Anda di halaman 1dari 18

EKSISTENSI NABI MUHAMMAD SAW SEBAGAI RASUL TERAKHIR

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Studi Keislaman
Dosen Pembimbing : Badruz Zaman M.Pd.I

Disusun oleh :

Dewi Wulansari 23010210038


Sirly Amria Rosyadah 23010210092
Farhan Dani Abdillah 23010210098

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah hadis yang berjudul
“Eksistensi Nabi Muhammad Sebagai Rasul Terakhir”.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Keislaman .Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pembaca mengenai hal- hal
terkait dengan Nabi Muhammad Sebagai Rasul Terakhir.
Kami mengucapkan terima kasih kepada beliau Bapak Badruz Zaman M.pd.I
selaku guru mata kuliah studi keislaman yang telah membimbing kami sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah ini.Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat
banyak kekurangan.Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Salatiga, 15 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam merupakan salah satu agama samawi yang diturunkan Allah melalui
utusannya Muhammad ibnu Abdillah. Ia adalah nabi terakhir dan tidak ada nabi atau
utusan setelah risalah kenabiannya. Nubuwahnya sekaligus sebagai penyempurna syariat
nabi-nabi terdahulu. Syariat yang ia bawa menjadi syariat yang berlaku dari masa
hidupnya hingga akhir zaman.
Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi karena hikmah dan tujuan
diutusnya para nabi kepada umat manusia adalah ajakan makhluk untuk menyembah
Allah SWT, menujukkan mereka ke jalan yang benar / lurus dalam urusan dunia dan
akhirat, memproklamirkan perkara ghaib dan semua hal yang tak bisa dicapai oleh akal
pikiran manusia, menentukan dalil- dalil qhoth'i dan menghilangkan kerancuan-
kerancuan yang bathil, sedangkan syari'at Nabi Muhammad SAW telah mencakup dan
menjelaskan kesemuanya itu dengan sangat sempurna schingga eksistensinya yang
relevan selalu dengan kondisi umat dalam berbagai masa, tempat dan keadaan. Dengan
demikian manusia tidak butuh lagi seorang Nabi sepeninggal Nabi Muhammad SAW,
sebenarnya karena kesempurnaan telah purna. Dengan demikian manusia tidak butuh lagi
seorang Nabi sepeninggal Nabi Muhammad SAW, sebenarnya karena kesempurnaan
telah purna. Dari sini kita tahu rahasia diutusnya beliau untuk semua makhluk dan
makhluk adalah makhluk yang paling sempurna baik postur tubuh ataupun akhlaknya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana uraian tentang Eksistensi Nabi Muhammad Sebagai Rasul Terakhir?


2. Bagaimana relasi Nabi Muhammad dengan umatnya?
3. Apa bukti kebenaran Nubuwat dan Risalah Nabi Muhammad SAW?
4. Bagaimana sifat dan akhlaq Nabi Muhammad SAW?
5. Apa hikmah beriman kepada Nabi Muhammad SAW?
C. Tujuan Masalah

1. Agar kita mengetahui Eksistensi Nabi Muhammad sebagai Rasul Terakhir.


2. Agar kita mengetahui relasi Nabi Muhammad dengan umatnya.
3. Agar kita mengetahui bukti kebenaran Nubuwat dan Risalah Nabi Muhammad.
4. Agar kita mengetahui bagaimana sifat dan akhlaq Nabi Muhammad.
5. Agar kita mengetahui hikmah beriman kepada Nabi Muhammad.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Eksistensi Nabi Muhammad Sebagai Penutup Nubuwat dan Risalat


Nabi Muhammad SAW diutus Allah SWT sebagai Nabi dan sekaligus Rasul
terakhir dari seluruh angkatan Nabi dan Rasul. Tidak ada lagi Nabi setelah beliau. Hal ini
ditegaskan oleh Allah dalam firmannya :

