Anda di halaman 1dari 11

BAB II

THAHARAH
1. WUDHU
Menurut bahasa, pengertian wudhu berasal dari kata wadha’ah yang
berarti kebersihan dan baik. Sederhananya pengertian wudhu adalah salah satu
cara menyucikan anggota tubuh dengan air. Hal ini berkaitan dengan seorang
muslim diwajibkan bersuci setiap akan melaksanakan salat. Berwudu bisa pula
menggunakan debu yang disebut dengan tayammum.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wudhu
adalah menyucikan diri (sebelum salat) dengan membasuh muka, tangan,
kepala, dan kaki. Sementara itu, dilansir dari Wikimuslim, pengertian wudhu
secara istilah adalah menggunakan air yang dapat mensucikan pada empat
anggota tubuh (Wajah, tangan, kepala, kaki) dengan sifat yang khusus menurut
syariat.
Berwudhu bertujuan untuk menyucikan diri dan jiwa. Wudhu memberikan
manfaat yang sangat besar bagi kesehatan. Bukan sekadar membasuh bagian-
bagian tubuh dengan air tetapi juga bisa menjaga kesehatan dan mencegah
berbagai macam penyakit. Ketika melakukan sholat lima waktu juga tidak sah
jika tak berwudhu.
A. PERINTAH WUDHU
a. HR. Bukhari no. 6954 dan Muslim no. 225
‫َال ُتْقَبُل َص َالُة َأَحِد ُك ْم ِإَذ ا َأْح َد َث َح َّتى َيَتَو َّض َأ‬
Artinya : "Shalat salah seorang di antara kalian tidak akan diterima,
ketika masih berhadats sampai dia berwudhu."
b. Q.S Al-Ma’idah Ayat 6
‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ۟ا ِإَذ ا ُقْم ُتْم ِإَلى ٱلَّص َلٰو ِة َفٱْغ ِس ُلو۟ا ُوُجوَهُك ْم َو َأْيِدَيُك ْم ِإَلى ٱْلَم َر اِفِق َو ٱْمَس ُحو۟ا ِبُر ُء وِس ُك ْم‬
‫َو َأْر ُج َلُك ْم ِإَلى ٱْلَكْع َبْيِن ۚ َو ِإن ُك نُتْم ُج ُنًبا َفٱَّطَّهُرو۟ا ۚ َو ِإن ُك نُتم َّم ْر َض ٰٓى َأْو َع َلٰى َس َفٍر َأْو َج ٓاَء َأَح ٌد ِّم نُك م‬
‫ِّم َن ٱْلَغٓاِئِط َأْو َٰل َم ْس ُتُم ٱلِّنَس ٓاَء َفَلْم َتِج ُدو۟ا َم ٓاًء َفَتَيَّمُم و۟ا َصِع يًدا َطِّيًبا َفٱْمَس ُحو۟ا ِبُو ُجوِهُك ْم َو َأْيِد يُك م ِّم ْنُهۚ َم ا‬
‫ُيِريُد ٱُهَّلل ِلَيْج َعَل َع َلْيُك م ِّم ْن َحَر ٍج َو َٰل ِكن ُيِريُد ِلُيَطِّهَر ُك ْم َو ِلُيِتَّم ِنْع َم َت ۥُه َع َلْيُك ْم َلَع َّلُك ْم َتْشُك ُروَن‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai
dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan
kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu
sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus)
atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi
Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya
bagimu, supaya kamu bersyukur.”
c. H.R Bukhari Muslim
‫ ُثَّم َق اَم إلى الَّص الِة فإَّن ُه‬، ‫ {َم ْن َتَو َّض أ للَّص الِة فأْح َس َن الُو ُض وَء‬:‫قال النبي صلى هللا عليه وسلم‬
‫َيْخ ُرُج ِم ْن َخ ِط يَئِتِه َك َيْو ِم َو َلَد ْتُه أُّم ُه‬
Artinya : “Barangsiapa berwudhu untuk sholat dan membaguskan
wudhunya, kemudian mendirikan sholat, maka dia keluar dari dosa-
dosanya seperti ketika dilahirkan ibunya”
d. H.R Muslim 228
‫ ِإاَّل َكاَنْت َك َّف اَر ًة‬،‫َم ا ِم َن اْم ِر ٍئ ُم ْس ِلٍم َتْح ُضُر ُه َص اَل ٌة َم ْكُتوَبٌة َفُيْح ِس ُن ُو ُضوَء َها َو ُخُش وَع َها َو ُر ُك وَع َها‬
‫ِلَم ا َقْبَلَها ِم َن الُّذ ُنوِب َم ا َلْم ُيْؤ ِت َك ِبيَر ًة َو َذ ِلَك الَّدْهَر ُك َّلُه‬
Artinya : “idaklah seorang muslim ketika masuk waktu shalat wajib
lalu ia sempurnakan wudhunya, khusyuknya, dan rukuknya melainkan
hal itu menjadi pelebur dosa-dosa yang telah ia kerjakan sebelumnya
selama ia tidak melakukan dosa besar. Dan hal itu berlaku disetiap
waktu.”
e. H.R Nasa’iy 151
‫ ُثَّم َص َّلى َر ْك َع َتْيِن ُيْقِبُل َع َلْيِهَم ا ِبَقْلِبِه َو َو ْج ِهِه َو َجَبْت َلُه اْلَج َّنُة‬، ‫َم ْن َتَو َّض َأ َفَأْح َس َن اْلُو ُضوَء‬

