َ ت اَأْلوَّ ل
ِين ُ ت ُس َّن
ْ ض
َ ف َوِإن َيعُو ُدوا َف َق ْد َم َ قُل لِّلَّذ
َ ِين َك َفرُوا ِإن َين َتهُوا ي ُْغ َفرْ َلهُم مَّا َق ْد َس َل
Katakanlah kepada orang-orang kafir itu, (Abu Sufyan dan kawan-kawannya) ‘Jika mereka berhenti (dari“
kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu; dan jika mereka
kembali lagi (memerangi Nabi), sungguh akan berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah terhadap)
]orang-orang terdahulu (dibinasakan).” [Al-Anfaal/8: 38
Shahabat ‘Amr bin al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu yang menceritakan kisahnya ketika masuk Islam, beliau
:Radhiyallahu anhu berkata
ْ ا ْبس:ت
ُط َي ِم ْي َن َك ُ صلَّى هَّللا ُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َفقُ ْل ُ … َف َلمَّا َج َع َل هللاُ ْاِإلسْ الَ َم فِى َق ْل ِبي َأ َتي
َ َّْت ال َّن ِبي
تُ َأ َر ْد:ت ُ ت َيدِى َقا َل (( َما َل َك َيا َعمْ رُو ؟)) َقا َل قُ ْل ُ ْ َقا َل َف َق َبض.ُ َف َب َس َط َي ِم ْي َنه.َف ْـُأل َب ِايعْ َك
ت َأنَّ ْاِإلسْ الَ َمَ ْ َقا َل ((َأ َما َعلِم. َأنْ ي ُْغ َف َرلِى:ت ُ ط ِب َم َاذا ؟)) قُ ْل ُ َأنْ َأ ْش َتر َط َقا َل (( َت ْش َتر
ِ ِ
))ان َق ْب َل ُه ؟َ ان َق ْب َل َها؟ َوَأنَّ ْال َح َّج َي ْه ِد ُم َما َك
َ ان َق ْب َلهُ؟ َوَأنَّ ْال ِهجْ َر َة َت ْه ِد ُم َما َك
َ َي ْه ِد ُم َما َك
Ketika Allah menjadikan Islam dalam hatiku, aku mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan …“
aku berkata, ‘Bentangkanlah tanganmu, aku akan berbai’at kepadamu.’ Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam membentangkan tangan kanannya. Dia (‘Amr bin al-‘Ash Radhiyallahu anhu) berkata, ‘Maka aku
tahan tanganku (tidak menjabat tangan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam).’ Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bertanya, ‘Ada apa wahai ‘Amr?’ Dia berkata, ‘Aku ingin meminta syarat!’ Maka, Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, ‘Apakah syaratmu?’ Maka aku berkata, ‘Agar aku diampuni.’ Maka
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Apakah engkau belum tahu bahwa sesungguhnya Islam itu
menghapus dosa-dosa yang dilakukan sebelumnya, hijrah itu menghapus dosa-dosa sebelumnya, dan
)haji itu menghapus dosa-dosa sebelumnya?’” (HR. Muslim, no. 121
.Keutamaan lainnya dari yang masuk Islam
:Baca Juga
Sifat Shalat Nabi (30): Rukun Shalat
:Referensi
Al-Imtaa’ bi Syarh Matan Abi Syuja’ fii Al-Fiqh Asy-Syafii. Cetakan pertama, Tahun 1432 H.
.Syaikh Hisyam Al-Kaamil Haamid. Penerbit Dar Al-Manar
Sumber
https://rumaysho.com/37520-syarat-wajib-shalat-jika-terkena-syarat-ini-tak-ada-uzur-untuk-tidak-shalat.
html