Anda di halaman 1dari 28

THOHAROH / BERSUCI

(Pertemuan ke 10)

1. Pengertian dan macam-macam Thaharah;


2. Bersuci dari Najis dan Hadas
3. Alat bersuci;
4. Wudlu
5. Tayamum
6. Mandi
1. Thoharoh
Thoharoh ada dua macam, yaitu :
1. Bersuci dari najis
2. Bersuci dari hadas
 Thoharoh (arti kamus) : bersuci
 Thoharah (arti istilahi) :
mengerjakan suatu perkara yang
menyebabkan sahnya sholat.
 Thaharah menurut bahasa artinya bersuci.
 Thaharah menurut istilah artinya suci dari hadats dan
najis, yakni keadaan suci setelah berwudhu,
tayammum, atau mandi wajib.

َ َ ‫ب ْال ُمت‬
‫ط ِ ّه ِري َْن‬ ‫ب الت ﱠ ﱠوا ِبي َْن َويُ ِح ﱡ‬
‫اِ ﱠن ﱣ َ يُ ِح ﱡ‬
Macam Thoharah
Thoharoh ada dua
macam, yaitu :
1. Bersuci dari najis
2. Bersuci dari hadas
MACAM-MACAM AIR
1. Air suci mensucikan (thohir muthohhir)
segala air yang turun dari langit atau bersumber dari bumi, antara lain air hujan, air
laut, air embun, air salju, air sumur, air sungai, air sumber, dan air danau/telaga,
QS. Al Furqon : 48
Hadist :

2. Air suci namun tidak mensucikan (thohir ghairu muthohhir) :


 air mustakmal, yaitu air sedikit yang telah digunakan untuk bersuci (wudhu/mandi) dan
kurang dari dua qulah (± 216 188 liter),
 Air yang keluar dari tumbuh-tumbuhan seperti air kelapa, air bambu, air tebu, santan, dll.
 Air yang tercampur benda suci lainnya yang merubah sifat air seperti: air gula, air teh, dan
air syrup.
3. Air mutanajis,
air yang telah terkena najis yang kurang dari dua qulah serta belum berubah sifatnya.
Adapun jika sifatnya telah berubah karena benda najis tersebut maka hukumnya najis.
 Disamping pembagian jenis air diatas, dikenal pula air musammas, yaitu air yang kena
sinar matahari langsung di tempat yang bukan dari emas. Air ini termasuk air yang suci
dan mensucikan (thohir muthohhir), tetapi makruh untuk digunakan.
2. Bersuci dari Najis :
Jenis Najis dan Cara Mensucikannya
Jenis Najis :
1. Najis Mukhofafah (Najis Ringan) , seperti air seni atau air kencing bayi
laki-laki yang hanya diberi minum asi (air susu ibu) tanpa makanan lain
dan belum berumur 2 tahun.
Cara mensucikannya - dengan memercikkan air bersih pada bagian yang
kena najis.
2. Najis Mutawasithoah (Najis Biasa/Sedang) : sesuatu yang keluar dari
kubul dan dubur manusia dan binatang, seperti air kencing, kotoran
buang air besar, bangkai (kecuali ikan dan belalang), khamar.
Najis ini terdiri atas dua bagian, yakni : Najis ‘Ainiyah /Jelas terlihat rupa,
rasa atau tercium baunya, dan Najis Hukmiyah /Tidak tampat (bekas
kencing & miras). Cara mensucikannya - Cara menghilangkan najis ini
adalah dengan cara mencucinya sampai hilang warna, bau, rasa.
Sedangkan untuk najis hukmiyah dapat kembali suci dan hilang najisnya
dengan jalan dialirkan air di tempat yang kena najis.
3. Najis mugholadhah (Najis Berat) seperti air liur
anjing, air iler babi dan sebangsanya.
Cara mensucikannya  dicuci dengan air bersih 7
kali di mana 1 kali diantaranya menggunakan air
dicampur tanah.
2. Bersuci dari hadas :
Hadas ada dua jenis, iaitu;
1. Hadas kecil
Cara bersuci - wudlu
2. Hadas besar
Cara bersuci - mandi (jika tidak air dg
tayamum).
3. ALAT-ALAT THOHAROH

 air,
 batu,
 debu,
 Tissu
 sejenisnya
4. WUDLU
 Isti’malu main fi al
a’dhai al arba’ati ala
sifatin mahshushatin
fi al syar’I

