0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas adab-adab keseharian umat Islam terkait kamar mandi, meliputi membaca doa masuk dan keluar kamar mandi, mendahulukan kaki kiri saat masuk, tidak berlama-lama di dalam, tidak menghadap atau membelakangi kiblat, istinja' dengan tangan kiri, serta tidak bersuara saat di dalam.
Dokumen tersebut membahas adab-adab keseharian umat Islam terkait kamar mandi, meliputi membaca doa masuk dan keluar kamar mandi, mendahulukan kaki kiri saat masuk, tidak berlama-lama di dalam, tidak menghadap atau membelakangi kiblat, istinja' dengan tangan kiri, serta tidak bersuara saat di dalam.
Dokumen tersebut membahas adab-adab keseharian umat Islam terkait kamar mandi, meliputi membaca doa masuk dan keluar kamar mandi, mendahulukan kaki kiri saat masuk, tidak berlama-lama di dalam, tidak menghadap atau membelakangi kiblat, istinja' dengan tangan kiri, serta tidak bersuara saat di dalam.
Berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari telah diatur ketentuannya dalam agama Islam. Termasuk tentang bagaimana tata cara dan adab untuk ke kamar mandi. Sebagian orang mungkin menganggap bahwa hal ini tidaklah terlalu penting dan sepele. Namun ternyata, kaum muslim harus memperhatikan beberapa hal saat akan menuju ke kamar mandi. Salah satunya adalah dengan membaca doa masuk kamar mandi. Ternyata hal ini telah diatur dan memiliki dampak serta aturannya tersendiri. Hal ini karena sejatinya semua tindakan yang kita lakukan sehari-hari harus diiringi dan diakhiri dengan niat dan doa kepada Allah SWT. Tujuannya adalah agar segala yang kita laksanakan mendapat kemudahan- kemudahan dan kelancaran dalam prosesnya atas izin yang Maha Kuasa. Berikut ini adalah bacaan doa masuk kamar mandi dan artinya yang perlu diketahui, beserta adab- adab yang harus diperhatikan berkenaan dengan hal tersebut sebagai umat muslim. Doa Masuk Kamar Mandi َّث َِّ ُن ال ُخب ِ ِث َوال َخ َبآئ ََّ اَللّٰ ُهمَّ اِنِيَّ اَعُوذُ ِب ََّ ِك م Alloohumma Innii a'uudzubika minal khubutsi wal khobaaitsi Artinya: "Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari syaitan besar laki-laki dan perempuan." Saat memasuki kamar mandi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dijalankan. doa masuk kamar mandi dibacakan saat hendak atau sebelum memasuki kamar mandi. Bacaan Doa Keluar Kamar Mandi ِى َ عنِى االَذَى َو َّ عافَان ََّ َك ال َحم َّدَُِّللَِّ الذِىَّ اَذه َ َب ُ ََّ غف َران Ghufraanaka. Alhamdulillaahil ladzii adzhaba ‘annil adzaa wa’aafaanii. Artinya: "Dengan mengharap ampunanMu, segala puji milik Allah yang telah menghilangkan kotoran dari badanku dan yang telah menyejahterakan." Adab Saat Berkunjung ke Kamar Mandi Terdapat 7 adab ke kamar mandi yang perlu diketahui beserta dalil-dalil yang mendasarinya:
1. Membaca Doa Sebelum Masuk
