Anda di halaman 1dari 9

KEBENARAN NEGERI SABA

Teori KH. Fahmi Basya


Kebenaran adanya Jejak Nabi Sulaiman di tanah Jawa yang berjarak waktu 30-an
Abad lebih dan sekitar misteri Candi Borobudur sebagai ‘arsy Ratu Saba’yang dipindahkan
Jinn dalam semalam seperti diinspirasi oleh ayat Al-Qur’an terutama surah An-Naml
masih dipertanyakan. Banyak pihak yang tidak setuju dengan pemikiran yang telah
ditancapkan FB (KH. Fahmi Basya).
Fakta-fakta ayat Al-Qur’an yang difahami secara simbolik berisi simbol-simbol
matematis atas budaya penciptaan alam seisinya, menurut FB yang lulusan Matematika
MIPA UI tahun 1983, Dosen Matematika UIJ dan Dewan Pakar ICMI Jakarta Barat (2004)
ini, terdapat tiga belas alasan mengapa Negeri Saba terletak di Indonesia dan bukan di
Negeri Yaman seperti dipercaya ahli mufassir Al-Qur’an. Keseluruh bukti tentang Negeri
Saba menurutnya bisa ditemui di Pulau Jawa, mengarah keberadaan Ratu Boko
dengan Borobudur-nya.i
Analisis khusus FB sejak tahun 1982 melahirkan beberapa buku seperti Matematika
Al-Quran (2003) dan Sejuta Fenomena Al-Qur’an (2008). Ia menyimpulkan:
 Pertama, bahwa penjelasan QS 27:22 tentang negeri Saba tidak ditemukan di
Yaman, sedangkan bukti tersebut ditemukan di Pulau Jawa (Wana Saba).
 Kedua, arti kata saba (sabun) tidak ditemukan nama Sabun di Yaman, sedang arti
lain kata saba (hutan) juga tidak ditemukan disana. QS 27:24 ‘Untuk Saba pada tempat
mereka ada ayat, dua hutan sebelah kanan dan kiri’.ii
 Ketiga, kandungan ayat QS 27:24 ’…dan aku dapati dia dan kaumnya bersujud kepada
matahari dari selain Allah’. Di dalam sejarah tak ditemukan sebuah tempat di Yaman
yang masyarakatnya bersujud kepada matahari, sedangkan di Pulau Jawa berlokasi
di Komplek Ratu Boko dengan beberapa bukti pendukung.iii
 Keempat, Bukti itu seperti (27:40) adanya bangunan (’arsy) yang dipindahkan
ke suatu Lembah berjarak terbang burung dalam waktu singkat. Tentang siapa yang
memindahkan dan bagaimana dipindahkan, tafsir ayat tersebut mengisahkan yang
memindah singgasana Ratu Saba adalah JINN IFRID, yang selesai sebelum Nabi
Sulaiman mengerlingkan mata. FB menerangkan, terdapat peran JINN dalam
realisasi ruang waktu disini, bahwa makhluk ini memiliki syarat ilmiah
1
memindahkan arsy Saba tersebut ke Lembah Semut. Berdasar hukum kecepatan
cahaya, makhluk Jinn mampu dengan mudah dan super cepat memindahkan suatu
bangunan. Diketahui peristiwa seperti ini bukan tidak pernah ada, bahkan terjadi
pula di belahan bumi lain. Demikian pula relativitas pemahaman manusia akan
membatasi kebenaran nash ini.
 Kelima, menurut FB, lokasi kabar dalam QS 6:67 ada ditemukan sisa-sisa dan
tandanya di Komplek Ratu Boko yang berjarak 36 Km dari Bukit Stumbu tenggara
Borobudur. Di lembah Stumbu inilah arsy Saba tersebut dipindahkan sebagai
kini dikisahkan RAKYAT (34:19) sebuah Candi BOKO dan Borobudur. Mereka
kerjakan untuknya apa yang ia kehendaki dari gedung-gedung yang tinggi dan Patung-
patung dan Piring-piring seperti kolam dan kuali-kuali yang tetap (34:13).
 Keenam, ayat tentang SABA QS 34:16 ’dan sesuatu yang disebut Sidrin Qolil ’ masih
ditemukan bukti sedikit itu pada Gerbang Ratu Boko dan Serpihan Stupa Candi
Borobudur.iv
 Ketujuh, ayat 34:16 ’…dengan dua kebun yang mempunyai rasa buah pahit’ bisa
ditemukan Pulau Jawa. Makna buah Maja yang Pahit seperti ini lagi-lagi tidak
ditemukan di Negeri Yaman, bagi teori yang menyebut lokasi sejarah SABA.
 Kedelapan, peristiwa besar yang disebut dalam QS 34:16 tentang
adanya BANJIR yang merubah peta dataran Asia dengan adanya Palung
Sunda. Maka kami menjadikan mereka buah mulut dan kami hancurkan mereka
sehancur-hancurnya.
 Kesembilan, ini terdapat pada QS 34:19. Menurut FB, peristiwa banjir dahsyat
tersebut menyebabkan wilayah SABA hancur menjadi berpulau-pulau, belum
pernah dalam sejarah kehancuran suatu negeri hingga menjadi lebih 17.000 pulau
seperti Nusantara ini.
 Kesepuluh, adanya catatan pembatasan pada perjalanan QS 34:18. Jarak perjalanan
dimaksud sebatas kekuatan terbang ideal seekor Burung (Hud Hud) sepanjang 36
Km. Angka ini menurut FB merupakan bukti kesebelas keberadaan Saba di Jawa
Tengah, merupakan jarak antara Komplek Ratu Boko sekarang dengan lokasi
Candi Borobudur di Magelang.v
 Keduabelas, adanya surat Nabi Sulaiman (27:28) yang dibawa burung Hud
Hud kepada Ratu Balkis, menurut FB tiada lain dicampakkan kaki-kaki burung

