Anda di halaman 1dari 39

Judul Asli:

‫شروط الصالة وأركانها وواجباتها‬


--------------------------------------------------
Penulis:
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v
--------------------------------------------------
Edisi Indonesia:

Syarat, Rukun, dan Wajib Shalat


Penerjemah:
Abdurrahman Rauf al-Maidany
--------------------------------------------------
Rabiul Akhir 1444 H
--------------------------------------------------
Dipublikasikan oleh:

Warisan Salaf
Website: www.WarisanSalaf.com
Telegram: https://t.me/warisansalaf
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v

z
✍ Syarat (sahnya) shalat ada 9, yaitu:

[1] Islam, [2] berakal, [3] tamyiz, [4] mengangkat hadas,


[5] hilangnya najis, [6] menutup aurat, [7] masuknya
waktu, [8] menghadap kiblat, [9] dan niat.

✍ Syarat Pertama: Islam

Lawannya adalah kufur. Seorang yang kafir, amalannya


akan tertolak walaupun ia melakukan berbagai amalan.
⇢ Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,
‫ﭽﮅ ﮆ ﮇ ﮈ ﮉ ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ‬
‫ﮎ ﮏﮐ ﮑ ﮒ ﮓ ﮔ ﮕ ﮖ‬
‫ﮗﮘ ﭼ‬
“Tidaklah pantas orang-orang musyrik itu

1
 Syarat, Rukun dan Wajib Shalat
memakmurkan masjid-masjid Allah, sedang mereka
mengakui bahwa mereka sendiri kafir. Itulah orang-
orang yang sia-sia pekerjaannya, dan mereka kekal di
dalam neraka.” (QS. At-Taubah: 17)

⇢ Dan firman-Nya,

‫ﭽﭲ ﭳ ﭴ ﭵ ﭶ ﭷ ﭸ ﭹ ﭺ ﭻ ﭼ‬
“Dan kami datangkan segala amal yang mereka
kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu
yang berterbangan.” (QS. Al-Furqan: 23)

✍ Syarat Kedua: Berakal

Lawannya adalah junun (hilang akal). Seorang yang


hilang akalnya (karena gila atau lainnya) maka pena
(catatan amal) diangkat darinya (tidak dikenai beban
syariat) hingga ia sadar. Dalilnya adalah hadits,
ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َّ َ َ ََ ْ َ َُ َْ َ ُ
‫ون َح َّت‬ َّ
ِ ‫ انلائِ ِم حت يستي ِقظ والمجن‬:‫رفِع القلم عن ثلث ٍة‬
َُ َ
‫ري َح َّت يبْلغ‬ َّ َ َ َ
ِ ‫ي ِفيق والص ِغ‬

2
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v

“Pena diangkat dari tiga (golongan): Seorang yang


tidur hingga bangun, hilang akal hingga sadar, dan
anak kecil hingga baligh.”

✍ Syarat Ketiga: Tamyiz

Lawannya adalah anak kecil. Batasan tamyiz adalah


tujuh tahun, kemudian ia diperintahkan untuk shalat
berdasarkan sabda beliau n,

ْ َ ََْ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ َ َّ ْ‫ك‬ُ َ ََْ ُ ُ


‫ش‬
ٍ ‫ع‬ ‫ل‬
ِ ‫ا‬‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫م‬‫وه‬ ‫ب‬ ‫اض‬
ِ ‫و‬ ‫ع‬
ٍ ‫ب‬ ‫س‬ِ ‫ل‬ ‫ة‬
ِ ‫ل‬ ‫الص‬ ِ ‫ب‬ ‫م‬ ‫مروا أبناء‬
َ َ ْ ْ ُ َ ْ َ ُ ِّ َ َ
‫اج ِع‬
ِ ‫وفرقوا بينهم ِف المض‬
“Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat
ketika berumur tujuh tahun. Pukullah mereka karena
(meninggalkan)nya ketika berumur sepuluh tahun. Dan
pisahkanlah tempat tidur di antara mereka.”

✍ Syarat Keempat: Terangkatnya hadas, yaitu


dengan berwudhu yang telah dikenal. Penyebab yang
mewajibkan wudhu adalah hadas.

3
 Syarat, Rukun dan Wajib Shalat
▣ Syarat (wudhu) ada sepuluh1, yaitu: [1] Islam, [2]
berakal, [3] tamyiz, [4] niat (berwudhu) dan berniat
tidak memutusnya hingga (wudhunya) selesai, [5]
tidak ada penyebab yang mewajibkannya2, [6] istinja’
atau istijmar sebelumnya3, [7] airnya suci, [8] airnya
boleh digunakan4, [9] menghilangkan apa yang dapat
menghalangi sampainya air ke kulit (anggota wudhu),
[10] masuknya waktu bagi orang yang tertimpa hadas
terus menerus5.

