Anda di halaman 1dari 4

Shalat Istisqa

Presented by satria bima sakti


Dalil mengenai shalat istisqa
• Selain Al-Qur'an, dalil pengerjaan salat istisqa juga dijelaskan dalam hadits Nabi SAW. Dari Abbad
bin Tamim dari pamannya,

"Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW pernah keluar bersama orang-orang untuk minta hujan.
Lalu beliau shalat istisqa 2 rakaat dengan mengeraskan bacaan. Beliau merubah posisi
selendangnya, dan mengangkat kedua tagannya untuk berdoa dengan menghadap kiblat." (HR
Bukhari, Muslim, Abu Dawud & Tirmidzi)
Tata Cara Shalat istisqa
• Mengacu pada buku Fikih Ibadah Madzhab Syafi'i, berikut cara mengerjakan salat istisqa.
1. Mengucapkan niat melaksanakan salat istisqa, yaitu:

‫مَأُم ْو ًم اِهّٰلِل َتَع اٰل ى‬/‫ُاَص ِّل ُس َّنَت اِأل ْس ِتْس َقاِءَر ْك َع َتْيِن ِاَم اًم ا‬

Arab latin: Ushallii sunnatal Istisqaa'i rak'ataini imaaman/makmuuman lillaahi Ta'aala.

Artinya: "Aku berniat mengerjakan salat sunnah Istisqa sebanyak dua rakaat, sebagai imam/makmum, karena Allah Ta'ala."

2. Pada rakaat pertama melakukan takbir sebanyak tujuh kali. Kemudian membaca doa iftitah, surah Al-Fatihah, dan membaca surah Al-A'la.

3. Rakaat kedua takbir lima kali, lalu membaca surah Al Fatihah dan surah Al Ghasyiyah.

4. Setelah selesai salat, imam berkhutbah dua kali. Khutbah pertama dimulai dengan istighfar sebanyak sembilan kali, dengan bacaan:

Astaghfirullah al-'azhim alladzi la ilaha illa huwa al-hayyu al-qayyum wa atubu ilaihi

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung yang tidak ada tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Mengurus makhluk Nya, dan aku bertobat kepada-Nya."

5. Selama khutbah dianjurkan sering membaca istighfar dan membaca surah Nuh ayat 10-12. Berikut bacaannya:

١٢ ‫ َّوُيْمِد ْد ُك ْم ِبَاْم َو اٍل َّو َبِنْيَن َو َيْج َع ْل َّلُك ْم َج ّٰن ٍت َّوَيْج َع ْل َّلُك ْم َاْنٰه ًر ۗا‬١١ ‫ ُّيْر ِسِل الَّس َم ۤا َء َع َلْيُك ْم ِّم ْد َر اًر ۙا‬١٠ ‫َفُقْلُت اْسَتْغ ِفُر ْو ا َر َّبُك ْم ِاَّنٗه َك اَن َغ َّفاًر ۙا‬

Arab latin: fa qultustagfirụ rabbakum innahụ kāna gaffārā. yursilis-samā`a 'alaikum midrārā. wa yumdidkum bi`amwāliw wa banīna wa yaj'al lakum jannātiw wa yaj'al lakum an-hārā

Artinya: "Maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan
anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu."

6. Pada khutbah kedua, imam beristighfar tujuh kali dan menghadap ke kiblat. Ia juga dianjurkan membalikkan kain selendangnya dari kanan ke kiri, dan dari kiri ke kanan. Juga membalikkan selendang yang bawah ke atas.

7. Dalam khutbah kedua imam berdoa dengan suara pelan, dan jamaah mengikutinya. Berikut doanya:

‫ َو َسَعِة ِر ْز ِقَنا‬،‫ َوِإَج اَبِتَك ِفْي ُس ْقَياَنا‬،‫ َالّلُهَّم اْم ُنْن َع َلْيَنا ِبَم ْغ ِفَر ِة َم ا َقاَر ْفَنا‬، ‫ َفَأِج ْبَنا َك َم ا َو َع ْد َتَنا‬،‫ َو َقْد َدَعْو َناَك َك َم ا َأَم ْر َتَنا‬، ‫ َو َو َع ْد َتَنا ِإَج اَبَتَك‬، ‫َالّلُهَّم َأْنَت َأَم ْر َتَنا ِبُدَعاِئَك‬

Arab latin: Allahumma anta amratan bidu'aika wa wa'adtana ijaabataka wa qad da'awnaaka kamaa amartanaa fa ajabnaa kamaa wa'adtanaa, Allahumma amnun alaynaa bimaghfirati ma qaarafnaa wa ijaabatika fi suqyaana wa
sa'ati rizqina.

Artinya: "Ya Allah, Engkau memerintahkan kami untuk berdoa kepada-Mu, dan menjanjikan kepada kami kalau Engkau akan mengabulkannya. Sesungguhnya kami telah berdoa kepada-Mu sebagaimana yang Engkau
perintahkan. Kabulkanlah doa kami, sebagaimana yang Engkau janjikan. Ya Allah, karuniakan kepada kami ampunan atas apa yang telah kami langgar, perkenan-Mu menurunkan hujan kepada kami, dan kelapangan rezeki
kami."
Thanks…….

Anda mungkin juga menyukai