2
tersebut di pelataran istana Boko yang disebutnya sebagai Sidril Qolil, kata ini dua
kali ditemui di dalam Al-Qur’an.
 Ketigabelas, adanya taabut peti wasiat. Menurut FB dalam ekspedisi diatas dari
bunyi QS 27:29-30 ’Berkata Ratu Balqis: “Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah
dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan
sungguh (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang.’ Inilah beberapa pembuktian secuil kisah Nabi Sulaiman yang sampai
kepada pemahaman bahwa Negeri Saba benar-benar terhubung kepada bangunan
arsy di Jawa.

Negeri Saba dalam Tafsir Jalalain


NEGERI SABA dalam TAFSIR JALALAIN ditafsirkan berada di negeri YAMAN.
ٌ ُ‫ط ِيبَةٌ َو َربٌّ َغف‬
﴾١٥﴿ ‫ور‬ َ ٌ ‫ق َر ِب ُك ْم َوا ْش ُك ُروا لَهُ بَ ْل َدة‬
ِ ‫ين َو ِش َما ٍل ُكلُوا ِمن ِر ْز‬ ِ ‫سبَإ ٍ فِي َم ْس َكنِ ِه ْم آيَةٌ َجنَّت‬
ٍ ‫َان َعن يَ ِم‬ َ ‫لَقَ ْد َكانَ ِل‬
015. (Sesungguhnya bagi kaum Saba) lafal Saba dapat dibaca dengan memakai
harakat Tanwin pada akhirnya atau bisa juga tidak. Saba adalah nama suatu kabilah
bangsa Arab yang diambil dari nenek moyang mereka (di tempat kediaman mereka) di
negeri Yaman (ada tanda) yang menunjukkan akan kekuasaan Allah swt. (yaitu dua buah
kebun) lafal Jannataani ini menjadi Badal dari lafal Aayatun (di sebelah kanan dan di
sebelah kiri) lembah tempat mereka tinggal. Dan dikatakan kepada mereka, ("Makanlah
oleh kalian dari rezeki Rabb kalian dan bersyukurlah kalian kepada-Nya.") atas apa yang
telah dikaruniakan-Nya kepada kalian berupa nikmat-nikmat yang ada di negeri Saba.
(Negeri kalian, adalah negeri yang baik) tidak ada tanah yang tandus, tidak ada nyamuk,
tidak ada lalat, tidak ada lalat pengisap darah, tidak ada kalajengking dan tidak ada ular.
Seandainya ada orang asing lewat ke negeri itu dan pada bajunya terdapat kutu, maka
kutu itu otomatis akan mati karena harum dan bersihnya udara negeri Saba. (Dan) Allah
(Rabb Yang Maha Pengampun.) (SABA-TAFSIR JALALAIN).