▣ Adapun yang fardhu dalam wudhu ada enam, yaitu:


1. Wudhu tidak sah kecuali terpenuhi 10 syaratnya.
2. Penyabab wudhu adalah hadas. Yaitu tidak ada hadas yang keluar
dari tubuh ketika sedang berwudhu. Apabila seseorang berwudhu
dalam keadaan angin masih keluar dari duburnya, maka wudhunya
tidak sah.
3. Yaitu bersuci setelah buang air kecil atau air besar. Apabila belum
bersuci, maka wudhunya tidak sah. Istinja’ adalah bersuci dengan
air, dan istijmar bersuci dengan batu atau benda lainnya yang dapat
membersihkan.
4. Air tersebut bukan didapat dari hasil rampasan atau berasal dari
yang haram.
5. Seperti wanita yang mengalami istihadhah atau seseorang yang
mengalami inkontinensia urin, yaitu tidak bisa menahan keluarnya
air kencing. Maka mereka wajib berwudhu setiap kali hendak shalat
di waktunya.

4
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v

[1] Membasuh wajah, termasuk juga berkumur dan


memasukkan air ke hidung. Batasan memanjangnya
mulai dari tempat tumbuhnya rambut sampai dagu,
dan batasan melebarnya adalah dari tepi daun telinga
sampai tepi daun telinga, [2] membasuh kedua tangan
hingga siku, [3] mengusap seluruh kepala termasuk juga
kedua telinga, [4] membasuh kedua kaki hingga mata
kaki, [5] berurutan6, [6] dan muwalah (bersambung,
tidak terputus)7.

⇢ Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,

‫ﭽﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘ‬
‫ﭙ ﭚ ﭛ ﭜ ﭝ ﭞ‬
‫ﭟ ﭠ ﭡﭢ ﭼ‬
6. Membasuh dan mengusap anggota wudhu secara berurutan
sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an. Mulai dari wajah, kedua
tangan sampai siku, kepala, dan kaki. Tidak membolak-baliknya,
seperti membasuh tangan terlebih dahulu kemudian membasuh
wajah, atau membasuh kaki kemudian mengusap kepala.
7. Yaitu berwudhu secara bersambung sebelum anggota wudhu yang
dibasuh sebelumnya kering.

5
 Syarat, Rukun dan Wajib Shalat
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu
hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu
dan tanganmu sampai dengan siku, dan usaplah
kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua
mata kaki” (QS. Al-Maidah: 6)

⇢ Dalil (wajib)nya berurutan adalah hadits,


ُ َ‫اب ْ َدأُوا ب َما بَ َدأ‬
‫اهلل بِ ِه‬ ِ
“Mulailah dengan apa yang Allah memulai darinya.”

⇢ Dalil (wajibnya) muwalah adalah hadits shahibul


lum’ah dari nabi n bahwasanya beliau melihat
seseorang yang di bagian kakinya ada seukuran
dirham tidak terbasuh air wudhu, maka beliau
memerintahkannya untuk mengulangi wudhunya.
Sedangkan yang wajib dalam wudhu8 adalah membaca
8. Penulis menyebutkan bahwa yang fardhu dalam wudhu ada enam
sedangkan yang wajib ada satu.
Apa perbedaan fardhu dan wajib? Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz
v menjelaskan dalam fatwanya, bahwa fardhu dan wajib adalah
sama. Orang yang melakukannya akan mendapat pahala dan yang
meninggalkannya akan berdosa.
Namun, sebagian ulama menggunakan istilah fardhu untuk sesuatu

6
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v

bismillah ketika ingat9.

▣ Pembatal wudhu ada delapan:


[1] Keluarnya sesuatu dari dua jalan, [2] keluarnya
benda najis dari badan, [3] hilangnya akal, [4]
menyentuh wanita dengan syahwat, [5] menyentuh
kemaluan dengan tangan baik kubul maupun dubur, [6]
makan daging unta, [7] memandikan mayit, [8] murtad
dari Islam -semoga Allah melindungi kita darinya-.
Syarat (shalat) kelima: Membersihkan najis dari
tiga hal: badan, pakaian, dan tempat shalat. Dalilnya
adalah firman Allah Ta’ala,

‫ﭽﯖ ﯗ ﯘ ﭼ‬
“Dan pakaianmu, bersihkanlah.” (QS. Al-Mudatsir: 4)

yang memiliki dalil yang jelas dan kuat, seperti shalat, zakat, puasa,
haji, dll. Sedangkan wajib untuk sesuatu yang kualitas dalilnya di
bawah itu. (Fatawa)
9. Mayoritas ulama berpendapat bahwa membaca “bismillah” adalah
sunnah. Sebagiannya berpendapat wajib. Sebagai bentuk kehati-
hatian maka hendaknya dibaca. Jika lupa, maka wudhunya sah.

7
 Syarat, Rukun dan Wajib Shalat
Syarat keenam: Menutup aurat. Para ulama telah
bersepakat atas batalnya shalat seseorang yang
telanjang. Batasan aurat bagi laki-laki mulai dari pusar
sampai lutut, (auratnya) budak wanita juga sama.
Sedangkan wanita merdeka, semua badannya adalah
aurat kecuali wajahnya. Dalilnya adalah firman Allah
Ta’ala,

‫ﭽﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ ﭘﭼ‬
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di
setiap (memasuki) masjid.” (QS. Al-A’raf: 31) Yaitu,
setiap kali hendak shalat.