Artinya : “Barang siapa yang berwudhu dengan wudhu yang baik,


kemudian ia melaksanakan shalat dua rakaat dengan hati yang khusyuk maka
wajib baginya mendapatkan surga”

B. NIAT SEBELUM WUDHU


a. H.R Bukhari Dan Muslim
‫عن ُع َم َر ْبِن اْلَخ َّطاِب – رضى هللا عنه – َع َلى اْلِم ْنَب ِر َق اَل َس ِم ْع ُت َر ُس وَل ِهَّللا – صلى هللا عليه‬
‫ َو ِإَّنَم ا ِلُك ِّل اْم ِر ٍئ َم ا َنَو ى‬، ‫»وسلم – َيُقوُل « ِإَّنَم ا اَألْع َم اُل ِبالِّنَّياِت‬
Dari Umar bin Khattab Nabi bersabda: “Keabsahan amal adalah dengan
niat. Bagi tiap orang sesuai dengan niatnya”
b. Q.S Al Maidah ayat 6

‫اَأُّيَه ا اَّل ِذيَن آَم ُن وا ِإَذ ا ُقْم ُتْم ِإَلى الَّص اَل ِة َفاْغ ِس ُلوا ُو ُج وَه ُك ْم َو َأْي ِدَي ُك ْم ِإَلى اْلَمَر اِف ِق َو اْم َس ُحوا‬
]6 :‫ِبُرُءوِس ُك ْم َو َأْر ُج َلُك ْم ِإَلى اْلَك ْع َب ْي ِن } [َياالمائدة‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak


melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tangan mu
sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu
sampai ke kedua mata kaki.”
C. TATA CARA WUDHU

‫ ُثَّم‬, ‫ َو اْس َتْنَثَر‬, ‫ َو اْس َت ْن َش َق‬, ‫ ُث َّم َم ْض َمَض‬, ‫ َفَغ َسَل َك َّفْيِه َث اَل َث َمَّر اٍت‬, ‫َو َع ْن ُحْم َر اَن ; َأَّن ُع ْث َم اَن َد َع ا ِبَو ُضوٍء‬
‫ ُثَّم َم َس َح‬, ‫ ُثَّم َاْلُيْس َر ى ِم ْثَل َذ ِل َك‬,‫ ُثَّم َغ َسَل َيَد ُه َاْلُيْم َنى ِإَلى َاْلِم ْر َفِق َثاَل َث َم َّراٍت‬,‫َغ َسَل َو ْج َهُه َثاَل َث َم َّراٍت‬
‫ َر َأْيُت َر ُسوَل ِهَّللَا‬: ‫ ُثَّم َقاَل‬, ‫ ُثَّم َاْلُيْس َر ى ِم ْثَل َذ ِلَك‬,‫ ُثَّم َغ َسَل ِر ْج َلُه َاْلُيْم َنى ِإَلى َاْلَكْع َبْيِن َثاَل َث َم َّراٍت‬,‫ِبَر ْأِسِه‬
‫ ُم َّتَفٌق َع َلْيه‬.‫َص َّلى َع َلْيِه َو َس َّلَم َتَو َّض َأ َنْح َو ُو ُضوِئي َهَذ ا‬