﴾٢٢﴿ ‫ين‬
ٍ ‫سبَإٍ بِ َنبَإٍ يَ ِق‬ ْ ‫َث َغي َْر بَ ِعي ٍد فَقَا َل أ َ َحطتُ بِ َما لَ ْم ت ُ ِح‬
َ ‫ط بِ ِه َو ِجئْتُكَ ِمن‬ َ ‫فَ َمك‬
022. (Maka diamlah Nabi Sulaiman) dapat dibaca Famakutsa dan Famakatsa
(dalam waktu yang tidak lama) tidak lama setelah itu datanglah burung Hud-hud ke

3
hadapan Nabi Sulaiman seraya merendahkan diri, yakni dengan mengangkat kepalanya
dan merendahkan kedua sayap dan ekornya. Akhirnya Nabi Sulaiman memaafkannya,
lalu Nabi Sulaiman menanyakan kepadanya tentang apa yang ia jumpai selama
ketidakhadirannya itu (Hud-hud berkata, "Aku telah mengetahui sesuatu yang kamu
belum mengetahuinya) yakni aku telah menyaksikan apa yang belum pernah kamu
saksikan (dan kubawakan kepadamu dari negeri Saba) dapat dibaca Saba-in dan Saba-a
nama suatu kabilah yang diam di negeri Yaman. Mereka dinamakan dengan nama kakek
moyangnya. Berdasarkan ketentuan ini lafal Saba menerima Tanwin (suatu berita) yakni
kabar (yang diyakini) . (AN-NAML).
﴾٢٧﴿ َ‫ص َد ْقتَ أ َ ْم ُكنتَ ِمنَ ْالكَا ِذبِين‬
َ َ‫ظ ُر أ‬
ُ ‫سنَن‬
َ ‫قَا َل‬
027. (Berkatalah) Nabi Sulaiman kepada burung Hud-hud ("Akan kami lihat,
apakah kamu benar) di dalam berita yang kamu sampaikan kepada kami ini (ataukah
kamu termasuk yang berdusta") yakni kamu termasuk satu di antara mereka. Ungkapan
ini jauh lebih sopan daripada seandainya dikatakan, "Ataukah kamu berdusta dalam hal
ini". Kemudian burung Hud-hud menunjukkan sumber air itu kepada mereka lalu
dikeluarkan airnya; mereka meminumnya sehingga menjadi segar kembali, mereka
berwudu, lalu melakukan salat. Sesudah itu Nabi Sulaiman menulis surah kepada ratu
Balqis yang bunyinya seperti berikut, "Dari hamba Allah, Sulaiman ibnu Daud kepada
ratu Balqis, ratu negeri Saba. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Keselamatan atas orang yang mengikuti petunjuk. Amma Ba'du, Janganlah
kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-
orang yang berserah diri". Setelah itu Nabi Sulaiman menuliskannya dengan minyak
kesturi lalu dicapnya dengan cincinnya. Maka berkatalah ia kepada burung Hud-hud,
َ ‫ار ِج ْع إِلَ ْي ِه ْم فَلَنَأْتِيَنَّ ُه ْم بِ ُجنُو ٍد ََّّل قِبَ َل لَ ُهم بِ َها َولَنُ ْخ ِر َجنَّ ُهم ِم ْن َها أ َ ِذلَّةً َوهُ ْم‬
﴾٣٧﴿ َ‫صا ِغ ُرون‬ ْ
037. (Kembalilah kepada mereka) dengan hadiah yang kamu bawa itu (sungguh
kami akan mendatangi mereka dengan bala tentara yang mereka tidak mempunyai
kekuatan) tidak berdaya lagi (untuk melawannya, dan pasti kami akan mengusir mereka
dari negeri itu) dari negeri tempat tinggal mereka, yaitu negeri Saba'. Negeri ini dinamai
dengan nama kakek moyang mereka (dengan terhina dan mereka menjadi tawanan") jika
mereka tidak mau datang kepadaku dengan berserah diri. Ketika utusan itu kembali
kepada ratu Balqis berikut dengan hadiah yang mereka bawa sebelumnya, ratu Balqis
menempatkan singgasananya di dalam keratonnya yang berpintu tujuh, sedangkan