‫َما َكا َن حُمَ َّم ٌد اَبَٓا اَ َح ٍد ِّم ْن ِّر َجالِ ُك ْم َوٰل ِك ْن َّر ُس ْو َل ال ٰلّ ِه َو َخامَتَ النَّبِيّٖ ۗ َن َو َكا َن ال ٰلّهُ بِ ُك ِّل َش ْي ٍء َعلِْي ًما‬
Artinya : “Muhammad itu sekali - sekali bukan bapak dari seseorang laki-laki di antara
kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi - nabi (Khatamun Nabiyyin). Dan
adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (Al-Ahzab 33:40)
Sebagai Nabi yang terakhir beliau telah menyempurnakan "bangunan" dinullah
yang telah dijalankan secara bertahap oleh para Nabi dan Rasul sebelumnya. Sehingga
sekarang bangunan itu menjadi indah dan sempurna. Perumpamaan seperti itu diberikan
sendiri oleh beliau dalam sabdanya :

‫ال إِ َّن َمثَلِي َو َمثَ َل‬ َ َ‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ق‬ ِ َ ‫َن رس‬
َ ‫ول اللَّه‬
ِ
ُ َ َّ ‫ أ‬:ُ‫َع ْن أَيِب ُهَر ْيَرةَ َرض َي اللَّهُ َعْنه‬
‫ إِالَّ َم ْو ِض َع لَبِنَ ٍة ِم ْن َزا ِويٍَة‬،ُ‫َح َسنَهُ َوأَمْج َلَه‬ ِ ِِ
ْ ‫اء م ْن َقْبلي َك َمثَ ِل َر ُج ٍل َبىَن َبْيتًافَأ‬8 َ‫فَ َج َع َل األَنْبِي‬
‫ َوأَنَا‬،ُ‫ فَأَنَا اللَّبِنَة‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬.ُ‫ت َه ِذ ِه اللَّبِنَة‬ ِ
ْ ‫ َهالَّ ُو ِض َع‬8:‫َّاس يَطُوفُو َن بِه َو َي ْع َجبُو َن لَهُ َو َي ُقولُو َن‬ ُ ‫الن‬
‫َخامِتُ النَّبِيِّني‬

Artinya : Dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anhu: Bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:


Sesungguhnya perumpamaanku dan perumpamaan Nabi-Nabi sebelumku seperti
seseorang yang membangun suatu rumah lalu dia membaguskannya dan
memperindahnya kecuali tempat satu labinah (semacam batu bata) yang berada di pojok
(rumah tersebut), lalu manusia mengelilinginya dan mereka terkagum-kagum dengannya
sambil berkata: “Alangkah baiknya jika labinah ini diletakkan (di tempatnya).” Beliau
bersabda: “Maka akulah labinah itu dan aku adalah penutup para Nabi.” (HR.Bukhori :
3271)

Sebagai Nabi terakhir, dengan bangunan dinullah yang indah dan sempurna,
Muhammad Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT untuk seluruh umat manusia
sepanjang zaman sampai hari nanti. Hal itu ditegaskan oleh Allah SWT dalam firman-
Nya :

‫َّاس اَل َي ْعلَ ُم ْو َن‬ ِ ‫ٰك اِاَّل َكاۤفَّةً لِّلن‬


ِ ‫َّاس بَ ِشْيًرا َّونَ ِذ ْيًرا َّوٰل ِك َّن اَ ْكَثَر الن‬ َ ‫َو َمٓا اَْر َس ْلن‬