 ‫ ِإذَا‬،‫صﻼَة َ أ َ َح ِد ُك ْم‬
َ ُ‫ﻻَ َي ْق َب ُل ﷲ‬
َ ‫ضأ‬ َ ‫أ َ ْح َد‬
‫ َحتﱠى يَتَ َو ﱠ‬،‫ث‬
Dasar :
 Perintah Wudlu (QS Al Maidah/5: 6)
ِ ‫سلُوا ُو ُجو َه ُك ْم َوأَ ْي ِديَ ُك ْم ِإلَى ْال َم َرا ِف‬
‫ق‬ ِ ‫ص َﻼ ِة فَا ْغ‬ ‫ين آ َمنُوا ِإ َذا قُ ْمت ُ ْم ِإلَى ال ﱠ‬ َ ‫َيا أَيﱡ َها الﱠ ِذ‬
‫اط ﱠه ُروا ۚ َو ِإ ْن‬ ‫وس ُك ْم َوأ َ ْر ُجلَ ُك ْم ِإلَى ْال َك ْعبَي ِْن ۚ َو ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم ُجنُبًا فَ ﱠ‬ ِ ‫حوا ِب ُر ُء‬ ُ ‫س‬َ ‫َو ْام‬
‫سا َء فَلَ ْم‬َ ِّ‫سفَ ٍر أ َ ْو َجا َء أَ َح ٌد ِم ْن ُك ْم ِم َن ْالغَائِ ِط أ َ ْو َﻻ َم ْست ُ ُم الن‬ َ ‫علَ ٰى‬َ ‫ض ٰى أَ ْو‬ َ ‫ُك ْنت ُ ْم َم ْر‬
ُ ‫س ُحوا ِب ُو ُجو ِه ُك ْم َوأ َ ْي ِدي ُك ْم ِم ْنهُ ۚ َما يُ ِري ُد ﱠ‬ َ ‫ام‬ َ ‫ص ِعيدًا‬
ْ َ‫ط ِيّبًا ف‬ َ ‫ت َ ِجدُوا َما ًء فَتَ َي ﱠم ُموا‬
َ ُ‫ج َو ٰلَ ِك ْن يُ ِري ُد ِلي‬
‫ط ِّه َر ُك ْم َو ِليُتِ ﱠم نِ ْع َمتَهُ َعلَ ْي ُك ْم لَعَلﱠ ُك ْم‬ ٍ ‫ِليَ ْج َع َل َعلَ ْي ُك ْم ِم ْن َح َر‬
َ ‫تَ ْش ُك ُر‬
‫ون‬
 Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit
atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh
perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik
(bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan
kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni’mat-Nya bagimu,
supaya kamu bersyukur.”
Wudlu
Ingat : al ghoslu (membasuh) dan al mashu
(mengusap)

Syarat-syarat wudlu :
1. Islam
2. Tamyiz (bisa membedakan yang baik dan yang buruk)
3. Tidak ada sesuatu yang menghalangi sampainya air pada anggota
wudlu -- cat kuku, pewarna rambut, dan sejenisnya.
4. Dengan air yang suci dan mensucikan
Hal yang membatalkan wudlu :
1. Keluarkan sesuatu dari qubul (air kencing, wadhi,
madhi) dan dubur (kentut, kotoran)
2. Muntah
3. Hilang akal / tidur
4. Menyentuh wanita/laki-laki
 Mani : cairan yang keluar dari kemaluan yg disebabkan krn
ihtilam (mimpi basah), hubungan seksual.
 Tidak najis
 Madzi : cairan yang keluar dari kemaluan berwarna
putih,encer,licin,keluarnya ketika syahwat telah
memuncak.
 Najis yaitu najis mutawasithoh
 Wadhi : cairan yang keluar dari kemaluan berwarna putih
kekeruh-keruhan dan kental,tidak memiliki bau,keluarnya
setelah air seni,atau keluarnya ketika mengangkat beban
yang berat.
Najis
Fardlu wudlu

