Anda di halaman 1dari 31

PENGERTIAN DAN

KETENTUAN WUDLU
berasal dari kata “al-wadla’ah” : bersih,
berseri-seri, bagus, dan indah.
secara bahasa : aktivitas membasuh
sebagian anggota badan seperti mencuci
mulut, wajah, tangan, dan sebagainya
menurut istilah : membersihkan anggota
badan tertentu (wajah, tangan, kepala dan
kaki) dengan air suci disertai dengan niat
ALLAH SWT. BERFIRMAN:
QS. AL-MAIDAH 6
1. Niat
1. Niat
2. Membasuh
muka
3. MEMBASUH DUA TANGAN
4. MENGUSAP SEBAGIAN KEPALA
5. MEMBASUH DUA KAKI
BESERTA DUA MATA KAKI
Artinya : “Rasulullah apabila memanjangkan kedua tangannya
dalam berdoa tidaklah beliau menariknya sehingga beliau
mengusapkan pada wajahnya.”

Abu Darda’ ra berkata : “Angkatlah tangan-tangan ini sebelum di


belenggu dengan belenggu-belunggu. Kemudian seyogya untuk
mengusapkan keduanya pada wajahnya di akhir doa.
(Terjemah Ihya’ : 2 : hal 400)
1. Berturut-turut
2. Membaca Basmalah
3. Membasuh dua telapak tangan
4. Berkumur
5. Menghisap air ke hidung
6. Bersungguh-sungguh ketika berkumur
dan mengisap air ke hidung
Mengumpulkan berkumur dan
7.
mengisap air ke hidung dg tiga
ciduk air
8. Menyemprotkan air setelah
berkumur dan mengisap air
ke hidung
9. Mengusap seluruh kepala
10. Mengusap dua telinga
11. Memasukkan air kesela-sela rambut,
jenggot, godek.
12. Menyilang-nyilangi jari kedua tangan
13. Membasuh tiap anggota wudlu
14. Tayamun, mendahulukan anggota kanan
dari anggota yang kiri.
10. Mengusap kedua Telinga
15. Menghadap Qiblat
16. Duduk ditempat yg tdk terkena
percikan air
17. Meletakkan bejana/wadah yg besar
disebelah kanan dan yg kecil
disebelah kiri
18. Tidak meminta bantuan orang lain dlm
menuangkan air
19. Memulai membasuh muka dr bagian
atas dan dua tangan dan kaki
memulainya dari jari-jarinya, sedang
kepala dr bagian muka.
20. Tidak mengibas-ngibasan air yg ada pd
anggota wudhu
21. Tidak menyeko (mengeringkan) air dg handuk
kecuali kedinginan
22. Berdoa setelah wudlu’
23. Bersiwak
24. Menggosok anggota wudlu agar lebih bersih
25. Melebihi batas basuhan wajah dan kaki
1. Berlebihan meggunakan air
2. Menambah basuhan lebih tiga kali
dan mengurangi tiga kali hanya dua kali
saja.
3. Bersiwak setelah zawal bagi orang yg
berpuasa
4. Wudlu di air yg berhenti tdk mengalir bg
orang yg junub
1. Adanya air harus mutlak
2. Islam
3. Tamyiz
4. Tidak ada perkara yg
membatalkan wudlu
5. Tidak ada penghalang antara
air dan anggota yang dibasuh.
6. Masuk waktu shalat bagi
orang yg selalu hadats
7. Mengetahui Caranya wudlu
‫‪Ketentuan ini sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an Surat al-Maidah‬‬
‫‪ayat 6 (di atas) dan Surat An-Nisa’ ayat 43:‬‬
‫ذ َ َ ََ ُ ْ ُ َ َ ٰ َ ذٰ َ َُْ َ َُ ُ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ ُّ َ ذ َ َ ُ َ َ َْ‬
‫ِين آمنوا َل تقربوا الصَلة وأنتم سَكرى حَّت تعل َموا م َا تقول َون‬ ‫اَّل‬
‫ََ ًُُ ذ‬ ‫ا‬ ‫ه‬‫ي‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ي‬
‫لَع َس َفرأوْ‬ ‫سلُوا ِإَون ُك ُ‬
‫نتم ذم ْر َ ٰ‬
‫َض أ ْو َ ٰ‬ ‫َ ذٰ َ َْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َّت ْ ت َغت َ ِ ْ ُ ُ ِّ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ً َ َ َ ذ ُ ٍ‬ ‫يل ح َ‬ ‫و ََل َج َن َبا ٌإ ِ َِّل َع ُب ِ ِريِّ َسب ِ ْ َ ٍ‬
‫َتدوا ماء فتيمموا‬ ‫ِ‬ ‫جاء أحد ِمنكم ِمن الغائ ِ ِط أو َلم َستم الن ِساء فلم‬
‫ـه ََك َن َع ُف ًّوا َغ ُفوراً‬ ‫ُ ْ ذ ذ‬
‫الل َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ً َ ِّ ً َ‬
‫صعِيدا طي ِبا فامسحوا بِوجوهِكم وأي ِديكم إِن‬
‫(النساء ‪)43 :‬‬
Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mendekati
shalat sedangkan kalian dalam keadaan mabuk, sampai kalain
mengetahui apa yang kalian katakan; dan jangan pula dalam
keadaan junub, kecuali sekedar lewat, sampai kalian mandi; dan
jika kalian dalam keadaan sakit, atau safar, atau salah seorang
dari kalian datang dari tempat menunaikan hajat, atau kalian
“menyentuh” perempuan, kemudian kalian tidak mendapatkan air
maka bertayammumlah kalian dengan debu yang suci. Maka
usaplah wajah-wajah kalian dan tangan-tangan kalian,
sesungguhnya Allah itu adalah Maha memaafkan lagi Maha
mengampuni. (QS. An-Nisa’: 43)
ٌ ُ َ َ َ َ ‫ََُُْ َ َ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ ذ َََ ذ‬
‫َلتقبل صَلة من أ ْحدث ح ََّت يتوضأ " قال َ رجل‬
ٌ‫ث يَا أبَا ُه َريْ َرةَ ؟ قَال فُ َساء‬
ُ ََ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ
‫ما اْلد‬: ‫مِن حْض َموت‬
ٌ َ ُ ْ
)‫أو ُضاط (رواه ابلخاري ومسلم‬
Shalatnya orang yang berhadats tidak diterima, sa,pai ia berwudlu. Seorang
penduduk Hadramaut bertanya: “Apakah hadtas itu wahai Abu Hurairah?”
Jawabnya: “Kentut tanpa bersuara (hanya angin berbau) atau kentut
bersuara. (HR. Bukhari, dalam Shahih al-Bukhari: I/38 dan HR. Muslim,
dalam Shahih al-Muslim: I/124)
ْ ‫ذ َْ َْ َ َ َ َ ْ َ ذ‬ َ
َ َ ْ َ ُ
Rasulullah bersabda:
‫ان فمن نام فليتوضأ (رواه أبو داود و ابن‬
ِ ‫وَِكء السهِ العين‬
)‫ماجة‬
Dua mata itu tali pengikat dubur. Maka barangsiapa tidur (nyenyak)
hendaklah ia berwudlu. (HR. Abu Dawud, dalam Sunan Abi Dawud: I/52
nomor 203, HR. Ibnu Majah, dalam Sunan Ibnu Majah: I/176 nomor 483 dari
Ali bin Abi Thalib Ra)
3. Hilang akal
Sebagaimana disebutjan di atas bahwa tamyiz adalah salah satu syarat
sah wudlu. Karena itu jika ada orang kehilangan akal akibat gila, ayan,
pingsan, mabuk, over dosis dan lain-lain, maka itu membatalkan wudlu.
4. Memegang kemaluan
Memegang kemaluan (qubul atau dubur) bisa
membatalkan wudlu, baik kemaluannya sendiri maupun
kemaluan orang lain, juga kemaluan anak kecil maupun
ْ ‫َ َ َْ َ ذ‬
orang dewasa. Rasulullah SAW bersabda:
َ َ
َ َ ُ َ ‫ذ‬
‫من مس ذكره فليتوضأ (رواه أبو داود‬ْ
)‫والرتمذي‬
Barangsiapa memegang kemaluannya hendaknya ia
berwudlu. (HR. Abu Dawud, dalam Sunan Abi Dawud:
I/46 nomor 181 dan HR. Tirmidzi, dalam Sunan at-
5. Menyentuh lawan jenis
Bersentuhan kulit laki-laki dan perempuan yang sama-sama dewasa dan
bukan mahram termasuk perkara yang membatalkan wudlu, baik yang
menyentuh maupun yang disentuh. Ini berdasarkan firman Allah dalam Surat