Dari Humran bahwa Utsman meminta air wudlu. Ia membasuh kedua


telapak tangannya tiga kali, lalu berkumur dan menghisap air dengan hidung
dan menghembuskannya keluar, kemudian membasuh wajahnya tiga kali.
Lalu membasuh tangan kanannya hingga siku-siku tiga kali dan tangan
kirinya pun begitu pula. Kemudian mengusap kepalanya, lalu membasuh
kaki kanannya hingga kedua mata kaki tiga kali dan kaki kirinya pun begitu
pula. Kemudian ia berkata: Saya melihat Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa
Sallam berwudlu seperti wudlu-ku ini. (Muttafaq Alaihi).

D. SIWAK SEBELUM WUDHU

} ‫ { َلْو اَل َأْن َأُش َّق َع َلى ُأَّمِتي َأَلَم ْر ُتُهْم ِبالِّس َو اِك َم َع ُك ِّل ُو ُض وٍء‬: ‫َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َع ْن َر ُسوِل ِهَّللَا َقاَل‬
‫ َو َص َّح َح ُه ِاْبُن ُخ َزْيَم ة‬, ‫ َو الَّنَس اِئُّي‬,‫ وَأْح َم ُد‬, ‫َ َأْخ َر َج ُه َم اِلٌك‬

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu dari Rasulullah Shallallaahu


‘alaihi wa Sallam bahwa beliau bersabda: “Seandainya tidak memberatkan
atas umatku niscaya aku perintahkan mereka bersiwak (menggosok gigi
dengan kayu arok) pada setiap kali wudlu.” Dikeluarkan oleh Malik, Ahmad
dan Nasa’i. Oleh Ibnu Khuzaimah dinilai sebagai hadits shahih

E. BACA BISMILLAH SEBELUM WUDHU

‫َفَو َضَع َيَد ُه ِفي اْلَم اِء َو َيُقوُل َتَو َّض ُئوا ِبْس ِم ِهَّللا‬
Kemudian Nabi memasukkan tangannya ke dalam air dan bersabda:
“Berwudhu’lah kalian dengan menyebut nama Allah” (HR An-Nasai)

F. MEMBASUH KEDUA TANGAN SEBELUM WUDHU

‫ { ِإَذ ا ِاْسَتْيَقَظ َأَح ُد ُك ْم ِم ْن َنْو ِمِه َفاَل َيْغ ِم ُس َيَد ُه ِفي َاِإْل َناِء َح َّتى َيْغ ِس َلَها َثاَل ًثا َفِإَّنُه لَا َيْد ِر ي َأْيَن َب اَتْت‬:‫َو َع ْنُه‬
‫ َو َهَذ ا َلْفُظ ُم ْس ِلم‬.‫َيَد ُه } ُم َّتَفٌق َع َلْيِه‬

Dari Abu Hurairah pula: “Apabila seseorang di antara kamu bangun


dari tidurnya, maka janganlah ia langsung memasukkan tangannya ke dalam
tempat air sebelum mencucinya tiga kali terlebih dahulu, sebab ia tidak
mengetahui apa yang telah dikerjakan oleh tangannya pada waktu malam.”
Muttafaq Alaihi

G. KUMUR SEBELUM WUDHU

} ‫ { ِإَذ ا َتَو َّض ْأَت َفَم ْض ِم ْض‬:‫َو َأِلِبي َداُوَد ِفي ِر َو اَيٍة‬

Menurut riwayat Abu Dawud: “Jika engkau berwudlu berkumurlah.”