Artinya : “Dan kami tidak pernah mengutus kamu, melainkan kepada umat
manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan . . .” ( Saba’ 34 : 28 )
Maka, sudah sepatutnya umat Muslim meyakini bahwa Rasulullah adalah nabi
dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT. Tidak boleh ada keraguan soal itu, sebab
syariat yang dibawanya adalah bentuk kesempurnaan akidah. (Sani, 2020 : 71)
Mengutip buku Terjemahan Al-Jawahirul Kalamiyah karya Bahrudin Achmad
(2009 : 65), Syeikh Tohir bin Sholih pernah berkata: “Nabi Muhammad SAW sebagai
penutup para nabi karena hikmah dan tujuan diutusnya para nabi kepada umat manusia
adalah: ajakan makhluk untuk menyembah Allah SWT, menujukkan mereka ke jalan
yang benar / lurus dalam urusan dunia dan akhirat, memproklamirkan perkara ghaib
dan semua hal yang tak bisa dicapai oleh akal pikiran manusia, menentukan dalil- dalil
qhoth'i dan menghilangkan kerancuan-kerancuan yang bathil, sedangkan syari'at Nabi
Muhammad SAW telah mencakup dan menjelaskan kesemuanya itu dengan sangat
sempurna schingga eksistensinya yang relevan selalu dengan kondisi umat dalam
berbagai masa, tempat dan keadaan. Dengan demikian manusia tidak butuh lagi seorang
Nabi sepeninggal Nabi Muhammad SAW, sebenarnya karena kesempurnaan telah purna.
Dari sini kita tahu rahasia diutusnya beliau untuk semua makhluk dan makhluk adalah
makhluk yang paling sempurna baik postur tubuh ataupun akhlaknya.”

B. Relasi Nabi Muhammad Dengan Umatnya.


Nabi Muhammad Saw merupakan nabi terakhir. Pengalaman para rasul yang
besar bersama kaum mereka di kemukakan dalam Al Qur'an kepada Rasulullah Saw.
Agar menjadi bekal pembelajaran dalam mengembangkan dakwah yang universal. Nabi
Muhammad di perintahkan agar bersabar dalam masalah sekaligus sebagai pelaksaan
perintah Allah kepadanya. Sesuai dengan firman Allah Swt. :

‫الر ُس ِل َواَل تَ ْسَت ْع ِجل هَّلُ ْم ۗ َكاَن َُّه ْم َي ْو َم َير ْو َن َما يُ ْو َع ُد ْو ۙ َنمَلْ َي ْلبَُث ْٓو ا اِاَّل‬ ِ
َ ْ ُّ ‫صَبَر اُولُوا الْ َع ْزم ِم َن‬
َ ‫اصرِب ْ َك َما‬
ْ َ‫ف‬
‫ن‬8َ ‫ك اِاَّل الْ َق ْو ُم الْ ٰف ِس ُق ْو‬
ُ َ‫اعةً ِّم ْن ن ََّها ٍر ۗ َب ٰل ٌغ ۚ َف َه ْل يُ ْهل‬
َ ‫َس‬

Artinya : “Maka bersabarlah engkau (Muhammad) sebagaimana kesabaran rasul-rasul


yang memiliki keteguhan hati dan janganlah engkau meminta agar azab disegerakan
untuk mereka. Pada hari mereka melihat azab yang dijanjikan, mereka merasa seolah-
olah mereka tinggal (di dunia) hanya sesaat saja pada siang hari. Tugasmu hanya
menyampaikan. Maka tidak ada yang dibinasakan kecuali kaum yang fasik (tidak taat
kepada Allah).” (QS. Al-Ahqaf : 35) (Al-Qasthalani,2005: 46).
Pada awal kenabiannya ia berdakwah dengan umatnya secara sembunyi-
sembunyi. Dalam hal ini di temukan banyak kesulitan dalam mengislamkan umatnya .
Nabi Muhammad menyerahkan kepada umatnya untuk beribadah kepada Allah dan
meninggalkan perbuatan maksiat serta menyembah berhala . Beban nabi Muhammad
awalnya tidak ringan . Sebab kondisi masyarakat saat itu telah begitu rusak kepercayaan
dan akhlaknya. ( Al-Qasthalani, 2006 : 58 )
Di antara umat yang pertama kali mengikuti ajaran beliau adalah Khadijah binti
khuwailid istri Baginda nabi Saw .abu bakar as Shiddiq , Ali bin Abi Thalib ,dan Zaid bin
Haritsah . Setelah dakwah secara sembunyi sembunyi Allah memerintahkan nabi
Muhammad Saw untuk berdakwah secara terang terangan sesuai dengan firman Allah
yang artinya : "Maka sampaikanlah olehmu secara terang terangan segala apa yang di
perintahkan (kepadamu ) dan berpalinglah dari orang orang yang musyrik.” (Q.S Al
Hijr 15:94). ( Al-Qasthalani, 2006 : 58 )
Setelah dilakukan dakwah secara terang-terangan semakin banyak orang yang
mengikuti ajaran islam yang di bawa nabi Muhammad. Semakin banyak pengikut ajaran
Islam semakin banyak juga ancaman yang datang dari kaum nya sendiri atau Qaum
Quraisy . Hal ini di sebabkan agama Islam memengaruhi kekuasaan kaum Quraisy yang
mulai menghilang . Hal ini dibuktikan dengan adanya kejadian tersebut :
1. Perang badar
2. Perang Uhud
3. Melawan Bani nadhir
4. Perang khondaq
5. Perang Khaibar
6. Perang mu'tah
7. Penaklukan Makkah
8. Perang hunain

