Anda di halaman 1dari 19

FPB DAN KPK PADA TEORI BILANGAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

AHMAD ZIKIR (60600116011)

UMMI LARAS AFDALIAH (60600116032)

MUSFIRAH (60600116074)

NUR INDAH AULIAH (60600116053)

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2017
KATA PENGANTAR

Bismillah, kita panjatkan puji syukur kita ke hadirat Allah Subhanahu Wa


Ta’ala yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, Inayah-Nya sehingga kami
dapat merampungkan penyususnan makalah teori bilangan dengan judul “FPB
dan KPK pada teori bilangan” tepat pada waktunya. Tak lupa pula kami kirimkan
shalawat dan salam kepada Nabiullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam
yang telah membawa kita dari zaman jahiliyyah menuju zaman yang penuh
dengan ilmu. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak selaku dosen pada
mata kuliah Teori Blangan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam ranga menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Teori Bilangan terkhusus FPB dan
KPK pada teori bilangan. Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran maupun
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat yang dapat menjadi
pelajaran dalam pembuatan makalah ke depannya . Semoga makalah sederhana ini
dapat dipahami dan berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kealahan yang kurang berkenan.

Samata, 05 Juni 2017

Penyusun: kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………..1
B. RUMUSAN MASALAH……………………..1
C. TUJUAN MASALAH………………………..2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI DARI FPB………………………..3
B. DEFINISI DARI KPK……………………….4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. METODOLOGI PENULISAN………………6
B. WAKTU DAN TEMPAT PEMBUATAN
MAKALAH………………………………….6
BAB IV PEMBAHASAN
A. SIFAT-SIFAT DARI FPB……………………7
B. SIFAT-SIFAT DARI KPK…………………..10
C. METODE UNTUK MENENTUKAN FPB DAN
KPK…………………………………………..11
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN……………………………….15
B. KRITIK DAN SARAN……………………….15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan hendaknya mampu membentuk cara berpikir dan
berprilaku anak yang positif. Tatanan berpikir yang ingin di bentuk adalah
kemampuan berpikir logis, kritis, dan sistematis, sehingga dari
kemampuan berpikir ini akan mengarahkan setiap orang khususnya siswa
untuk berprilaku positif, terarah dan efektif.
Matematika sebagai salah satu ilmu pengetahuan merupakan
salah satu sarana untuk meningkatkan kemampuan berpikir setiap orang,
oleh karena itu kesadaran untuk mampu mengetahui dan memahami
matematika bagi siswa sangat diharapkan sudah bertumbuh sejak usia dini.
Membentuk pemahaman yang utuh pada anak dalam pelajaran matematika
diperlukan kecintaan terlebih dahulu terhadap matematika, oleh karena itu
seorang pendidik hendaknya mampu menciptakan “Fun Learning” di
dalam kelas. Fun learning pada matematika dapat tercipta apabila seorang
guru mampu mengajarkan konsep matematika menggunakan metode dan
tehnik-tehnik yang bervariatif sehingga tidak menoton dan membosankan
bagi anak didik.
Salah satu materi yang menjadi dasar matematika sekolah
adalah bilangan, pemahaman yang baik tentang konsep bilangan akan
sangat membantu dalam memahami konsep-konsep yang lain, seperti pada
materi FPB dan KPK yang merupakan materi yang diajarkan dari tingkat
SD sampai SMP dan banyak digunakan untuk memahami konsep
matematika SMA.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai
berikut:
1
2
1. Sifat-sifat FPB ?
2. Sifat-sifat KPK?
3. Bagaimana metode untuk menentukan FPB dan KPK?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah pada makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui apa sifat-sifat FPB?
2. Untuk mengetahui apa sifat-sifat KPK?
3. Untuk mengetahui bagaimana metode untuk menentukan FPB dan
KPK?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)


