Anda di halaman 1dari 3

Syarat Sah Shalat :

Sebagaimana dijelaskan di atas, syarat sah shalat adalah hal-hal yang harus
terpenuhi seseorang untuk mengerjakan shalat agar shalatnya menjadi sah hukumnya.
Diantaranya adalah :

1. Mengetahui Bahwa Waktu Sholat Sudah Masuk


Bila seseorang melakukan sholat tanpa pernah tahu apakah waktunya
sudah masuk atau belum, maka shalatnya itu tidak memenuhi syarat. Sebab
mengetahui dengan pasti bahwa waktu shalat sudah masuk adalah bagian dari
syarat sahnya shalat.
Bahkan meski pun ternyata sudah masuk waktunya, namun shalatnya itu
tidak sah lantaran pada saat shalat dia tidak tahu apakah sudah masuk waktunya
shalat atau belum.
Dasar keharusan adanya syarat ini adalah firman Allah SWT :

‫َّن ٱلَّص َلٰو َة َكاَنْت َع َلى ٱْلُم ْؤ ِمِنيَن ِكَٰت ًبا َّم ْو ُقوًتا‬

“…Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang di tentukan waktunya atas


orang-orang yang beriman.”(QS. An -Nisa : 103)

2. Suci dari Hadast Besar dan Kecil


Hadast Besar adalah Haid,Nifas,, dan Janabah. Dan untuk menghilangkan
hadast besar harus dengan mandi janabah. Sedangkan hadast kecil adalah
kondisi dimana seseorang tidak punya wudhu atau batal dari wudhu-nya.Dan
untuk mengangkat hadast kecil ini bisa di lakukan dengan berwudhu atau
bertayammum. Allah SWT berfirman :

‫َأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ۟ا ِإَذ ا ُقْم ُتْم ِإَلى ٱلَّص َلٰو ِة َفٱْغ ِس ُلو۟ا ُوُجوَهُك ْم َو َأْيِدَيُك ْم ِإَلى ٱْلَم َر اِفِق َو ٱْمَس ُحو۟ا ِبُر ُء وِس ُك ْم َو َأْر ُج َلُك ْم‬
‫ِإَلى ٱْلَكْع َبْيِن ۚ َو ِإن ُك نُتْم ُج ُنًبا َفٱَّطَّهُرو۟ا ۚ َو ِإن ُك نُتم َّم ْر َض ٰٓى َأْو َع َلٰى َس َفٍر َأْو َج ٓاَء َأَح ٌد ِّم نُك م ِّم َن ٱْلَغٓاِئِط َأْو َٰل َم ْس ُتُم‬
‫ٱلِّنَس ٓاَء َفَلْم َتِج ُدو۟ا َم ٓاًء َفَتَيَّمُم و۟ا َصِع يًدا َطِّيًبا َفٱْمَس ُحو۟ا ِبُو ُج وِهُك ْم َو َأْي ِد يُك م ِّم ْن ُهۚ َم ا ُيِريُد ٱُهَّلل ِلَيْج َع َل َع َلْيُك م ِّم ْن‬
‫َحَر ٍج َو َٰل ِكن ُيِر يُد ِلُيَطِّهَر ُك ْم َو ِلُيِتَّم ِنْع َم َت ۥُه َع َلْيُك ْم َلَع َّلُك ْم َتْشُك ُروَن‬
Artinya :Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan
shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu
junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali
dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak
memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih);
sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan
menyempurnakan nikmat-nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS Al-
Maidah : 06)

3. Suci Badan, Pakaian dan Tempat Shalat Dari Najis


Tidak sah seseorang shalat dalam keadaan badannya terkena Najis, atau
pakaiannya atau tempat shalatnya. Sebelum berwudhu, Wajiblah atasannya
untuk di hilangkan dari Najis supaya dapat di pakai untuk shalat. Dalil tentang
sucinya pakaian dari Najis terdapat di dalam Surah Al- Muddatsir : 4

‫َو ِثَياَبَك َفَطِّهْر‬


Artinya : “ Dan pakaianmu, bersihkanlah”. (QS. Al- Muddatsir :4)

4. Menutup Aurat
Tidak sah seseorang melakukan shalat bila auratnya terbuka, meski pun dia
shalat sendirian jauh dari penglihatan orang lain. Dalil tentang kewajiban
menutup aurat pada saat melakukan shalat adalah firman Allah SWT berikut ini:

‫ا َبِني آ َد َم ُخ ُذ وا ِز ي َنَتُك ْم ِع ْن َد ُك ِّل َمْس ِج ٍد َو ُك ُل وا ُتْس ِر ُفوا ۚ ِإَّن ُه اَل ُيِح ُّب‬

‫ا ْل ُمْس ِر ِفي َن َو ا ْش َر ُبوا َو اَل‬


Artinya : Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid,
makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan.

5. Menghadap Kiblat
Tidak sah sebuah ibadah shalat manakala tidak dilakukan dengan
menghadap kearah kiblat.
‫۟ا‬
‫َوِم ْن َح ْيُث َخ َر ْج َت َفَو ِّل َو ْج َهَك َش ْطَر ٱْلَم ْس ِج ِد ٱْلَحَر اِم ۚ َو َح ْيُث َم ا ُك نُتْم َفَو ُّلو ُوُجوَهُك ْم َش ْطَر ۥُه ِلَئاَّل َيُك وَن ِللَّناِس‬
‫َع َلْيُك ْم ُحَّج ٌة ِإاَّل ٱَّلِذ يَن َظَلُم و۟ا ِم ْنُهْم َفاَل َتْخ َش ْو ُهْم َو ٱْخ َش ْو ِنى َو ُأِلِتَّم ِنْع َم ِتى َع َلْيُك ْم َو َلَع َّلُك ْم َتْهَتُد وَن‬

Artinya: Dan dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah
Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah
wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali
orang-orang yang zalim diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada
mereka dan takutlah kepada-Ku (saja). Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku
atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk. (Al-Baqarah : 150).

Syarat Wajib Shalat


1. Beragama Islam
Seseorang harus beragama islam terlebih dahulu agar punya kewajiban
untuk melaksanakan shalat. Selama seseorang belum menjadi seorang muslim,
maka tidak ada beban kewajiban shalat baginya. Tidak ada konsekuensi
hukuman buat agama non muslimbila tidak mengerjakan shalat. Sedangkan
seorang muslim bila tidak melaksanakan shalat sangat berdosa.
2. Baligh
Seseorang anak kecil yang belum mengalami baligh tidak wajib
melaksanakan shalat. Dasarnya adalah sabda Rasulullah SAW :
Dari Ali radhiyallahu anhu dan Umar radhiyallahu anhu berkata bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Pena telah diangkat dari tiga orang, dari seorang
yang tidur hingga terjaga, dari seorang anak kecil hingga mimpi dan dari
seorang gila hingga waras. (HR. Ahmad, Abu Daud. Al-Hakim)
3. Berakal

Anda mungkin juga menyukai