C. Beberapa Bukti Kebenaran Nubuwah dan Risalah Nabi Muhammad SAW.


Ada beberapa bukti yang menunjukkan kebenaran Nubuwah dan risalah nabi
besar Muhammad SAW, antara lain :

1. Basyarat (berita tentang kedatangan Nabi Muhammad SAW ) yang terdapat pada
kitab-kitab suci sebelumnya. Al-Qur'an menyebutkan tentang adanya basyarat dalam
beberapa ayat.
Dan ingatlah ketika Isa putra Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya
aku adalah segala sesuatu yang dilakukan Allah, membenarkan kitab suci sebelumku,
yaiu Taurat dan gembira dengan (datangnya) seseorang Rasul yang akan datang
setelahku, yang namanya Ahmad ( Muhammad)." Namun tatkala Rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti yang nyata mereka berkata "ini adalah sihir
yang nyata." (As - Shaf 61:6).
"Yaitu orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya)
dapati tertulis di Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka.” (Al-A'raf 7:157)
Bahkan di dalam Taurat dan Injil dijelaskan juga ciri-ciri dan tanda-tanda serta
sifat-sifat Nabi yang terakhir itu, sehingga ulama ahlul kitab sangat mengerti dan
menunggu kedatangannya. Al-Qur'an mengatakan mereka (ulama ahlul kitab) telah
mengenal Nabi Muhammad SAW ( sebelum kedatangan ) seperti mereka mengenal
anak-anak mereka sendiri : “Orang-orang yang telah kami berikan kepadanya,
mereka mengenal (Muhammad) seperti mereka mengenal anak – anaknya sendiri.”
(Al-An'am 6:20).
Sebagai contoh al kitab yang sangat mengenal Nabi Muhammad SAW sebelum
kedatangan beliau adalah salman al farisi, Khaisar herakiyus, Raja NAJASYI,
Abdullah Bin Salam dan lain-lain. Kita kutib komentar Heraklius Abu Sofyan:
"Sebelumnya saya sudah tahu akan datangnya seorang nabi, tetapi saya tidak
menduga kalau Nabi itu datang dari bangsa kalian.” (Sa'id Hawwa, 1979 : 228)
Tetapi Ahlul Kitab telah menghapus dan memalsukan bsyarat itu sehingga sulit
untuk didapatkan teksnya dalam Taurat dan Injil sekarang ini, namun demikian tetap
ada beberapa bagian dari Al - Kitab sekarang ini memuat basyarat itu. Sa’id Hawwa
mencatat 17 basyarat (Ar-Rasul, hal 227-228), Sayid Sabiq menyebutkan 4 basyarat
(Aqidah-Islam, hal. 334-336).
2. Mukjizat yang dianugrahkan oleh Allah SWT kepada beliau antara lain :
a) Al-Qur'an Al - Karim sebagai mukjizat abadi.
b) Keluar dari sela-sela jari beliau yang cukup untuk memberi minum 1400 orang laki-
laki permpuan (HR. Bukhari).
c) Melipatgandakan makanan sehingga makan yang sedikit cukup untuk lebih kurang
1000 orang prajurit waktu perang Khandaq (Hadits Muttafaqun 'alaih).
d) Mengembalikan mata Qatadah yang tercukil waktu perang Uhud, sehingga kembali
seperti semula (Sirah Ibn Hisyam).
e) Makanan mengucapkan tasbih di hadapan beliau yang bisa didengar oleh para
sahabat (HR. Bukhari).
f) Bulan terbelah dua menjawab permintaan orang-orang Quraisy (Al-Qamar 54: 1)
g) Batu dan pohon kayu memberikan salam kepada beliau yang bisa didengar dan
disaksikan oleh orang banyak (HR. Bukhari dan Tirmizdi)
h) Peristiwa Isra dan Mi'raj. ( Vandestra, 2017 : 65 )
3. Nubuat ( ramalan tentang apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang) yang