1. Niat (dalam hati ketika membasuh muka yang pertama)


2. Membasuh muka (mulai dari tempat tumbuhnya rambut hingga
dagu dan mulai telinga kanan hingga telinga kiri)
3. Membasuh kedua tangan hingga siku-siku
4. Mengusap sebagian kepala
5. Membasuh kaki hingga mata kaki
6. Tertib
Sunnah-sunnah wudlu
1. Membaca Basmallah
2. Membasuh kedua telapak tangan
3. Berkumur-kumur
4. Menghisap air ke dalam hidung
5. Mengusap seluruh kepala
6. Mengusap kedua telinga
7. Mensela-selai jari tangan dan kaki
8. Menigakalikan dalam membasuh dan mengusap
9. Berturut-turut
10. Berdo'a setelah wudlu
Perkara yang membatalkan wudlu :
1. Keluarnya segala sesuatu dari kubul dan dubur
2. Tidur, kecuali sambil duduk
3. Hilangnya akal seperti gila, pingsan, dll
4. Bersentuhan kulit antara laki-laki dengan perempuan yang bukan mahromnya
5. Menyentuh farji (kubul dan dubur)
Batasan Usap Rambut Kepala
 Perintah Wudlu (QS Al Maidah/5: 6)

‫سلُوا ُو ُجو َه ُك ْم َوأ َ ْي ِديَ ُك ْم ِإلَى‬ ِ ‫ص َﻼ ِة فَا ْغ‬ َ ‫َيا أَيﱡ َها الﱠ ِذ‬
‫ين آ َمنُوا ِإذَا قُ ْمت ُ ْم ِإلَى ال ﱠ‬
ُ ‫س ُحوا ِب ُر ُءو ِس‬
ۚ ‫ك ْم َوأ َ ْر ُجلَ ُك ْم ِإلَى ْال َك ْع َبي ِْن‬ َ ‫ْال َم َرافِ ِق َوا ْم‬
 Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak
mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan
tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki,
Mengusap Rambut
 Syafi’I : sedikit rambut kepala
 Malik : menyapu seluruh kepala
 Abu Hanifah :seperempat
Sebab perbedaan :
 Malik (dan Hanabilah)  Ba’ zaidah
 Syafi’I dan Hanafi  ba’ ashliyyah lit tabidh
Niat Wudlu :
‫تَعالَى‬ ِ ‫ض ْو َء ِل َر ْف ِع ْال َح َدا‬
ْ َ‫ث اﻻ‬
ً ‫صغ َِر فَ ْر‬
‫ضا‬ ُ ‫ ن ََويْتُ ْال ُو‬
“Aku sengaja berniat wudlu untuk menghilangkan hadas kecil fardlu karena Allah ta'ala”

Do'a sesudah wudlu:

َ‫اج َع ْلنِى ِمن‬


ْ ‫س ْولُه اللّ ُه ﱠم‬
ُ ‫ ا َ ْش َه ُد ا َ ْن ﻻ اِلهَ اِﻻﷲ َو ْح َده ﻻ ش َِري َْك لَه َواَ ْش َه ُد ا َ ﱠن ُم َح ﱠمدًا َع ْبدُه َو َر‬
َ‫صا ِل ِحيْن‬
‫ِك ال ﱠ‬َ ‫اج َع ْلنِى ِمنَ ِعبَاد‬ َ َ ‫اج َع ْلنِى ِمنَ ْال ُمت‬
ْ ‫ط ِ ّه ِريْنَ َو‬ ْ ‫الت ﱠ َوا ِبيْنَ َو‬
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya
dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Ya Allah,
jadikanlah aku termasuk golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku
termasuk golongan orang-orang yang mensucikan diri. Dan jadikan aku termasuk
gologan hambaMu yang sholih”.
5. Tayamum