Dari Imam al-Tirmidzi dari Sayyidina Ali, dia berkata bahwa Nabi bersabda; َِّل بِس َِّم َللا ََّ ن يَقُو َّ َ ل أ َ َح َّدُهُ َُّم ال َخالَ ََّء أ ََّ ت بَنِى آدَ ََّم إِذَا دَ َخ َِّ عو َرا َ ن َو َِّ ن أَعي َِّ ُن ال ِج ََّ ست َُّر َما بَي َ Artinya:َّ“Penghalang antara pandangan jin dan aurat manusia adalah jika salah seorang di antara mereka memasuki kamar mandi, lalu dia mengucapkan “bismillah”. Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan, َِّ ُن ال ُخب َِّ ِث َوال َخبَائ ث ََّ ِك م ََّ ى أَعُو َّذُ ِب َّ ِل «الل ُهمَّ ِإن ََّ َان الن ِبىَّ – صلى هللا عليه وسلم – ِإذَا دَ َخ ََّ ل ال َخالَ ََّء قَا ََّ » ك Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memasuki jamban, beliau ucapkan: Allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal khobaits (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan setan perempuan”. (HR. Bukhari no. 142 dan Muslim no. 375). 2. Selalu Dahulukan Kaki Kiri Saat akan memasuki kamar mandi, dianjurkan bagi umat muslim untuk mendahulukan kaki kiri. Dijelaskan alasannya bahwa karena kamar mandi adalah tempat yang kotor, manusia masuk dalam keadaan kotor, sehingga karena kaki kiri melambangkan kekotoran tersebut maka sebaiknya ia didahulukan. Saat keluar, barulah Anda mendahulukan kaki kanan. ور َِّه َوفِى شَأنِ َِّه ُك ِل َِّه ِ ط ُه ُ ن فِى تَنَع ِل َِّه َوت ََرج ِل َِّه َو َُّ َان النبِىَّ – صلى هللا عليه وسلم – يُع ِجبُ َّهُ التيَم ََّ ك Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih suka mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik).” (HR. Bukhari no. 168 dan Muslim no. 268). 3. Jangan Berlama-Lama Salah satu hal yang seringkali tak disadari dan dilakukan oleh banyak umat muslim adalah, berlama-lama di dalam kamar mandi. Dala Islam, kamar mandi sering diasosiasikan sebagai tempat syaitan. Sehingga sebaiknya Anda menyelesaikan kepentingan di dalam kamar mandi dengan segera. Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya toilet ini dihadiri setan. (HR. Ahmad 19807, Abu Daud 6, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth). 4. Jangan Menghadap atau Membelakangi Arah Kiblat Susunan toilet atau jamban sebaiknya diletakkan dengan posisi yang berlawanan arah dengan arah kiblat. Dari Abu Ayyub Al Anshori, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: « وب فَقَدِمنَا الشأ ََّم ََّ ل أَبُو أَي ََّ »قَا. َولَكِنَّ ش َِرقُوا أَوَّ غ َِربُوا، ط فَالََّ ت َست َق ِبلُوا القِبلَةََّ َوالََّ ت َستَد ِب ُروهَا ََّ ِِإذَا أَتَيت ُ َُّم الغَائ َِّر َللاََّ تَعَالَى َُّ ف َونَستَغف َُّ فَنَن َح ِر، ل القِبلَ َِّة ََّ ِفَ َو َجدنَا َم َراح ََّ ََّيض بُنِيَتَّ قِب Artinya: “Jika kalian mendatangi jamban, maka janganlah kalian menghadap kiblat dan membelakanginya. Akan tetapi, hadaplah ke arah timur atau barat.” Abu Ayyub mengatakan, “Dulu kami pernah tinggal di Syam. Kami mendapati jamban kami dibangun menghadap ke arah kiblat. Kami pun mengubah arah tempat tersebut dan kami memohon ampun pada AllahTa’ala.” (HR. Bukhari no. 394 dan Muslim no. 264). 5. Tidak Melakukan Istinja dengan Tangan Kanan Telah dianjurkan dalam agama Islam agar seluruh umatnya melakukan istinja dengan tangan kiri. Tangan kanan adalah tangan yang dianjurkan digunakan untuk makan, menulis, dan kegiatan-kegiatan dasar lainnya. Dari Abu Qotadah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: َّالَ يَت َ َمسحَّ بِيَمِ ينِ ِه َّ َو، الَ يَ َمسَّ ذَك ََر َّهُ بِيَمِ ينِ َِّهَّ َ َوإِذَا أَتَى ال َخالَ ََّء ف، َاء َِّ اإلنِ الَ يَتَنَفسَّ فِىَّ َب أ َ َحدُ ُكمَّ ف ََّ إِذَا ش َِر Artinya:َّ“Jika salah seorang di antara kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam bejana. Jika ia buang hajat, janganlah ia memegang kemaluan dengan tangan kanannya. Janganlah pula ia beristinja’ dengan tangan kanannya.”