H. MENGUSAP TELINGA

‫ َو َأْدَخ َل ِإْص َبَع ْيِه‬,‫ ُثَّم َم َسَح ( ِبَر ْأِسِه‬: ‫ َقاَل‬- ‫ِفي ِص َفِة َاْلُو ُضوِء‬- ‫َو َع ْن َع ْبِد ِهَّللَا ْبِن َع ْم ٍر و َرِض َي ُهَّللَا َع ْنُهَم ا‬
‫ َو َم َسَح ِبِإْبَهاَم ْيِه َظاِهَر ُأُذ َنْيِه‬,‫َالَّسَّباَح َتْيِن ِفي ُأُذ َنْيِه‬. }

Dari Abdullah Ibnu Amr Radliyallaahu ‘anhu tentang cara berwudlu,


ia berkata: Kemudian beliau mengusap kepalanya dan memasukkan kedua
jari telunjuknya ke dalam kedua telinganya dan mengusap bagian luar kedua
telinganya dengan ibu jarinya. Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Nasa’i.
Ibnu Khuzaimah menggolongkannya hadits shahih.

I. MENDAHULUKAN KANAN
‫ َوِفي َش ْأِنِه‬,‫ َو ُطُهوِر ُه‬,‫ َو َتَر ُّج ِلِه‬,‫ { َك اَن َالَّنِبُّي ُيْع ِج ُبُه َالَّتَيُّم ُن ِفي َتَنُّع ِلِه‬: ‫َو َع ْن َعاِئَشَة َر ِض َي ُهَّللَا َع ْنَها َقاَلْت‬
‫ } ُم َّتَفٌق َع َلْيه‬.‫ُك ِّلِه‬

‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu berkata: Adalah Nabi Shallallaahu ‘alaihi


wa Sallam suka mendahulukan yang kanan dalam bersandal, menyisir
rambut, bersuci, dan dalam segala hal. Muttafaq Alaihi

J. MEMBASUH 3X

‫ ُثَّم‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َع ْن َأِبى َأَنٍس َأَّن ُع ْثَم اَن َتَو َّض َأ ِباْلَم َقاِعِد َفَقاَل َأَال ُأِريُك ْم ُو ُض وَء َر ُس وِل ِهَّللا‬
‫َتَو َّض َأ َثَالًثا َثَالًثا‬.

Dari Anas bahwa Utsman memperlihatkan cara wudhu’ Nabi lalu


melakukannya 3 kali 3 kali (HR Muslim)

2. TAYAMUM
Tayammum adalah mengusapkan debu ke muka dan kedua tangan
sampai sikut dengan rukun dan syarat tertentu. Tayammum adalah pengganti
wudhu dan mandi sebagai rukhsoh (keringanan) untuk orang yang tidak dapat
menggunakan air
Tayamum merupakan cara alternatif bersuci jika tidak dapat mengambil
atau memperoleh air untuk berwudhu. Tayamum sendiri merupakan tindakan
menyucikan diri tanpa menggunakan air dalam Islam menggunakan pasir atau
debut.
A. PERINTAH TAYAMUM
a. Q.S Anisa’ ayat 43
‫َو ِإن کنُتم َّم ْر َض ٰی َأْو َع َلٰی َس َفٍر َأْو َج اَء َأَح ٌد ِّم نکم ِّم َن اْلَغاِئِط َأْو اَل َم ْس ُتُم الِّنَس اَء َفَلْم َتِج ُدوا َم اًء‬
‫َفَتیَّمُم وا َصِع یًدا َطیًبا َفاْمَس ُحوا ِبُو ُجوِهکْم َو َأیِد یکْم‬

Artinya : “Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau
kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan,
kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan
tanah yang baik) suci (; sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya
Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.”
b. Q.S Al Maidah Ayat 6
‫َو ِإن کنُتم َّم ْر َض ٰی َأْو َع َلٰی َس َفٍر َأْو َج اَء َأَح ٌد ِّم نکم ِّم َن اْلَغاِئِط َأْو اَل َم ْس ُتُم الِّنَس اَء َفَلْم َتِج ُدوا َم اًء‬
‫َفَتیَّمُم وا َصِع یًدا َطیًبا َفاْمَس ُحوا ِبُو ُجوِهکْم َو َأیِد یکم ِّم ْنُه َم ا یِریُد ُهَّللا ِلیْج َعَل َع َلیکم ِّم ْن َح َر ٍج‬
‫َو َٰل کن یِر یُد ِلُیَطِّهَر ک‬

Artinya : ” dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau


kembali dari tempat buang air) kakus (atau menyentuh perempuan,
lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah
yang baik) bersih (; sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu.
Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak
membersihkan kamu”

B. TATA CARA TAYAMUM


a. Riwayat Daruquthni dan para Imam Hadits
Tetap diawali dengan niat. Dilanjutkan meletakkan tangan ke tanah / debu.