Perlu diingat kembali bahwa suatu bilangan bulat a tidak
nol adalah faktor dari suatu bilangan bulat b, ditulis a b, jika ada bilangan
bulat c sedemikian sehingga b = ac. Jika a adalah faktor dari b maka b
dapat pula dibagi oleh –a. (b = ac berimplikasi pada b = (-a)(-c)). Jadi
pembagi suatu bilangan bulat selalu terjadi dalam berpasangan. Untuk
menentukan seluruh faktor dari suatu bilangan bulat, cukup dengan
menemukan semua faktor positifnya kemudian menggabungkannya
dengan faktor-faktor negatif yang berkorespondensi dengannya.
Selanjutnya kita akan membatasi membatasi pada pembagi-
pembagi positif. Berikut ini beberapa sifat yang merupakan akibat dari
definisi “faktor” di atas. Sekali lagi perlu diingat bahwa meskipun tidak
dicantumkan, pembagi diasumsikan tidak nol.
Misalkan sebuah bilangan bulat “b”dikatakan habis dibagi
bilangan bulat “a”dan a 0 dan terdapat bilangan bulat “c”, sehingga b = a .
c, ditulis a |b
Contoh:
12 habis dibagi 4, karena 12 = 4 . 3 sehingga ditulis 4 |12
Istilah lain untuk a |b ; a faktor dari b, a pembagi b, atau b kelipatan a.
Misalkan FPB ( a, b ), memenuhi:
a.d | a dan d | b
b.Jika c | a dan c | b maka c | d dengan c b dan d 0
Contoh :
a.12 | 36 dan 12 | 48
b.6 | 36 dan 6 | 48 maka 6 | 12 dengan 6 ≤ 48 dan 12 > 0
Sebagai ilustrasi:
3
4
36 = ( 1, 2, 3, 4, 9, 6, 6, 12, 18, 36)
48 = ( 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 16, 24, 48 )
Jadi faktor persekutuannya adalah ( 1, 2, 3, 4, 6, 12 )
Maka FPB ( 36, 48 ) = 12

B. Definisi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)


Suatu bilangan bulat c disebut kelipatan persekutuan dari
bilangan-bilangan bulat tak nol a dan b jika a | c dan b | c. Hal ini berarti
pula nol adalah kelipatan persekutuan dari a dan b. Perlu diingat pula
bahwa ab dan –(ab) adalah kelipatan persekutuan dari a dan b, dan salah
satunya positif. Dengan menggunakan prinsip terurut sempurna,
himpuanan kelipatan persekutuan dari a dan b harus sebuah bilangan bulat
terkecil, kita menyebutnya kelipatan persekutuan terkecil dari a dan b
dan ditulis KPK (a,b).
Kelipatan persekutuan terkecil dari dua bilangan bulat tak
nol a dan b , dilambangkan KPK (a,b), adalah bilangan positif m yang
memenuhi:
(i) a | m dan b | m.
(ii) Jika a | c dan b | c dengan c ˃ 0 maka m ≤ c.
Sebagai ilustrasi, kelipatan persekutuan positif dari -12 dan
30 adalah 60, 120, 180,…. Dengan demikian, KPK (-12, 30) adalah 60.
5
persekutuan a dan b. c = au = bv. Sebagaimana kita ketahui, ada bilangan-
bilangan bulat x dan y yang memenuhi d = ax + by. Konsekuensinya,
c/m = cd/ab = (c(ax + by))/ab = (c/b)x + (c/a)y = vx + uy
Persamaan ini menyatakan bahwa m c, dan kita dapat menyimpulkan
bahwa m c. Dengan demikian, m = KPK (a, b); Hal ini berarti bahwa
KPK (a, b) = ab/d = ab/FPB (a, b).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang digunakan dalam
penyusunan makalah ini adalah dengan browsing internet yaitu mencari
informasi melalui situs-situs internet.
B. Waktu dan Tempat Penulisan
Adapun waktu dan tempat penulisan makalah ini adalah
pada hari Ahad tanggal 04 Juni 2017 pukul 09.24 WITA di KOMP.
PERUM. SAKINAH DAYA.