Syarat Ketujuh: Masuknya waktu. Dalilnya dari


sunnah adalah hadits Jibril q bahwasanya ia
mengimami Nabi n di awal waktu dan di akhirnya.
Kemudian Jibril berkata,
ْ َ ْ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ ُ َ َّ ُ َّ َ ُ َ
‫ي‬
ِ ‫يا ممد! الصلة بي هذي ِن الوقت‬
“Wahai Muhammad, shalat dilakukan di antara dua
waktu ini.”

8
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v

⇢ Dan firman Allah Ta’ala,


‫ﭽﮢ ﮣ ﮤ ﮥ ﮦ ﮧ ﮨ ﮩ ﭼ‬
“Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang
ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”
(QS. An-Nisa: 103)

Yaitu diwajibkan pada waktu-waktunya.

⇢ Dan dalil waktu-waktunya adalah firman Allah Ta’ala,

‫ﭽ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ ﭱ ﭲ ﭳ ﭴ ﭵﭶ ﭷ‬
‫ﭸﭹ ﭺ ﭻﭼﭼ‬
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir
sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat)
subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh
malaikat).” (QS. Al-Isra: 78)

Syarat Kedelapan: Menghadap kiblat. Dalilnya


adalah firman Allah Ta’ala,

‫ﭽ ﮜ ﮝ ﮞ ﮟ ﮠ ﮡﮢ ﮣ ﮤ ﮥﮦ‬

9
 Syarat, Rukun dan Wajib Shalat
‫ﮧ ﮨ ﮩ ﮪ ﮫﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ‬
‫ﮱ ﯓﯔ ﭼ‬
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah
ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu
ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke
arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada,
palingkanlah mukamu ke arahnya.” (QS. Al-Baqarah:
144)

Syarat Kesembilan: Niat. Tempatnya di dalam hati


dan melafadzkannya adalah bid’ah. Dalilnya adalah
hadits,
َ ْ ِّ ُ َ َّ َ َ ْ َ َّ
َ‫ال ْع َم ُال بانلِّي‬
‫ئ َما ن َوى‬ ‫ر‬
ٍ ِ ‫ام‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬
ِ ِ ِ ‫ن‬‫إ‬‫و‬ ‫ات‬ ِ ‫ِإنما‬
“Sesungguhnya amal perbuatan tergantung niatnya.
Dan setiap orang akan mendapat sesuai apa yang dia
niatkan.”

❀❀❀

10
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v

RUKUN-RUKUN SHALAT
◉ Rukun shalat ada empat belas, yaitu:

1. Berdiri ketika mampu,

2. Takbiratul ihram,

3. Membaca al-Fatihah,

4. Rukuk,

5. Bangkit dari rukuk,

6. Sujud di atas tujuh anggota sujud,

7. Bangkit darinya,

8. Duduk di antara dua sujud,

9. Tumakninah pada seluruh rukun (shalat),

10. Berurutan,

11
 Syarat, Rukun dan Wajib Shalat
11. Tasyahud akhir,

12. Duduk tasyahud akhir,

13. Shalawat kepada nabi n,

14. Dua salam.

✔ Pertama: Berdiri ketika mampu. Dalilnya adalah


firman Allah Ta’ala,

‫ﭽﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭖ ﭗ‬
‫ﭘﭙﭼ‬
“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah)
shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam
shalatmu) dengan khusyu’.” (QS. Al-Baqara: 238)

✔ Kedua: Takbiratul ihram. Dalilnya adalah hadits,


ُ ‫ َو َتْليلُ َها التَّ ْسل‬،‫ري‬
‫يم‬ ُ ‫كب‬ْ َّ َ ُ ْ َ
ِ ِ ِ ‫ت ِريمها اتل‬
“Pembukanya adalah takbir dan penutupnya adalah
salam.”

12
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v

⇢ Kemudian membaca doa istiftah. Hukumnya adalah


sunnah, yaitu ucapan,
َ ُّ َ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َّ ُ َّ َ َ َ ْ ُ
‫ارك اسمك َوتعال جدك‬ ‫سبحانك اللهم و ِبم ِدك وتب‬
َ ُْ َ ََ ََ
‫يك‬ ‫ول إِل غ‬
Subhaanakalloohumma wa bihamdika wa
Tabaarakasmuka wa Ta’aala jadduka walaa ilaaha
ghairuka

“Mahasuci Engkau, ya Allah! Aku memujiku,


Mahaberkah nama-Mu, Mahatinggi keagungan-Mu,
dan tidak ada tuhan yang hak selain-Mu.”

↳ Makna “Mahasuci Engkau, ya Allah” yaitu aku


menyucikan-Mu dengan penyucian yang layak dengan
keagungan-Mu.

↳ “Aku memujimu” yaitu aku menyanjungmu.

↳ “Mahaberkah nama-Mu” yaitu berkah didapat


dengan mengingat-Mu.