Tayamum = menyengaja
Tayamum : menyampaikan
tanah kemuka dan dua
tangan sbg pengganti
wudlu & mandi dengan
persyaratan tertentu
Pengganti wudlu dan mandi :
- Tidak ada air
- Ada air tetapi terbatas
- Luka / sakit/cuaca sangat
dingin
- Shaid = tanah suci atau
sejenisnya

20
Tayamum
Syarat-syarat tayamum :
1. Berhalangan menggunakan air seperti karena sakit
2. Telah masuk waktu sholat
3. Telah berusaha mencari air
4. Menggunakan debu yang suci
Shoidan thoyyiban :
 Tanah atau bumi yang rata yang ada tumbuhannya
 At turab
 Permukaan bumi secara mutlak
Thayyiban : halal/suci
Fardlu tayamum :
1. Niat (dalam hati ketika hendak mengusap wajah) :
2. Mengusap wajah
3. Mengusap kedua tangan hingga siku-siku
4. Tertib
Niat tayamum:
‫ت َ َعالى‬ ‫ضا‬ َ ‫صﻼَ ِة ا ْل َم ْف ُر ْو‬
ً ‫ض ِة فَ ْر‬ ‫ْت الت ﱠ َي ُم َم ِ ِﻻ ْس ِت َبا َح ِة ال ﱠ‬
ُ ‫ ن ََوي‬
Sunnah-sunnah tayamum