selalu tepat. Misalnya antara lain:
a) Nubuat tentang akan mati syahidnya Umar dan Utsman. Diriwayatkan oleh Anas
bin Malik RA bahwa tatkala Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar dan Usman
mendaki bukit uhud beliau bersabda : "Kokohkanlah wahai uhud, di atasmu ada
Nabi, Shidiq dan dua orang Syahid (As-Syahiidani)"(HR. Bukhari).
b) Nubuat tentang tidak akan terjadinya fitnah antara sesama Muslimin selama Umar
masih hidup. Rasulullah SAW mengatakan "Fitnah tidak akan menimpamu selama
masih ada Umar. " (HR Thabrani ). Sejarah mencatat bahwa fitnah itu berjadi
pertama kali di zaman Usman bin Affan.
c) Nubuat tentang Hasan bin Ali , cucu Rasulullah SAW yang akan menjadi pendamai
antara dua golongan besar kaum Muslimin. Rasulullah SAW bersabda : "
Sesungguhnya cucuku ini pemimpin, semoga Allah menjadikan dia pendamai
antara dua golongan besar kaum Muslimin ." (HR. Bukhari), sejarah mencatat
tanazul ( mundur )nya Hasan dari jabatan Khalifah dan memberikan kepada
Mu'awiyah bin Abi Sufyan telah menandakan kelompok Ali dan Mu’awiyah.
d) Nubuat tentang Sa'ad bin Abi Waqas waktu dia sakit keras di Mekkah yang diduga
akan meninggal dunia. "Semoga engkau hidup dan sehat sehingga engkau dapat
memberikan manfaat kepada beberapa kaum dan memberi mudharat kepada yang
lainnya." (HR. Syaikhan). Sejarah mencatat bahwa Sa'ad sehat dan kemudian
berhasil menaklukkan Irak. Melalui dia banyak yang masuk islam (mendapat
manfaat) dan tentu saja orang-orang kafir yang dikalahkannya mendapat mudharat.
Tentu masih banyak lagi nubuat Rasulullah SAW selain yang telah disebutkan di
atas, misalnya tentang masa pemerintahan Raja yang menggigit...(HR. Abu Daud ),
terbukti dengan berakhirnya kekhalifahan Hasan bin Ali dan mulainya
pemerintahan sistem kerajaan di masa Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Atau ramalan
tentang keadaan umat Islam yang akan diperebutkan oleh binatang yang lapar,
bukan karena umat islam yang sedikit, tapi karena tidak berkulitas disebabkan oleh
penyakit wahan (cinta dunia) dan takut mati (HR. Abu Daud). Atau Nabuat tentang
tanda-tanda hari kiamat serta nubuat lainnya (untuk mengetahui lebih terpenci baca
Ar Rasul hal 121-142 jilid II).
4. Kesaksian umat Islam sejak dahulu sampai sekarang yang telah mengucapkan dua
kalimat syahadah. Suatu kesaksian yang sangat mutawatir sekali (Siddiqi, 2005: 88).
5. Kenyataan bahwa Rasulullah SAW yang membawa ajaran yang begitu lengkap dan
sempurna adalah seorang ummi yang tidak bisa membaca dan menulis dan tidak
pernah berguru kepada siapa pun. Dan Rasulullah SAW tidak menyampaikan ajaran
apapun sebelum berumur 40 tahun-sebelum wahyu pertama turun (Siddiqi, 2005: 88).
Demikian beberapa bukti kebenaran Nubuwah dan Risalah Nabi Muhammad
SAW. Lebih dari itu semua, bagi kita yang percaya, semata-mata firman Allah SWT
dan Al-Qur'an saja sudah cukup menjadi bukti kebenaran bahwa dia memang seorang
Nabi dan Rasul yang terakhir diutus oleh Allah SWT untuk membimbing umat
manusia sampai akhir zaman nanti (Siddiqi, 2005: 88).