↳ “Mahatinggi keagungan-Mu” yaitu Mahamulia

13
 Syarat, Rukun dan Wajib Shalat
keagungan-Mu.

↳ “Tidak ada tuhan (yang hak) selain-Mu.” Yaitu tidak


ada sesembahan di bumi dan di langit yang benar
selain-Mu, ya Allah!
َّ ‫الش ْي َطان‬
َّ َ ُ ُ َ
‫يم‬
ِ ‫ج‬ِ ‫الر‬ ِ ‫ِن‬
‫م‬ ِ ‫هلل‬ ‫ا‬ِ ‫أع‬
‫ب‬ ‫وذ‬
“Aku berlindung kepada Allah dari setan yang
terkutuk.”

↳ Maknanya adalah, “Aku berlindung kepada-Mu, ya


Allah!”

↳ “Dari setan yang terkutuk.” Yang disingkirkan dan


dijauhkan dari rahmat Allah. Dia (setan) tidak akan
membahayakan agama dan duniaku.

⇉ Membaca al-Fatihah adalah rukun pada setiap


rakaat sebagaimana dalam hadits,

‫اب‬َ‫َل َص َل َة ل َم ْن ل َ ْم َي ْق َرأْ ب َفاتَة الْكت‬


ِ ِ ِ ِ ِ ِ
“Tidak ada shalat bagi seorang yang tidak membaca

14
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v

surat al-Fatihah.” Al-Fatihah adalah ummul quran.

[Makna Surat al-Fatihah]

‫ﭽﭑ ﭒ ﭓ ﭔ ﭕ ﭼ‬
“Dengan nama Allah Maha pengasih Maha penyayang”

Yaitu aku memohon berkah dan pertolongan-Mu.

‫ﭽﭖ ﭼ‬
“Alhamdu” adalah pujian.

Huruf alif dan lam (pada ALhamdu) bermakna istighraq,


yaitu segala puji-pujian (hanya milik Allah).

Adapun keindahan semata seperti kecantikan dan


yang semisalnya, pujian untuk hal tersebut dinamakan
dengan madh (sekadar pujian) bukan hamd (pujian
yang diiringi kecintaan dan pengagungan).

‫ﭽﭘ ﭙ ﭼ‬
“Rabbul ‘alamin (Rabb alam semesta)”

15
 Syarat, Rukun dan Wajib Shalat
Makna Rabb adalah Dzat yang disembah, Yang
mencipta, memberi rejeki, memiliki, dan mengatur
seluruh makhluk dengan berbagai kenikmatan.

‫ﭽﭙ ﭼ‬
“al-’Alamin (alam semesta)”

Segala sesuatu selain Allah adalah alam. Dia adalah


Rabb seluruh (alam).

‫ﭽﭛ ﭼ‬
“Ar-Rahman (Maha Pengasih)”

Kasih sayang yang luas yang diberikan kepada seluruh


makhluk.

‫ﭽﭜ ﭼ‬
“Ar-Rahiim (Maha Penyayang)”

Kasih sayang yang khusus diberikan kepada orang-

16
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v

orang beriman saja, dengan dalil firman Allah Ta’ala,

‫ﭽﰑ ﰒ ﰓ ﭼ‬
“Dan Dia terhadap orang-orang yang beriman Maha
Penyayang.” (QS. Al-Ahdzab: 45)

‫ﭽﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭼ‬
“Maliki Yaumiddin (Yang Menguasai hari pembalasan)”
Yaitu hari pembalasan dan hisab, dimana setiap orang
akan dibalas dengan sebab amalannya. Jika amalannya
baik, balasanya akan baik. Jika amalannya jelek,
balasannya juga jelek. Dalilnya adalah firman Allah
Ta’ala,

‫ﭽﮝ ﮞ ﮟ ﮠ ﮡ ﮢ ﮣ ﮤ ﮥ ﮦ ﮧ ﮨ‬
‫ﮩ ﮪ ﮫ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯﮰ ﮱ ﯓ ﯔ ﯕ ﭼ‬
“(Yaitu) hari (ketika) seseorang tidak berdaya sedikit
pun untuk menolong orang lain. Dan segala urusan

17
 Syarat, Rukun dan Wajib Shalat
pada hari itu dalam kekuasaan Allah.” (QS. Al-Infithar:
17-19)

Dan hadits Nabi n bersabda,


‫اج ُز َم ْن‬ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ ِّ‫كي‬ َ ْ
ِ ‫ والع‬،‫س من دان نف َسه وع َ ِمل لِما ْب َعد المو ِت‬ ‫ال‬
َ َ َّ َ َ َ َ َ ُ َ َْ َََْ
‫هلل الم ِان‬
ِ ‫أتبع نفسه هواها وتمن ع ا‬
“Orang yang cerdas adalah orang yang menundukkan
hawa nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah
kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah
yang jiwanya mengikuti hawa nafsunya dan banyak
berangan-angan kepada Allah (tanpa amalan).”

‫ﭽﭢ ﭣ ﭼ‬
“Iyyaka na’budu (hanya kepada-Mu kami beribadah)”
Kami tidak beribadah kepada selain-Mu.

