Kemudian untuk Jenis Jenis Najis di Ajaran Islam sendiri terbagi menjadi 3 Macam Najis jika
dilihat dari cara membersihkannya, dan Ketiga Macam Najis tersebut antara lain
1. Najis Mukhaffafah
Pengertian Najis Mukhaffafah adalah Najis yang Ringan, dan Cara Mensucikan Najis
Mukhaffafah ini juga cukup mudah yakni cukup dengan cara diperciki atau dibasuh dengan
air pada bagian tubuh (badan) yang terkena oleh najis mukhaffafah ini. Dan untuk Contoh
Najis Mukhaffafah ini antara lain
2. Najis Mutawassitah
Untuk Pengertian Najis Mutawassitah sendiri ialah najis yang sedang, dan Cara Mensucikan
Najis Mutawassitah ini kalian harus membersihkan najis ini sampai tuntas, tanpa ada bekas
yang melekat. Adapun didalam Cara Membersihkan Najis Mutawassitah ini bisa dengan cara
menggunakan air, digosok – gosok menggunakan tanah atau benda lainnya, ataupun dengan
cara lain. Contoh Najis Mutawassitah ini antara lain :
1. Kotoran Manusia
2. Darah Haid
3. Air Mani yang cair
4. Arak (Minuman Keras)
5. Kotoran Hewan Yang Haram Dimakan
6. Bangkai Hewan, Kecuali Bangkai Manusia, Ikan dan Belalang
Selain itu Najis Mutawassitah terbagi menjadi dua bagian, yang antara lain Najis
Mutawassitah Ainiyah yakni najis yang memiliki wujud atau bentuknya dapat dilihat, dan
Najis Mutawassitah Hukmiyah yakni najis yang bentuk atau bendanya tidak terlihat.
3. Najis Mughallazah
Pengertian Najis Mughallazah adalah Najis Yang Berat, dan Cara Mensucikan Najis
Mughallazah ini dengan cara dicuci sampai 7 kali baik itu menggunakan air ataupun air yang
dicampurkan dengan tanah. Untuk Contoh Najis Mughallazah ini antara lain :
Seperti itulah pembahasan tentang Materi Islam mengenai Macam dan Cara Membersihkan
Najis di Ajaran Islam, semoga saja apa yang telah dituliskan oleh Penulis Mistamaja HP ini
bisa berguna bagi kalian Para Pembaca Muslim – Muslimah. Hal tersebut dikarenakan
sebagai Penulis Online sangat meyakini bahwa diluar sana masih banyak Masyarakat Muslim
yang belum begitu memahami dan belum begitu mengerti akan Macam – Macam Najis dan
Contoh – Contoh Najis tersebut, sehingga dengan adanya ulasan ini maka Penulis sangat
berharap dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi mereka.
. Hadas Kecil
Hadas kecil adalah hadas yang dapat disucikan dengan cara wudhu atau tayamum. Seseorang
dikatakan berhadas kecil apabila ia buang air seni, buang air besar, buang angin, tidur tidak
dengan duduk tegak, atau menyentuh kemaluan tanpa alas. Cara menyucikannya cukup
dengan berwudhu. Berikut kumpulan hadist tentang hadas kecil.
- Hadist tentang kentut yang mengharuskan untuk berwudhu:
أَنَّه،ٍ ع َْن َه َّم ِّام ب ِّْن منَ ِّبه، أ َ ْخبَ َرنَا َم ْع َم ٌر:َ َقال،اقِّ الر َّز
َّ عبْد َ أ َ ْخبَ َرنَا:َ قَال،سحَاق بْن ِّإب َْرا ِّهي َم ال َح ْن َظ ِّل ُّي
ْ َح َّدثَنَا ِّإ
َ
ضأ» قا َل َرج ٌل َ َ َ
َّ صالَة َم ْن أحْ دَث َحتَّى يَتَ َو ْ
َ «لَ تقبَل:سل َم َّ َ
َ عل ْي ِّه َو َ صلى للا َّ َّ قا َل َرسول: يَقول،س ِّم َع أَبَا ه َري َْرة
َ ِّّللا َ َ َ
سا ٌء أَ ْو ض َرا ٌط َ ف:َ قَال، َما ال َحدَث يَا أ َ َبا ه َري َْرةَ؟: َض َر َم ْوت ْ ِّم ْن َح
Artinya: Ishaq bin Ibrahim al-Hanzhali menyampaikan kepada kami dari Abdurrazaq yang
mengabarkan kepada kami, dari Ma'mar, dari Hammam bin Munabbih yang mendengar Abu
Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, " Sholat orang yang berhadas tidak akan
diterima hingga dia berwudhu." Seorang laki-laki dari Hadhramaut berkata, "Apa yang
dimaksud dengan hadas, wahai Abu Hurairah?" Abu Hurairang menjawab, "Kentut, baik
dengan suara atau tidak." (H.R Bukhari:6954).
Artinya : Apabila bertemu dua khitan maka sesungguhnya telah diwajibkan mandi. (H.R.
Ibnu Majah dari 'Aisyah:600)
- Meninggal dunia
Dalam sebuah hadist, diriwayatkan sebagai berikut :
Artinya: Dari Ibnu Abbas, Rasulullah saw. telah bersabda tentang orang berihram mati karena
terjatuh dari untanya, kata beliau, "mandikan dia dahulu olehmu dengan air dan bidara."
(H.R. Bukhari:1719)
Orang islam yang meninggal dunia wajib dimandikan, kecuali apabila meninggalnya karena
perang membela agama atau mati melawan orang kafir.
- Keluar mani, baik disebabkan mimpi maupun sebab lainnya.
Dalam sebuah hadist, diriwayatkan sebagai berikut.
Artinya: Dari Ummi Salamah, sesungguhnya Ummu sulaim telah bertanya kepada Rasulullah
saw. katanya kepada beliau, " Ya Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu mengatakan
hak. Adakah wajib mandi atas perempuan apabila bermimpi? Jawab beliau, " Ya, apabila ia
melihat air (keluar mani)". (H.R. Bukhari:273)
Baca juga : macam-macam air dalam islam
Kewajiban mandi besar berlaku untuk perempuan yang mengalami salah satu
peristiwa berikut:
- Selesai menjalani masa haid. Dalam sebuah hadist, diriwayatkan sebagai berikut :
Artinya : Rasulullah saw. bersabda kepada Fatimah binti Abi Hubaisy, "Apabila datang haid,
hendaklah engkau tinggalkan shalat dan apabila habis haid itu, hendaklah engkau mandi dan
shalat." (H.R Bukhari dari 'Aisyah:309)
- Selesai menjalani masa nifas.
Darah nifas beriringan dengan darah wiladah (darah yang keluar saat wanita melahirkan
anak). Maksudnya, saat wanita melahirkan akan mengeluarkan darah yang disebut darah
wiladah. Setelah itu, terus keluar darah nifas kurang lebih selama 40 hari.