‫ َقاَل َر ُسوُل ِهَّللَا – صلى هللا عليه وسلم – – الَّتَيُّمُم َض ْر َبَتاِن‬: ‫َو َع ِن ِاْبِن ُع َم َر َرِض َي ُهَّللَا َع ْنُهَم ا َقاَل‬
‫ َو َص َّح َح َاَأْلِئَّم ُة َو ْقَفه‬, ‫ َو َض ْر َبٌة ِلْلَيَد ْيِن ِإَلى َاْلِم ْر َفَقْيِن – َر َو اُه َالَّد اَر ُقْطِنُّي‬,‫َض ْر َبٌة ِلْلَو ْج ِه‬

Ibnu Umar Radliyallaahu ‘anhu berkata bahwa Rasulullah


Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Tayammum itu dengan dua
tepukan. Tepukan untuk muka dan tepukan untuk kedua belah tangan
hingga siku-siku.”

b. Ammar Ibnu Yassir Radliyallaahu ‘anhu

Ammar Ibnu Yassir Radliyallaahu ‘anhu berkata : Nabi


Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam telah mengutusku untuk suatu keperluan,
lalu aku junub dan tidak mendapatkan air, maka aku bergulingan di atas
tanah seperti yang dilakukan binatang. Kemudian aku mendatangi Nabi
Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam dan menceritakan hal itu padanya.
Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “sesungguhnya
engkau cukup degnan kedua belah tanganmu begini.” Lalu beliau
menepuk tanah sekali, kemudian mengusapkan tangan kirinya atas
tangan kanannya, punggung kedua telapak tangan, dan wajahnya.
Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut Muslim.

3. MANDI BESAR
Dalam bahasa arab, mandi berasal dari Al-Ghuslu, yang artinya
mengalirkan air ke pada sesuatu. Istilah lainnya, Al-Ghuslu adalah menuangkan
air ke semua bagian badan dengan tata cara yang khusus bertujuan untuk
membersihkan hadast besar. Mandi wajib dalam islam menjadi sebuah cara
untuk membersihkan diri serta mensucikan diri dari segala najis kotoran yang
menempel pada tubuh. Maka, mandi wajib diharuskan sesuai yang tertulis pada
Ayat diatas.
Mandi besar atau mandi wajib (bahasa Arab: ‫الغسل‬, translit. al-ghusl)
adalah mandi atau menuangkan air ke seluruh badan dengan tata cara tertentu
untuk menghilangkan hadats besar. Hal itu adalah pengertian dalam syariat
Islam. Arti al-gusl secara etimologi adalah menuangkan air pada sesuatu.
A. PERINTAH MANDI BESAR
a. Q.S AnNisa Ayat 43
‫َي ا َأُّي َه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا اَل َت ْق َر ُبوا الَّص اَل َة َو َأْنُتْم ُس َك اَر ٰى َح َّت ٰى َت ْع َلُموا َم ا َت ُقوُل وَن َو اَل ُج ُنًب ا‬
‫ِإاَّل َعاِبِر ي َس ِبيٍل َح َّتٰى َتْغ َتِس ُلواۚ َو ِإْن ُكْنُتْم َم ْر َض ٰى َأْو َع َلٰى َس َفٍر َأْو َج اَء َأَح ٌد ِم ْنُك ْم ِم َن اْلَغاِئ ِط َأْو‬
‫اَل َم ْس ُتُم الِّنَس اَء َفَلْم َتِج ُدوا َم اًء َفَتَيَّمُم وا َصِع يًدا َطِّيًبا َفاْمَس ُحوا ِبُو ُج وِهُك ْم َو َأْي ِد يُك ْم ۗ ِإَّن َهَّللا َك اَن َع ُف ًّو ا‬
‫َغ ُفوًرا‬