▣ Ini adalah perjanjian antara seorang hamba dengan


Rabbnya bahwa dia tidak akan beribadah kecuali hanya
kepada-Nya.

‫ﭽﭤ ﭥ ﭼ‬

18
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v

“Waiyyaka nasta’in (dan hanya kepada-Mu kami


memohon pertolongan)”

▣ Ini adalah perjanjian antara hamba dan Rabbnya


bahwa dia tidak meminta bantuan kepada seorang pun
selain Allah.

‫ﭽﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﭼ‬
“Ihdinash shirathal mustaqim (tunjukilah kami jalan
yang lurus)”

↳ Makna “ihdina (tunjukilah kami)” yaitu tunjukilah,


bimbinglah, dan kokohkanlah kami.

↳ “Shirath (jalan)” yaitu “Islam”, ada juga yang


menafirkan “Rasulullah”, ada juga yang menafsirkan
“al-Qur’an”. Semua tafsiran tersebut adalah benar10.

↳ Dan “mustaqim (yang lurus)” yaitu jalan yang tidak


ada kebengkokan padanya.

10. Jalan yang lurus adalah Islam, Rasulullah, dan al-Qur’an.


Barangsiapa mengikutinya maka ia berjalan di atas jalan yang lurus.

19
 Syarat, Rukun dan Wajib Shalat
‫ﭽﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭼ‬
“Shirathal ladzina an’amta ‘alaihim (yaitu jalannya
orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada
mereka)”

Yaitu jalannya orang-orang yang telah diberi nikmat


kepada mereka. Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,

‫ﭽﭹ ﭺ ﭻ ﭼ ﭽ ﭾ ﭿ ﮀ ﮁ ﮂ‬
‫ﮃ ﮄ ﮅ ﮆ ﮇﮈ ﮉ‬
‫ﮊﮋﮌﭼ‬
“Dan barang siapa mentaati Allah dan Rasul(Nya),
mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang
yang diberi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para
shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-
orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-
baiknya.” (QS. An-Nisa : 69)

20
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v

‫ﭽﭯ ﭰ ﭼ‬
“Ghairil maghdhubi ‘alaihim (bukan jalannya orang-
orang yang dimurkai atas mereka)”

Mereka adalah orang-orang Yahudi. Mereka memiliki


ilmu namun tidak diamalkan.

▣ (Dalam ayat ini) kamu sedang memohon agar


dijauhkan dari jalannya mereka.

‫ﭽﭲ ﭳ ﭼ‬
“Waladh dhallin (dan bukan jalannya orang-orang
yang sesat)”

Mereka adalah orang-orang Nashara. Mereka beribadah


kepada Allah di atas kebodohan dan kesesatan.

▣ (Dalam ayat ini) kamu sedang memohon agar


dijauhkan dari jalannya mereka.

⇢ Dan dalilnya orang-orang yang sesat adalah,

21
 Syarat, Rukun dan Wajib Shalat
‫ﭽﮓ ﮔ ﮕ ﮖ ﮗ ﮘ ﮙ ﮚ ﮛ ﮜ ﮝ ﮞ‬
‫ﮟﮠﮡ ﮢﮣﮤﮥﮦﮧ ﮨﮩ‬
‫ﮪ ﮫﮬﮭﮮﮯﮰﮱ ﯓﯔﭼ‬
“Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan
kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi
perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia
perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan
mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-
baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur
terhadap ayat-ayat Rabb mereka dan (kufur terhadap)
perjumpaan dengan-Nya, maka hapuslah amalan-
amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu
penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat.”
(QS. Al-Kahfi: 103)

⇢ Dan hadits Nabi n,

َّ ُ ْ َّ ُ ْ ُ َ َ َ َ َ َ ‫َ َلتَّب ُع َّن َس‬


‫ن َم ْن [كن] قبْلك ْم َحذ َو القذ ِة بِالقذ ِة َح َّت‬ ِ
َ ُ َ َ ُ َ ُ ُ ُ ْ َ َ َ ٍّ َ َ ْ ُ ُ َ َ ْ َ
،‫هلل‬
ِ ‫ يا رسول ا‬:‫ قالوا‬،‫لو دخلوا جحر ضب لخلتموه‬

22
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v

َ َ َ َ َ َّ َ َ ُ َ ْ
!‫ ف َم ْن‬:‫ارى؟ قال‬ ‫الهود وانلص‬
“Sungguh, kalian akan mengikuti jalannya orang-orang
sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal. Sampai
seandainya mereka masuk ke dalam lubang biawak
niscaya kalian akan ikut masuk ke dalamnya.”

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah


mereka adalah orang-orang Yahudi dan Nashara?”

Beliau menjawab, “Siapa lagi (kalau bukan mereka).”