4
keraton ratu Balqis berada di dalam tujuh keraton yang besar-besar. Kemudian semua
pintu-pintunya dikunci dengan rapat dan menugaskan sebagian bala tentaranya untuk
menjaga keraton dan singgasananya. Setelah itu ia bersiap-siap untuk melakukan
perjalanan menghadap Nabi Sulaiman, untuk melihat apa yang bakal diperintahkan oleh
Nabi Sulaiman kepada dirinya. Berangkatlah ratu Balqis dengan membawa dua belas ribu
pasukannya; menurut pendapat yang lain disebutkan bahwa jumlah tentara yang
dibawanya pada saat itu sangat banyak, sehingga dari jarak satu farsakh dapat terdengar
suara gemuruhnya. (AN-NAML).
﴾١٨﴿ َ‫ي َوأَيَّاما ً ِآمنِين‬
َ ‫يروا فِي َها لَيَا ِل‬ َّ ‫ظاه َِرة ً َوقَد َّْرنَا فِي َها ال‬
ُ ‫سي َْر ِس‬ َ َ‫َو َج َع ْلنَا بَ ْينَ ُه ْم َو َبيْنَ ْالقُ َرى الَّتِي ب‬
َ ‫ار ْكنَا فِي َها قُ ًرى‬
018. (Dan Kami jadikan antara mereka) yakni penduduk negeri Saba yang berada
di Yaman (dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya) dengan
melimpahnya air dan banyaknya pohon-pohonan, yang dimaksud adalah kampung-
kampung negeri Syam tempat lalu mereka untuk tujuan berdagang (beberapa negeri yang
berdekatan) mulai dari Yaman sampai ke Syam (dan Kami tetapkan antara negeri-negeri
itu jarak-jarak perjalanan) hingga mereka dapat beristirahat pada suatu tempat, kemudian
menginap pada tempat lainnya sampai pada akhir perjalanan mereka. Di dalam
perjalanan, mereka tak perlu lagi membawa bekal dan air. Kami katakan, ("Berjalanlah
kalian di kota-kota itu pada malam dan siang hari dengan aman") tanpa merasa takut lagi,
baik kalian melakukan perjalanan pada malam hari maupun pada siang hari. (SABA).

5
KESIMPULAN
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi: ini hanya penafsiran sejarah
tentang lokasi negeri Saba sehingga kalau dibuktikan nanti ada temuan yg merevisi
bahwa lokasi/tempat negeri Saba bukan di Yaman misalnya di tempat lain maka bukan
berarti hal ini menyangkut masalah keyakinan/keimanan, masalah penafsiran
tempat/nama suatu daerah/lokasi adalah masalah sejarah dan ini berkaitan dengan
masalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekarang dengan
perkembangan Arkeologi Forensik, penemuan-penemuan benda-benda kuna dapat
didekteksi untuk umunya secara akurat. Tugas para arkeolog khususnya muslim untuk
menelusuri jejak sejarah dalam Al-Qur'an yang dominan di kandungannya.

