syarat sah shalat adalah hal-hal yang harus terpenuhi sebelum seseorang mengerjakan
shalat agar shalatnya menjadi sah hukumnya. Diantaranya adalah :
"Bila kamu mendapat haidh, maka tinggalkanlah shalat. Dan bila telah usai haidh, maka
cucilah darah dan shalatlah".(HR. Bukhari dan Muslim)
Dalil keharusan sucinya pakaian dari najis adalah firman Allah SWT :
ِث
َو َياَبَك َفَطِّه ْر
"Dan pakaianmu, bersihkanlah".(QS. Al-Muddatstsir : 4)
Ibnu Sirin mengatakan bahwa makna ayat ini adalah perintah untuk mencuci pakaian
dengan air.
Dalil keharusan sucinya tempat shalat dari najis
Hadits yang menceritakan seorang arab badawi yang kencing di dalam masjid. Oleh
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diperintahkan untuk menyiraminya dengan seember
air.
"Siramilah pada bekas kencingnya dengan seember air".(HR. )
4. Menutup Aurat
Tidak sah seseorang melakukan shalat bila auratnya terbuka, meski pun dia shalat
sendirian jauh dari penglihatan orang lain. Atau shalat di tempat yang gelap tidak ada sinar
sedikitpun.
Dalil atas kewajiban menutup aurat pada saat melakukan shalat adalah firman Allah SWT
berikut ini :
ِف ِحُي ِج ٍد ِع
َياَبيِن َءاَدَم ُخ ُذ وا ِز يَنَتُك ْم ْنَد ُك ِّل َمْس َو ُك ُلوا َو اْش َر ُبوا َو ال ُتْس ِر ُفوا ِإَّنُه ال ُّب اْلُمْس ِر َني
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap mesjid , makan dan minumlah,
dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.".(QS. Al-A`raf : 31)
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata bahwa yang dimaksud dengan perhiasan dalam
ayat ini maksudnya adalah pakaian yang menutup aurat.
Selain itu ada hadits nabi yang menegaskan kewajiban wanita memakai khimar pada saat
shalat.
5. Menghadap ke Kiblat
Tidak sah sebuah ibadah shalat manakala tidak dilakukan dengan menghadap ke kiblat.
Dalilnya adalah firman Allah SWT :
ِج ِد ِم ِم
اْلَمْس اَحْلَر ا َو َح ْيُث َم ا ُك ْنُتْم َفَو ُّلوا ُوُج وَه ُك ْم َش ْطَر ُه ِّل
َو ْن َح ْيُث َخ َر ْجَت َفَو َو ْجَه َك َش ْطَر
ِن ِم ِإ َّل ِذ ِل ِل
َظَلُم وا ْنُه ْم َفال ْخَتَش ْو ُه ْم َو اْخ َش ْو يِن َو ُأِلَّمِت ْع َم يِت َعَلْيُك ْم َئال َيُك وَن لَّناِس َعَلْيُك ْم ُح َّج ٌة ال ا يَن
َو َلَعَّلُك ْم َتْه َتُد وَن
"Dan dari mana saja kamu, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan
dimana saja kamu berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah
bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah
kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku . Dan agar Ku-sempurnakan ni'mat-Ku
atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk.(QS. Al-Baqarah : 150)
Pengecualian
Namun syarat harus menghadap ke kiblat ini tidak mutlak, karena masih ada beberapa
pengecualian karena ada alasan yang memang tidak mungkin dihindari.