(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

⇢ Hadits kedua,
َََْ ًَْ َ ْ َ َ ْ ََ ُ ُ ْ َََْ
‫ت‬ ِ ‫ َوافتق‬،‫ت الَهود ع إِحدى َوسب ِعني فِرقة‬ ِ ‫افتق‬
ُ ُ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ ً َ ْ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َّ
‫تق ه ِذ ِه ال َّمة‬ِ ‫ وستف‬،‫ي وسب ِعني ِفرقة‬ ِ ‫انلصارى ع اثنت‬
َْ ُ ً َ َ َّ َّ َُّ ُ ً َ ْ َ ْ َ َ ََ ََ
:‫ قلنا‬،‫احدة‬ ِ ‫ار إِل و‬
ِ ‫انل‬ ‫ف‬ِ ‫ا‬ ‫ه‬ ‫ك‬ ،‫ة‬ ‫ق‬ ‫ر‬ ‫ف‬
ِ ‫ني‬ ‫ع‬
ِ ‫ب‬‫س‬‫و‬ ‫ث‬ٍ ‫ل‬ ‫عث‬
َْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َُ َ َ ْ َ
‫ من كن ع ِمث ِل ما أنا علي ِه‬:‫هلل؟ قال‬ ِ ‫من ِه يا رسول ا‬
.‫ح ِاب‬َ ‫َوأَ ْص‬

23
 Syarat, Rukun dan Wajib Shalat
“Orang-orang Yahudi berpecah belah menjadi 71
golongan. Orang-orang Nashara berpecah belah
menjadi 72 golongan. Dan akan berpecah belah umat
ini menjadi 73 golongan, semuanya di neraka kecuali
satu (golongan).”

Kami bertanya, “Siapakah satu golongan itu, wahai


Rasulullah?”

Beliau menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang


berada di atas jalanku dan (jalannya) para sahabatku.”

❀❀❀

✔ (Rukun shalat berikutnya adalah):

4. Rukuk,

5. Bangkit darinya (i’tidal)

6. Sujud di atas 7 anggota sujud.

7. Bangkit dari sujud.

8. Duduk di antara dua sujud.

24
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v

⇢ Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,

‫ﭽﮕ ﮖ ﮗ ﮘ ﮙﭼ‬
“Wahai orang-orang yang beriman, rukuk dan sujudlah
kalian.” (QS. Al-Hajj: 77)

⇢ Dan hadits Nabi n,


ُ ْ َ َ ُ َْ َْ ُ ْ ُ
‫ج َد َع َسبْ َع ِة أعظ ٍم‬ ‫أ ِمرت أن أس‬
“Aku diperintahkan untuk sujud di atas 7 tulang
(anggota sujud).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

✔ (Rukun berikutnya adalah:)

9. Thumakninah pada seluruh rukun.

10. Tertib (berurutan) di antara rukun-rukun.

⇢ Dalilnya adalah hadits seorang yang tidak baik


shalatnya. Dari Abu Hurairah z ia berkata,

“Ketika kami sedang duduk di sisi Nabi n, datanglah


seseorang, kemudian dia mengerjakan shalat. Setelah

25
 Syarat, Rukun dan Wajib Shalat
selesai ia pun berdiri dan mengucapkan salam kepada
Nabi n. Lantas beliau bersabda, “Kembalilah. Ulangi
lagi shalatmu, karena kamu belum shalat.’”

Maka ia mengulanginya sebanyak tiga kali. Kemudian


ia berkata, ‘Demi Yang mengutusmu dengan kebenaran
sebagai Nabi. Aku tidak bisa shalat lebih baik lagi maka
ajarilah aku.’

Maka Nabi n bersabda,

َ‫ك ِمن‬ َ َ َ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ َّ ُ ْ ِّ َ َ َ َّ َ َ ُْ َ
‫ ثم اقرأ ما تيس مع‬،‫ت إِل الصل ِة فكب‬ ‫إِذا قم‬
َ َ ْ َ َّ َ ْ َ ْ َّ ُ ً َ َّ َ ْ َ َّ َ ْ َ ْ َّ ُ
‫ ثم ارفع حت تعت ِدل‬،‫ ثم اركع حت تطم ِئ را ِكعا‬،‫آن‬ ْ ُْ
ِ ‫القر‬
‫ئ‬ ْ ‫ ُث َّم‬،‫ئ َساج ًدا‬
َّ ‫ار َف ْع َح َّت َت ْط َم‬ َّ ‫ج ْد َح َّت َت ْط َم‬ُ ‫اس‬ ْ ‫ ُث َّم‬،‫قَائ ًما‬
ِ ِ ِ ِ
َِّ ُ َ َ َ َ َ ْ ْ ُ
‫ ث َّم اف َعل ذلِك ِف صلتِك كها‬،‫َجال ِ ًسا‬
“Apabila kamu berdiri untuk melaksanakan shalat,
maka bertakbirlah. Kemudian bacalah apa yang mudah
bagimu dari al-Qur’an, kemudian rukuklah hingga
kamu tumakninah ketika rukuk, kemudian bangkitlah
hingga kamu berdiri lurus, kemudian sujudlah hingga

26
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v

kamu tumakninah ketika sujud, kemudian bangkitlah


hingga kamu tumakninah ketika duduk. Dan lakukanlah
seperti itu di dalam semua (raka’at) shalatmu.” (HR. Al-
Bukhari dan Muslim)