Artinya: "Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati


salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang
kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu)
dalam keadaan junub kecuali sekadar melewati jalan saja, sebelum kamu
mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam
perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan,
sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan
debu yang baik (suci) ; usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu)
itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun,"
b. Q.S Al Maidah Ayat 6
‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْٓو ا ِاَذ ا ُقْم ُتْم ِاَلى الَّص ٰل وِة َفاْغ ِس ُلْو ا ُوُجْو َهُك ْم َو َاْيِدَيُك ْم ِاَلى اْلَم َر اِف ِق َو اْمَس ُحْو ا ِبُرُءْو ِس ُك ْم‬
‫َو َاْر ُج َلُك ْم ِاَلى اْلَكْع َبْيِۗن َوِاْن ُكْنُتْم ُج ُنًبا َفاَّطَّهُرْو ۗا َو ِاْن ُكْنُتْم َّم ْر ٰٓض ى َاْو َع ٰل ى َس َفٍر َاْو َج ۤا َء َاَح ٌد ِّم ْنُك ْم ِّم َن‬
‫اْلَغ ۤا ِٕىِط َاْو ٰل َم ْس ُتُم الِّنَس ۤا َء َفَلْم َتِج ُد ْو ا َم ۤا ًء َفَتَيَّمُم ْو ا َصِع ْيًدا َطِّيًبا َفاْمَس ُحْو ا ِبُوُجْو ِهُك ْم َو َاْيِد ْيُك ْم ِّم ْنُهۗ َم ا ُيِر ْيُد‬
‫ُهّٰللا ِلَيْج َعَل َع َلْيُك ْم ِّم ْن َحَر ٍج َّو ٰل ِكْن ُّيِرْيُد ِلُيَطِّهَر ُك ْم َو ِلُيِتَّم ِنْع َم َتٗه َع َلْيُك ْم َلَع َّلُك ْم َتْشُك ُرْو َن‬

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri


hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu
sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai
kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu
sakit, dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau
menyentuh perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah
dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan
(debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan,
tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-
Nya bagimu agar kamu bersyukur,"

B. TATA CARA MANDI BESAR


a. Sebelum mandi diawali dengan niat

‫عن ُع َم َر ْبِن اْلَخ َّطاِب – رضى هللا عنه – َع َلى اْلِم ْنَبِر َقاَل َسِم ْع ُت َر ُس وَل ِهَّللا – صلى هللا عليه‬
‫ َو ِإَّنَم ا ِلُك ِّل اْم ِر ٍئ َم ا َنَو ى‬، ‫»وسلم – َيُقوُل « ِإَّنَم ا اَألْع َم اُل ِبالِّنَّياِت‬

Dari Umar bin Khattab Nabi bersabda: “Keabsahan amal adalah


dengan niat. Bagi tiap orang sesuai dengan niatnya” (HR Bukhari dan
Muslim)

b. Langkah langkah mandi besar

‫ – َك اَن َر ُسوُل ِهَّللَا – صلى هللا عليه وسلم – ِإَذ ا ِاْغ َتَس َل ِم ْن‬: ‫َو َع ْن َعاِئَشَة َر ِض َي ُهَّللَا َع ْنَها َقاَلْت‬
, ‫ ُثَّم َيْأُخ ُذ َاْلَم اَء‬,‫ ُثَّم َيَتَو َّض ُأ‬,‫ َفَيْغ ِس ُل َفْر َج ُه‬,‫ ُثَّم ُيْفِرُغ ِبَيِم يِنِه َع َلى ِش َم اِلِه‬,‫َاْلَج َناَبِة َيْبَد ُأ َفَيْغ ِس ُل َيَد ْيِه‬
,‫ ُثَّم َأَفاَض َع َلى َس اِئِر َج َس ِدِه‬,‫ ُثَّم َح َفَن َع َلى َر ْأِسِه َثاَل َث َح َفَناٍت‬, ‫َفُيْد ِخ ُل َأَص اِبَع ُه ِفي ُأُصوِل َالَّشْع ِر‬
‫ َو الَّلْفُظ ِلُم ْس ِلم‬,‫ُثَّم َغ َسَل ِر ْج َلْيِه – ُم َّتَفٌق َع َلْيِه‬
‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu berkata: Biasanya Rasulullah
Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam jika mandi karena jinabat akan mulai
dengan membersihkan kedua tangannya, kemudian menumpahkan air
dari tangan kanan ke tangan kiri, lalu mencuci kemaluannya, kemudian
berwudlu, lalu mengambil air, kemudian memasukkan jari-jarinya ke
pangkal-pangkal rambut, lalu menyiram kepalanya tiga genggam air,
kemudian mengguyur seluruh tubuhnya dan mencuci kedua kakinya.
Muttafaq Alaihi dan lafadznya dari Muslim.
C. JENIS MANDI BESAR

