Islam sangat memperhatikan kebersihan, sebab kebersihan itu juga sebahagian dari iman.
Sehingga syarat utama dari beberapa ibadah conohnya shalat harus bersih dan suci badan,
pakaian dan tempat ibadah. begitulah pentingnya thaharah atau bersuci dalam agama Islam.
Secara bahasa, thaharah artinya bersih atau suci. Sedangkan menurut istilah, thaharah adalah
mensucikan badan, tempat maupun pakaian dari najis dan hadats. Melaksanakan thaharah
hukumnya wajib sesuai firman Allah yang artinya: “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri” (QS. al-Baqarah/2 : 222)
2. Allah Ta’ala mencintai orang-orang yang suka bersuci, Allah Ta’ala berfirman :
َ َ َإ هن ٱ هّلِلَ ي َُحبُّ ٱلته َّٰ هو َبينَ َوي َُحبُّ ٱلُ ُمت
َط َه َرين
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai
orang-orang yang bersuci.” (Q.S Al-Baqarah : 222)
Dan Allah Ta’ala memuji para penduduk masjid Quba, karena penduduknya
orang-orang yang suka bersuci, Allah Ta’ala berfirman,
َ َوم َفي َهُ َفي َه َر َجالُ ي َُحبُّونَ أَن َيت
ُّط هه ُرواُْ َوٱ هّلِلُ ي َُحب َ ُس َعلَى ٱلتهقُ َو َّٰى َمنُ أَ هو َل َيوُم أ َ َح ُّق أَن تَق َ لَ َمسُ َجد أ ُ َس
ٱلُ ُم ه
َط َه َرين
“Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari
pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada
orang-orang yang suka membersihkan diri (bersuci). Dan sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bersih.” (QS. at-Taubah: 108)
3. Sesungguhnya orang yang enggan untuk bersuci dari najis yang Nampak, akan
menyebabkannya diadzab di kubur, dan ini adalah merupakan penyebab terbesar dari seseorang
diadzab di kuburnya, dalam sebuah hadist diceritakan :
أَ هما، ان فَى َك َبير َ َان َو َما يُ َعذهبَ َ« َإنه ُه َما لَيُ َعذهب: َعلَى قَب َْري َْن فَقَا َل-صلى هللا عليه وسلم- ََّللا سو ُل ه ُ َم هر َر: َع َن اب َْن َعبهاس قَا َل
َوأ هما اآلخ َُر ف َكانَ ال يَ ْستَن َزهُ َم ْن َب ْو َل َه، » أ َ َحد ُ ُه َما فَ َكانَ يَ ْمشَى بَالنه َمي َم َة
ْ َ َ َ
Dari Ibnu Abbas beliau menuturkan : bahwa suatu hari Rasulullah –Shalallahu
‘alaihi wasallam– melewati dua kuburan, maka Rasulullah –Shalallahu ‘alahi
wasallam– bersbada : “Sesungguhnya dua penghuni kubur ini benar-benar
sedang diadzab, dan sesungguhnya keduanya tidak diadzab dalam perkara yang
besar, adapun salah satu diantara keduanya adalah suka berbuat namimah
(mengadu domba), dan yang satunya lagi tidak membersihkan
kencingnya.” (HR.Abu Dawud, An-Nasa’i dan Ibnu Majah)
Dan juga Rasulullah –Shalallahu ‘alaihi wasallam– juga bersabda,
َ فَإ َ هن َعا همة,َّللاَ – صلى هللا عليه وسلم – { اَ ْست َ ْن َزهُوا َم ْن ا َ ْلبَ ْو َل ُ قَا َل َر:َع ْن أَبَي ه َُر ْي َرة َ – رضي هللا عنه – قَا َل
سو ُل َ ه
طنَي ْ ُهارق
َ ب اَ ْلقَب َْر َم ْنهُ } َر َواهُ اَلد َ َعذَا
Dari Abu Hurairah –Radhiallahu ‘anhu– beliau menuturkan : bersabda Rasulullah
–Shalallahu ‘alaihi wasallam– : “bersihkanlah kalian dari kencing karena
umumnya orang terkena adzab kubur dari kencing (yang tidak dibersihkan)”
(HR.Daruquthni)
ب ا َ ْلقَب َْر َم ْن ا َ ْل َب ْو َل
َ { أ َ ْكث َ ُر َعذَا:َو َل ْل َحا َك َم
Dalam sebuah riwayat al-hakim, Rasulullah –Shalallahu ‘alaihi wasallam–
bersabda : “kebanyakan seseorang terkena adzab kubur dari kencing (yang tidak
dibersihkan)
.