6
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Sifat-sifat dari FPB


adapun sifat-sifat dari FPB adalah sebagai berikut:
a.Sifat 1
Jika a dan b bilangan – bilangan bulat dan keduanya tidak nol
maka ada bilangan – bilangan bulat x dan y sedemikian sehingga
FPB (a,b) = ax + by
Contoh :
FPB (6,15) = 6 . 3 + 15 . ( -1 )
= 18 + ( - 15 )
=3
Bukti .
1)Himpunan S adalah himpunan semua kombinasi linier positif dari a dan
b
S = {au + bv | au + bv 0; u, v bilangan – bilangan bulat }
Contoh :
jika a = 6 dan b = 15, maka S adalah :
S = { 6 . (-2) + 15 . 1, 6 . (-1) + 15 . 1, 6 . 1 + 15 . 0, … }
= {3, 9, 6, … }
Kita mengamati bahwa 3 adalah bilangan bulat terkecil di dalam S.
Jadi 3 = FPB ( 6, 15 )
2)Dengan menggunakan alogaritma pembagian, kita dapat memperoleh q
dan sedemikian sehingga a = qd + r, dimana 0r d.r dapat kita tulis dalam
bentuk
a = a – qd
= a – q ( ax + by )
= a ( 1 – qx ) + b( - qy )
7
8
Jika r = 0 dan a = qd, atau ekuivalen dengan d | a. dengan demikian
penalaran yang serupa, d | b. Akibatnya d adalah faktor sekutu dari a dan
b.
Contoh :
a = 12, b = 28, q = 2, d = 4, r = 4, maka
12 = 12 – 2 . 4 = 12 – 2 ( 12 . (-2) + 28 . 1 )
= 12 ( 1 – 2 . (-2)) + 28 ( - 2 . 1)
= 12 . 5 + 28 . ( - 2 )
= 60 + ( - 56 )
=4
Jadi 4 adalah FPB ( 12, 28 )

b.Sifat 2
Jika a dan b bilangan – bilangan bulat tidak nol maka himpunan
T = { ax + by | x, y bilangan – bilangan bulat }
Adalah himpunan semua kelipatan d = FPB ( a, b )
Bukti.
Karena d | a dan d | b, kita mengetahui d | ( ax + by ) untuk setiap x,
y bilangan bulat. Dengan demikian setiap anggota T adalah kelipatan dari
d. d dapat ditulis d = + untuk suatu dan bilangan bulat. Sedemikian
sehingga sebarang kelipatan d adalah berbentuk
nd = n (+ ) = a ( n) + b ( n)
Dengan demikian, nd adalah kombinasi arah dari a dan b, dengan
definisi terletak di T.
Definisi.
Apabila bilangan bulat a dan b keduanya tidak nol di sebut
bilangan prima jika FPB ( a, b ) = 1
Contoh :
6 = FPB ( 12, 30 )
Bukti.
9
T = { 12 . (-2) + 30 . 1, 12 . (-1) + 30 .1, 12 . 1 + 30 . 0, … }
= { 6, 18, 12, … }
Jadi FPB ( 12,30 ) = 6

c.Sifat 3
Jika a dan b bilangan prima dan keduanya tidak nol maka FPB ( a,
b ) = 1. Sifat satu menjamin bahwa ada bilangan bulat x dan y yang
memenuhi
1 = ax + by. Konversnya, misalkan 1 = ax + by untuk suatu x dan y, dan d
= FPB ( a, b ). Karena d | a dan d | b, d | ( ax + by ), atau d | 1
Contoh :
FPB ( 3, 7 ) = 1
1 = 3 . (-2) + 7 . 1
= -6 + 7
=1
Karena 1 | 3 dan 1 | 7, 1 | ( 3 . (-2) + 7 . 1), atau 1 | 1

d.Sifat 4
Jika FPB ( a, b ) = d maka FPB (a/d, b/d ) = 1
Contoh :
FPB ( 8, 12 ) = 4 maka FPB (, ) = 1 → ( 2, 3 ) = 1

e.Sifat 5
Jika a | c dan a | c, dengan FPB ( a, b ) = 1 maka ab | c
Contoh :
Jika 2 | 28 dan 2 | 28, dengan FPB ( 2, 7 ) = 1 maka 2.7 | 28 → 14 | 28

f.Sifat 6
Jika a | bc, dengan FPB ( a, b ) = 1, maka a| c
Contoh :
10
Jika 2 | 5.10, dengan FPB ( 2, 5 ) = 1, maka 2 | 10

g.Sifat 7
Misalkan a,bilangan – bilangan bulat, keduanya tidak nol dan d
bilangan bulat positif. d = FPB ( a, b ) jika dan hanya jika:
1). d | a dan d | b
2). Jika c | a dan c | b maka c | d
Contoh :
2 = FPB ( 6, 8 ) jika dan hanya jika
1). 2 | 6 dan 2 | 8
2). Jika 2 | 6 dan 2 | 8 maka 2 | 2

B. Sifat-sifat dari KPK


Adapun sifat-sifat dari kelipatan persekutuan terkecil
adalah sebagai berikut:

1. Sifat 1 untuk bilangan bulat positif a dan b berlaku:


FPB (a,b), KPK (a,b)= ab
Bukti
Misalkan d = FPB(a, b) dan kita tulis a = dr, b = ds untuk bilangan-
bilangan bulat r dan s. Jika m = ab/d maka m = as = rb. Akibatnya adalah
m (positif) adalah suatu kelipatan persekutuan a dan b.
Sekarang misalkan c adalah sebarang bilangan bulat positif yang
merupakan kelipatan persekutuan a dan b. c = au = bv. Sebagaimana kita
ketahui, ada bilangan-bilangan bulat x dan y yang memenuhi d = ax + by.
Konsekuensinya,
c/m = cd/ab = (c(ax + by))/ab = (c/b)x + (c/a)y = vx + uy
Persamaan ini menyatakan bahwa m c, dan kita dapat
menyimpulkan bahwa m c. Dengan demikian, m = KPK(a, b); Hal ini
berarti bahwa
KPK(a, b) = ab/d = ab/FPB(a, b)
11
2. Sifat 2
Untuk suatu bilangan-bilangan bulat positif a an b, KPK(a, b) = ab
jika dan hanya jika FPB(a, b) = 1.
Sifat 2 ini hanya merupakan akibat langsung dari sifat 1.
Sebagai ilustrasi, Karena FPB(3054, 12378) = 6, kita dapat dengan
cepat memperoleh KPK(3054, 12378), yaitu:
KPK(3053, 12378) = 3053.12378 / FPB(3054, 12378)
= 3053.12378 / 6
= 6300402.
Perlu diketahui pula bahwa faktor persekutuan terbesar dapat
diperluas untuk lebih dari dua bilangan bulat. Dalam kasus tiga buah
bilangan bulat, a, b, c tak nol, FPB(a, b, c) didefinisikan sebagai suatu
bilangan bulat positif d yang memenuhi:
(i) d adalah faktor dari setiap a, b, c.

(ii) Jika e faktor dari a, b, c, maka e d.

Sebagai ilustrasi, perhatikan bahwa

FPB(39, 42, 54) = 3 dan FPB(49, 210, 350) = 1

C. Metode Untuk Menentukan FPB dan KPK


Adapun metode untuk menentukan FPB dan KPK adalah
sebagia berikut:
1. Metode untuk menentukan FPB
Ada beberapa metode untuk menetukan FPB adalah sebagai
berikut:
a. Menggunakan Faktor Persekutuan
Faktor persekutuan merupakan faktor yang sama dari dua bilangan
atau lebih dan FPB itu sendiri adalah nilai paling besar dari faktor
persekutuan dua bilangan atau lebih itu.
Contoh:
12
carilah FPB dari 4, 8 dan 12?
Penyelesaian :
Faktor dari 4 adalah={1, 2, 4}
Faktor dari 8 adalah = {1, 2, 4, 8}
Faktor 12 adalah= {1, 2, 3, 4, 6, 12}
Faktor persekutuannya adalah 1, 2, 4
Nilai yang terbesar adalah 4, sehingga FPBnya adalah 4
b. Menggunakan Faktorisasi Prima
Pada cara ini kita ambil bilangan faktor yang sama, selanjutnya
ambil yang terkecil dari 2 atau lebih bilangan.
Contoh:
a. carilah FPB dari 4, 8 dan 12?
Penyelesaian :
buatlah pohon faktornya
sehingga faktor dari 4, 8 dan 12 yang sama adalah 2, dan yang terkecil
adalah 2²=4
Maka FPB dari 4, 8 dan 12 adalah 4
b.Tentukan FPB dari bilangan 20 dan 30
2 dan 5 adalah bilangan prima yang sama-sama terdapat faktorisasi
prima kedua pohon faktor.

 Pangkat terendah dari 2 adalah 1.