D. Sifat dan Akhlaq Nabi Muhammad SAW.

1) Berbudi Luhur
Abu Abdillah Al-Jadali bertanya kepada Aisyah, “Bagaimana akhlak Rasulullah
menurut istri-istrinya?” Aisyah menjawab, “Beliau adalah manusia yang paling baik
budi pekertinya. Tidak pernah berbuat keji, kotor, atau licik ketika di pasar. Beliau
pun tidak pernah membalas keburukan atau aniaya orang lain dengan hal yang serupa,
karena beliau adalah seorang pemaaf dan toleran,” (H.R. Al-Bukhari, Muslim, dan
Ahmad). Dari Anas bin Malik, ia menuturkan, “Rasulullah itu tidak pernah mencaci-
maki, mengolokolok, dan berkata kotor. Ketika mencela seseorang dari kami yang
berbuat salah, beliau membalas dengan ucapan, “Kepalanya penuh debu,” (H.R. Al-
Bukhari, Ahmad, dan AlBaihaqi).
2) Sabar dan Pemaaf
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, suatu ketika penduduk Mekah meminta Nabi agar
menggantikan bukit Shafa menjadi emas, dan memindahkan gunung dari mereka agar
mereka dapat ikut pindah bersamanya. Tiba-tiba ada suara yang berkata kepadanya,
“Engkau boleh memilih, apakah engkau ingin bersabar, atau Aku akan memberikan
apa yang mereka minta, jika (setelah dikabulkan) mereka tetap dalam keadaan kafir,
maka Aku akan menghancurkan mereka sepertihalnya umat-umat sebelum mereka?”
Nabi menjawab, “Tidak, lebih baik aku bersabar terhadap mereka,” (H.R. Ahmad dan
Ibnu Katsir).
Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Ath-Thufail bin Amr Ad-Dausi menemui
Rasulullah. “Kaum Daus telah durhaka dan membangkang. Mohon kiranya engkau
berdoa kepada Allah untuk mereka” ujar Ath-Thufail. Rasulullah pun menghadap
kiblat dan mengangkat kedua tangannya ke atas. “Mereka pasti celaka!” sahut orang-
orang yang hadir. Kemudian beliau berdoa, “Ya Allah, berikanlah petunjuk untuk
kaum Daus dan turunkanlah rahmat-Mu kepada mereka!” (H.R. Al-Bukhari,
Muslim, Ahmad, Al-Baihaqi, Abu Nu-aim, dan Ibnu Sa’ad).
3) Melarang untuk Menyampaikan yang Tidak Layak.
Dari Abdullah bin Mas‟ud, Rasulullah bersabda, “Janganlah seorang dari
sahabatku menyampaikan sesuatu tentang orang lain kepadaku, sesungguhnya aku
ingin menemui kalian dengan hati yang bersih.” (H.R. Abu Daud).
4) Belas Kasih dan Sayang
Dari Abu Watadah, Nabi bersabda, “Sungguh aku ingin menunaikan salat dengan
memanjangkan bacaannya. Ketika aku mendengar suara tangis bayi, maka aku
mempercepat salatku karena (salat yang lama) takut memberatkan ibunya.” (H.R.
Al-Bukhari)
5) Sifat Malu.
Dari Sahl bin Sa’ad, ia menuturkan, Rasulullah adalah seorang yang pemalu.
Tidak ada yang minta sesuatu kepadanya, kecuali beliau memberikannya,” (H.R.
Ahmad dan Al-Hakim).
6) Sifat Tawadhu.
Diriwayatkan dari Anas, ada seorang laki-laki memanggil Rasulullah, “Hai
Muhammad, hai pemimpin kami dan putra pemimpin kami, hai orang terbaik kami
dan putra orang terbaik kami.” Mendengar panggilan tersebut, Rasulullah bersabda,
“Wahai sekalian manusia, panggillah dengan dengan panggilan yang bukan seperti