َّ(HR.َّBukhariَّno.َّ 153 dan Muslim no. 267). 6. Tidak Bersuara Saat berada di dalam kamar mandi, sebaiknya Anda tidak bersuara terlebih lagi menyanyi. Bahkan dianjurkan untuk tidak menjawab salam saat Anda masih atau sedang berada di dalam kamar mandi. DariَّIbnuَّ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata: َ علي َِّه َ سل ََّم فَلَمَّ يَ ُر َّد َ َل ف َُّ يَبُو-صلى هللا عليه وسلم- َِّل َللا َُّ سو َّ أَنَّ َر ُج. ُ الا َمرَّ َو َر Artinya:َّ“Ada seseorang yang melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang kencing. Ketika itu, orang tersebut mengucapkan salam, namun beliau tidak membalasnya.”َّ(HR.َّMuslimَّno.َّ370). 7. Membaca Doa Saat Keluar Sama halnya saat Anda membaca doa masuk kamar mandi, saat keluar pun Anda dianjurkan untuk membaca doa. Dariَّ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata: ُ « ل ََّ غف َران َك ََّ ِط قَا َِّ ن الغَائ ََّ ِج م ََّ ك-صلى هللا عليه وسلم- َّ» أَنَّ الن ِبى. ََّ َان ِإذَا خ ََر Artinya: “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa setelah beliau keluar kamar mandi beliau ucapkan “ghufronaka” (Ya Allah, aku memohon ampun pada- Mu).” (HR. Abu Daud no. 30, At Tirmidzi no. 7, Ibnu Majah no. 300, Ad Darimi no. 680).
2. Adab Mandi dan Toilet Training
Adab Mandi Dalam Islam, apabila seseorang hendak mandi atau tandas (mandi di sungai), maka ada beberapa adab yang wajib diperhatikan di antaranya sebagai berikut: 1. Masuk dengan memakai tutup kepala dan alas kaki serta mendahulukan kaki kiri dengan membaca : َّـاءث ِ خ َب ِ ُن ال ُخب ََّ ثَّ َوال ََّ عو َّذُ ِب ََّ ك ِم ُ َ اَلل ُهـمَّ ا ِِنى ا. 2. Menanggalkan pakaian sambil membaca do`a dalam hati :
ََّ الا اِلَـ َّهَ اِاله
ُـو َّ هللا َِّ ـم َِّ بس َِّ . 3. Memakai basahan sebab dimanapun kita berada tidak lepas dari pandangan dan pengetahuan Allah swt.. Toilet Training Toilet training adalah usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol keinginan untuk buang air kecil dan buang air besar dengan benar dan teratur. Proses ini membutuhkan pendampingan yang intensif terutama orang tua. Kebiasaan yang salah dalam mengontrol BAK (Buang Air Kecil) dan BAB (Buang Air Besar) akan berpengaruh terhadap kepribadian anak, yaitu: mengakibatkan anak tidak disiplin, manja, dan mengalami gangguan psikologis. Toilet training dapat diterapkan pada anak yang telah berusia 1-3 tahun. Toilet training di dalam Islam erat kaitannya dengan bab thaharah atau bab bersuci. Tentunya hal ini tidak lepas dari yang namanya hadats kecil dan hadats besar. BAK dan BAB termasuk golongan hadats kecil, sehingga wajib bagi kita untuk membersihkannya sebelum melakukan ibadah kepada Allah SWT. Sesuai dengan kaidah fikih; ما ال يتم الواجب إال به فهو واجب Artinya: Apa yang tidak sempurna kecuali dengannya maka hukumnya wajib. Sehingga membersihkan diri setelah BAK dan BAB hukumnya wajib sebelum melaksanakan ibadah kepada Allah SWT. Beberapa tata cara toilet training menurut ajaran Islam sebagai berikut: 1. Mengajarkan kepada anak untuk BAK dan BAB pada tempat yang tertutup atau jauh dari pandangan orang dan