Anda di halaman 1dari 14

Oleh: Ihsanul Hakim

Purba
Pengertian
Menurut Bahasa: Thaharah berasal dari
bahasa ( ) yang sama artinya dengan (
) yaitu bersih, kebersihan, atau bersuci
Menurut Istilah: Bersuci dari hadas, baik
hadas besar maupun hadas kecil dan bersuci
dari najis yang meliputi badan, pakaian,
tempat, dan benda-benda yang terbawa di
badan atau najis yang menghalangi ibadah-
ibadah sejenisnya dengan air, atau
menghilangkan hukumnya (hadas dan najis)
dengan tanah.
Taharah terbagi menjadi dua bagian yaitu
lahir dan batin. Taharah lahir adalah taharah
/ suci dari najis dan hadas yang dapat hilang
dicuci dengan air mutlak (suci menyucikan)
dengan wudu, mandi, dan tayamun. Taharah
batin adalah membersihkan jiwa dari
pengaruh-pengaruh dosa dan maksiat,
seperti dengki, iri, penipu, sombong, ujub,
dan ria
Dalil Disyariatkannya Thaharah
Dalil Dari Alquran dan Sunnah
.(: )
Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
(QS. Al-Baqarah: 222).





Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu
sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki (QS. Al-Maidah:6)
Diriwayatkan juga dari Abu Said, Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda:

Kunci shalat adalah bersuci, tahrim (pembuka)nya adalah
takbir dan tahlil (penutup)nya adalah salam. (diriwayatkan oleh
at-Tirmidzi)

Sesungguhnya kebersihan itu sebagian dari iman
(HR. Muslim)








Tidak akan diterima shalat seseorang yang
berhadas sehingga dia berwudhu. (shahih Bukhari
dan Muslim)
Hukum Thaharah
Diwajibkannya thaharah, contoh:
Berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil sebelum
shalat. Allah tidak akan menerima shalat hambanya yang
dalalm keadaan berhadast sehingga ia berwudhu atau
bertayamum. Karena, wudhu merupakan hukum pokok di
dalam shalat sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah.
Allah berfirman: Hai orang-orang yang beriman, apabila
kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan
sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan
kedua mata kaki,... (al-Maidah:6)
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, ia
berkata, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

Sesungguhnya aku diperintahkan untuk berwudhu
apabila hendak mengerjakan shalat.
Mandi wajib saat berhentinya darah haid dan nifas
Berdasarkan dalil firman Allah, Oleh sebab itu, hendaklah
kalian menjauhkan diri dari wanita pada waktu haid, dan
janganlah kalian mendekati mereka, sebelum mereka suci
(mandi). (Al-Baqarah: 222).
Rasulullah saw. bersabda, Tahanlah selama engkau
menahan haidmu, kemudian mandilah. (HR Muslim).
Mandi setelah junub Mandi junub ini adalah termasuk dari
perkara syarat sahnya shalat kita, sehingga bila kita tidak
mengerjakannya dengan cara yang benar maka mandi junub
kita itu tidak dianggap sah sehingga kita masih belum lepas
dari hadats besar.
...Jika kamu junub (berhadas besar), maka bersucilah
(al-Maidah:6)
..(jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam
keadaanjunub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga
kamu mandi... (an-Nisa:43)
Disunnahkannya (dianjurkannya) thaharah, contoh:
Mandi sebelum shalat Jumat. Mandi sebelum shalat
Jumat hukumnya sunnah muakkadah.
Hadits Samurah bin Jundab radliyallah 'anhu.
Rasulullah SAW bersabda:



,





"Barangsiapa yang berwudlu', maka dia telah mengikuti
sunnah dan itu yang terbaik. Barangsiapa yang mandi
, maka yang demikian itu lebih afdhal." (HR. Abu
Dawud no. 354, al-Tirmidzi no. 497, al-Nasai no. 1379,
Ibnu Majah no. 1091, Ahmad, no. 22. Imam al-Tirmidzi
menghasankannya)
Mandi hari Jum'at itu sunnah mu'akkadah, yang
senantiasa harus dijaga seorang muslim dalam rangka
keluar dari orang yang mewajibkannya... (Syaikh ibnu
Bazz)
Menjaga wudhu. Misalnya, sebelum bepergian , sebelum
tidur, atau setelah mandi kita berwudhu.. Dari Abu
Hurairah ra. berkata: Saya mendengar Rasulullah
saw. bersabda: Sesungguhnya pada hari kiamat nanti
umatku akan dipanggil dalam keadaan putih
cemerlang dari bekas wudhu. Dan barangsiapa yang
mampu untuk memperlebar putihnya maka
kerjakanlah hal itu. (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Mandi sebelum shalat Id. Disunnahkan mandi seperti
mandi junub sebelum shalat Id. Ibn Umar, sahabat yang
paling kuat mengikuti Nabi mencontohkannya, sebelum
berangkat ke tempat shalat Id (Hr. Malik dalam al-
Muwattha).
Sarana Thaharah
Sarana atau alat untuk thaharah terdiri dari air dan tanah.
Air dapat dipergunakan untuk berwudu atau mandi,
sedangkan tanah dapat digunakan untuk
bertayammum, sebagai ganti air dalam berwudu atau
mandi. Kedua sarana ini digunakan untuk bersuci dari
hadas kecil atau hadas besar.
Air mutlak, yaitu air asli yang tidak tercampuri oleh
sesuatu apa pun dari najis, seperti air sumur, air mata
air, air lembah, air sungai, air salju, dan air laut,
berdasarkan dalil-dalil berikut."Dan Kami turunkan
dari langit air yang amat suci." (Al-Furqan: 48).
Rasulullah saw. bersabda,"Air itu suci, kecuali bila
sudah berubah aromanya, rasanya, atau warnanya
karena kotoran yang masuk padanya." (HR Al-
Baihaqi. Hadis ini daif, namun mempunyai sumber
yang sahih).
Tanah yang suci, atau pasir, atau batu, atau tanah berair.
Rasulullah saw. bersabda,"Dijadikan bumi itu sabagai
masjid dan suci bagiku." (HR Ahmad). Tanah dijadikan
sebagai alat thaharah jika tidak ada air, atau tidak bisa
menggunakan air karena sakit, dan Karena sebab lain. Allah
berfirman, "kemudian kalian tidak mendapatkan air,
maka bertayammumlah kalian dengan tanah yang
suci." (An-Nisa: 43).
Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya tanah yang baik
(bersih) adalah alat bersuci seorang muslim, kendati ia
tidak mendapatkan air selama sepuluh tahun. Jika ia
mendapatkan air, maka hendaklah ia menyentuhkannya
ke kulitnya." (HR Tirmizi, dan ia menghasankannya).
"Rasulullah saw. mengizinkan Amr bin Ash r.a.
bertayammum dari jinabat pada malam yang sangat
dingin, karena ia menghawatirkan keselamatan dirinya
jika ia mandi dengan air yang dingin." (HR Bukhari).
Hikmah dari Thaharah
Guna menyucikan diri dari kotoran berupa
hadats dan najis.
Sebagai syarat sahnya shalat dan ibadah
seorang hamba. Nabi Saw bersabda: Allh tidak
menerima shalat seorang diantara kalian jika ia
berhadats, sampai ia wudhu.
Karena termasuk hal yang disukai Alloh,
bahwasanya Alloh SWT memuji orang-
orang yang bersuci, Firman-Nya:
...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan menyukai orang-orang
yang mensucikan diri.(Al-Baqarah:222)
Sumber
http://sitiirohmasruroh89.blogspot.com/2009/04/thah
arah.html
http://ariffadholi.blogspot.com/2012/05/ketentuan-
thaharah-bersuci.html
http://ussyaqulhurain.multiply.com/journal/item/42?&
show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://keputrian-
himafi.blogspot.com/2012/03/thaharah.html
http://kbpauinsyahidjkt.blogspot.com/2010/11/thahar
ah.html
http://www.fiqihwanita.com/pengertian-thaharah-
bersuci-dan-pembagiannya/
http://ummuabdirrahman.wordpress.com/2010/05/08/
kitab-thaharah-bab-wudhu-mandi-dan-tayamum/

Anda mungkin juga menyukai