❀❀❀

✔ [Rukun shalat berikutnya adalah]:

✔ [Tasyahud akhir]

Dan tasyahud akhir adalah rukun yang fardhu,


sebagaimana dalam hadits Ibnu Mas’ud z, ia
berkata, “Sebelum bacaan tasyahud difardhukan
kepada kami, dahulu kami mengucapkan,

َ َ َ ْ َ َ ُ َ َّ َ َ ُ َ َّ
َ‫ع اهلل م ْن عب‬
‫بيل َو ِميك ِئيل‬
ِ ‫ج‬
ِ ‫ع‬ ‫م‬‫ل‬ ‫الس‬ ،‫ه‬
ِ ‫د‬
ِ ‫ا‬ ِ ِ ِ ‫السلم‬
Assalaamu ‘alallaahi min ‘ibaadihIi, assalaamu ‘alaa
Jibriil wa Miikaiil

“Semoga kesejahteraan atas Allah dari para hamba-


Nya. Semoga kesejahteraan atas Jibril dan Mikail.”

27
 Syarat, Rukun dan Wajib Shalat
Maka Nabi n bersabda, “Janganlah kalian
mengucapkan, ‘Semoga kesejahteraan atas Allah,
karena Allah adalah as-Salam. Akan tetapi ucapkanlah,

َ ُّ َ َ ْ َ َ ُ َ َّ ُ َ ِّ َّ ُ َ َّ ُ َ َّ
‫ السلم عليك أيها‬،‫ َوالصل َوات َوالطيبات‬،ِ‫حيات هلل‬ ِ ‫اتل‬
َ َ ْ َ
َ َ َ ُ َّ ُ َ َ ُ َ ُ َ ْ
ِ‫ السلم علينا َوع عِبا ِد اهلل‬،‫ب َو َرحة اهللِ َوب َركته‬ ُّ َّ‫انل‬
ِ
َ ُ َّ َ ُ َ ْ َ َ ُ
ُ‫م َّم ًدا َع ْب ُده‬ َّ َ ْ َ ُ َ َْ َ َّ
‫ وأشهد أن‬،‫ أشهد أن ل هلإ إِل اهلل‬،‫ال ِني‬ ِ ‫الص‬
ُ ُ َ َ
ُ‫ول‬ ‫ورس‬
At-tahiyyaatu lillaah, was Shalawaatu wat thayyibaat,
assalaamu ‘alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi
wa barakaatuh, assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa
ibaadillaahis shaalihiin.

Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna


Muhammadan ‘abduhuu wa rasuuluh.”

“Segala penghormatan hanya milik Allah, demikian


pula segala doa dan kebaikan. Semoga kesejahteraan
tercurah atasmu, wahai Nabi, demikian pula rahmat

28
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v

dan berkah Allah. Semoga kesejahteraan tercurah atas


kami dan para hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi
bahwa tidak ada sesembahan yang hak kecuali Allah
dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba
dan Rasul-Nya.”

▣ [Penjelasan Lafazh Tasyahud]

↳ “At-Tahiyyaat” adalah segala bentuk penghormatan


hanya milik dan hak Allah. Seperti membungkuk,
rukuk, sujud, terus menerus mendiami suatu tempat,
dan seluruh perbuatan untuk mengagungkan Rabb
alam semesta adalah milik Allah. Barang siapa
memalingkannya untuk selain Allah, dia musyrik dan
kafir.

↳ “Shalawat” maknanya adalah seluruh doa. Ada yang


mengatakan shalat lima waktu.

↳ “Ath-Thayyibat lillah (semua kebaikan milik Allah)”


Allah Mahabaik, tidak menerima dari ucapan dan
perbuatan kecuali yang baik.

29
 Syarat, Rukun dan Wajib Shalat
↳ “Semoga kesejahteraan atasmu, wahai Nabi,
demikian pula rahmat dan berkah Allah” Yaitu kamu
mendoakan untuk Nabi dengan keselamatan, rahmat
dan berkah. Seorang yang didoakan maka tidak boleh
dipanjatkan doa kepadanya disamping juga berdoa
kepada Allah.

↳ “Semoga kesejahteraan tercurah atas kami dan para


hamba Allah yang shalih” Yaitu kamu mendoakan
kesejahteraan untukmu dan seluruh hamba yang shalih
di langit dan di bumi.

↳ “Salam (kesejahteraan” adalah doa.

↳ “Para hamba Allah yang shalih” Mereka didoakan


maka tidak boleh dimintai doa disamping juga meminta
kepada Allah.

↳ “Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang


hak kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan Rasul-Nya” Yaitu kamu bersaksi
dengan penuh yakin bahwa tidak ada yang diibadahi
di bumi dan di langit dengan benar kecuali Allah. Dan

30
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v

bersaksi (dengan penuh yakin) bahwa Muhammad


adalah utusan Allah. Beliau adalah hamba yang tidak
boleh disembah, dan Rasul yang tidak boleh didustakan.
Beliau wajib ditaati dan diikuti, Allah memuliakan
beliau dengan ubudiyyah.