menghindari tempat yang dilarang. Orang tua hendaknya membiasakan anaknya untuk BAK dan BAB di tempat yang tidak kelihatan khalayak ramai atau di tempat tertutup. Selain itu, orang tua juga memberitahukan kepada anak tempat-tempat yang dilarang seperti tempat berteduh, di saluran air yang biasa digunakan untuk minum, di tengah keramaian dan lain-lain. Hal ini bertujuan untuk menanamkan rasa malu pada diri anak. Suatu hari Rasulullah SAW melewati kuburan danَّbersabdaَّ“dua pemilik kuburan ini sedang diazab dan bukan karena dosa besar. Orang pertama kalau buang air kecil tidak berhati-hati. Orang kedua adalah namnam atau tukang adu domba.” 2. Mengajarkan kepada anak untuk tidak membawa barang yang berlafazkan nama Allah ke dalam toilet. Sikap ini bertujuan untuk melatih anak agar mengagungkan Allah SWT. Toilet adalah tempat yang kotor, sehingga kita dilarang untuk membawa barang atau sesuatu yang di dalamnya terdapat nama Allah. 3. Membimbing anak agar membaca doa sebelum masuk dan keluar dari toilet. Sebelum masuk toilet kita hendaknya mengajarkan anak membaca doa sebagai berikut. ِ ُاَللّ ُهم اِنِّي أَعُوذُ ِبكَ مِ نَ ال ُخب. ث َوال َخبَائث Artinya : “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan dan kotoran”. Dan ketika keluar toilet hendaknya membaca: عنِّى األَذَاى َوعَا َفانِي َ ِلا الذِي أَذ َه َ ب ِ ّ ِ اَلحَم ُد. Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoranku dan membuatku sehat”. 4. Mengajarkan anak untuk masuk toilet menggunakan kaki kiri dan keluar menggunakan kaki kanan. Hal ini bertujuan untuk membiasakan kepada anak bahwa untuk memasuki tempat yang baik menggunakan kaki kanan, sedangkan ketika memasuki tempat yang kotor hendaknya menggunakan kaki kiri terlebih dahulu. 5. Mengajarkan anak untuk melepas atau menaikkan pakaiannya ketika mendekati toilet atau di dalam toilet. Hal ini bertujuan untuk melindungi aurat anak dari khalayak ramai dan menumbuhkan rasa malu dalam diri anak. 6. Mengajarkan anak posisi yang baik ketika dalam toilet. Orang tua hendaknya memberitahukan kepada anak bahwa ketika BAK dan BAB sebaiknya jangan berdiri, tetapi dengan posisi jongkok. 7. Melarang anak untuk tidak berbicara. Tidak berbicara disini yaitu anak dilarang untuk berdzikir, membaca Quran, bernyanyi, bersiul, bahkan berbicara dengan orang lain kecuali dalam keadaan darurat. 8. Mengajarkan dan membimbing anak untuk membersihkan sisa kotoran. ▪ Tidak menyentuh kemaluan dengan tangan kanan Dari Abu Qatadah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: َّ َ ََو ِإذَا أَتَى الخ ََال ََّء ف َّ َ ال يَ َمسَّ ذَك ََر َّهُ ِبيَمِ ينِ َِّه َو َّال يَتَ َمسحَّ ِبيَمِ ينِه “Apabila kalian masuk toilet, janganlah menyentuh kemaluannya dengan tangan kanannya, dan jangan cebok dengan tangan kanannya.” (HR. Bukhari 194 dan Muslim 393). ▪ Tidak berlebihan dalam menggunakan air atau tissue sekalipun. 9. Tidak berlama-lama di dalam toilet. Orang tua hendaknya mengajarkan kepada anak agar tidak berlama-lama di dalam toilet, karena toilet adalah tempat yang sangat disukai syetan, sehingga kita hendaknya bergegas keluar ketika telah selesai. RasulullahَّSAWَّbersabda:َّ“Sesungguhnya toilet ini dihadiri syetan”َّ(H.R.َّAhmadَّ dan Abu Dawud).