Anda di halaman 1dari 1

Penanggulangan kasus balita gizi buruk dilaksanakan melalui 2 (dua) pendekatan, yaitu bagi

balita gizi buruk yang disertai dengan tanda-tanda komplikasi medis dilakukan penanganan
rawat inap di Puskesmas Perawatan, Theurapeutic Feeding Centre (TFC) maupun Rumah Sakit.
Sedangkan bagi balita gizi buruk tanpa komplikasi dilakukan melalui rawat jalan dengan
pembinaan oleh petugas kesehatan dan kader Posyandu. Berdasarkan laporan yang diterima
dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kota diketahui bahwa semua balita gizi buruk yang ditemukan
telah dilakukan penanganan atau perawatan. Dengan demikian telah mencapai target, yaitu 100
% balita gizi buruk telah mendapatkan penanganan atau perawatan. Kegiatan pendukung yang
dilakukan terkait dengan penanggulangan kasus gizi buruk tersebut, antara lain :
1. Melaksanakan pelatihan Tatalaksana Anak Gizi Buruk bagi petugas kesehatan yang berasal
dari Puskesmas dan Rumah Sakit. Sampai dengan bulan Desember 2014 telah dilatih 400 orang
sebagai Tim Asuhan Gizi terdiri dari : Dokter Spesialis Anak, Ahli Gizi, dan Perawat yang berasal
dari Puskesmas Perawatan dan RSUD di Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
2. Mendirikan Therapeutic Feeding Centre (TFC). Sampai dengan bulan Desember 2014 di Jawa
Timur telah didirikan 21 TFC
3. Melaksanakan pelatihan penggunaan standar pertumbuhan balita (Standar WHO – 2005).
Sampai dengan bulan Desember 2014 telah dilatih sebanyak 450 orang petugas kesehatan.
4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pasca pelatihan Tatalaksana Anak Gizi Buruk.
5. Pengadaan makanan tambahan untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan
dalam rangka intervensi gizi bagi balita gizi buruk rawat jalan.
6. Melaksanakan pelatihan Konselor Menyusui. Sampai dengan bulan Desember 2014 telah
dilatih sebanyak 640 orang petugas kesehatan.
7. Melaksanakan pembentukan Kelompok Pendukung Air Susu Ibu (KP-ASI), Sampai dengan
bulan Desember 2014 di Jawa Timur telah dibentuk : 38 KP-ASI

Program Sumber Daya Kesehatan bertujuan meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan penyebaran
tenaga kesehatan sesuai standar dengan sasaran programnya meningkatkan jumlah, jenis, mutu
dan penyebaran tenaga kesehatan sesuai standar melalui kegiatan sebagai berikut :
perencanaan kebutuhan Nakes di Puskesmas dan jaringannya serta RS, peningkatan
Profesionalisme dan Pengembangan Karier Tenaga Kesehatan dan Penempatan,
Pengembangan dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan di Tempat Pelayanan (Puskesmas, Rumah
sakit dan jaringannya).

Denah tata ruang Puskesmas mengacu pada buku


Pedoman Tata Ruang Puskesmas, Direktorat Jenderal
Bina Kesehatan Masyarakat tahun 2007 serta lampiran
pedoman yang disempurnakan dan pedoman program.

Anda mungkin juga menyukai