(Keutamaan Berwudhu)
“Tidak akan diterima shalat seorang diantara kalian jika ia berhadats hingga dia
berwudhu.” [Shohih, H.R. al-Bukhari: 135 dan Muslim: 225]
2. Dengan berwudhu Allah akan mencintaiku.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
َ ني َو حُي ُّب ال ْ حم َت َط ِّهر
﴾ين َ اَّلل حُي ُّب اتلَّ َّواب
َ َّ َّ
﴿إِن
ِ ِ ِ ِ
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai
orang-orang yang mensucikan diri.” [Q.S. al-Baqarah: 222)
3. Berwudhu dengan benar dan sempurna akan menghapus kesalahan dan
dosa-dosaku yang telah lalu.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
ا ى اُْ ا ْ اْ اْ ا ا ت اخ اطايا ُاه م ْن ا
ْ وء اخ ار اج
ا ْ ا ْ اا ى ا اا
ُ ح اس ان ال ْ ُو
»ار ِه
ِ ف ظ أ ت
ِ َت ن م
ِ ج رَت َّت ح ه
ِِد س ج ِ ض «من توضأ فأ
“Maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu yang dengannya Allah akan
menghapuskan dosa-dosa dan meninggikan derajat?” Para shahabat menjawab:
“Mau, wahai Rasulullah.” Beliau bersabda: “Menyempurnakan wudhu pada saat-
saat yang tidak disukai, memperbanyak langkah ke masjid dan menunggu sholat
berikutnya setelah melakukan sholat…).” [Shohih, H.R. Muslim: 251; at-Tirmidzi:
51; an-Nasa’i: 143; dan Ahmad: 8008]
5. Pada hari kiamat nanti, orang yang berwudhu dengan benar dan sempurna
akan mendapatkan cahaya pada wajah, kedua tangan, dan kedua kakinya.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
ُا ُ ا ْ ا ْ ُ ا ْ اف امن،ِني م ْن آثاار ال ْ ُو ُضوء «إ ىن أُ ىمَّت يُ ْد اع ْو ان يا ْو ام الْقيا ا
امة ُغ ًّرا ُُما ىجل ا
استا اطاع ِمنك ْم أن يُ ِطيل غ ىرته ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ ْ ا ْ
»فلياف اعل
“Sesungguhnya umatku akan dihadirkan pada hari kiamat dengan wajah, tangan,
dan kaki yang bercahaya karena bekas-bekas wudhu mereka. Karenanya,
barangsiapa di antara kalian yang bisa memperpanjang cahayanya maka
hendaklah dia lakukan.”[Shohih, H.R. al-Bukhari: 136 dan Muslim: 246]
6. Orang yang selalu berwudhu dengan benar dan sempurna bisa masuk
surga melalui delapan pintu surga yang dia sukai.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
ا ى ُ ا ْ اُ ا ْ ُ ا ى ُ ا ْ ُ ْ ْ ا ااا ى ُ اُْ ُ اْ اُ ْ ُ ُ ُ ا
أشهد أن َل هلإ ِإَل اهلل وحده َل: ثم يقول، الوضوء-أو فيس ِبغ-«ما ِمنكم ِمن أحد يتوضأ فيبلغ
ا ُ َل أاب ْ او
ُت ا ا ا اُ ا ْ ا ُ ى ُا ى ً ا ْ ُ ُ ا ا ُ ُُ ى
اب اجلانى ِة اثلى اما ِنيا ُة يا ْد ُخ ُل ِم ْن أ ِّي اها اش ا
»اء َل فُت ا
ْ ح
ِ وأشهد أن ُممدا عبده ورسوَل؛ ِإ،َشيك َل ِ
“Barang siapa di antara kalian berwudhu lalu menyempurnakan wudhunya,
kemudian berkata, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah
melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan
rasul (utusan)-Nya, maka akan dibukakan untuknya pintu surga yang delapan dan
dia bisa masuk ke dalamnya lewat pintu mana saja yang dikehendakinya.”
[Shohih, H.R. Muslim: 234]
Bilakah Diwajibkan Berwudhu?