1. Mambaca basmallah
2. Mendahulukan anggota yang kanan
3. Berturut-turut

Perkara yang membatalkan tayamum


1. Segala seuatu yang membatalkan wudlu
2. Melihat air sebelum sholat
3. Murtad (keluar dari Islam)
‫‪6. MANDI BESAR‬‬
‫‪Hal yang menyebabkan mandi besar/wajib:‬‬
‫‪1.‬‬ ‫)و ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم ُجنُبًا فَا ﱠ‬
‫ط ﱠه ُروا( ‪Keluarnya sperma‬‬ ‫اء( َ‬ ‫) ِإنﱠ َما ْال َما ُء ِمنَ ْال َم ِ‬
‫‪2.‬‬ ‫الر ُج ِل َي ِج ُد ْال َبلَ َل َوﻻَ َي ْذ ُك ُر ( ‪Mimpi basah/Ihtilam‬‬
‫ع ِن ﱠ‬ ‫سو ُل ﱠ ِ ‪-‬صلى ﷲ عليه وسلم‪َ -‬‬
‫س ِئ َل َر ُ‬
‫ُ‬
‫ت أ ُ ﱡم‬
‫علَ ْي ِه «‪ .‬فَقَالَ ْ‬
‫غ ْس َل َ‬ ‫احتَلَ َم َوﻻَ يَ ِج ُد ْالبَلَ َل قَا َل » ﻻَ ُ‬ ‫الر ُج ِل يَ َرى أَنﱠهُ قَ ِد ْ‬ ‫ع ِن ﱠ‬ ‫احتِﻼَ ًما قَا َل » يَ ْغت َ ِس ُل «‪َ .‬و َ‬
‫ْ‬
‫الر َجا ِل «‬ ‫غ ْس ٌل قَا َل » نَ َع ْم ِإنﱠ َما النِّ َسا ُء َشقَائِ ُق ِ ّ‬ ‫سلَي ٍْم ْال َم ْرأَة ُ ت َ َرى ذَ ِل َك أ َ َ‬
‫علَ ْي َها ُ‬ ‫) ُ‬
‫‪3.‬‬ ‫ب ْالغَ ْس ُل( ’‪Bersetubuh/Jima‬‬ ‫ش َع ِب َها اﻷ َ ْر َب ِع ث ُ ﱠم َج َه َدهَا ‪ ،‬فَقَ ْد َو َج َ‬ ‫) ِإ َذا َج َل َ‬
‫س َبيْنَ ُ‬
‫‪4.‬‬ ‫ص ِلّى( ‪Berhenti Haid‬‬ ‫ت فَا ْغ ِس ِلى َ‬
‫ع ْن ِك الد َﱠم َو َ‬ ‫صﻼَةَ َوإِذَا أ َ ْدبَ َر ْ‬ ‫ضةُ فَ َد ِعى ال ﱠ‬ ‫ت ْال َح ْي َ‬ ‫)فَإِذَا أَ ْقبَلَ ِ‬
‫‪5.‬‬ ‫‪Berhenti nifas‬‬
‫‪6.‬‬ ‫‪Meninggal dunia‬‬
‫‪7.‬‬ ‫‪Kafir masuk Islam‬‬
‫‪Niat mandi :‬‬
‫اس‪ْ /‬ال ِوﻻ َد ِة ‪‬‬
‫ْض‪ْ /‬ال ِنّفَ ِ‬
‫ث ْاﻻَ ْك َب ِر ِم َن ْال ِجنَا َب ِة‪ْ /‬ال َحي ِ‬
‫ْت ْالغُ ْس َل ِل َر ْف ِع ْال َح َدا ِ‬‫ن ََوي ُ‬
‫ضا ت َ َعالى‬ ‫اِلَى َج ِمي ِْع ْال َب َد ِن ْي فَ ْر ً‬
Qodloil hajat (buang air) dan istinjak
Adab buang air
 Ketika buang air disunnahkan
 Mendahulukan kaki kiri ketika masuk dan kaki kanan ketika keluar toilet
 Membaca do'a ketika masuk dan keluar toilet
 Memakai alas kaki / sandal
 Menjauh dari pandangan manusia lain sehingga tidak terlihat, terdengar suaranya, dan
tercium baunya
 Ketika buang air dimakruhkan
 Sambil berdiri
 Di dalam air yang tenang / tidak mengalir
 Di lubang tempat bersembunyi binatang
 Di bawah pohon yang sedang berbuah
 Di tempat yang biasa dilewati orang atau berteduh orang
 Menghadap arah angin bertiup
 Menghadap dan membelakangi matahari atau bulan
 Berbicara kecuali ada keperluan yang sangat

 Ketika buang air diharamkan


 Menghadap dan membelakangi kiblat
 Membawa tulisan yang bertuliskan nama Allah dan Rasulullah
Istinjak
 Istinjak artinya membersihkan qubul dan dubur setelah buang air dengan menggunakan
air, batu, tisu atau yang lain
 Do'a ketika masuk toilet :
ِ ِ‫ث َو ْال َخبَائ‬
‫ث‬ ِ ُ‫ع ْوذُبِ َك ِمنَ ْال ُخب‬
ُ َ‫ اَللّ ُه ﱠم اِ ِنّ ْي ا‬
“Yaa Allah sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari syetan laki-laki dan perempuan”

 Do'a ketika keluar toilet


‫َب َع ِنّي ْالعَ َذى َوعافَنِي‬
َ ‫ ْال َح ْم ُد ِ الﱠذِى اَ ْذه‬
“Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan dariku penyakit dan telah
menyehatkanku”
 Doa ketika selesai istinjak
‫ث‬ ِ ‫س ْن فَ ْر ِجى ِمنَ ْالفَ َو‬
ِ ‫اخ ْي‬ ِ ‫ط ِ ّه ْرقَ ْلبِى ِمنَ النﱠفَا‬
ّ ِ ‫ق َو َح‬ َ ‫ اَللّ ُه ﱠم‬
“Yaa Allah sucikan hatiku dari sifat munafiq dan peliharalah farjiku dari perbuatan keji”

Anda mungkin juga menyukai