⇢ Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala,

‫ﭽﯔ ﯕ ﯖ ﯗ ﯘ ﯙ ﯚ ﯛ ﯜ ﭼ‬
Mahasuci Dzat yang telah menurunkan al-Furqan (al-
Qur’an) kepada hamba-Nya agar ia menjadi pemberi
peringatan bagi alam semesta.” (QS. Al-Furqan: 1)

َ َ َ ْ َّ َ َ َ َّ َ ُ
َ ‫ع إبْ َراه‬ َ َ َ َّ َ ُ َ َ ِّ َ
‫ِيم‬ ِ ‫آل مم ٍد كما صليت‬ ِ ‫امهلل صل ع مم ٍد وع‬
ٌ َ ٌ َ َ َّ َ َ ْ ََ َ
‫ميد‬ ِ ‫آل إِبراهِيم إِنك حِيد‬ِ ‫وع‬
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali
Muhammad. Kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa
aali Ibraahiim. Innaka Hamiidun Majiid.

Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan

31
 Syarat, Rukun dan Wajib Shalat
keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah
bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau Maha terpuji dan Mulia.

↳ Makna “Allah bershalawat” adalah Dia menyanjung


hamba-Nya di hadapan majelis tertinggi (majelisnya
malaikat). Sebagaimana disebutkan al-Bukhari dalam
Shahihnya dari Abul ‘Aliyah, beliau berkata,
َْ َْ َ ْ َ َ ُ َ ُ َ َ
‫ ثنَاؤ ُه َع عبْ ِدهِ ِف ال َمل ِ الع‬:‫هلل‬
ِ ‫صلة ا‬
“Shalawat Allah (kepada hamba)” adalah Dia
menyanjung hamba-Nya di hadapan majelis tertinggi.
Ada juga yang mengatakan maknanya adalah rahmat.
Namun yang benar adalah makna pertama.
Sedangkan makna “shalawat dari malaikat” adalah
permohonan ampunan (yaitu Malaikat memohonkan
ampunan untuk para hamba). Adapun shalawat dari
manusia adalah doa.
Ucapan,
ْ ََ
... ‫ارك‬
ِ ‫وب‬

32
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v

Wa baarik [‘alaa Muhammad dst]

“Dan berkahilah …” dan seterusnya adalah sunnah-


sunnah ucapan dan perbuatan11

❀❀❀

▣ Kewajiban-Kewajiban (Shalat) ada delapan,


yaitu:

1. Semua takbir selain takbiratul ihram.

2. Ucapan,
َ ْ َ ِّ َ َ َ ْ ُ
‫يم‬
ِ ‫ب الع ِظ‬ ‫سبحان ر‬
Subhaana Rabbiyal ‘Azhiim

“Mahasuci Rabbku yang Mahaagung” ketika rukuk,

3. ucapan,
ُ‫اهلل ل َِم ْن َح َِده‬
ُ ‫َسم َع‬
ِ

11. Maksudnya adalah: yang merupakan rukun shalat adalah bacaan


tasyahud sampai ucapan dua kalimat syahadat saja. Adapun shalawat
ibrahimiyah maka hukumnya sunnah.

33
 Syarat, Rukun dan Wajib Shalat
Sami’allaahu liman hamidah

“Allah mendengar orang yang memujinya” bagi imam


dan yang shalat sendirian.

4. Ucapan,
ُ ْ َ ْ َ َ َ َ َّ َ
‫المد‬ ‫ربنا ولك‬
Rabbanaa wa lakal hamdu “Wahai Rabb kami, bagi-
Mu segala pujian” bagi semua orang yang shalat.

5. Ucapan,
َ ْ َ ْ َ ِّ َ َ َ ْ ُ
‫ب الع‬ ‫سبحان ر‬
Subhaana Rabbiyal A’laa “Mahasuci Rabbku yang
Mahatinggi” ketika sujud.

6. Ucapan,
ْ ِّ
‫َرب اغ ِف ْر ِل‬
Rabbigh firlii “Wahai Rabbku, ampunilah aku” ketika
duduk di antara dua sujud.

34
Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab v

7. (bacaan) tasyahud awal dan,

8. duduk tasyahud awal.

❀❀❀
☞ Rukun (shalat) jika ditinggalkan karena lupa atau
sengaja, shalatnya batal karena meninggalkannya.

☞ Sedangkan Wajib (shalat) jika ditinggalkan karena


sengaja, shalatnya batal. Adapun jika karena lupa,
dapat diperbaiki dengan sujud sahwi. Wallahu a’lam.

❀❀❀

..................................

▣ Tambahan keterangan di catatan kaki kami sarikan


dari syarah Syaikh Abdul Aziz bin Baaz v

35
 Syarat, Rukun dan Wajib Shalat

Catatan:
................................................................................
................................................................................
................................................................................
................................................................................
................................................................................
................................................................................
................................................................................
................................................................................
................................................................................
................................................................................
................................................................................
................................................................................
................................................................................
................................................................................
................................................................................

36

Anda mungkin juga menyukai