 Pangkat terendah dari 5 adalah 1.
 Maka FPB = 2 X 5 = 10
2. Metode untuk menentukan KPK
Ada beberapa metode untuk menentukan KPKadalah
sebagai berikut:
a. Metode Irisan Himpunan
Di dalam metode irisan himpunan, pertama kita tentukan
himpunan kelipatan-kelipatan positif dari bilangan pertama dan
bilangan kedua. Kemudian kita tentukan himpunan persekutuan
13
kelipatan dari bilangan-bilangan itu dan akhirnya kita pilih bilangan
terkecil dari himpunan itu. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari
p dan q, dengan p,q anggota himpunan bilangan asli adalah bilangan
terkecil anggota himpunan bilangan asli yang habis dibagi oleh p dan
q.Contoh 1: Tentukan KPK dari 8 dan 12 !
Jawab:
Misalkan himpunan-himpunan kelipatan positif dari 8 dan 12
berturut-turut adalah K8 danK12.
K8 = 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64, 72
K12 = 12, 24, 36, 48, 60, 72, 84, 96, 108
Himpunan kelipatan persekutuannya adalah :K8 = K12 =
240, 480, 720 …..
Karena bilangan terkecil dari K8 C K12 adalah 24, KPK dari 8 dan 12
adalah 24, ditulis KPK (8,12) = 24.
b. Metode Faktorisasi Prima
Metode irisan himpunan untuk menentukan KPK sering kali
terlalu panjang, khususnya ketika digunakan untuk menentukan KPK
dari tiga atau lebih bilangan-bilangan asli. Metode lain yang mungkin
lebih efisien untuk menentukan KPK dari beberapa bilangan adalah
metode faktorisasi prima. Jadi, KPK diperoleh dengan cara mengalikan
semua faktor jika ada faktor dengan bilangan pokok yang sama, pilih
pangkat yang tertinggi.
Contoh:
Tentukan KPK (8 dan 12)
8 = 22x4
12=22x3
Jika m KPK 8m 12 maka m adalah sebuah kelipatan dari 8 dan ini
2
dan 4 sebagai faktornya, juga m adalah kelipatan 12 dan ini harus
memuat 22 dan 3 sebagi faktornya. Maka m = 22x 4x3=48.
14
c. Alogaritma Euclide
Cara ini sangat berguna untuk mencari KPK dari dua buah
bilangan a dan b jika dengan faktorisasi prima tidak mudah untuk
ditemukan
Contoh:
Tentukan KPK (731, 952),
Jawab:
Dengan menggunakan alogaritma Euclide diperoleh
FPB (731, 952)= 17
KPK (731, 952) =(731, 952)= 17
=40936
d. Pembagian dengan bilangan prima
Pertama-tama, bagilah kedua bilangan dengan bilangan
prima terkecil yang dapat membagi keduanya. Bilangan prima terkecil
yang dapat membagi 24 dan 60 adalah 2.
2 2460
12 30
Lanjutkan dengan langkah-langkah yang sama sampai kita mempunya
semua bilangan prima di sebelah kiri dan di bagian bawah.
2 24 60
2 12 30
3 6 15
25
KPKnya adalah 2 × 2 × 3 × 2 × 5 = 120.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
FPB adalah singkatan dari Faktor Persekutuan Terbesar,
yaitu faktor-faktor atau angka-angka pembagi yang paling besar dari suatu
bilangan. Untuk menentukan factor persekutuan terbesar dari dua bilangan
a dan b, tentukan dulu factor-faktor dari a dan b, kemudian identifikasi dan
kumpulkan factor yang sama, selanjutnya pilih yang terbesar. Factor
persekutuan terbesar dari a dan b ditulis dengan notasi FPB (a,b) atau
(a,b).
Kelipatan Persekutuan Terkecil, yaitu kelipatan dari suatu
bilangan tapi nilai yang paling kecil. Untuk menentukan kelipatan
persekutuan terkecil dari dua bilangan a dan b, yaitu dengan mencari
semua kelipatan dari a dan b, kemudian diidentifikasi dan dikumpulkan
semua kelipatan yang sama. Selanjutnya dari kumpulan itu pilihan yang
terkecil.
KPK dari dua bilangan a dan b ditulis dengan notasi KPK
(a, b) atau [a,b]. Metode untuk menentukan FPB ada dua cara yaitu dengan
menggunakan faktor persekutuan dan faktorisasi prima. Sedangkan
metode untuk menentukan KPK ada empat cara yaitu dengan
menggunakan metode irisan himpunan, faktorisasi prima, algoritma
include, dan pembagian dengan bilangan prima.

B. Kritik dan Saran


Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini. Tentu masih banyak
kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referansi yang ada hubungannya dengan judul
15
16
makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan makalah-makalah dikesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.

memberikan

Anda mungkin juga menyukai