1. Shalat
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
ْ « اَل ُت ْقبا ُل اص اَل ٌة ب اغ
»ْي ُط ُهور
ِ ِ
“Tidak akan diterima shalat tanpa bersuci.” [Shohih, H.R. Muslim: 224]
2. Memegang Mushaf
Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda:
ُْ ا ى ا ْ ى ا
»«أن َل ي ام ىس الق ْرآن ِإَل اطا ِه ٌر
“Tidak boleh menyentuh Al-Quran kecuali orang yang sudah bersuci.” [Shohih,
H.R. Malik: 419 dan ad-Darimi: 1266]
3. Thawaf
Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda:
ْ ْ اا ُّ ى ا ُ ْ ا ْ ا ا ٌ ا ا
» ِت صَلة فأقِلوا ِمن اللَكم ِ «الطواف ِباْلي
“Thawaf di Ka’bah seperti shalat, namun di dalamnya dibolehkan sedikit bicara.”
[Shohih, H.R. an-Nasa-i: 2922]
“Aku tidak suka menyebut nama Allah kecuali aku berada dalam keadaan yang
bersih (suci daripada hadas).” [Shohih, H.R. Abu Daud: 17 dan an-Nasa-i: 38]
“Beliau (Rasulullah) membasuh telapak tangannya tiga kali….” [Shohih, H.R. Abu
Dawud: 116]
7. Memasukkan air ke dalam mulut dan berkumur-kumur dengannya
(madhmadhah) kemudian mengeluarkannya kembali sebanyak 3 kali.
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
ْ ْ ا ا ا ها ْ ا ا ا
»«إِذا توضأت فمض ِمض
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah wajah….” [Q.S. al-Maidah: 6]
10. Membasuh dan menggosok tangan kanan dimulai dari ujung-ujung jari
sampai ke siku sebanyak 3 kali, setelah itu dilanjutkan tangan kiri dengan
cara yang sama sebanyak 3 kali pula.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
َ ْ َ َ َ ُّ َ َّ َ َ ح َ ح ْ ح َ َّ َ َ ْ ح ح َ ح َ ْ َ ح
﴾...ِين آمنوا إِذا قمت ْم إَِل الصَلة ِ فاغ ِسلوا حوجوهك ْم َوأيدِيك ْم إَِل الم َراف ِِق
﴿يا أيها اّل
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku….” [Q.S. al-Maidah: 6]
Dalam sebuah hadits disebutkan:
ًُ ى ا ا ا ا ا ُ ُْ ْ ا ا ْ ْ ا ا اً ُ ى ا ا ا ا ا ُ ُْ ْ ا ا ْ ا ا ا
.ْسى إَِل ال ِم ْرف ِق ثَلثا ثم غسل يده الي،ثم غسل يده اْلمَن إَِل ال ِمرف ِق ثَلثا
“Kemudian beliau (Rasulullah) membasuh tangannya yang kanan sampai siku
sebanyak tiga kali, kemudian membasuh tangannya yang kiri sampai siku
sebanyak tiga kali.” [Shohih, H.R. al-Bukhori: 1832 dan Muslim: 226]
11. Membasahi kedua tangan dengan air lalu mengusap seluruh kepala
dimulai dari bagian depan, terus ke belakang sampai ke tengkuk, kemudian
dari belakang kembali ke depan sebanyak 1 kali.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
ح ْ َ ح
﴾... َوامسحوا ب ِ حر حءو ِسك ْم...﴿
Memasang niat √
Membaca tasmiyyah √
Menggunakan air secukupnya. √
Membasuh kedua telapak tangan
√
sebanyak 3 kali
Membersihkan sela-sela jari √
Memulai dengan yang kanan √
1. Keluarnya sesuatu dari dua saluran (qubul dan dubur), baik yang biasa
seperti kencing, kentut dan berak (air besar); maupun yang tidak biasa
seperti ulat, cacing, batu.
2. Hilang akal, baik karena tidur lelap (dalam keadaan tidak sadar dengan
keadaan sekitar), ataupun pingsan.
3. Memegang alat kelamin (qubul) dengan tangan tangan tanpa berlapik
(penghalang).
4. Makan daging unta.
5. Murtad (keluar dari agama Islam).
1. Orang yang lupa bahwa sebelum shalat dia belum berwudhu maka wajib
mengulangi shalatnya.
2. Boleh membasuh anggota wudhu sekali-sekali, atau dua-dua, atau tiga-tiga.
3. Boleh juga membasuh sebagian anggota wudhu sekali, sebagian dua kali dan
sebagian lagi tiga kali.
4. Yang ragu apakah wudhunya sudah batal atau belum maka tidak perlu
memperdulikan keraguan ini. Asal keadaannya adalah ia telah berwudhu.
5. Orang yang menggunakan perban di atas anggota wudhunya maka wajib
mengusap di atas perban tersebut.