kalian ucapkan, dan bukan juga dengan panggilan yang setan buat untuk
memudahkan kalian. Aku adalah Muhammad bin Abdullah, seorang hamba Allah
dan Rasul-Nya. Demi Allah, aku tidak ingin kalian mengangkatku lebih tinggi dari
kedudukanku (sebagai hamba Allah Rasul-Nya).” (H.R. AnNasa‟i, Ahmad, dan Abu
Nu’aim)
7) Nabi Di utus Sebagai Rahmat.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ada seorang sahabat berkata kepada Rasulullah,
“Wahai Rasulullah, tinggalkan saja kaum musyrikin itu!” Rasulullah menjawab,
“Aku tidak diutus sebagai pembawa laknat, melainkan hanya sebagai penebar
rahmat” (H.R. Muslim). Hal ini selaras dengan firman Allah dalam Quran, surah Al-
Anbiya: 107 yang berbunyi, “Kami (Allah) tidak akan mengutusmu (Muhammad)
melainkan sebagai rahmat bagi sekalian alam.”
8) Nabi Memohon Pahala untuk Kaum Muslimin yang Terdzalimi.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi berdoa, “Ya Allah, aku memohon Engkau
berjanji kepadaku untuk tidak mengingkari. Aku adalah manusia biasa. Siapa saja di
antara kaum mukminin yang pernah aku cemooh, aku sakiti, atau aku dera, maka
hendaknya Engkau jadikan semuanya itu ibadah salat, zakat, dan bentuk taqarrub
yang akan mendekatkannya kepada-Mu nanti di Hari Kiamat.” (H.R.
Muslim,Ahmad, dan Al-Haitsami). Inilah akhlak Rasulullah yang begitu terpuji.
9) Kedermawanan dan Keramahan Nabi.
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah, ia menuturkan, “Nabi belum pernah
dimintai oleh seseorang tentang sesuatu kemudian menjawabnya tidak.” (H.R.
Muslim). Inilah akhlak Rasulullah. Sudahkah kita menirunya?
10) Keberanian Nabi.
Akhlak Rasulullah yang selanjutnya adalah keberanian yang hebat. Diriwayatkan
dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah adalah orang yang paling baik, yang
paling berani, dan yang paling dermawan dari yang lain. Suatu saat ada suara keras
mengejutkan di Madinah. Masyarakat keluar mencari arah suara tersebut. Di sana,
Rasulullah telah mendahului mereka. Beliau menunggang seekor unta yang dipasang
kendali milik Abu Thalhah. Di pundaknya terdapatsebilah pedang. Beliau berkata,
“Kenapa kalian ribut?” Kemudian berkata kepada kudanya, “Kami menemukannya
sebuah lautan. Sungguh ia sebuah lautan.” (H.R. Al-Bukhari dan
Muslim)
11) Bersenda Gurau dan Tidak Berkata Kecuali Benar.
Diriwayatkan dari Aisyah, Rasulullah bersabda, “Aku suka bercanda, tetapi aku
tidak mengatakan sesuatu kecuali itu benar adanya” (H.R. Al-Haitsami dan Ath-
Thabarani). Masyaallah, betapa mulianya sifat dan akhlak Rasulullah. Semoga kita
semua dapat meneladani Rasulullah. ( Martin Lings, 2007 : 88-90 )
E. Hikmah Beriman Kepada Nabi Muhammad SAW.
 Makin sempurna imannya orang yang beriman kepada rasul Allah SWT. Akan
sempurna imannya, sebab beriman kepada rasul Allah SWT merupakan salah satu
rukun iman yang wajib kita imani.
 Memiliki teladan dalam hidup. Sebagaimana firman Allah Swt. yang artinya
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat
dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. AL-AHZAB: 21)
 Mencintai para Nabi dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
 Sebagai perantara mengenal Allah dengan segala sifat kesempurnaan –Nya.
 Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
 Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia di ciptakan Allah SWT. Untuk mengabdi
kepada-Nya. ( Siddiqi, 2005 : 96 )
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Di dalam pembuatan makalah ini kami menggunakan berbagai sumber. Namun
didalam makalah ini, kami dapat mengembangkan dengan kemampuan kami. Dari
berbagai pemaparan materi tersebut dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAW
diutus Allah SWT sebagai Nabi dan sekaligus Rasul terakhir dari seluruh angkatan Nabi
dan Rasul. Tidak ada lagi Nabi setelah beliau. Sebagai Nabi yang terakhir beliau telah
menyempurnakan "bangunan" dinullah yang telah dijalankan secara bertahap oleh para
Nabi dan Rasul sebelumnya. sehingga sekarang bangunan itu menjadi indah dan
sempurna. Syari'at Nabi Muhammad SAW telah mencakup dan menjelaskan kesemuanya
itu dengan sangat sempurna schingga eksistensinya yang relevan selalu dengan kondisi
umat dalam berbagai masa, tempat dan keadaan.
Bukti kebenaran nubuwah dan risalah Nabi Muhammad SAW. yaitu Basyarat
( berita tentang kedatangan Nabi Muhammad, mukjizat-mukjizat yang dianugrahkan
Allah kepada beliau dan Nubuat ( ramalan tentang apa yang akan terjadi di masa yang
akan datang ).
Sifat-sifat dan akhlaq Nabi Muhammad merupakan suri tauladan bagi umat islam.
Kemuliaan dan keluhuran sifat dan akhlaq beliau dapat menjadi contoh bagaimana
seoang muslim bersikap dan berinteraksi dengan sesama. Diantara sifat dan akhlaq Nabi
Muhammad yaitu sabar dan pemaaf, belas kasih sayang, sifat tawadhu, sifat malu beliau,
Nabi memohon pahala untuk kaum muslimin yang terdzalimi, kedermawanan dan
keramahan, keberanian.
Di antara hikmah beiman kepada Nabi Muhammad yaitu makin sempurnanya
iman, memiliki teladan dalam hidup, mencintai para Nabi dengan cara mengikuti dan
mengamalkan ajarannya, sebagai perantara mengenal Allah dengan segala sifat
kesempurnaan-Nya, terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
Maka, sudah sepatutnya umat Muslim meyakini bahwa Rasulullah adalah nabi
dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT. Tidak boleh ada keraguan soal itu, sebab
syariat yang dibawanya adalah bentuk kesempurnaan akidah.
B. Saran
Demikian makalah ini ditulis, semoga kita dapat mengambil hikmah dari
pembahasan-pembahasan di atas. Namun terbatasnya kemampuan penulis, menyebabkan
makalah ini jauh dari kata sempurna. Jika terdapat kesalahan mohon pembaca
mengoreksi hal tersebut, karena kesempurnaan adalah milik Allah . Semoga kita dapat
memahami eksistensi Nabi Muhammad sebagai Rasul terakhir juga senantiasa berpegang
tegang teguh pada ajaran Nabi Muhammad yang tak akan lekang oleh zaman.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai