosialisasi tersebut yang
berlokasikan di Balai Desa di Dusun 2. Hanya terdapat 4 orang saja
masyarakat yang datang dalam acara sosialisasi tersebut.

13
Gambar 5. Sosialisasi Peningkatan Ekonomi Kreatif Pasca
Bencana
6. Penataan Administrasi Desa Dengan Pengimputan Data Profil Bersama
Operator Desa
Kegiatan Penataan Administrasi Desa Dengan Pengimputan Data Profil
Bersama Operator Desa merupakan salah satu program kerja tambahan yang
berbobot 30%. Program kerja ini memiliki 9 tahapan proses yang
dilaksanakan selama 9 hari. Kegiatan Penataan Administrasi Desa Dengan
Pengimputan Data Profil Bersama Operator Desa adalah salah satu program
kerja yang di butuhkan oleh DesavWalandano.
Kegiatan ini di awali dengan melakukan koordinasi bersama Kepala Desa
dan Aparat Desa. Koordinasi ini dilakukan pada hari Jum’at, 02 september
2022. Pada kegiatan koordinasi tersebut kami menjelaskan bahwa dalam
terdapat beberapa tahapan proses sehingga program kerja tersebut berjalan
dengan sistematis.
Pelaksanaan kegiatan Penataan Administrasi Desa dengan Pengimputan
Data Profil Bersama Operator Desa dilaksanakan pada hari jum’at, 23
september 2022. Dalam melaksanakan kegiatan ini aparat Desa Walandano
sangat berantusias. Pada kegiatan ini kami hanya mendampingi serta
membantu dalam penataan profil desa.

Gambar 5. Penataan administrasi desa dengan pengimputan data profil


bersama operator desa

14
7. Penataan TOGA Di Halaman Rumah Dan Pembuatan Tempat Sampah
Kegiatan Penataan TOGA Di Halaman Rumah Dan Pembuatan Tempat
Sampah merupakan salah satu program tambahan yang berbobot 30%. %.
Program kerja ini memiliki 17 tahapan proses yang dilaksanakan selama 17
hari. Program kerja ini merupakan salah satu program yang di butuhkan oleh
Desa Walandano.
Kegiatan ini diawali dengan melakukan koordinasi dengan kepala Desa dan
Pihak Terkait. Pada pelaksanaan koordinasi ini dilakukan pada hari Jum’at, 2
september 2022. Dalam koordinasi ini kami menjelaskan bagaimana tahapan
prosesnya. Sehingga dalam pelaksanaannya menjadi terarah dan sistematis.
Kegiatan program kerja ini diawali dengan pengambilan bibit TOGA dan di
lanjutkan dengan penanaman dan penataan bibit TOGA di setiap halaman
warga. Selanjutnya, kami melakukan koordinasi kembali dengan kepala desa
mengenai pembutan tempat sampah. Pada saat melakukan koordinasi kembali
kembali kepala desa memberikan saran bahwa tidak perlu membuat tempat
sampah, karena tempat sampah sudah ada disetiap halaman rumah warga
sehingga hanya melakukan pengecattan terhadap tempat sampah tersebut.

Gambar 7. Penataan TOGA Di Halaman Rumah Dan Pembuatan Tempat Sampah


D. Faktor Pendukung Dan Penghambat
1. Faktor pendukung
• Dukungan pihak pemerintah Desa
• Ketersediannya dana dan bahan yang digunakan dalam program fisik baik
yang dari kas saku mahasiswa KKN maupun bantuan dari Kepala Desa
2. Faktor penghambat
• Minimnya Partisipasi masyarakat
• Sulitnya mengakses antara dusun ke dusun
• Cuaca yang tidak menentu

15
• Keterlambatan melakukan koordinasi
• Seringnya padam listrik
• Sinyal Jaringan kurang bagus

16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tadulako Angkatan 100 dengan
mengangkat tema “Penguatan Recovery Ekonomi Pasca Pandemic Covid-19
Melalui Pemerdayaan Potensi Desa” dilakukan mulai dari tanggal 01
septemberi 2022 sampai 28 septmber 2022. Kegiatan KKN ini dilakukan
dengan tujuan membantu pemerintah desa untuk menekan peningkatan
stunting di Desa Walandano Lokasi pelaksanaan KKN yaitu Desa
Walandano, Kecamatan Balaesang Tanjung, Provinsi Sulawesi Tengah yang
dilakukan oleh mahasiswa secara Universitas Tadulako secara mandiri
maupun berkelompok
Program kerja yang dilakukan yaitu, pelatihan tim pendamping keluarga,
pendataan E-pagassi, sosialisasi pencegahan stunting, sosialisasi ekonomi
kreatif pasca bencana, penataan toga dan pembuatan tempat sampah,
penataan administrasi desa dan profil desa bersama aparat desa
selama pelaksanaan program kerja KKN 99 Universitas Tadulako ada
beberapa faktor pendukung yang membantu jalannya program kerja hingga
tercapai dengan baik yaitu, dukungan dari pihak desa berupa, dana yang
diberikan untuk kebutuhan proker yang kami lakukan dalam pelaksanaan
KKN 100 Desa Walandano
B. Saran
Pemerintah desa agar lebih memperhatikan anak yang stunting, ibu hamil,
bayi, baduta, dan balita dengan lebih sering memberikan makanan tambahan
dan melakukan sosialisasi mengenai stunting. Ada pun menurut saya aplikasi
e-pagassi belum siap diluncurkan.

17
LAMPIRAN
1. Program Kerja

18
2. Tahapan Proses

19
20
3. Dokumentasi
- Pembekalan KKN

- Pengenalan dan Pelatihan Tim Pendamping Keluarga (TPK)

- Pendataan Menggunakan E-Pagassi

- Sosialisasi pencegahan stunting

21
- Sosialisasi Peningkatan Ekonomi Kreatif Pasca Bencana

- Penataan Administrasi Desa Dengan Pengimputan Data Profil Bersama


Operator Desa

- Penataan TOGA Di Halaman Rumah Dan Pembuatan Tempat Sampah

22
23

Anda mungkin juga menyukai