6
***

i
Borobudur didirikan abad 9 Masehi atau 8 abad setelah Nabi Isa lahir. Pastilah jaman Nabi
Sulaiman jauh sebelum itu. Dan menurut para pakar sejarah budha sendiri lahir 500 SM,
sedangkan Salomon (Nabi Sulaiman) 1000-900 SM. Sejak masih kecil pun kita sudah diajarkan
tentang sejarah Candi Borobudur yang merupakan Candi Budha terbesar di Indonesia yang
dibangun pada masa dinasti Syailendra. Lalu kenapa kok bisa dikatakan dibangun oleh Nabi
Sulaiman?
ii
Dalam teorinya diartikan bahka kata wonosobo adalah hutan saba, wono diartikan hutan dan
saba = tempat berkumpul. Wono memang dlm bhs jawa berarti hutan, tapi sobo? sobo =
pergi, datang, berkunjung, berkeliaran, berkelana sobo itu kata kerja jika diartikan sebagai
'tempat berkumpul' sangat salah krn sobo bukan kata benda atau kata keterangan. sebagai
contoh pemakaian kata sobo:
- dalam cangkriman (teka-teki) yg umum ada kata "pitik walik saba kebon" (ayam kate
berkeliaran di kebun), jelas disitu bahwa sobo/saba adalah kata kerja krn dibelakangnya
disertai keterangan tempat.
- dalam primbon ada watak manusia 'sumur sinobo' , sinobo = sobo + in imbuhan 'in' ini
membentuk kata benda/keterangan yg membuat arti "sumur (yg selalu) dikunjungi' jadi arti
wonosobo sebenarnya ada bbrp kemungkinan :
 Secara harafiah : wono (yg) sobo atau hutan yg berkelana/berkeliaran. Hutan kok
berkeliaran ? Di jawa tidak terlepas dari mistik, jadi mungkin saja hutan berkeliaran krn
ada daerah yg bernama jati ngaleh (pohon jati yg berpindah), gunung mendhak
(gunung yg merunduk).
 Wono yg sudah sinobo, mungkin ini arti yg paling pas, hutan yg (sudah)
dijelajahi/didatangi (manusia).
 Wonosobo = sobowono=menjelajah hutan. Lah kok dibolak-balik ? Adalah hal yg biasa
dijawa,
contoh : - kalijogo (maksudnya menjaga sungai) dibalik dari jogo kali.
- haswa suta utama (nama dari aswatama, haswa=kuda suta=anak) artinya anak
kuda yg mulia, tidak ditulis suta haswa utama dari sejarah :
Quote:

7
Sekitar awal abad ke-XVIII, tersebutlah tiga orang pengelana yang masing-masing bernama
Kyai Kolodete, Kyai Karim dan Kyai Walik, mulai merintis suatu pemukiman di daerah
Wonosobo, Kyai Kolodete berada di Dataran Tinggi Dieng, Kyai Karim berada di daerah
Kalibeber clan Kyai Walik berada di sekitar Kota Wonosobo sekarang ini.

Sejak saat itu daerah ini mulai berkembang dan ketiga tokoh tersebut dianggap sebagai cikal
bakal dari masyarakat Wonosobo yang dikenal sekarang. Dikemudian hari dikenal pula
beberapa tokoh penguasa Daerah Wonosobo seperti Tumenggung Kartowaseso sebagai
penguasa Daerah Wonosobo yang pusat kekuasaannya di Selomanik, dikenal pula tokoh
bernama Tumenggung Wiroduto sebagai Penguasa Wonosobo dengan pusat kekuasaannya di
Kalilusi Pecekelan (Sapuran), yang selanjutnya dipindahkan ke Ledok atau Plobangan. Ki
Songowedono Cucu dari Kyai Karim dikenal pula sebagai salah satu penguasa di Wonosobo
karena mendapat hadiah satu tempat di Selomerto dari Kraton Mataram, kemudian berganti
nama menjadi Tumenggung Jogonegoro.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Wonosobo

dari sejarah membuktikan bahwa kota wonosobo dibangun sangat jauh waktunya sesudah
borobudur.
iii
Dalam kisah Ratu Balqis adalah seorang perempuan, sementara dlm legenda jawa Ratu Boko
adalah lelaki. Teori ini mungkin didasari dari istilah 'Ratu', pengertian ratu = queen =
bergender perempuan dan raja = king = bergender laki2 padahal itu tidak berlaku di jawa.
Arti ratu di jawa : Ratu = King = Queen = Pemimpin kerajaan, penguasa, majikan. Tidak
peduli apakah dia berjenis laki2 atau perempuan. contoh :
- ratu amarta, ratu astina, ratu alengka dsb....semua lelaki.
- keraton berasal dari kata 'karaton' = ka + ratu + an.
- sabda pandhita ratu, jarang sekali disebut ada pandhita perempuan.
- ada istilah satria piningit (laki2) dan 'Ratu adil', adakah yg berfikir bahwa ratu adil itu
perempuan ?
Quote:

Nama "Ratu Boko" berasal dari legenda masyarakat setempat. Ratu Boko (Bahasa Jawa, arti
harafiah: "raja bangau") adalah ayah dari Loro Jonggrang, yang juga menjadi menjadi nama
candi utama pada komplek Candi Prambanan.

Quote dari prasasti :

Prasasti yang dikeluarkan oleh Rakai Panangkaran (746-784M) menyebut suatu kawasan
wihara di atas bukit yang dinamakan Abhyagiri Wihara ("wihara di bukit yang damai").
Tampaknya, komplek itu kemudian diubah menjadi keraton bagi raja bawahan (vazal) yang
bernama Rakai Walaing Pu Kumbayoni.

8
Legenda Prabu Boko justru menceritakan ttg seputar dibangunya candi prambanan bukan
borobudur.
Dan faktanya candi prambanan sangat dekat lokasinya dgn kraton boko artinya legenda tsb
lebih masuk akal.
iv
Adanya 'stupa' di kraton boko tidak membuktikan bahwa borobudur pernah dipindah dari
kraton boko. Teori tsb sangat tidak masuk akal mengingat luas area kraton boko yg relatif
kecil dibandingkan dengan borobudur, kemudian juga teori tsb mengabaikan fakta bahwa
lokasi kraton boko ada di atas bukit, artinya jika borobudur pernah berada disitu pastilah akan
jadi sangat tinggi sekali. Belum lagi tentang penjelasan bagaimana mengangkutnya.
Penjelasan yg masuk akal saya tentang adanya stupa tsb ada di wikipedia spt ini :
Quote:

Prasasti yang dikeluarkan oleh Rakai Panangkaran (746-784M) menyebut suatu


kawasan wihara di atas bukityang dinamakan Abhyagiri Wihara ("wihara di bukit yang
damai"). Tampaknya, komplek itu kemudian diubah menjadi keraton bagi raja bawahan (vazal)
yang bernama Rakai Walaing Pu Kumbayoni.

jadi stupa tsb ada krn memang dulunya adalah vihara. keterengan ini justru membenarkan
sejarah bahwa masa itu terjadi perang antara pemeluk hindu dan budha, dan kemungkinan
besar legenda tentang prabu boko dan bandung bondowoso adalah kisah perang agama antara
hindu (bandung bondowoso) dan budha (prabu boko). Yang berakhir dengan dibangunnya
candi prambanan (candi roro jonggrang), krn dalam sejarah maupun fakta bentuk candi
menjelaskan bahwa prambanan dibangun sebagai bentuk perdamaian antara hindu-budha
itulah makanya bangunan candi nya meskipun bernuansa hindu tetapi masih ada stupa2 kecil
diatasnya.
v
Dalam teori KH. Fahmi Basya dapat kita pahami bahwa Ratu Balqis adalah wanita yang
memerintah di negri saba. Namun dari penjelasan beliau sbb :
- wonosobo adalah hutan saba/negri saba
- ratu boko adalah ratu balqis
dari situ saja sudah terjadi kejanggalan, kalau ratu balqis (katakanlah ratu boko) memerintah
di negri saba mestinya kraton boko ada di negri saba (yg disebutnya wonosobo). Jadi jika teori
itu benar harusnya kraton boko berada di wonosobo bukan di daerah boko. Krn jarak antara
kraton boko dan wonosobo relatif jauh untuk ukuran jaman tsb. Untuk itulah beliau perlu
mengartikan saba sebagai 'tempat berkumpul'.
Okelah kalau begitu artinya saba, tapi itu tidak menjelaskan kenapa letak kerajaan ratu balqis
jauh dari negri nya.

Anda mungkin juga menyukai