َ
Al-Maidah ayat 6 dan An-Nisa’ ayat 43. Juga berdasarkan Hadits:
ُ ‫ذ‬ ُ َ ْ ُ ُ ْ َ
َُ َ ُ‫ْ ُ ََ ذ‬ ْ َ ْ َ
‫ع َن عب ِد اهللِ ب ِن عمر أ ْنه ََكن يقول قبلة الرج َ ِل‬
ْ َ‫َ ُ َ َ ََ ْ َذ‬
ُ‫ام َرأتَه‬ َ َ ُّ َ َ ُ َ َْ
‫امرأته وجسها بِي ِده ِ مِن ال ْمَلمسةِ فمن قبل‬
ُ ْ ُ ُ َ ْ َ َ َ َ َ ‫ذ‬ َ ْ َ
‫او جسها بِي ِده ِ فعليه الوضوء (رواه المالك يف‬
)‫الموطأء‬
Dari Abdullah bin Umar ia berkata; “Kecupan seorang suami kepada istrinya
dan menyentuh tangannya adalah termasuk persentuhan (yang dimaksud
dalam Surat An-Nisa’ ayat 43). Oleh karena itu, barangsiapa yang mengecup
atau menyentuh istrinya maka ia wajib berwudlu. (HR. Malik, dalam al-

Anda mungkin juga menyukai