‫ ِم ْن‬:‫ – َك اَن َالَّنِبَّي – صلى هللا عليه وسلم – َيْغ َتِس ُل ِم ْن َأْر َب ٍع‬: ‫َو َع ْن َعاِئَش َة َر ِض َي ُهَّللَا َع ْنَه ا َق اَلْت‬
‫ َو َص َّح َح ُه ِاْبُن ُخ َزْيَم ة‬,‫ َوِم ْن ُغ ْس ِل َاْلَم ِّيِت – َر َو اُه َأُبو َداُو َد‬,‫ َوِم ْن َاْلِح َج اَم ِة‬,‫ َو َيْو َم َاْلُج ُمَعِة‬,‫َاْلَج َناَبِة‬

‘Aisyah Radliyallaahu ‘anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi


wa Sallam biasanya mandi karena empat hal: jinabat, hari Jum’at, berbekam
dan memandikan mayit. Riwayat Abu Dawud dan dinyatakan shahih oleh
Ibnu Khuzaimah.
Sebab sebab mandi wajib
a. Bersetubuh
‫ َق اَل َر ُس وُل ِهَّللَا – صلى هللا عليه وسلم – – ِإَذ ا َج َلَس‬: ‫َو َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة – رضي هللا عنه – َقاَل‬
‫ “َو ِإْن َلْم ُيْنِز ل‬: ‫ َز اَد ُم ْس ِلٌم‬. ِ‫ َفَقْد َو َجَب َاْلُغ ْسُل – ُم َّتَفٌق َع َلْيه‬,‫ ُثَّم َجَهَدَها‬,‫َبْيَن ُش َع ِبَها َاَأْلْر َبِع‬

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah


Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila seorang laki-laki
duduk di antara empat bagian (tubuh) wanita lalu mencampurinya, maka
ia telah wajib mandi.” Muttafaq Alaihi. Meski tidak ejakulasi. HR
Muslim

b. Keluar Sperma / Mani


‫ – َي ا َر ُس وَل ِهَّللَا! ِإَّن َهَّللَا اَل َيْس َتِح ي ِم ْن‬: ‫ َق اَلْت‬-‫َوِهَي ِاْمَر َأُة َأِبي َطْلَح َة‬- ‫َو َع ْن ُأِّم َس َلَم َة; َأَّن ُأَّم ُس َلْيٍم‬
‫ ُم َّتَفٌق َع َلْيه‬. ‫ ِإَذ ا َر َأِت اْلَم اَء ” – َاْلَحِد يَث‬. ‫ “َنَعْم‬: ‫ َفَهْل َع َلى َاْلَم ْر َأِة َاْلُغ ْسُل ِإَذ ا ِاْح َتَلَم ْت ؟ َقاَل‬,‫َاْلَح ِّق‬

Dari Anas Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu


‘alaihi wa Sallam bersabda tentang wanita yang bermimpi sebagaimana
mimpinya seorang laki-laki, beliau bersabda: “Ya, jika melihat mani.”
Muttafaq Alaihi.
c. Haid dan Nifas
‫ ُثَّم َص ِّلي – ُم َّتَفٌق َع َلْيه‬, ‫ َو ِإَذ ا َأْد َبَر ْت َفاْغ ِس ِلي َع ْنِك َالَّد َم‬,‫ِ َفِإَذ ا َأْقَبَلْت َح ْيَض ُتِك َفَد ِع ي َالَّص اَل َة‬

Nabi bersabda: “Apabila haidmu datang tinggalkanlah shalat dan


apabila ia berhenti maka bersihkanlah dirimu dari darah itu (mandi) lalu
shalatlah.” Muttafaq Alaihi.

Anda mungkin juga menyukai